Kalo orang udah suka, Biasanya menerima kondisi apa adanya.. :-) R Hari Prasojo dan 4321 teman lainnyamenyukai komentar anda. From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Muhammad Faishol Husni Sent: Tuesday, May 08, 2012 9:25 AM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: RE: [breaktime-corner] Re: berita militer.. padahal aku suka beritanya tp klo gini biasa langsung shift del ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of Saikhu Rochman Sent: Mon 5/7/2012 08:00 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer.. Sorry mas nggak ngecer... xixixixixi ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Muhammad Faishol Husni Sent: Monday, May 07, 2012 7:58 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: RE: [breaktime-corner] berita militer.. mas momod militer...... mohon donk klo posting 1 judul satu postingan aja, biiar enak bacanya ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of Saikhu Rochman Sent: Sen 5/7/2012 07:03 To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] berita militer.. Tim Ahli untuk Menganalisis Nakhoda Ragam Class Akan Dibentuk <http://defense-studies.blogspot.com/2012/05/tim-ahli-untuk-menganalisis -nakhoda.html> <http://3.bp.blogspot.com/-Vdy2wWNxuW0/T6SXnaM6OGI/AAAAAAAANZ8/FjjHAVogD SE/s1600/Ragam+class.jpg> Nakhoda Ragam class korvet dibandingkan dengan korvet lainnya di kawasan (all photos : Juldas-Thaifighterclub) Beli Kapal Bekas Brunei, TNI Kembali Tuai Kritik Rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali dikritik oleh Komisi I DPR. Belum surut kontroversi soal pembelian tank Leopard bekas dari Belanda, kini DPR mengkritik rencana pemerintah untuk memborong tiga buah kapal Light Fregat eks Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam seharga 301 juta Euro. "Ini patut dipertanyakan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin di Jakarta, Selasa (2/5). <http://4.bp.blogspot.com/-iXq2XzTW83o/T6SXMYJpTxI/AAAAAAAANZs/zpmNWIPXM Ps/s1600/Kedah+class.bmp> Berdasarkan informasi yang diperolehnya, jenis kapal yang akan dibeli tersebut merupakan produk Inggris yang dipesan Kesultanan Brunei tujuh tahun lalu. Armada kapal itu dilego ke Indonesia setelah kapal tersebut selesai dibangun tiba-tiba Brunei Darussalam membatalkannya karena spesifikasi teknisnya tidak sesuai permintaan Angkatan Laut Kesultanan Brunei. Hal itupun dibawa ke Pengadilan Arbitrase Internasional. Setelah lewat arbritase internasional, Brunei Darussalam dinyatakan kalah dan mereka tetap harus membayar produsen di Inggris. <http://2.bp.blogspot.com/-b7-J2MqMrvc/T6SXY8i3aCI/AAAAAAAANZ0/ucLFPyOhc 5U/s1600/Diponegoro+class.bmp> Tubagus melanjutkan, kemudian pihak Brunei membarter kapal-kapal tersebut dan diserahkan ke galangan Lursen Jerman untuk dijual. Kesultanan Brunei lalu membeli kapal baru jenis Ocean Patrol Vessel (OPV). "Pertanyaannya mengapa kapal yang gagal tidak memenuhi standar spesifikasi teknis harus kita beli? Jangan-jangan ketika sudah dibeli malah tak bisa dipakai," kata dia. <http://3.bp.blogspot.com/-Dt6ZoXeRrRg/T6SW_iA4c3I/AAAAAAAANZk/JFVes077z GQ/s1600/Pattani+class.bmp> Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan tiga kapal perang itu memang relatif murah dari sisi harga. Namun justru hal itu seharusnya diperjelas. "Komisi I DPR akan meminta tim ahli untuk menganalisis ketiga kapal tersebut agar setelah dibeli mampu memberikan penguatan optimal pada sistim persenjataan TNI AL," tutur dia. TNI Siap Jadi 10 Besar Pengirim Pasukan Perdamaian <http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/tni-siap-jadi-10-besar-pengiri m-pasukan.html> <http://3.bp.blogspot.com/-IxreueCBNGU/T6dSxBxNg8I/AAAAAAAAZ3M/nWe-elrgo 8Q/s1600/5835337755_64f0046a3a_b.jpg> Prajurit UNIFIL dari kontingen Indonesia melakukan patroli menggunakan kendaraan tempur di dekat Taybe, Sektor Timur Area Operasi. (Foto: Pasqual Gorriz/Unifil) 4 Mei 2012, Jakarta: TNI berupaya membentuk satu batalyon mekanis yang memiliki kekuatan 800-1.000 personel untuk misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Hal ini merupakan bagian dari target Indonesia untuk masuk dalam peringkat 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian. "Kami harap tahun 2012 satu batalyon mekanis yang disiapkan dan satu kompi zeni bisa dikirim ke negara-negara yang tengah berkonflik. Kita punya kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigadir Jenderal TNI Imam Edy Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5). Dengan membentuk batalyon mekanis ini, dia berharap TNI memiliki batalyon gerak cepat (standby forces) dan masuk dalam puncak United Nation Standby Aransement System (UNSAS). Penyiapan pasukan ini, menurut Imam, merupakan bagian dari target TNI untuk masuk ke dalam 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian. Dua tahun ke depan, TNI menargetkan dapat mengirimkan 4.000 personel di sejumlah negara yang berkonflik. "Dengan jumlah 4.000 personel, diharapkan Indonesia masuk 10 besar negara di dunia yang mengirimkan pasukan perdamaian. Kita akan cari peluang-peluang yang ada dan melakukan kerja sama dengan lembaga lain yang berkaitan dengan peacekeeping di lingkup ASEAN," tutur Imam. PMPP juga tengah mencoba untuk mencari gambaran karena beberapa misi juga menyatakan akan memberikan seruan, khususnya untuk rumah sakit militer dimana PMPP akan menyiapkan tim medisnya, termasuk dokter spesialis. Komandan PMPP TNI Tutup Kursus UNSOG dan UNLOG Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Brigjen TNI Imam Edi Mulyono menutup pelatihan Special Operations Group of the United Nation (UNSOG) dan United Nation Logistics Officers (UNLOG) yang diikuti oleh 80 orang perwira dari TNI dan perwakilan dari delapan negara. "Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjalankan tugas dalam misi penjaga perdamaian (peacekeeping)," kata Komandan PMPP Brigadir Jenderal TNI Imam Edi Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5). Ke-80 orang peserta yang mengikuti program ini terdiri dari 45 orang perwira TNI dan 25 perwira dari negara lain, yakni Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka dan Thailand itu. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti misi-misi pemeliharaan perdamaian PBB. Kegiatan pelatihan ini dilakukan atas kerja sama dengan Global Peace Operations Initiative (GPIO)-US Pacific Command (USPACOM) yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan wawasan sebagai perwira staf dan perwira logistik pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sementara itu, dalam rangka memperingati "Peacekeepers Day" yang jatuh pada 29 Mei 2012 nanti, PMPP akan mengadakan berbagai kegiatan, antara lain, lomba menulis artikel tentang peacekeepers bagi wartawan, lomba dan pameran fotografi tentang peacekeepers serta pembuatan film peacekeepers berjudul "Garuda untuk Perdamaian". Menhan Tinjau Lahan Pangkalan Marinir di Karimun <http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/menhan-tinjau-lahan-pangkalan- marinir.html> <http://3.bp.blogspot.com/-xcRY66J5f4E/T6ShKi6OkTI/AAAAAAAAZ28/-4S4SzBaS Jw/s1600/lahan-marinir-copy.jpg> Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (2 kiri) didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat {Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Didit Ashaf Herdiawan (3 kiri), Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio (2 kanan) pejabat Kemenhan Brigjen Herry Noorwanto (kiri) berbincang dengan Bupati Karimun Nurdin Basirun (kanan) saat meninjau lahan untuk pembangunan batalyon dan pangkalan marinir di Tanjung Sebatak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (4/5). Menhan meninjau kelayakan lahan Tanjung Sebatak untuk pembangunan pangkalan marinir dengan kekuatan pasukan sekitar 700 personel sebagai upaya untuk memperkuat pengamanan pulau-pulau terluar dan pertahanan daerah perbatasan.(Foto: kepri.antaranews.com/Rusdianto) 4 Mei 2012, Karimun: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau lahan untuk keperluan pembangunan markas batalyon dan pangkalan marinir di Tanjung Sebatak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat. Yusgiantoro berkunjung ke Karimun dengan menumpang helikopter TNI-AL dan mendarat di Bandara Sei Bati, Tebing Jumat pagi. Dia didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Marsetio, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan dan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) M Alfan Baharudin. Selain didampingi Bupati Karimun Nurdin Basirun, turut serta dalam tinjauan itu Komandan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Tanjung Balai Karimun Letkol (P) Sawa, Kapolres Karimun AKBP Benyamin Sapta dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Karimun lainnya, serta sejumlah perwira Lanal Tanjung Balai Karimun. "Tadi saya sudah melihat lahan di Sebatak dan akan dikaji kelayakannya untuk pembangunan batalyon dan pangkalan marinir," kata Menhan usai melakukan tinjauan singkat pada lahan pantai yang letaknya berhadapan dengan Pos TNI Angkatan Laut Leho. Menurut Yusgiantoro, pihaknya telah meninjau beberapa lokasi yang juga akan dikaji mana yang pantas dan cocok untuk sebuah pangkalan marinir, termasuk meninjau lahan di Pulau Galang, Batam. "Ada tiga atau empat titik. Tadi Bupati juga mengusulkan satu lahan lagi, namun agak jauh dari laut. Sedangkan pangkalan marinir tentu harus dekat dengan laut. Namun demikian, kita akan kaji mana yang tepat untuk itu," ucapnya. Mengenai luas lahan yang dibutuhkan, Menhan mengatakan sekitar 20 hektare. "Luas lahan di Tanjung Sebatak memang hanya empat hektare, tapi Bupati bilang tak ada masalah, bisa ditambah," ucapnya. Menhan mengatakan pembangunan pangkalan marinir merupakan salah satu upaya untuk memperkuat pertahanan di daerah perbatasan, di antaranya khusus untuk angkatan laut. "Kita terus membaca kekuatan kita di perbatasan, tentunya juga bertujuan untuk mengamankan pulau-pulau terluar. Sekarang dan dalam dua hari ini kami akan terus mengumpulkan data. Kita kaji mana yang layak untuk seterusnya kita laporkan kepada Presiden," tambahnya. Siap tambah Pada kesempatan yang sama, Bupati Karimun Nurdin Basirun menyambut baik rencana pembangunan pangkalan marinir di Tanjung Sebatak karena Karimun sebagai daerah yang berbatasan dengan Singapura, Malaysia dan Selat Malaka membutuhkan pertahanan yang kuat. "Memang kebijakan pembangunan di daerah perbatasan harus diperkuat dalam segala aspek, baik ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. Ini porsi beliaulah (Menhan) untuk meninjau dan menentukan langkah-langkah untuk memperkuat pertahanan. Apalagi, Karimun merupakan daerah investasi yang tentunya harus didukung rasa aman dan nyaman," katanya. Mengenai kekurangan luas lahan sesuai kebutuhan untuk berdirinya satu pangkalan marinir, Bupati mengatakan pemerintah daerah siap membantu termasuk kemungkinan pembebasan lahan milik masyarakat. "Pemerintah daerah mendukung sepenuhnya karena ini merupakan kepentingan NKRI. Kita lihat nanti apa yang bisa dibantu oleh pemerintah daerah supaya rencana ini bisa terealisasi," ucapnya. Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) M Alfan Baharudin mengatakan batalyon dan pangkalan marinir yang akan dibangun akan dilengkapi dengan peralatan tempur seperti artileri, roket dan perahu tempur. "Batalyon marinir yang akan dibangun ini cukup besar, kekuatan pasukan sekitar 700 personel dan dipimpin seorang perwira berpangkat letnan kolonel," ucapnya. Kemenhan Dukung Rencana Pendalaman Alur di Karimun Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mendukung rencana Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau mendalami alur pelayaran untuk menopang lalulintas pelayaran di Desa Pongkar Kecamatan Tebing. "Kita dukung, hanya saja pemerintah daerah di sini tentu harus melihat pendanaannya," katanya usai meninjau lahan untuk pembangunan pangkalan marinir di Tanjung Sebatak Kecamatan Tebing, Jumat. Menhan melakukan kunjungan singkat ke Karimun bersama Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Sutardjo didampingi sejumlah petinggi TNI-AL. Yusgiantoro mengatakan, pendalaman alur tidak mempengaruhi aspek pertahanan dan keamanan. "Itu di luar pertahanan. Tapi, untuk merealisasikannya bisa dibuat satu zonasi dan tata ruangnya. Tata ruang 'kan tidak hanya di darat, tetapi juga di laut," katanya. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, pendalaman alur diharapkan tidak berdampak pada zona tangkap ikan. "Saya belum tahu soal pendalaman alur, tadi saya tanyakan kepada Bupati belum ada. Hanya saja, saya konsen masalah zona tangkap ikan nelayan agar tidak tercemar lumpur," katanya seraya mengatakan kunjungannya ke Karimun untuk mengecek laporan adanya lumpur yang menggangu zona tangkap ikan nelayan. Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, rencana pendalaman alur yang diperkuat dengan Peraturan Daerah tentang Pendalaman Alur Pelayaran bertujuan untuk memberikan keselamatan bagi kapal-kapal yang singgah di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. "Sebagai pemerintah daerah, kita hanya memohon pusat dan berupa rekomendasi saja. Sedangkan penentunya tetap pusat," ucapnya. Dia mengatakan menunggu persetujuan pusat, "Dan sepertinya pendalaman alur harus ada untuk kepentingan investasi yang membutuhkan keselamatan pelayaran," katanya. Perairan Desa Pongkar yang akan didalami berhadapan dengan Pelabuhan Malarko yang masih dalam tahap pembangunan. Pelabuhan Malarko diproyeksikan sebagai pelabuhan peti kemas berkelas dunia dengan tujuan menangkap limpahan kapal-kapal dagang dari Singapura. TNI Kirim Tiga Unit Heli ke Kongo <http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/tni-kirim-tiga-unit-heli-ke-ko ngo.html> <http://2.bp.blogspot.com/-szmJ8CxRdMk/T6Se6KcbrvI/AAAAAAAAZ2w/Axr3HK2r7 ME/s1600/IMG_0475.JPG> 5 Mei 2012, Bandung: TNI dalam waktu dekat akan mengirimkan tiga unit helikopter jenis M-17 untuk melakukan misi penjaga perdamaian di Kongo atau Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo (MONUSCO). "Saat ini, tiga helikopter M-17 tersebut tengah disiapkan TNI untuk dikirim ke Kongo membantu misi perdamaian PBB. Helikopter beserta pasukannya akan segera diberangkatkan dalam waktu dekat ini," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigjen TNI Imam Edy Mulyono, di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor Jawa Barat, Jumat (4/5). Menurut Imam, pengiriman tiga unit helikopter tersebut untuk menindaklanjuti permintaan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon pada Maret 2012 lalu. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan persiapan dalam pengiriman tiga unit helikopter dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) tersebut karena persyaratannya dari United Nation baru tiba sepekan yang lalu. "Kita akan lihat persyaratannya apa. Apakah perlu terbang malam atau perlu memiliki radar cuaca. Kalau ada yang kurang akan dilengkapi," kata Imam. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengirimkan 100 orang personel TNI, baik untuk kru pesawat maupun pasukan untuk pengamanan di Kongo. Melihat perkembangan situasi di Suriah, kata Imam, pihaknya akan mengirimkan 10 orang personel TNI. "Kami sudah ada tim observasi (observer) di Suriah, sehingga totalnya menjadi 16 orang." Empat kapal perang TNI-AL dipensiunkan <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/05/empat-kapal-perang-tni-al -dipensiunkan.html> Sebagian dari kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat masa Perang Kedua yang lalu tergabung dalam TNI-AL. KRI Teluk Langsa-501 adalah bekas USS Solano County (LST-1128), yang pernah dikerahkan di perairan Guam, Filipina,Guadalcanal hingga Okinawa di Jepang oleh Komando Armada Ketujuh Amerika Serikat di Pasifik. Yang unik, KRI Teluk Langsa-501 bersua lagi dengan "junior-junior"-nya di Angkatan Laut Amerika Serikat dalam misi kemanusiaan tsunami Aceh 2004. ... Keempat kapal tersebut telah jauh melewati batas usia pakainya, karena itu sudah waktunya diistirahatkan dari jajaran TNI-AL, khususnya Kolinlamil... Jakarta (ANTARA News) - Ular-ular perang diturunkan dari puncak tiang empat kapal landing ship tank Komando Lintas Laut Militer TNI-AL, di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis. Itu simbol bahwa keempat kapal itu tidak lagi termasuk dalam daftar jajaran kapal-kapal perang TNI-AL alias telah dihapus atau dipensiunkan. Upacara militer penurunan ular-ular perang itu dipimpin Panglima Komando Lintas Laut Militer TNI-AL, Laksamana Muda TNI SM Darojatim, disaksikan banyak petinggi TNI-AL. Ular-Ular perang berupa pita pipih merah-putih berselang-seling di puncak tiang tertinggi merupakan salah satu simbol yang menandakan bahwa satu kapal adalah kapal perang dan simbol ini berlaku secara internasional. Upacara ini juga bentuk penghargaan bagi dharma bhakti kapal dalam dinas militer. Keempat kapal itu adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, KRI Teluk Tomini-508, serta KRI Teluk Saleh-510. Mereka adalah saksi nyata Perang Dunia Kedua dan Perang Viet Nahm, karena sebelum berdinas selama 50 tahun bagi TNI-AL, keempat kapal itu tergabung dalam Angkatan Laut Amerika Serikat pada masa-masa itu. Telah banyak jasa yang diberi keempat kapal itu bagi Indonesia, mulai dari membawa pasukan dan peralatan perang ke berbagai misi perang, membawa para transmigran, hingga membawa bahan bantuan kemanusiaan --semisal saat tsunami Aceh 2004-- hingga mengenalkan Nusantara kepada banyak pemuda Indonesia. Keempat kapal itu buatan galangan kapal Chicago Bridge & Iron Company, Seneca, Illinois, Amerika Serikat. KRI Teluk Langsa-501 dibangun di galangan itu pada 19 Pebruari 1945, dan bergabung dengan TNI AL pada 1960. KRI Teluk Kau-504 dibangun pada 1942, dan bergabung dengan TNI-AL pada 1960. Selanjutnya KRI Teluk Tomini-508 juga merupakan kapal eks Angkatan Laut Amerika yang bergabung dengan TNI AL pada 1967. Kemudian yang terakhir KRI Teluk Saleh-510 dibangun pada 1943 dan bergabung dengan TNI-AL pada 1970, setelah digunakan dalam perang Viet Nahm pada tahun 1967-1970. Darojatim dalam amanatnya mengatakan, sepanjang pengabdiannya, keempat kapal ini telah berjasa bagi bangsa dan negara dalam pelaksanaan tugas operasi militer perang, maupun operasi militer selain perang. "Keempat kapal tersebut telah jauh melewati batas usia pakainya, karena itu sudah waktunya diistirahatkan dari jajaran TNI-AL, khususnya Kolinlamil," katanya. Dikatakan juga, selama masa pengabdiannya, kapal perang tersebut telah banyak berkiprah dan menorehkan tinta emas dalam perjalanan bangsa Indonesia