[breaktime-corner] berita militer..

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 9 Jan 2012 20:54:07 +0800

Super Tucano Tiba di Malang Pada Maret 2012
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/01/super-tocano-tiba-di-malang-pa
da-maret.html>  

 
<http://4.bp.blogspot.com/-E5-5lXX5oIg/TwnMIHu8QqI/AAAAAAAAYI0/R8zV6ynQ1
n0/s1600/%24RLE65CD.jpg> 

Super Tucano mampu mendarat di landasan tanah atau rumput. (Photo:
Embraer)

8 Januari 2012, Malang: Empat dari 16 pesawat tempur Super Tucano A29
buatan Brazil direncanakan tiba pada Maret 2012 untuk melengkapi sistem
persenjataan TNI AU khususnya di Pangkalan Udara Abd Saleh, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara Abd Saleh, Kolonel Pnb
Novianto Widadi, Minggu, mengatakan, secara umum Lanud Abd Saleh siap
menyambut kedatangan pesawat tempur itu, dan akan menggantikan posisi
pesawat tempur Oviten-10F Bronco yang sudah memasuki masa "grounded".

Kesiapan yang sudah dilakukan, meliputi sejumlah fasilitas pendukung di
Lanud Abd Saleh, seperti shelter atau tempat lokasi parkir pesawat,
serta 12 pilot khusus yang telah dilatih untuk menukangi pesawat
tersebut.

"Kami terus menyiapkan pendukung lainnya untuk kedatangan pesawat tempur
canggih itu, termasuk pilot khusus yang berusia minimal 24 hingga 35
tahun dan ahli dalam berbahasa inggris," katanya.

Dengan tibanya pesawat pada bulan Maret, diharapkan nantinya bisa
dipertunjukan kepada masyarakat pada peringatan HUT TNI AU tanggal 9
April 2012.

Sementara itu, rencananya pesawat tersebut akan digunakan untuk misi
operasi taktis dalam membantu pasukan di darat, sebab pesawat itu
memiliki keunggulan "close air support".

Selain itu, pesawat yang memiliki mesin tunggal buatan "Empresa
Braziliera de Aeronautica", juga memiliki kemampuan menembakan asap ke
darat secara cepat untuk menunjukkan posisi musuh.

Pesawat itu nantinya tidak hanya digunakan sebagai pesawat latih, namun
juga digunakan misi pengamanan wilayah perbatasan, untuk memastikan
tidak adanya pelanggaran batas negara oleh pihak lain.

"Total pesawat yang kita pesan sebanyak 16 unit, dan pengiriman akan
dilakukan secara bertahap, diawali dengan kedatangan empat unit pada
Maret 2012, dan akan ditempatkan pada Skuadron 21 Lanud Abd Saleh,"
katanya.

Amankan Laut, TNI AL Butuh 35 KCR
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/01/amankan-laut-tni-al-butuh-35-k
cr.html>  

 
<http://3.bp.blogspot.com/-q4zbw1N5hcY/TwefmWB42oI/AAAAAAAAYEs/9Ii3FCmUy
Pc/s1600/2012-01-07_082303.jpg> (Foto: Kemhan)

6 Januari 2012, Jakarta: TNI Angkatan Laut memerlukan 35 unit Kapal
Cepat Rudal (KCR) sebagai kekuatan ideal dalam melakukan pengamanan
wilayah laut Indonesia yang sangat luas. Hingga saat ini KCR yang
dimiliki baru 6 unit.

"Idealnya ada 35 unit KCR, tapi hingga saat ini kami baru memiliki 6
KCR,"kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana
Pertama Untung Suropati di Jakarta, Jumat (6/1).

Untung merinci, keenam KCR yang dimiliki TNI saat ini adalah Kapal
perang Republik Indonesia (KRI) Mandau-621, KRI Rencong-622, KRI
Badik-623, dan KRI Keris-624 yang semuanya buatan Korea. Dua unit
lainnya merupakan hibah dari pemerintah Brunei Darussalam yaitu KRI
Salawaku-642 dan KRI Badau-643.

"Sesuai MEF akan diadakan penambahan 15 unit KCR,"ujar Untung.

Rencana penambahan KCR ini baru terlaksana dengan penyerahan KRI
Clurit-641 pada April 2011 lalu dan segera menyusul KRI Kujang-642 yang
akan diserahkan paling lambat April mendatang. Yang membanggakan, kedua
KCR ini merupakan kapal buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT
Palindo Marine, Batam.

Dalam kunjungannya ke PT Palindo Marine Rabu (4/1) lalu, Asisten
Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Sumartono
mengungkapkan pemerintah Indonesia menargetkan pembuatan 24 unit kapal
cepat berpeluru kendali hingga 2024. Kedua puluh empat unit KCR itu akan
disebar ke wilayah Barat Indonesia dan Sulawesi Utara.

 

Butuh Ratusan Milyar Meretrofit Pesawat Hibah Australia
<http://alutsista.blogspot.com/2012/01/butuh-ratusan-milyar-untuk-meretr
ofit.html>  

 
<http://www.crosswindphotos.com/Galleries/Point-Cook-Air-Pageant-2010/PT
-Cook-2010-001/1143984432_UBYNs-L.jpg> 

JAKARTA - "Pemerintah akan meretrofit empat pesawat C-130 Hercules hibah
dari Australia," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

"Biasanya kalau dapat hibah, selalu kami cek, retrofit, kami yakinkan
betul bahwa pesawat itu layak terbang," kata Purnomo ketika ditemui di
kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/1).

Menyinggung perkiraan biaya peremajaan pesawat terbang itu, Menhan
mengatakan sekitar ratusan miliar untuk empat Hercules. "Saya tak tahu
persis karena belum diajukan oleh tim," katanya 

Menurut dia, tim dari kedua negara akan bertemu untuk membahas kondisi
pesawat dan teknis hibah. Hasil pembicaraan tim itu bisa digunakan untuk
mengukur biaya retrofit dan kemampuan keempat pesawat itu setelah
diremajakan.

Yusgiantoro menjelaskan, pesawat Hercules hibah itu berjenis "H". Hibah
ini juga telah mendapat persetujuan dari negara produsennya, Amerika
Serikat.

"Karena aturannya setiap alutsista buatan Amerika, jika mau dihibahkan
ke negara lain, harus melapor dulu," katanya. Pesawat hibah ini
diproyeksikan untuk menggantikan pesawat Hercules tipe B yang sudah lama
dimiliki TNI AU.

TNI AU Berharap Perbaikan Dilakukan di Dalam Negeri

 
<http://3.bp.blogspot.com/-8dN7xJOqqXA/TYc1GNVJ2LI/AAAAAAAACR8/kvLCJwdNv
_k/s1600/C130-ARINC.jpg> 

Mabes TNI AU berharap perbaikan pesawat hibah dapat dilakukan di dalam
negeri agar dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia
dalam melakukan perbaikan pesawat sejenis. "Lebih bagus kalau dikerjakan
di Bandung, karena sekaligus dapat meningkatkan kemampuan anggota TNI
AU," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus di
Jakarta, Sabtu (7/1).

Sebelumnya, satu unit pesawat Hercules TNI AU diretrofit di Oklahoma
dalam Programmed Depot Maintenance di hanggar perusahaan swasta ARINC.
Kedepannya direncanakan dua unit Hercules lainnya akan juga diperbaiki.

Menurut Azman, teknisi TNI AU sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk
memperbaiki pesawat Hercules. Namun begitu, kemampuan tersebut tidak
didukung dengan fasilitas dan peralatan pendukung. "Sudah mampu
memperbaiki, hanya alat-alat yang dibutuhkan tidak ada. Kalau beli,
tentunya jauh lebih mahal, lebih baik kita gunakan orang
lain,"terangnya.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: