[breaktime-corner] Re: berita militer..

  • From: "Yanuar Alif Andriansyah" <yanuar.andriansyah@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>, <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 8 Feb 2012 08:16:10 +0800

Kopral MAMAT "The Tiger" Style..

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of Saikhu Rochman
Sent: Tue 2/7/2012 10:49 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer..



Biar siap2 kalo mau perang dunia ke-3 kita sudah tau mau pake senjata apa..

Dan biar update berita tentang militer. Masak berita tentang koropsi terus..

Kapan mau bangga jadi anak negri..

 

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] 
On Behalf Of M.Hafidz Anwar
Sent: Tuesday, February 07, 2012 9:00 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer..

 


Ente mantan tentara ya om? Kok rajin bener update berita militer...hehehe...

M.Hafidz Anwar
Powered by BlacksweetBerry®

________________________________

From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx> 

Sender: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx 

Date: Tue, 7 Feb 2012 21:51:22 +0800

To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>

ReplyTo: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx 

Subject: [breaktime-corner] berita militer..

 

 

Nanggala Mengaplikasi Teknologi Sistem Pertempuran Norwegia 
<http://alutsista.blogspot.com/2012/02/nanggala-mengaplikasi-teknologi-sistem.html>
  

  <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-05-a.gif> 
Combat management system KRI Nanggala-402 (Foto: ANTARANews/Ade P Marboen)

SURABAYA - Setelah 24 bulan diperbaiki menyeluruh (overhaul and retrofit) di 
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan, KRI Nanggala-402 
kembali memperkuat armada TNI-AL, Senin (6/2).

Bedanya kali ini, sistem manajemen tempur (Combat Management System/ CMS) dan 
operasi kapal selam kelas U-209/1300 itu diperbarui memakai sistem dari 
Norwegia.

Sistem baru KRI Nanggala-402 diterapkan dari teknologi manajemen tempur dan 
operasi dari Norwegia. Teknologi digital itu memungkinkan komandan kapal 
mengambil keputusan secara lebih cepat, efisien, dan tepat atas posisi dan 
kedudukan kapal terhadap sasaran yang dituju.

Sebelum memakai teknologi dari Norwegia itu, KRI Nanggala-402 sebagaimana 
"kembarannya" KRI Cakra-401 memakai teknologi Sinbad dari Belanda yang bekerja 
secara manual.

Kebolehan sistem baru itu juga diujicobakan selama pelalayaran pulang dari 
Korea Selatan menuju perairan Indonesia sejak 21 Januari lalu dan tiba di 
perairan Selat Madura pada Senin pagi.

Contoh kebolehan itu --dalam operasi tempur sebenarnya-- kapal bisa meluncurkan 
empat torpedo secara salvo pada selang waktu sangat rapat. Kapal selam 
sepanjang 59 meter itu sendiri memiliki delapan tabung peluncur torpedo pada 
ujung haluan utamanya.

Sambutan kehadiran Nanggala diberikan KSAL, Laksamana TNI Soeparno, Panglima 
Armada Indonesia Kawasan Timur TNI-AL, Laksamana Muda TNI Ade Sopandi, dan 
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, serta perwakilan dari Daewoo.

Menyinggung kehadiran kembali kapal dari Satuan Kapal Selam TNI-AL itu, 
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris Haryanto, 
menyatakan, "Kita puas dengan kinerja Daewoo ini. Mereka pendatang baru di 
dunia perkapalselaman dunia namun bisa membuktikan janji dan komitmennya."

Nanggala Mampu Di Dalam Air Selama 52 Hari 
<http://alutsista.blogspot.com/2012/02/setelah-overhaul-nanggala-mampu-di.html> 
 

  <http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1328502325/kri-nanggala-402-tiba-25.jpg> 

SURABAYA - Setelah diperbaiki total di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & 
Marine Engineering, Korsel selama 2 tahun, KRI Nanggala kini sudah menjelma 
menjadi sebuah Kapal Selam Modern.

Kapal bernomor lambung 402 ini dilengkap dengan Torpedo yang mampu mengejar 
kebisingan. Kapal ini juga bisa dilengkapi oleh beberapa misil seperti Exocet, 
Harpoon dsb. Tak hanya itu dengan kekuatan sonar baru yang bisa kapal ini mampu 
mendeteksi kapal perang musuh hingga 40 kilometer dengan catatan laut dalam 
kondisi clear atau jernih. KRI Nanggala diawaki oleh 48 awak, dalam kondisi 100 
persen Nanggala bisa berada didalam air hingga 52 hari.

Kolonel (P) Tunggul Suropati, mantan Komandan Satgas Overhoul KRI Nanggala 
mengungkapkan kapal ini memliki kemampuan menyelam yang cukup baik. " Dalam uji 
coba kami bisa turun hingga 257 meter didalam laut, dalam keadaan terpaksa 
maksimal 300 meter " ujarnya.

Kapal selam ini sendiri mampu melaksakan tugas penyusupan, peperangan atas air 
dan bawah air, penyebaran ranjau terbatas. dan emergensi VIP.
KSAL dan sejumlah pejabat yang menyambut kehadiran kapal selam RI ini 
menyempatkan diri meninjau bagian dalam kapal.

  <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-02-a.gif> 
Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno (tengah), bersama Ketua Komisi I 
DPR, Mahfudz Siddiq (kanan), sesaat setelah menerima kedatangan kembali KRI 
Nanggala-402 di Dermaga Madura, Surabaya, Senin. Kapal selam yang diperbaiki di 
Korea Selatan ini memperkuat arsenal bawah air Indonesia bersama KRI Cakra-401. 
(ANTARANews/Ade P Marboen)

Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu, memantapkan 
kekuatan TNI AL dan bergabung dengan satu kapal selam lainnya KRI Cakra-401. 
Seperti halnya KRI Nanggala, kapal selam KRI Cakra juga sudah lebih dulu 
menjalani "overhoul" di galangan yang sama di Korsel pada 2004-2006.

Perbaikan total yang dijalani KRI Nanggala meliputi, struktur kapal, lapisan 
baja, sistem navigasi, dan persenjataan bawah air serta sonar berteknologi 
terkini.

Kapal selam tersebut berbobot mati 1.395 ton, berdimensi 59,5 meter x 6,3 meter 
x 5,5 meter dengan mesin diesel elektrik yang mampu melaju hingga kecepatan 25 
knot di dalam air

KASAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam 
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/kasal-idealnya-indonesia-punya-12-kapal.html>
  

  
<http://4.bp.blogspot.com/-F_8DSp8DWos/Ty-jCkwwwPI/AAAAAAAAYlI/8wAr6njSzk8/s1600/719984n.jpg>
 

Awak KRI Nanggala-402 foto bersama di depan kapal selam KRI Nanggala di Korsel. 
(Foto: Kaskus)

6 Februari 2012, Surabaya: Luas laut Indonesia sekitar lima juta kilometer 
persegi dengan tiga alur laut kepulauan Indonesia yang terbuka untuk 
kepentingan pelayaran damai. Kini Indonesia memiliki 155 kapal perang berbagai 
tipe dan jenis dan khusus untuk kapal selam, diperlukan minimal enam unit dalam 
status siap operasi tempur.

"Begini, kekuatan minimal kita itu enam. Dengan perhitungan dua kapal selam 
disiagakan bertugas, dua siaga operasi, dan dua lagi servis berkala," kata 
Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, Senin, seusai menyambut kehadiran 
kembali KRI Nanggala-402 dari pelayaran 17 hari selepas perbaikan menyeluruh di 
Korea Selatan.

Kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu diperbaiki menyeluruh 
di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering di Okpo, Korea Selatan, sejak dua 
tahun lalu. Kini kapal selam itu semakin berotot dan makin awas semua "panca 
indera"-nya setelah banyak sistemnya diperbarui memakai teknologi terkini di 
kelasnya.

Salah satunya adalah teknologi sistem manajemen tempur dan operasi secara 
digital dari Norwegia menggantikan sistem Sinbad buatan Belanda hasil teknologi 
dasawarsa '80-an. Kapal selam berkelir hitam ini sudah mampu meluncurkan empat 
torpedo sekaligus secara salvo dalam tempo sangat rapat adalah salah satu 
bentuk kemampuan yang ditingkatkan itu.

Pemimpin pelayaran pulang KRI Nanggala-402 itu adalah Letnan Kolonel Pelaut 
Purwanto, didampingi belasan perwira dan belasan bintara serta tamtamanya. 
Masih ada dalam pelayaran itu beberapa teknisi kunci dari pihak Daewoo untuk 
mengawasi kinerja instrumen-instrumen dan program komputer yang diadopsi.

Dengan begitu, TNI-AL kini memiliki dua kapal selam siap operasi tempur dan 
misi khusus lain, yaitu KRI Nanggala -402 dan KRI Cakra-401 dari kelas yang 
sama dan tergabung dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada Indonesia Kawasan 
Timur TNI-AL.

Menyinggung keperluan ideal kapal selam Indonesia, Soeparno yang didampingi 
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, menyatakan, "Yang ideal, Indonesia memiliki 
12 kapal selam seperti waktu dasawarsa '60-an itu."

Jika tiada halangan, tiga tahun ke depan Indonesia akan menambah lagi kekuatan 
flotila kapal selammnya menjadi lima secara keseluruhan. Ada wacana pangkalan 
kapal selam ini akan ditempatkan di lokasi baru di Indonesia bagian tengah.

Komisi I DPR, kata Siddiq, menghendaki pemerintah menambah anggaran belanja 
arsenal militer nasional hingga angka Rp78 triliun dari sekitar Rp1.300 triliun 
APBN tahun depan. "Kerugian negara akibat ketidakmampuan kita menjaga wilayah 
maritim bangsa ini sebanyak Rp40 triliun memakai data pada 2007. Kini angka itu 
bisa bertambah lagi," katanya. 

TNI Latihan dengan Enam Negara di Thailand 
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/tni-latihan-dengan-enam-negara-di.html>
  

  
<http://3.bp.blogspot.com/-c6n20PvXe3c/Ty-hn1lOGzI/AAAAAAAAYk8/0zNcSL6NV5A/s1600/120202-N-WV964-024.jpg>
 

Prajurit marinir dari 31st Marine Expeditionary Force (MEF) diangkut kapal 
perang USS Germatown (LSD 42) dari Okinawa, Jepang menuju Thailand untuk 
berpartisipasi pada latihan bersama Cobra Gold 2012. (Foto: U.S. Navy/Mass 
Communication Specialist 1st Class Johnie Hickmon)

6 Februari 2012, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia mengikuti latihan bersama 
dengan enam negara di Thailand dengan sandi "Cobra Gold" 2012, mulai 12 Januari 
hingga 19 Februari 2012.

Juru bicara TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjawab ANTARA di Jakarta, 
Senin mengatakan dalam latihan bersama tahunan yang digagas Komando Armada AS 
Asia Pasifik (US Pasific Command/ USPACOM) 2012 itu , TNI mengirimkan 75 
personelnya.

"TNI mengikuti dua materi latihan yakni bantuan kesehatan militer dan kemampuan 
kompi zeni. Fokus dari latihan bersama kali ini adalah meningkatkan kemitraan 
dan sinergitas antarsatuan dan antarmiliter tujuh negara yang tergabung dalam 
latihan itu," ungkap Laksamana Muda Iskandar Sitompul menambahkan.

Latihan bersama "Cobra Cold" ke-31 diikuti sekitar 10.000 ribu personel militer 
dari AS, Jepang, Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Thailand. 
Latihan dilakukan dalam dua tahapan yakni geladi posko dan geladi lapang.

Dalam materi latihan bantuan kesehatan dan kemanusiaan Indonesia akan bergabung 
dengan militer Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Jepang. 

 

GIF image

JPEG image

GIF image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: