Inggris Jual 24 Pesawat Tempur ke Indonesia <http://beritahankam.blogspot.com/2012/04/inggris-jual-24-pesawat-tempur -ke.html> <http://3.bp.blogspot.com/-OBCVVC7cdbk/T4ZDyGAudDI/AAAAAAAAZeY/JsBbVEEiI 10/s1600/1074.jpg> Presiden SBY dan PM David Cameron ketika menjelaskan hasil pertemuan bilateral dalam keterangan pers bersama, di Istana Merdeka, Rabu (11/4) sore. Presiden SBY menerima kunjungan resmi PM Inggris David Cameron di Istana Merdeka, Rabu (11/4) sore. Ini merupakan kunjungan pertama Cameron ke Indonesia sejak menjabat PM Inggris pada Mei 2010 lalu. Dalam pertemuan bilateral, kedua negara sepakat melakukan penguatan Forum Kemitraan Indonesia-Inggris dan melipatgandakan kerja sama perdagangan. (Foto: cahyo/presidensby.info) 11 April 2012, Jakarta: Inggris menjual 24 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoons senilai 2 miliar pound sterling ke Indonesia. Penjualan pesawat tempur senilai Rp 29,2 triliun itu telah disepakati oleh pemerintah Inggris dan Indonesia tahun lalu. Perdana Menteri Inggris David Cameron menjelaskan rencana itu sebelum terbang ke Jakarta. Rabu 11 April 2012, ia tiba di Jakarta dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari. Kedatangannya ke Indonesia didampingi sejumlah pengusaha di bidang pertahanan di Inggris. "Inggris membuat sejumlah perlengkapan pertahanan yang terbaik di dunia, dan ini tepat untuk Indonesia, yang kriterianya sama dengan yang kami terapkan pada rekan kerja di seluruh dunia," kata Cameron. Penjualan ini sekaligus menandai berakhirnya penerapan sanksi embargo militer terhadap Indonesia, yang diberlakukan selama lebih dari 10 tahun. Saat itu Partai Buruh mendorong pemberlakuan embargo sebagai protes atas penggunaan pesawat tempur Hawk, buatan Inggris, untuk mengebom warga sipil di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Eurofighter Typhoons merupakan pesawat tempur multifungsi. Pesawat ini setara dengan pesawat SU-27 Flanker buatan Rusia, atau F-15 Eagle bikinan Amerika Serikat. Awalnya, proyek Eurofighter merupakan kerja sama antara Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis untuk membuat pesawat tempur tersebut. Cameron disambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. Sejumlah menteri dan petinggi TNI turut mendampingi Yudhoyono. Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar satu jam, Cameron menawarkan persenjataan, termasuk penjajakan peningkatan kerja sama lebih luas. "Kerja sama yang lebih luas itu untuk angkatan bersenjata dan industri pertahanan kedua negara. Memberi Indonesia global expertise untuk memodernisasi aset militernya," kata Cameron. Selain membahas perdagangan peralatan militer, pertemuan bilateral itu menyepakati pembelian 11 unit pesawat Airbus A330-300 senilai US$ 2,54 miliar, setara dengan Rp 23,3 triliun, oleh PT Garuda Indonesia. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Tom Williams dari Airbus. Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai investasi, pendidikan, demokrasi, dialog lintas keyakinan, dan perubahan iklim. Indonesia Jajaki Pembelian Alutsista dari Inggris Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia tengah menjajaki pembelian alutsista dari Inggris. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron pada hari ini, wacana tersebut sempat terlontar. "Tadi ada sedikit menyinggung kerja sama pertahanan, tapi tentu kami akan melihat lebih jauh. Sebenarnya ada alutsista yang sekarang ini sedang kami bicarakan untuk dibeli dari Inggris," ujar Purnomo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4). Namun, Purnomo tidak dapat merinci lebih lanjut perihal jenis alutsista yang bakal dibeli dari Inggris. "Startrek (peluncur roket penangkis serangan udara) dan multi launcher rocket. Itu di antaranya. Tapi jumlahnya juga tidak begitu besar. Saya lupa (angkanya). Nilainya kecil kok," ucapnya. Ditambahkan Purnomo, mengutip instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai perlu adanya kerjasama produksi atau alih tekonologi dalam proses tersebut. Sebelumnya, lanjut dia, Indonesia juga pernah melakukan pembelian pesawat latih tempur Hawk buatan Inggris. Rencana pembelian alutsista ini, menurut Purnomo, masih akan dibahas lebih lanjut diantara kedua pihak. "Ini kan business to business. Masih dibicarakan," katanya. Militer Amerika Serikat Tinjau Kapal Perang akan Discrapped TNI AL <http://beritahankam.blogspot.com/2012/04/militer-amerika-serikat-tinjau -kapal.html> <http://1.bp.blogspot.com/-F7hl9_Z5-qA/T4TyvBwmS4I/AAAAAAAAZd0/SAzFLLO10 jg/s1600/508+KRI+Teluk+Tomini.jpg> KRI Teluk Tomini-508. (Foto: Dispenal) 9 April 2012, Jakarta: Staf The Office of Defense Cooperation (ODC) Amerika Serikat, LCdr. Christopher Giacomaro didampingi staf Dirjen Kuathan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Staf Mabes TNI AL, Senin (8/4) mengunjungi Mako Kolinlamil di Tanjung Priok dan diterima Panglima Kolinlamil Laksma TNI S.M. Darojatim. Kunjungan Staf ODC Amerika serikat ini dimaksudkan untuk meninjau tiga KRI jajaran Kolinlamil jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Amerika Serikat yang akan segera dihapus dari jajaran alutsista TNI AL. Ketiga kapal perang tersebut saat ini tengah berada pada tahap konservasi. Usai diterima Pangkolinlamil, LCdr. Christopher Giacomaro didampingi Kaskolinlamil Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. staf Dirjen Kuathan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Staf Mabes TNI AL serta beberapa pejabat teras Kolinlamil langsung menuju ketiga KRI tersebut yaitu KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504 dan KRI Teluk Tomini-508 yang tengah sandar di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok. Dalam peninjauan ini, perwakilan Amerika Serikat tersebut melihat ke beberapa bagian utama ketiga KRI tersebut, antara lain anjungan, persenjataan, peralatan navigasi dan lainnya sambil menerima penjelasan dari Asisten Logistik Pangkolinlamil Kolonel Laut (T) Riyadi Syahardani dan Pabanbek Slog Kolinlamil Letkol Laut (T) Budi Sulistyo tentang kondisi ketiga kapal perang itu. Peninjauan ODC ini merupakan prosedur yang harus dilaksanakan sebelum ketiga kapal perang buatan Amerika Serikat itu secara resmi di-disposed. KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, dan KRI Teluk Tomini-508, yang ditinjau LCdr. Christopher Giacomaro dari ODC Amerika Serikat ini merupakan kapal jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Amerika pada tahun 1940-an. Kapal-kapal tersebut telah memperkuat jajaran TNI AL lebih dari 50 tahun di bawah pembinaan Kolinlamil. Pada saat ini keempat kapal tersebut berada pada tahap konservasi, sehingga tidak dilibatkan lagi dalam kegiatan operasional, baik dalam rangka operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Selama masa pengabdiannya, kapal-kapal perang tersebut telah banyak perannya dalam mendukung operasi penegakan kedaulatan RI, pergeseran pasukan, material dan logistik ke seluruh wilayah Indonesia, maupun dalam rangka bantuan angkutan laut dalam mendukung pembangunan nasional. Airbus Military A400M akan Singgah di Jakarta <http://4.bp.blogspot.com/-Wi5XEs_zFqM/T4T2CRDIsmI/AAAAAAAAZeA/Yl1ckl1B6 3Q/s1600/02.jpg> A400M. (Foto: airbusmilitary) 10 April 2012, Jakarta: Airbus Military A400M, pesawat angkut generasi terbaru untuk abad ke-21, akan mengunjungi Asia pada 14-20 April. Malaysia, yang adalah pelanggan A400M, menjadi tujuan pertama dan perhentian terlama dari tur di tiga negara Asia. Dari Malaysia, Airbus Military A400M akan singgah di Jakarta, lalu Chiang Mai dan Bangkok (Thailand), sebelum kembali ke Eropa. Pihak Airbus, Selasa (10/4/2012) menyebutkan, kunjungan ini merupakan pertama kalinya di Asia, dan akan memberi kesempatan kepada pemerintah dan Angkatan Udara Malaysia untuk melihat pesawat tersebut secara langsung. Pemerintahan Malaysia telah memesan empat pesawat baru ini, bersama dengan beberapa negara pelanggan lainnya, yaitu Belgia, Perancis, Jerman, Luxembourg, Spanyol, Turki, dan Inggris Raya. Pesawat yang akan diterbangkan pada tur Asia Pasifik ini adalah Grizzly 4, satu dari lima pesawat prototipe yang dikembangkan. Pada 18 April, Grizzly 4 akan terbang ke Jakarta, dan tinggal selama satu hari di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma. Para pejabat pemerintah dan tamu-tamu dari Angkatan Udara akan dapat melihat pesawat tersebut dan berpartisipasi dalam demonstrasi penerbangan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari kemampuan menakjubkan yang dimiliki oleh A400M. Rekan lama Airbus Military di Indonesia yakni PT Dirgantara Indonesia, turut mendukung dan memfasilitasi kunjungan Grizzly ke Indonesia. Pada 19 April, pesawat tersebut akan berangkat ke Thailland dan mengunjungi Lapangan Udara Chiang Mai, untuk berpartisipasi pada perayaan ulang tahun ke-100 Angkatan Udara Thailand. Pesawat A400M adalah pesawat angkut militer terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata abad ke-21. Berkat teknologinya yang maju, pesawat ini dapat terbang lebih tinggi, cepat, dan jauh, dengan tetap mempertahankan kemampuan bermanuver yang tinggi, kecepatan rendah dan kemampuan menggunakan landasan pendek, lunak dan juga kasar. Pesawat ini menggabungkan kemampuan menjalankan misi taktis dan strategis, dan juga dapat digunakan sebagai pesawat pengisi bahan bakar. Dengan ruang kargo yang secara khusus dirancang untuk mengangkut peralatan besar yang dibutuhkan oleh misi militer dan bantuan kemanusiaan, pesawat ini dapat membawa kargo dengan cepat dan langsung menuju ke tempat yang paling dibutuhkan. Modernisasi Setengah Hati TNI AU <http://1.bp.blogspot.com/-WTdn_8bN2sI/T4QS0KrOu8I/AAAAAAAAZdc/L6RoHCuZl xY/s1600/t50_2.jpg> T-50 Golden Eagle. (Foto: KAI) 9 April 2012, Jakarta: TNI AU memiliki enam skuadron udara tempur, terdiri dari Skuadron Udara 12 Lanud Pekanbaru mengoperasikan Hawk 109/209, Skuadron Udara 1 Lanud Supadio Hawk 109/209, Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi F-16A/B, Skuadron Udara 14 Lanud Iswahjudi F-5E/F, Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Hawk Mk-53 akan digantikan T-50 Golden Eagle, dan Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Su-27SMK2/Su-30MK2. Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh akan menerima EMB-314 Super Tucano setelah vakum karena OV-10 Bronco digrounded. Skuadron 16 Lanud Pekanbaru dibentuk untuk mengoperasikan F-16C/D yang akan tiba tahun ini. TNI AU akan menerima hibah satu skuadron F-5E/F dari Korsel. Modernisasi pesawat tempur TNI AU mendatangkan 16 T-50 Golden Eagle, 16 EMB-314 Super Tucano, 6 Su-30MK2 dan 24 F-16C/D hibah Amerika Serikat. Komposisi modernisasi pesawat tempur mengembalikan kekuatan matra udara ke genggaman Amerika Serikat yang rawan embargo militer. Empat skuadron menggunakan pesawat tempur buatan AS, empat skuadron mengandung komponen buatan AS dan satu skuadron buatan Rusia. Embargo militer oleh Amerika Serikat menghalangi pemerintahan Suharto menambah armada F-16, menerima hibah F-5E/F dari Yordania, pemasangan radar Hawk 109/209 dan membeli suku cadang. Venezuela gagal membeli EMB-314 buatan Brasil dan L-159 buatan Republik Ceko, karena dihalangi Washington. Kedua pesawat tempur tersebut mengandung komponen buatan AS. <http://4.bp.blogspot.com/-BDxoOziqYNA/T4QUlBYtSxI/AAAAAAAAZdo/dUhIF-ICw eY/s1600/Pesawat+Tempur+TNI-AU+Sampai+2024.png> Pembelian jet tempur secara retail menjadikan usia pesawat dalam satu skuadron tidak sama. Skuadron Udara 11 yang mengoperasikan Su-27SMK2/Su-30MK2 mempunyai rentang umur pesawat dari 14 hingga 21 tahun pada 2024. Data yang dilansir SIPRI, batch pertama Sukhoi diduga hasil modernisasi Sukhoi milik AU Rusia bukan berasal dari pabrikan. Skuadron ini belum dilengkapi persenjataan lengkap sesuai kemampuan maksimal Su-27SMK2/Su-30MK2. Pada 2024, hanya skuadron Sukhoi, EMB-314 dan T-50 usia pesawatnya masih dibawah 20 tahun. Skuadron F-16C/D hibah AS meskipun baru dioperasikan sedikitnya 12 tahun, usia pesawatnya lebih dari 25 tahun. Direncanakan pesawat tempur KF-X mulai dioperasikan setelah 2024, TNI AU akan mendapatkan 50 unit. Penambahan pesawat ini tidak meningkatkan kuantitas pesawat tempur TNI AU, sekedar menggantikan armada tua F-16A/B, F-5E/F dan Hawk 109/209. TNI AU Jajaki Pengadaan Simulator Jet Tempur Sukhoi <http://alutsista.blogspot.com/2012/04/tni-au-jajaki-pengadaan-simulator -jet.html> JAKARTA - Indonesia berencana melengkapi skuadron Sukhoi dengan membeli simulator jet tempur tersebut. Namun hingga saat ini belum ditentukan dari negara mana simulator tersebut dibeli. "Kita beli simulator tahun ini untuk meningkatkan kemampuan penerbang dan mengefisienkan pengeluaran," kata KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, usai gladi resik HUT TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (7/4). Imam menyebutkan TNI AU masih terus menjajaki tiga negara penyedia simulator tersebut. "Simulator kami jajaki dari Rusia, China dan Kanada. Kami cari yang terbaik, dengan pertimbangan manual bahasanya dimengerti," paparnya. Ia menyebutkan, dasar utama pembelian simulator tersebut yakni untuk mengasah kemampuan setiap penerbang. Menurut Imam, apabila pilot diberi latihan di luar negeri, calon lawan bakal mengetahui dengan mudah skill setiap penerbang. "Padahal di sini skill penerbanglah yang menentukan ketimbang kemampuan pesawatnya. Dengan adanya simulator, kita bisa mencetak pilot handal tanpa diketahui kemampuannya," ungkap Imam. "Setidaknya, TNI AU bisa berhemat, karena dana yang harus diperlukan untuk 1 jam pengoperasian Sukhoi mencapai Rp.500 juta," ujarnya