** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Yang korupsi itu orangnya, bukan agamanya.... ----- Original Message ----- From: "Andrea Rae" <ndr_rae@xxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Tuesday, February 15, 2005 2:49 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Re :Cinta, Tak Sebatas Asmara Kalau di Mexico atau negara amerika latin lainnya atau filipina dll dimana yg mayoritas penduduknya beragama kristen, korupsi disana sdh tentu banyak dilakukan oleh orang2 yg beragama kristen kan? So what's the point? pinter deh kamu danardono. RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@xxxxxxxx> wrote: CUT. Indonesia, yang sejak abad ke XVII sudah mayoritas Muslim, masih tetap menduduki tempat tertinggi didunia dalam kemaksiatan korupsi, pelanggaran hukum. Bukti, bahwa kasih seperti yang didengung dengungkan Syabab Muslim ini, tak pernah exist apalagi terbukti dinegeri kita. Inilah celakanya, kalau karena ketidaktahuan, kita merasa agama kita palingbenar. Apalagi, kalau menyangka, dengan memeluk agama tertentu, kita automatis menjadi manusia pilihan Tuhan.. Salam danardono --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Arriko Indrawan" <arriko.indrawan@xxxx> wrote: > > > Hahahaha... lucu juga kalo ada manusia laki2 nyosor kayak ayam jago...... > Sudah kodrat kalo manusia, tanpa agamapun tdk akan nyosor kayak ayam > jago.... > > Dlm Ensiklopedi Katolik yg mana nech? Kalo cerita yg kedua mendekati kisah > yg sesungguhnya.. tapi tdk ada "jatuh cinta"-nya.. kalo yg ketiga.... > belom pernah baca tuh..Jangan2 cuma kabar burung...rekaan penulis... > > Setiap hari dalam kalender, Gereja Katolik merayakan hari raya > Santo/Santa, yaitu hari orang Suci yang rela mati dibunuh, > bukan membunuh untuk mempertahankan Imannya... > sebagai peneguh Iman para penganutnya.... > > Santo Valentinus cuma salah satu "Santo Kecil" di dlm Gereja Katolik. > Tidak ada perayaan khusus, selain Misa harian yg dipersembahkan > setiap hari di Gereja Katolik.... > > "Valentine Day" tdk ada dlm Kalender Liturgi Gereja Katolik. > JADI, VALENTINE DAY BUKAN HARI BESAR KEAGAMAAN KRISTIANI! > SALAH BESAR KALO MENGANGGAP VALENTINE SBG HARI RAYA KEAGAMAAN!! > > "Valentine Day" cuma mengambil inspirasi Kasih Sayang dari St. > Valentinus... > Secara simple aja bisa dilihat, bahwa St. Valentinus mengajarkan Kasih yg > derajatnya jauh lebih tinggi dari sekedar asmara....tema "Valentine Day" > ...Tetap mengasihi orang yg mengasihi orang yg membencinya.... > ....Seperti juga Yesus..yg memberi teladan di salib..... > > > > ================= > Date: Sat, 12 Feb 2005 07:27:37 +0000 (GMT) > From: syabab muslim <syabab_hizb_islamiy@xxxx> > Subject: Cinta, Tak Sebatas Asmara > > > Cinta, Tak Sebatas Asmara (Edisi 230) > STUDIA Edisi 230/Tahun ke-6 > Publikasi 12/02/2005 > > hayatulislam.net - Seandainya di bulan Februari nggak ada tanggal merah > jambu, mungkin temen-temen kita nggak pada sibuk berburu pernak- pernik > bernuansa cinta. Bagi para pelaku bisnis, tanggal merah jambu ini identik > dengan tambang uang. Dalam nuansa penuh warna pink di pusat-pusat > perbelanjaan juga disemarakkan balon warna-warni berbentuk hati, semua > produk berlabel love alias cinta pun banyak dicari. > > > Berbagai produk ditawarkan. Mulai dari kartu ucapan, cokelat dengan bentuk > dan kemasan yang bervariasi, bunga, boneka, bantal, aneka baju berwarna > pink, pernak-pernik (semacam cardigan, bando, ikat rambut, jepit rambut), > hingga buku dan CD. Udah gitu pake diskon lagi. Gimana konsumen nggak pada > ngiler. Tinggal pilih, cocok, bayar. > > Hari kasih sayang yang setiap tahun jatuh pada tanggal 14 Februari ini lho > yang kita sebut tanggal merah jambu itu. Dunia mengenalnya, Valentine Days > (VD). Hari gini, kita bisa tergolong remaja ku'in (pinjem istilah Mbak > November Rain di sebuah milis) alias kurang informasi kalo nggak kenal VD. > Momen yang udah pasti nggak akan lewat dari pengamatan remaja sejagat raya. > Bagi mereka, maknanya begitu spesial. Sehingga kian bejibun remaja- remaji > yang ikut berpartisipasi dalam merayakannya dari tahun ke tahun. > > Penulis sempet survey ke lapangan perihal perayaan VD ini di mata remaja. > Sebut saja Vika dan Yuli (siswi kelas 3 SMUN 3 Bogor) serta Valentiana > (siswi kelas 2 SMP PGRI 1 Bogor), biasanya mereka saling ngasih ucapan baik > secara langsung, via kartu, SMS, atau EMS yang pasti melankolis abis. Ada > juga acara tuker kado antar temen cewek dan nggak ketinggalan cium pipi > kiri-kanan. Atau makan bareng di café atau rumah teman. Kalo pendapat Fajar > (Siswa kelas 2, SMU Taruna Andika) laen lagi. Doi bilang, temen- temennya > suka jalan-jalan bareng pacar. Malah ada yang sampe booking di hotel dan > ML. Waduh! > > Sobat, makin syerem aja ya ekspresi cinta remaja di bawah bendera Valentine > Days. Padahal dari hasil survey penulis, nggak semua remaja tahu banget > asal-usul VD itu sendiri. Paling-paling tahu artinya hari kasih sayang > doang. Nggak lebih. Walau mereka aktif merayakannya setiap tahun. Emang > sih, kebanyakan ikut-kutan ajakan temen atau terprovokasi oleh media massa. > Tapi tetep aja menikmati. Hayoo ngaku aja! Nah, biar kita-kita nggak > tergolong anggota PKI alias Pemuda (i) Kurang Informasi, ada baiknya kita > tengok sekilas sejarah VD. Yuk? > > Sekilas sejarah VD > > Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi > terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M > di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius > II menghukum mati St. Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya. > Claudius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama Nashrani > lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. > > Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam > berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak > untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang > pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus > mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya > diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri > seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga > sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah > kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine." Hal itu > terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46 kerabatnya. > > > V ersi ketiga menyebutkan ketika agama Nashrani tersebar di Eropa, di salah > satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para > pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap > pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan > meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah > satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi > kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang > bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini." > > Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan > mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan nama > Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan > agama Nashrani. > > Sobat, dengan informasi tentang sejarah VD di atas, semoga kamu makin haqul > yakin kalo VD adalah budaya non Islam. Bukan cuma sekedar seremonial biasa. > Jadi, seperti pendapat Ismail (salah satu alumnus SMU Bina Sejahtera), > "Nggak baek ngikutin perayaan agama laen kayak Valentine Days. Sekedar tahu > sih boleh aja." Nah, biar nggak kejerumus. Hindari ya? Akur kan? Pasti > dong! Sip deh! > > Cinta kita begitu luas > > Sobat muda muslim, mendengar obrolan remaja tentang cinta, sepertinya makna > cinta itu makin menyempit. Sesempit ruang bernapas dalam KRL Jakarta-Bogor > kelas ekonomi di pagi hari. Maknanya nggak jauh dari cerita indah yang > menghiasi keseharian Kenshin Himura dan Kori dalam Samurai-X. Selalu > diartikan kasih asmara antar lawan jenis. Padahal Allah SWT menciptakan > rasa ini dalam diri manusia nggak cuma dalam rangka memadu kasih dua insan > yang tengah kasmaran. Bisa juga berupa kecintaan seorang bapak kepada anak > dan istrinya, cinta kita pada orang tua dan keluarga, atau kepada saudara > seakidah. > > Seorang bapak, nggak kenal lelah untuk mencari nafkah sebagai ekspresi > cintanya pada keluarga. Sekecil apapun kesempatan yang Allah berikan untuk > menghidupi keluarganya, akan dia kejar meski harus membanting tulang dan > bermandi keringat. Baginya, jadi pedagang asongan, petugas parkir, atau > tukang bakso keliling dengan penghasilan minim lebih mulia dan terhormat > dibanding seorang pencopet, maling, atau penjudi. > > Cinta kita pada orang tua sudah seharusnya membuat kita belajar untuk > mandiri berbakti kepadanya. Menginvestasikan setiap pemberian mereka dalam > ilmu yang bermanfaat dan kedewasaan dalam besikap dan berbuat. Sebab > someday , kita pun akan jadi orang tua yang mengurus keluarga sendiri dan > juga mereka yang telah renta. > > Cinta kepada saudara seakidah akan menghancurkan tembok sekolah, rumah, > suku, atau negara, yang menyekat kita. Rela mengorbankan harta, tenaga, > waktu, pikiran, atau apapun yang dimiliki sesuai kemampuan untuk > saudaranya. Dalam hadis Mutafaq `alaih dari Anas dari Nabi Saw ia bersabda: > > > "Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai > saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." > > Dan yang terakhir adalah kecintaan kita kepada Allah dan RasulNya. Menurut > al-Zujaj: > > "Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati keduanya dan > ridho terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa > Rasulullah Saw." Sehingga seorang hamba akan bersegera memenuhi seruan-Nya. > Meski harus ditukar dengan cintanya pada anak-istri, keluarga, atau harta > benda (lihat Qs at-Taubah [9]: 24). > > Nah sobat, inilah makna cinta bagi seorang muslim. Begitu universal dan > luas. Saking luasnya nggak perlu dibatasi dengan hari khusus macam VD. Atau > diekspresikan dengan pacaran dan gaul bebas yang malah menempatkan cinta > itu sendiri atas nama nafsu syahwat. Kita bisa mencintai sepanjang hari > selama hidup kita dan tidak terbatas cuma kepada lawan jenis aja. Karena > itu, cintailah cinta dari sang Pemberi Cinta. > > Serangan budaya di depan kita > > Sobat muda muslim, di era globalisasi kayak sekarang, emang nggak gampang > menghindari serangan budaya sekular barat. Dunia begitu sempit. Sementara > jangkauan pengaruh budaya itu malah makin meluas dengan bantuan kecanggihan > teknologi. Di dunia cyber maupun di dunia nyata, arus budaya itu keluar > masuk nggak pake karcis dan bebas menyapa remaja. Kondisi ini diperparah > oleh kampanye `selamatkan remaja dari status jomblo' melalui tayangan > sinetron atau reality show yang bertemakan cinta remaja. Pada akhirnya, > kian banyak remaja yang tergoda untuk ikut-ikutan gaul bebas dan menodai > cintanya dengan lumuran hawa nafsu. Ancur dah! Lantas musti gimana dong? > > Nggak usah bingung. Kalo kita nggak bisa menghindari, bukan berarti kita > nggak bisa membangun benteng dalam diri kita. Caranya, perkuat akidah kita > biar nggak latah ngikut budaya rusak itu karena diajak temen atau > terprovokasi oleh media massa. Itu sebabnya, kita wajib nyadar kalo > perilaku kita di dunia nggak akan lolos dari pengamatanNya, juga dari > catatan Malaikat Raqib dan `Atid yang setia sampai mati mendampingi kita. > Allah SWT berfirman: > > "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan > tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu > akan diminta pertanggungan jawabnya." (Qs. al-Isrâ [17]: 36). > > Untuk urusan cinta, Islam udah ngatur ekspresinya biar nggak ketuker dengan > ayam jago yang maen sosor aja kalo udah kebelet. Nggak ada tuh, yang > namanya pacaran, HTS (Hubungan Tanpa Sex), ataupun pacaran islami. Yang ada > dalam Islam adalah mekanisme khitbah dan nikah untuk penyaluran hasrat > mencintai lawan jenis. Dan perlu dicatet, mekanisme ini bukanlah pilihan, > tapi kewajiban. Allah SWT berfirman: > > "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi > perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu > ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. > Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah > sesat, sesat yang nyata." (QS al-Ahzab [33]: 36). > > Selain itu, kita juga kudu berani berkata `tiiidaaak.!' pada ajakan teman > untuk bermaksiat kepadaNya. Seperti berpartisipasi dalam perayaan VD, tahun > baru, April Mop, dugem, atau gaul bebas dengan lawan jenis. Ngapain juga > kita kudu ngikut ajakan dia? Demi nilai persahabatan? Huh, gombal! Seorang > sahabat yang baik dan benar (kayak EYD aja), pasti ngajak kita untuk taat, > bukan untuk bermaksiat. Catet ya. > > Oke deh sobat, kita bukan anak kecil lagi yang gampang latah ngikutin > temennya yang ngajak nggak bener. Kita udah cukup dewasa untuk menjadikan > hidup ini lebih berarti. Sebab hidup nggak cuma sekali. Ada kehidupan ke > dua di akhirat nanti. Dan belajar terus tentang Islam menjadi pilihan > terbaik dalam mengisi masa muda kita. Jadi, tunggu apa lagi, ikut ngaji > nyok? Nyook.! Kita tunggu lho. Siap kan? Tetap semangat! [hafidz] > > http://www.hayatulislam.net/comments.php?id=447_0_1_0_C *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT document.write(''); --------------------------------- Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **