[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Re :Cinta, Tak Sebatas Asmara

  • From: Yustam@xxxxxxxxx
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 16 Feb 2005 13:23:17 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


apa yan disebut dengan menganut agama adalah orang yang
menjalankan syariat agama itu sendiri, tentu semua agama
punya syariat, tapi berapa persen-kah orang yang menjalankan
syariat agamanya itu,  ini tergantung dari pemahaman individu
itu sendiri.  menjalankan syariat agama tentu mempunyai kenikmatan
tersendiri.

cuma kalau dari sononya syariat agama sudah dikorupsi, maka
yang menjalankan agama itu tentu tidak akan merasakan
nilmatnya agama,  contoh kalau nabinya berpuasa, tapi umatnya
tidak ada ya ng menjalankannya, ini lah yang namanya korupsi.

jadi ada umat dari suatu agama yang benar-benar mematuhi
ajaran agamanya, ada juga yang mbeling.  yang mbeling-mbeling
inilah yang disebut orang yang bermaksiat terhadap agamanya.
contohnya agama melarang umatnya korupsi, maka dengan
sendirinya orang yang melanggar aturan ini disebut bermaksiat
dalam pandangan agama maupun pandangan rakyat dan negara.

saya pikir yang dimaksud dengan kemuliaan adalah orang-orang
yang benar-benar menjalankan syariat agamanya, tidak korupsi
dan perbuatan molimo serta perbuatan tidak benar lainnya..

salam












kalau kaui simak apa yang kutulis, kau akan tahu, bahwa maksudku,
adalah menampik statement Syabab itu, yang mengatakan, dengan
menganut Islam, maka manusia akan mulia.

Ini aku buktikan, bahwa tidak benar, karena bangsa kita yang sudah
lama beragama itu, tetap maksiat. Jadi agama an sich tak mampu
mengangkat harkat manusia secara keseluruhan. baca lagi tulisan
Syabab.

Aku tak mengatakan, bahwa negara beragama katholik tidak maksiat,
sebab TAK ada yang mengatakan demikian, hanya Syabab yang mengatakan,
dengan menganut Islam atau menjadi Muslim manusia akan menjadi mulia.

Bukan menganut! TETAPI menjalankan amalnya. Inilah kuncinya.

Kau kan cukup pintar untuk melihat bahwa bangsa ini yang bermayoritas
umat beragama juara korupsi? Kau cukup pintar juga kan, untuk
mengetahui, tak ada yang mengatakan negara katholik, atau Protestant
tiba2 jadi mulia karena menganut agama?

Kau kan cukup pintar untuk membaca lagi tulisan Syabab? Atau?

Ya, kau anak pintar kan?



--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Andrea Rae <ndr_rae@xxxx> wrote:
>
> Kalau di Mexico atau negara amerika latin lainnya atau filipina dll
dimana yg mayoritas penduduknya beragama kristen, korupsi disana sdh
tentu banyak dilakukan oleh orang2 yg beragama kristen kan?  So
what's the point? pinter deh kamu danardono.
> RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@xxxx> wrote:
>
> CUT.
>
> Indonesia, yang sejak abad ke XVII sudah mayoritas Muslim, masih
> tetap menduduki tempat tertinggi didunia dalam kemaksiatan korupsi,
> pelanggaran hukum. Bukti, bahwa kasih seperti yang didengung
> dengungkan Syabab Muslim ini, tak pernah exist apalagi terbukti
> dinegeri kita.
>
> Inilah celakanya, kalau karena ketidaktahuan, kita merasa agama
kita
> palingbenar. Apalagi, kalau menyangka, dengan memeluk agama
> tertentu, kita automatis menjadi manusia pilihan Tuhan..
>
> Salam
>
> danardono
>
>
>
>
>
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Arriko Indrawan"
> <arriko.indrawan@xxxx> wrote:
> >
> >
> > Hahahaha... lucu juga kalo ada manusia laki2 nyosor kayak ayam
> jago......
> > Sudah kodrat kalo manusia, tanpa agamapun tdk akan nyosor kayak
> ayam
> > jago....
> >
> > Dlm Ensiklopedi Katolik yg mana nech? Kalo cerita yg kedua
> mendekati kisah
> > yg sesungguhnya.. tapi tdk ada "jatuh cinta"-nya.. kalo yg
> ketiga....
> > belom pernah baca tuh..Jangan2 cuma kabar burung...rekaan
> penulis...
> >
> > Setiap hari dalam kalender, Gereja Katolik merayakan hari raya
> > Santo/Santa, yaitu hari orang Suci yang rela mati dibunuh,
> > bukan membunuh untuk mempertahankan Imannya...
> > sebagai peneguh Iman para penganutnya....
> >
> > Santo Valentinus cuma salah satu "Santo Kecil" di dlm Gereja
> Katolik.
> > Tidak ada perayaan khusus, selain Misa harian yg dipersembahkan
> > setiap hari di Gereja Katolik....
> >
> > "Valentine Day" tdk ada dlm Kalender Liturgi Gereja Katolik.
> > JADI, VALENTINE DAY BUKAN HARI BESAR KEAGAMAAN KRISTIANI!
> > SALAH BESAR KALO MENGANGGAP VALENTINE SBG HARI RAYA KEAGAMAAN!!
> >
> > "Valentine Day" cuma mengambil inspirasi Kasih Sayang dari St.
> > Valentinus...
> > Secara simple aja bisa dilihat, bahwa St. Valentinus mengajarkan
> Kasih yg
> > derajatnya jauh lebih tinggi dari sekedar
> asmara....tema "Valentine Day"
> > ...Tetap mengasihi orang yg mengasihi orang yg membencinya....
> > ....Seperti juga Yesus..yg memberi teladan di salib.....
> >
> >
> >
> > =================
> >  Date: Sat, 12 Feb 2005 07:27:37 +0000 (GMT)
> >    From: syabab muslim <syabab_hizb_islamiy@xxxx>
> > Subject: Cinta, Tak Sebatas Asmara
> >
> >
> > Cinta, Tak Sebatas Asmara (Edisi 230)
> > STUDIA Edisi 230/Tahun ke-6
> > Publikasi 12/02/2005
> >
> > hayatulislam.net - Seandainya di bulan Februari nggak ada tanggal
> merah
> > jambu, mungkin temen-temen kita nggak pada sibuk berburu pernak-
> pernik
> > bernuansa cinta. Bagi para pelaku bisnis, tanggal merah jambu ini
> identik
> > dengan tambang uang. Dalam nuansa penuh warna pink di pusat-pusat
> > perbelanjaan juga disemarakkan balon warna-warni berbentuk hati,
> semua
> > produk berlabel love alias cinta pun banyak dicari.
> >
> >
> > Berbagai produk ditawarkan. Mulai dari kartu ucapan, cokelat
> dengan bentuk
> > dan kemasan yang bervariasi, bunga, boneka, bantal, aneka baju
> berwarna
> > pink, pernak-pernik (semacam cardigan, bando, ikat rambut, jepit
> rambut),
> > hingga buku dan CD. Udah gitu pake diskon lagi. Gimana konsumen
> nggak pada
> > ngiler. Tinggal pilih, cocok, bayar.
> >
> > Hari kasih sayang yang setiap tahun jatuh pada tanggal 14
Februari
> ini lho
> > yang kita sebut tanggal merah jambu itu. Dunia mengenalnya,
> Valentine Days
> > (VD). Hari gini, kita bisa tergolong remaja ku'in (pinjem istilah
> Mbak
> > November Rain di sebuah milis) alias kurang informasi kalo nggak
> kenal VD.
> > Momen yang udah pasti nggak akan lewat dari pengamatan remaja
> sejagat raya.
> > Bagi mereka, maknanya begitu spesial. Sehingga kian bejibun
remaja-
> remaji
> > yang ikut berpartisipasi dalam merayakannya dari tahun ke tahun.
> >
> > Penulis sempet survey ke lapangan perihal perayaan VD ini di mata
> remaja.
> > Sebut saja Vika dan Yuli (siswi kelas 3 SMUN 3 Bogor) serta
> Valentiana
> > (siswi kelas 2 SMP PGRI 1 Bogor), biasanya mereka saling ngasih
> ucapan baik
> > secara langsung, via kartu, SMS, atau EMS yang pasti melankolis
> abis. Ada
> > juga acara tuker kado antar temen cewek dan nggak ketinggalan
cium
> pipi
> > kiri-kanan. Atau makan bareng di café atau rumah teman. Kalo
> pendapat Fajar
> > (Siswa kelas 2, SMU Taruna Andika) laen lagi. Doi bilang, temen-
> temennya
> > suka jalan-jalan bareng pacar. Malah ada yang sampe booking di
> hotel dan
> > ML. Waduh!
> >
> > Sobat, makin syerem aja ya ekspresi cinta remaja di bawah bendera
> Valentine
> > Days. Padahal dari hasil survey penulis, nggak semua remaja tahu
> banget
> > asal-usul VD itu sendiri. Paling-paling tahu artinya hari kasih
> sayang
> > doang. Nggak lebih. Walau mereka aktif merayakannya setiap tahun.
> Emang
> > sih, kebanyakan ikut-kutan ajakan temen atau terprovokasi oleh
> media massa.
> > Tapi tetep aja menikmati. Hayoo ngaku aja! Nah, biar kita-kita
> nggak
> > tergolong anggota PKI alias Pemuda (i) Kurang Informasi, ada
> baiknya kita
> > tengok sekilas sejarah VD. Yuk?
> >
> > Sekilas sejarah VD
> >
> > Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine,
> tetapi versi
> > terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir
> abad ke 3 M
> > di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M
> Claudius
> > II menghukum mati St. Valentine yang telah menentang beberapa
> perintahnya.
> > Claudius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama
> Nashrani
> > lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.
> >
> > Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih
tabah
> dalam
> > berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula
> menolak
> > untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang
melarang
> > pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus
> > mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai
> akhirnya
> > diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan
> putri
> > seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya
> hingga
> > sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia
> mengirim sebuah
> > kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine." Hal
> itu
> > terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani bersama 46
> kerabatnya.
> >
> >
> > V ersi ketiga menyebutkan ketika agama Nashrani tersebar di
Eropa,
> di salah
> > satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian
> para
> > pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul
setiap
> > pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa
dan
> > meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil
> salah
> > satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan
> menjadi
> > kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang
> > bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu
> ini."
> >
> > Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta
> memutuskan
> > mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan
> nama
> > Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut
> dengan
> > agama Nashrani.
> >
> > Sobat, dengan informasi tentang sejarah VD di atas, semoga kamu
> makin haqul
> > yakin kalo VD adalah budaya non Islam. Bukan cuma sekedar
> seremonial biasa.
> > Jadi, seperti pendapat Ismail (salah satu alumnus SMU Bina
> Sejahtera),
> > "Nggak baek ngikutin perayaan agama laen kayak Valentine Days.
> Sekedar tahu
> > sih boleh aja." Nah, biar nggak kejerumus. Hindari ya? Akur kan?
> Pasti
> > dong! Sip deh!
> >
> > Cinta kita begitu luas
> >
> > Sobat muda muslim, mendengar obrolan remaja tentang cinta,
> sepertinya makna
> > cinta itu makin menyempit. Sesempit ruang bernapas dalam KRL
> Jakarta-Bogor
> > kelas ekonomi di pagi hari. Maknanya nggak jauh dari cerita indah
> yang
> > menghiasi keseharian Kenshin Himura dan Kori dalam Samurai-X.
> Selalu
> > diartikan kasih asmara antar lawan jenis. Padahal Allah SWT
> menciptakan
> > rasa ini dalam diri manusia nggak cuma dalam rangka memadu kasih
> dua insan
> > yang tengah kasmaran. Bisa juga berupa kecintaan seorang bapak
> kepada anak
> > dan istrinya, cinta kita pada orang tua dan keluarga, atau kepada
> saudara
> > seakidah.
> >
> > Seorang bapak, nggak kenal lelah untuk mencari nafkah sebagai
> ekspresi
> > cintanya pada keluarga. Sekecil apapun kesempatan yang Allah
> berikan untuk
> > menghidupi keluarganya, akan dia kejar meski harus membanting
> tulang dan
> > bermandi keringat. Baginya, jadi pedagang asongan, petugas
parkir,
> atau
> > tukang bakso keliling dengan penghasilan minim lebih mulia dan
> terhormat
> > dibanding seorang pencopet, maling, atau penjudi.
> >
> > Cinta kita pada orang tua sudah seharusnya membuat kita belajar
> untuk
> > mandiri berbakti kepadanya. Menginvestasikan setiap pemberian
> mereka dalam
> > ilmu yang bermanfaat dan kedewasaan dalam besikap dan berbuat.
> Sebab
> > someday , kita pun akan jadi orang tua yang mengurus keluarga
> sendiri dan
> > juga mereka yang telah renta.
> >
> > Cinta kepada saudara seakidah akan menghancurkan tembok sekolah,
> rumah,
> > suku, atau negara, yang menyekat kita. Rela mengorbankan harta,
> tenaga,
> > waktu, pikiran, atau apapun yang dimiliki sesuai kemampuan untuk
> > saudaranya. Dalam hadis Mutafaq `alaih dari Anas dari Nabi Saw ia
> bersabda:
> >
> >
> > "Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai
> > saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
> >
> > Dan yang terakhir adalah kecintaan kita kepada Allah dan
RasulNya.
> Menurut
> > al-Zujaj:
> >
> > "Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati
> keduanya dan
> > ridho terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa
> > Rasulullah Saw." Sehingga seorang hamba akan bersegera memenuhi
> seruan-Nya.
> > Meski harus ditukar dengan cintanya pada anak-istri, keluarga,
> atau harta
> > benda (lihat Qs at-Taubah [9]: 24).
> >
> > Nah sobat, inilah makna cinta bagi seorang muslim. Begitu
> universal dan
> > luas. Saking luasnya nggak perlu dibatasi dengan hari khusus
macam
> VD. Atau
> > diekspresikan dengan pacaran dan gaul bebas yang malah
menempatkan
> cinta
> > itu sendiri atas nama nafsu syahwat. Kita bisa mencintai
sepanjang
> hari
> > selama hidup kita dan tidak terbatas cuma kepada lawan jenis aja.
> Karena
> > itu, cintailah cinta dari sang Pemberi Cinta.
> >
> > Serangan budaya di depan kita
> >
> > Sobat muda muslim, di era globalisasi kayak sekarang, emang nggak
> gampang
> > menghindari serangan budaya sekular barat. Dunia begitu sempit.
> Sementara
> > jangkauan pengaruh budaya itu malah makin meluas dengan bantuan
> kecanggihan
> > teknologi. Di dunia cyber maupun di dunia nyata, arus budaya itu
> keluar
> > masuk nggak pake karcis dan bebas menyapa remaja. Kondisi ini
> diperparah
> > oleh kampanye `selamatkan remaja dari status jomblo' melalui
> tayangan
> > sinetron atau reality show yang bertemakan cinta remaja. Pada
> akhirnya,
> > kian banyak remaja yang tergoda untuk ikut-ikutan gaul bebas dan
> menodai
> > cintanya dengan lumuran hawa nafsu. Ancur dah! Lantas musti
gimana
> dong?
> >
> > Nggak usah bingung. Kalo kita nggak bisa menghindari, bukan
> berarti kita
> > nggak bisa membangun benteng dalam diri kita. Caranya, perkuat
> akidah kita
> > biar nggak latah ngikut budaya rusak itu karena diajak temen atau
> > terprovokasi oleh media massa. Itu sebabnya, kita wajib nyadar
kalo
> > perilaku kita di dunia nggak akan lolos dari pengamatanNya, juga
> dari
> > catatan Malaikat Raqib dan `Atid yang setia sampai mati
> mendampingi kita.
> > Allah SWT berfirman:
> >
> > "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
> pengetahuan
> > tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
> semuanya itu
> > akan diminta pertanggungan jawabnya." (Qs. al-Isrâ [17]: 36).
> >
> > Untuk urusan cinta, Islam udah ngatur ekspresinya biar nggak
> ketuker dengan
> > ayam jago yang maen sosor aja kalo udah kebelet. Nggak ada tuh,
> yang
> > namanya pacaran, HTS (Hubungan Tanpa Sex), ataupun pacaran
islami.
> Yang ada
> > dalam Islam adalah mekanisme khitbah dan nikah untuk penyaluran
> hasrat
> > mencintai lawan jenis. Dan perlu dicatet, mekanisme ini bukanlah
> pilihan,
> > tapi kewajiban. Allah SWT berfirman:
> >
> > "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula)
> bagi
> > perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah
menetapkan
> suatu
> > ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan
> mereka.
> > Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah
dia
> telah
> > sesat, sesat yang nyata." (QS al-Ahzab [33]: 36).
> >
> > Selain itu, kita juga kudu berani berkata `tiiidaaak?!' pada
> ajakan teman
> > untuk bermaksiat kepadaNya. Seperti berpartisipasi dalam perayaan
> VD, tahun
> > baru, April Mop, dugem, atau gaul bebas dengan lawan jenis.
> Ngapain juga
> > kita kudu ngikut ajakan dia? Demi nilai persahabatan? Huh,
gombal!
> Seorang
> > sahabat yang baik dan benar (kayak EYD aja), pasti ngajak kita
> untuk taat,
> > bukan untuk bermaksiat. Catet ya?
> >
> > Oke deh sobat, kita bukan anak kecil lagi yang gampang latah
> ngikutin
> > temennya yang ngajak nggak bener. Kita udah cukup dewasa untuk
> menjadikan
> > hidup ini lebih berarti. Sebab hidup nggak cuma sekali. Ada
> kehidupan ke
> > dua di akhirat nanti. Dan belajar terus tentang Islam menjadi
> pilihan
> > terbaik dalam mengisi masa muda kita. Jadi, tunggu apa lagi, ikut
> ngaji
> > nyok? Nyook?! Kita tunggu lho? Siap kan? Tetap semangat! [hafidz]
> >
> > http://www.hayatulislam.net/comments.php?id=447_0_1_0_C
>










------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: