Super Tucano Tiba di Malang Pada Maret 2012 <http://beritahankam.blogspot.com/2012/01/super-tocano-tiba-di-malang-pa da-maret.html> <http://4.bp.blogspot.com/-E5-5lXX5oIg/TwnMIHu8QqI/AAAAAAAAYI0/R8zV6ynQ1 n0/s1600/%24RLE65CD.jpg> Super Tucano mampu mendarat di landasan tanah atau rumput. (Photo: Embraer) 8 Januari 2012, Malang: Empat dari 16 pesawat tempur Super Tucano A29 buatan Brazil direncanakan tiba pada Maret 2012 untuk melengkapi sistem persenjataan TNI AU khususnya di Pangkalan Udara Abd Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara Abd Saleh, Kolonel Pnb Novianto Widadi, Minggu, mengatakan, secara umum Lanud Abd Saleh siap menyambut kedatangan pesawat tempur itu, dan akan menggantikan posisi pesawat tempur Oviten-10F Bronco yang sudah memasuki masa "grounded". Kesiapan yang sudah dilakukan, meliputi sejumlah fasilitas pendukung di Lanud Abd Saleh, seperti shelter atau tempat lokasi parkir pesawat, serta 12 pilot khusus yang telah dilatih untuk menukangi pesawat tersebut. "Kami terus menyiapkan pendukung lainnya untuk kedatangan pesawat tempur canggih itu, termasuk pilot khusus yang berusia minimal 24 hingga 35 tahun dan ahli dalam berbahasa inggris," katanya. Dengan tibanya pesawat pada bulan Maret, diharapkan nantinya bisa dipertunjukan kepada masyarakat pada peringatan HUT TNI AU tanggal 9 April 2012. Sementara itu, rencananya pesawat tersebut akan digunakan untuk misi operasi taktis dalam membantu pasukan di darat, sebab pesawat itu memiliki keunggulan "close air support". Selain itu, pesawat yang memiliki mesin tunggal buatan "Empresa Braziliera de Aeronautica", juga memiliki kemampuan menembakan asap ke darat secara cepat untuk menunjukkan posisi musuh. Pesawat itu nantinya tidak hanya digunakan sebagai pesawat latih, namun juga digunakan misi pengamanan wilayah perbatasan, untuk memastikan tidak adanya pelanggaran batas negara oleh pihak lain. "Total pesawat yang kita pesan sebanyak 16 unit, dan pengiriman akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan kedatangan empat unit pada Maret 2012, dan akan ditempatkan pada Skuadron 21 Lanud Abd Saleh," katanya. Amankan Laut, TNI AL Butuh 35 KCR <http://beritahankam.blogspot.com/2012/01/amankan-laut-tni-al-butuh-35-k cr.html> <http://3.bp.blogspot.com/-q4zbw1N5hcY/TwefmWB42oI/AAAAAAAAYEs/9Ii3FCmUy Pc/s1600/2012-01-07_082303.jpg> (Foto: Kemhan) 6 Januari 2012, Jakarta: TNI Angkatan Laut memerlukan 35 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) sebagai kekuatan ideal dalam melakukan pengamanan wilayah laut Indonesia yang sangat luas. Hingga saat ini KCR yang dimiliki baru 6 unit. "Idealnya ada 35 unit KCR, tapi hingga saat ini kami baru memiliki 6 KCR,"kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Jumat (6/1). Untung merinci, keenam KCR yang dimiliki TNI saat ini adalah Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Mandau-621, KRI Rencong-622, KRI Badik-623, dan KRI Keris-624 yang semuanya buatan Korea. Dua unit lainnya merupakan hibah dari pemerintah Brunei Darussalam yaitu KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643. "Sesuai MEF akan diadakan penambahan 15 unit KCR,"ujar Untung. Rencana penambahan KCR ini baru terlaksana dengan penyerahan KRI Clurit-641 pada April 2011 lalu dan segera menyusul KRI Kujang-642 yang akan diserahkan paling lambat April mendatang. Yang membanggakan, kedua KCR ini merupakan kapal buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Palindo Marine, Batam. Dalam kunjungannya ke PT Palindo Marine Rabu (4/1) lalu, Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Sumartono mengungkapkan pemerintah Indonesia menargetkan pembuatan 24 unit kapal cepat berpeluru kendali hingga 2024. Kedua puluh empat unit KCR itu akan disebar ke wilayah Barat Indonesia dan Sulawesi Utara. Butuh Ratusan Milyar Meretrofit Pesawat Hibah Australia <http://alutsista.blogspot.com/2012/01/butuh-ratusan-milyar-untuk-meretr ofit.html> <http://www.crosswindphotos.com/Galleries/Point-Cook-Air-Pageant-2010/PT -Cook-2010-001/1143984432_UBYNs-L.jpg> JAKARTA - "Pemerintah akan meretrofit empat pesawat C-130 Hercules hibah dari Australia," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. "Biasanya kalau dapat hibah, selalu kami cek, retrofit, kami yakinkan betul bahwa pesawat itu layak terbang," kata Purnomo ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/1). Menyinggung perkiraan biaya peremajaan pesawat terbang itu, Menhan mengatakan sekitar ratusan miliar untuk empat Hercules. "Saya tak tahu persis karena belum diajukan oleh tim," katanya Menurut dia, tim dari kedua negara akan bertemu untuk membahas kondisi pesawat dan teknis hibah. Hasil pembicaraan tim itu bisa digunakan untuk mengukur biaya retrofit dan kemampuan keempat pesawat itu setelah diremajakan. Yusgiantoro menjelaskan, pesawat Hercules hibah itu berjenis "H". Hibah ini juga telah mendapat persetujuan dari negara produsennya, Amerika Serikat. "Karena aturannya setiap alutsista buatan Amerika, jika mau dihibahkan ke negara lain, harus melapor dulu," katanya. Pesawat hibah ini diproyeksikan untuk menggantikan pesawat Hercules tipe B yang sudah lama dimiliki TNI AU. TNI AU Berharap Perbaikan Dilakukan di Dalam Negeri <http://3.bp.blogspot.com/-8dN7xJOqqXA/TYc1GNVJ2LI/AAAAAAAACR8/kvLCJwdNv _k/s1600/C130-ARINC.jpg> Mabes TNI AU berharap perbaikan pesawat hibah dapat dilakukan di dalam negeri agar dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam melakukan perbaikan pesawat sejenis. "Lebih bagus kalau dikerjakan di Bandung, karena sekaligus dapat meningkatkan kemampuan anggota TNI AU," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus di Jakarta, Sabtu (7/1). Sebelumnya, satu unit pesawat Hercules TNI AU diretrofit di Oklahoma dalam Programmed Depot Maintenance di hanggar perusahaan swasta ARINC. Kedepannya direncanakan dua unit Hercules lainnya akan juga diperbaiki. Menurut Azman, teknisi TNI AU sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk memperbaiki pesawat Hercules. Namun begitu, kemampuan tersebut tidak didukung dengan fasilitas dan peralatan pendukung. "Sudah mampu memperbaiki, hanya alat-alat yang dibutuhkan tidak ada. Kalau beli, tentunya jauh lebih mahal, lebih baik kita gunakan orang lain,"terangnya.