[breaktime-corner] Re: berita militer..

  • From: "R Hari Prasojo" <hari.prasojo@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 9 May 2012 07:53:56 +0800

 

Kalo orang udah suka, Biasanya menerima kondisi apa adanya.. :-)

R Hari Prasojo dan 4321 teman lainnyamenyukai komentar anda.

 

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Muhammad Faishol
Husni
Sent: Tuesday, May 08, 2012 9:25 AM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: RE: [breaktime-corner] Re: berita militer..

 

padahal aku suka beritanya tp klo gini biasa langsung shift del

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of Saikhu Rochman
Sent: Mon 5/7/2012 08:00 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer..

Sorry mas nggak ngecer...

xixixixixi

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Muhammad Faishol
Husni
Sent: Monday, May 07, 2012 7:58 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: RE: [breaktime-corner] berita militer..

 

 

mas momod militer...... mohon donk klo posting 1 judul satu postingan
aja, biiar enak bacanya 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of Saikhu Rochman
Sent: Sen 5/7/2012 07:03
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] berita militer..

Tim Ahli untuk Menganalisis Nakhoda Ragam Class Akan Dibentuk
<http://defense-studies.blogspot.com/2012/05/tim-ahli-untuk-menganalisis
-nakhoda.html>  

 

 
<http://3.bp.blogspot.com/-Vdy2wWNxuW0/T6SXnaM6OGI/AAAAAAAANZ8/FjjHAVogD
SE/s1600/Ragam+class.jpg> 

Nakhoda Ragam class korvet dibandingkan dengan korvet lainnya di kawasan
(all photos : Juldas-Thaifighterclub)

 

Beli Kapal Bekas Brunei, TNI Kembali Tuai Kritik

 

Rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru untuk
Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali dikritik oleh Komisi I DPR. 

 

Belum surut kontroversi soal pembelian tank Leopard bekas dari Belanda,
kini DPR mengkritik rencana pemerintah untuk memborong tiga buah kapal
Light Fregat eks Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam seharga 301
juta Euro.

 

"Ini patut dipertanyakan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus
Hasanuddin di Jakarta, Selasa (2/5).

 

 
<http://4.bp.blogspot.com/-iXq2XzTW83o/T6SXMYJpTxI/AAAAAAAANZs/zpmNWIPXM
Ps/s1600/Kedah+class.bmp> 

 

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, jenis kapal yang akan dibeli
tersebut merupakan produk Inggris yang dipesan Kesultanan Brunei tujuh
tahun lalu.

 

Armada kapal itu dilego ke Indonesia setelah kapal tersebut selesai
dibangun tiba-tiba Brunei Darussalam membatalkannya karena spesifikasi
teknisnya tidak sesuai permintaan Angkatan Laut Kesultanan Brunei. 

 

Hal itupun dibawa ke Pengadilan Arbitrase Internasional. Setelah lewat
arbritase internasional, Brunei Darussalam dinyatakan kalah dan mereka
tetap harus membayar produsen di Inggris. 

 

 
<http://2.bp.blogspot.com/-b7-J2MqMrvc/T6SXY8i3aCI/AAAAAAAANZ0/ucLFPyOhc
5U/s1600/Diponegoro+class.bmp> 

 

 

Tubagus melanjutkan, kemudian pihak Brunei membarter kapal-kapal
tersebut dan diserahkan ke galangan Lursen Jerman untuk dijual.
Kesultanan Brunei  lalu membeli kapal baru jenis Ocean Patrol Vessel
(OPV).

 

"Pertanyaannya mengapa kapal yang gagal tidak memenuhi standar
spesifikasi teknis harus kita  beli? Jangan-jangan ketika sudah dibeli
malah tak bisa dipakai," kata dia.

 

 
<http://3.bp.blogspot.com/-Dt6ZoXeRrRg/T6SW_iA4c3I/AAAAAAAANZk/JFVes077z
GQ/s1600/Pattani+class.bmp> 

 

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan tiga kapal perang itu memang
relatif murah dari sisi harga. Namun justru hal itu seharusnya
diperjelas.

 

"Komisi I DPR akan meminta tim ahli untuk menganalisis ketiga kapal
tersebut agar setelah dibeli mampu memberikan penguatan optimal pada
sistim persenjataan TNI AL," tutur dia.

TNI Siap Jadi 10 Besar Pengirim Pasukan Perdamaian
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/tni-siap-jadi-10-besar-pengiri
m-pasukan.html>  

 
<http://3.bp.blogspot.com/-IxreueCBNGU/T6dSxBxNg8I/AAAAAAAAZ3M/nWe-elrgo
8Q/s1600/5835337755_64f0046a3a_b.jpg> 

Prajurit UNIFIL dari kontingen Indonesia melakukan patroli menggunakan
kendaraan tempur di dekat Taybe, Sektor Timur Area Operasi. (Foto:
Pasqual Gorriz/Unifil)

 4 Mei 2012, Jakarta: TNI berupaya membentuk satu batalyon mekanis yang
memiliki kekuatan 800-1.000 personel untuk misi perdamaian Perserikatan
Bangsa Bangsa. Hal ini merupakan bagian dari target Indonesia untuk
masuk dalam peringkat 10 besar negara yang mengirimkan pasukan
perdamaian.

"Kami harap tahun 2012 satu batalyon mekanis yang disiapkan dan satu
kompi zeni bisa dikirim ke negara-negara yang tengah berkonflik. Kita
punya kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tersebut," kata Komandan
Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigadir Jenderal TNI Imam Edy
Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul,
Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5).

Dengan membentuk batalyon mekanis ini, dia berharap TNI memiliki
batalyon gerak cepat (standby forces) dan masuk dalam puncak United
Nation Standby Aransement System (UNSAS). Penyiapan pasukan ini, menurut
Imam, merupakan bagian dari target TNI untuk masuk ke dalam 10 besar
negara yang mengirimkan pasukan perdamaian.

Dua tahun ke depan, TNI menargetkan dapat mengirimkan 4.000 personel di
sejumlah negara yang berkonflik. "Dengan jumlah 4.000 personel,
diharapkan Indonesia masuk 10 besar negara di dunia yang mengirimkan
pasukan perdamaian.

Kita akan cari peluang-peluang yang ada dan melakukan kerja sama dengan
lembaga lain yang berkaitan dengan peacekeeping di lingkup ASEAN," tutur
Imam.

PMPP juga tengah mencoba untuk mencari gambaran karena beberapa misi
juga menyatakan akan memberikan seruan, khususnya untuk rumah sakit
militer dimana PMPP akan menyiapkan tim medisnya, termasuk dokter
spesialis.  

Komandan PMPP TNI Tutup Kursus UNSOG dan UNLOG

Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Brigjen TNI Imam Edi
Mulyono menutup pelatihan Special Operations Group of the United Nation
(UNSOG) dan United Nation Logistics Officers (UNLOG) yang diikuti oleh
80 orang perwira dari TNI dan perwakilan dari delapan negara.

"Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat
menjalankan tugas dalam misi penjaga perdamaian (peacekeeping)," kata
Komandan PMPP Brigadir Jenderal TNI Imam Edi Mulyono di kawasan
Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat,
Jumat (4/5).

Ke-80 orang peserta yang mengikuti program ini terdiri dari 45 orang
perwira TNI dan 25 perwira dari negara lain, yakni Bangladesh, Kamboja,
Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka dan Thailand itu.

Mereka dipersiapkan untuk mengikuti misi-misi pemeliharaan perdamaian
PBB. Kegiatan pelatihan ini dilakukan atas kerja sama dengan Global
Peace Operations Initiative (GPIO)-US Pacific Command (USPACOM) yang
bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan wawasan sebagai perwira staf
dan perwira logistik pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).

Sementara itu, dalam rangka memperingati "Peacekeepers Day" yang jatuh
pada 29 Mei 2012 nanti, PMPP akan mengadakan berbagai kegiatan, antara
lain, lomba menulis artikel tentang peacekeepers bagi wartawan, lomba
dan pameran fotografi tentang peacekeepers serta pembuatan film
peacekeepers berjudul "Garuda untuk Perdamaian".

Menhan Tinjau Lahan Pangkalan Marinir di Karimun
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/menhan-tinjau-lahan-pangkalan-
marinir.html>  

 
<http://3.bp.blogspot.com/-xcRY66J5f4E/T6ShKi6OkTI/AAAAAAAAZ28/-4S4SzBaS
Jw/s1600/lahan-marinir-copy.jpg> 

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (2 kiri) didampingi Panglima
Komando Armada RI Kawasan Barat {Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Didit
Ashaf Herdiawan (3 kiri), Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal)
Laksamana Madya TNI Marsetio (2 kanan) pejabat Kemenhan Brigjen Herry
Noorwanto (kiri) berbincang dengan Bupati Karimun Nurdin Basirun (kanan)
saat meninjau lahan untuk pembangunan batalyon dan pangkalan marinir di
Tanjung Sebatak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan
Riau, Jumat (4/5). Menhan meninjau kelayakan lahan Tanjung Sebatak untuk
pembangunan pangkalan marinir dengan kekuatan pasukan sekitar 700
personel sebagai upaya untuk memperkuat pengamanan pulau-pulau terluar
dan pertahanan daerah perbatasan.(Foto: kepri.antaranews.com/Rusdianto)

 4 Mei 2012, Karimun: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau
lahan untuk keperluan pembangunan markas batalyon dan pangkalan marinir
di Tanjung Sebatak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi
Kepulauan Riau, Jumat.

Yusgiantoro berkunjung ke Karimun dengan menumpang helikopter TNI-AL dan
mendarat di Bandara Sei Bati, Tebing Jumat pagi. Dia didampingi Menteri
Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Wakil Kepala Staf Angkatan
Laut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Marsetio, Panglima Komando Armada RI
Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan
dan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) M Alfan
Baharudin. Selain didampingi Bupati Karimun Nurdin Basirun, turut serta
dalam tinjauan itu Komandan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Tanjung Balai
Karimun Letkol (P) Sawa, Kapolres Karimun AKBP Benyamin Sapta dan
anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Karimun lainnya, serta sejumlah
perwira Lanal Tanjung Balai Karimun.

"Tadi saya sudah melihat lahan di Sebatak dan akan dikaji kelayakannya
untuk pembangunan batalyon dan pangkalan marinir," kata Menhan usai
melakukan tinjauan singkat pada lahan pantai yang letaknya berhadapan
dengan Pos TNI Angkatan Laut Leho.

Menurut Yusgiantoro, pihaknya telah meninjau beberapa lokasi yang juga
akan dikaji mana yang pantas dan cocok untuk sebuah pangkalan marinir,
termasuk meninjau lahan di Pulau Galang, Batam. "Ada tiga atau empat
titik. Tadi Bupati juga mengusulkan satu lahan lagi, namun agak jauh
dari laut. Sedangkan pangkalan marinir tentu harus dekat dengan laut.
Namun demikian, kita akan kaji mana yang tepat untuk itu," ucapnya.

Mengenai luas lahan yang dibutuhkan, Menhan mengatakan sekitar 20
hektare. "Luas lahan di Tanjung Sebatak memang hanya empat hektare, tapi
Bupati bilang tak ada masalah, bisa ditambah," ucapnya.

Menhan mengatakan pembangunan pangkalan marinir merupakan salah satu
upaya untuk memperkuat pertahanan di daerah perbatasan, di antaranya
khusus untuk angkatan laut. "Kita terus membaca kekuatan kita di
perbatasan, tentunya juga bertujuan untuk mengamankan pulau-pulau
terluar. Sekarang dan dalam dua hari ini kami akan terus mengumpulkan
data. Kita kaji mana yang layak untuk seterusnya kita laporkan kepada
Presiden," tambahnya.  

Siap tambah

Pada kesempatan yang sama, Bupati Karimun Nurdin Basirun menyambut baik
rencana pembangunan pangkalan marinir di Tanjung Sebatak karena Karimun
sebagai daerah yang berbatasan dengan Singapura, Malaysia dan Selat
Malaka membutuhkan pertahanan yang kuat.

"Memang kebijakan pembangunan di daerah perbatasan harus diperkuat dalam
segala aspek, baik ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Ini porsi
beliaulah (Menhan) untuk meninjau dan menentukan langkah-langkah untuk
memperkuat pertahanan. Apalagi, Karimun merupakan daerah investasi yang
tentunya harus didukung rasa aman dan nyaman," katanya.

Mengenai kekurangan luas lahan sesuai kebutuhan untuk berdirinya satu
pangkalan marinir, Bupati mengatakan pemerintah daerah siap membantu
termasuk kemungkinan pembebasan lahan milik masyarakat.

"Pemerintah daerah mendukung sepenuhnya karena ini merupakan kepentingan
NKRI. Kita lihat nanti apa yang bisa dibantu oleh pemerintah daerah
supaya rencana ini bisa terealisasi," ucapnya.

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) M Alfan Baharudin mengatakan batalyon
dan pangkalan marinir yang akan dibangun akan dilengkapi dengan
peralatan tempur seperti artileri, roket dan perahu tempur. "Batalyon
marinir yang akan dibangun ini cukup besar, kekuatan pasukan sekitar 700
personel dan dipimpin seorang perwira berpangkat letnan kolonel,"
ucapnya.

Kemenhan Dukung Rencana Pendalaman Alur di Karimun

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mendukung rencana Pemerintah
Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau mendalami alur pelayaran untuk
menopang lalulintas pelayaran di Desa Pongkar Kecamatan Tebing.

"Kita dukung, hanya saja pemerintah daerah di sini tentu harus melihat
pendanaannya," katanya usai meninjau lahan untuk pembangunan pangkalan
marinir di Tanjung Sebatak Kecamatan Tebing, Jumat.

Menhan melakukan kunjungan singkat ke Karimun bersama Menteri Perikanan
dan Kelautan Sharif Cicip Sutardjo didampingi sejumlah petinggi TNI-AL.
Yusgiantoro mengatakan, pendalaman alur tidak mempengaruhi aspek
pertahanan dan keamanan. "Itu di luar pertahanan. Tapi, untuk
merealisasikannya bisa dibuat satu zonasi dan tata ruangnya. Tata ruang
'kan tidak hanya di darat, tetapi juga di laut," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan,
pendalaman alur diharapkan tidak berdampak pada zona tangkap ikan. "Saya
belum tahu soal pendalaman alur, tadi saya tanyakan kepada Bupati belum
ada. Hanya saja, saya konsen masalah zona tangkap ikan nelayan agar
tidak tercemar lumpur," katanya seraya mengatakan kunjungannya ke
Karimun untuk mengecek laporan adanya lumpur yang menggangu zona tangkap
ikan nelayan.

Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, rencana pendalaman alur yang
diperkuat dengan Peraturan Daerah tentang Pendalaman Alur Pelayaran
bertujuan untuk memberikan keselamatan bagi kapal-kapal yang singgah di
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

"Sebagai pemerintah daerah, kita hanya memohon pusat dan berupa
rekomendasi saja. Sedangkan penentunya tetap pusat," ucapnya. Dia
mengatakan menunggu persetujuan pusat, "Dan sepertinya pendalaman alur
harus ada untuk kepentingan investasi yang membutuhkan keselamatan
pelayaran," katanya.

Perairan Desa Pongkar yang akan didalami berhadapan dengan Pelabuhan
Malarko yang masih dalam tahap pembangunan. Pelabuhan Malarko
diproyeksikan sebagai pelabuhan peti kemas berkelas dunia dengan tujuan
menangkap limpahan kapal-kapal dagang dari Singapura.

TNI Kirim Tiga Unit Heli ke Kongo
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/tni-kirim-tiga-unit-heli-ke-ko
ngo.html>  

 
<http://2.bp.blogspot.com/-szmJ8CxRdMk/T6Se6KcbrvI/AAAAAAAAZ2w/Axr3HK2r7
ME/s1600/IMG_0475.JPG> 



5 Mei 2012, Bandung: TNI dalam waktu dekat akan mengirimkan tiga unit
helikopter jenis M-17 untuk melakukan misi penjaga perdamaian di Kongo
atau Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la
Stabilisation en Republique Democratique du Congo (MONUSCO).

"Saat ini, tiga helikopter M-17 tersebut tengah disiapkan TNI untuk
dikirim ke Kongo membantu misi perdamaian PBB. Helikopter beserta
pasukannya akan segera diberangkatkan dalam waktu dekat ini," kata
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigjen TNI Imam Edy
Mulyono, di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul,
Bogor Jawa Barat, Jumat (4/5).

Menurut Imam, pengiriman tiga unit helikopter tersebut untuk
menindaklanjuti permintaan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban
Ki Moon pada Maret 2012 lalu. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih
melakukan persiapan dalam pengiriman tiga unit helikopter dari Pusat
Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) tersebut karena persyaratannya
dari United Nation baru tiba sepekan yang lalu.

"Kita akan lihat persyaratannya apa. Apakah perlu terbang malam atau
perlu memiliki radar cuaca. Kalau ada yang kurang akan dilengkapi," kata
Imam. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengirimkan 100 orang
personel TNI, baik untuk kru pesawat maupun pasukan untuk pengamanan di
Kongo.

Melihat perkembangan situasi di Suriah, kata Imam, pihaknya akan
mengirimkan 10 orang personel TNI. "Kami sudah ada tim observasi
(observer) di Suriah, sehingga totalnya menjadi 16 orang."

Empat kapal perang TNI-AL dipensiunkan
<http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/05/empat-kapal-perang-tni-al
-dipensiunkan.html>  

Sebagian dari kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat masa Perang
Kedua yang lalu tergabung dalam TNI-AL. KRI Teluk Langsa-501 adalah
bekas USS Solano County (LST-1128), yang pernah dikerahkan di perairan
Guam, Filipina,Guadalcanal hingga Okinawa di Jepang oleh Komando Armada
Ketujuh Amerika Serikat di Pasifik. Yang unik, KRI Teluk Langsa-501
bersua lagi dengan "junior-junior"-nya di Angkatan Laut Amerika Serikat
dalam misi kemanusiaan tsunami Aceh 2004. 

... Keempat kapal tersebut telah jauh melewati batas usia pakainya,
karena itu sudah waktunya diistirahatkan dari jajaran TNI-AL, khususnya
Kolinlamil... 

Jakarta (ANTARA News) - Ular-ular perang diturunkan dari puncak tiang
empat kapal landing ship tank Komando Lintas Laut Militer TNI-AL, di
Tanjung Priok, Jakarta, Kamis. Itu simbol bahwa keempat kapal itu tidak
lagi termasuk dalam daftar jajaran kapal-kapal perang TNI-AL alias telah
dihapus atau dipensiunkan.

Upacara militer penurunan ular-ular perang itu dipimpin Panglima Komando
Lintas Laut Militer TNI-AL, Laksamana Muda TNI SM Darojatim, disaksikan
banyak petinggi TNI-AL. 

Ular-Ular perang berupa pita pipih merah-putih berselang-seling di
puncak tiang tertinggi merupakan salah satu simbol yang menandakan bahwa
satu kapal adalah kapal perang dan simbol ini berlaku secara
internasional. Upacara ini juga bentuk penghargaan bagi dharma bhakti
kapal dalam dinas militer.

Keempat kapal itu adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, KRI
Teluk Tomini-508, serta KRI Teluk Saleh-510. Mereka adalah saksi nyata
Perang Dunia Kedua dan Perang Viet Nahm, karena sebelum berdinas selama
50 tahun bagi TNI-AL, keempat kapal itu tergabung dalam Angkatan Laut
Amerika Serikat pada masa-masa itu.

Telah banyak jasa yang diberi keempat kapal itu bagi Indonesia, mulai
dari membawa pasukan dan peralatan perang ke berbagai misi perang,
membawa para transmigran, hingga membawa bahan bantuan kemanusiaan
--semisal saat tsunami Aceh 2004-- hingga mengenalkan Nusantara kepada
banyak pemuda Indonesia.

Keempat kapal itu buatan galangan kapal Chicago Bridge & Iron Company,
Seneca, Illinois, Amerika Serikat. KRI Teluk Langsa-501 dibangun di
galangan itu pada 19 Pebruari 1945, dan bergabung dengan TNI AL pada
1960. KRI Teluk Kau-504 dibangun pada 1942, dan bergabung dengan TNI-AL
pada 1960. 

Selanjutnya KRI Teluk Tomini-508 juga merupakan kapal eks Angkatan Laut
Amerika yang bergabung dengan TNI AL pada 1967. Kemudian yang terakhir
KRI Teluk Saleh-510 dibangun pada 1943 dan bergabung dengan TNI-AL pada
1970, setelah digunakan dalam perang Viet Nahm pada tahun 1967-1970. 

Darojatim dalam amanatnya mengatakan, sepanjang pengabdiannya, keempat
kapal ini telah berjasa bagi bangsa dan negara dalam pelaksanaan tugas
operasi militer perang, maupun operasi militer selain perang. 

"Keempat kapal tersebut telah jauh melewati batas usia pakainya, karena
itu sudah waktunya diistirahatkan dari jajaran TNI-AL, khususnya
Kolinlamil," katanya. 

Dikatakan juga, selama masa pengabdiannya, kapal perang tersebut telah
banyak berkiprah dan menorehkan tinta emas dalam perjalanan bangsa
Indonesia

 

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: