[nasional_list] [ppiindia] Re: Padang Pariaman Siapkan Perda Mengaji

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 08 Nov 2005 12:11:17 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Memang benar, sebagian besar dari 
bahan pokok hukum Eropa yang kita 
adopt (juga oleh India, Vietnam, Jepang dll), adalah berjiwa 
totaliter. 

Kekaisaran Jerman dan kekaisaran Austria berlangsung sampai akhir PD 
I, pada 1918. Konstitusi mereka adalah konstitusi kerajaan, walau 
tidak lagi terlalu absolutistis. Sejak munculnya Magna Charta 
Libertatum dari tahun 1215, dimana artikel II melukiskan:

Article 2] 
To all free men of our kingdom we have also granted, for us and our 
heirs for ever, all the liberties written out below, to have and to 
keep for them and their heirs, of us and our heirs: dst.

Revolusi Perancis membawa jiwa demokratis dan liberalisme. Jiwa ini 
dibawa oleh Lafayette ke Amerika.

US mempunyai hukum konstitusi republikanis yang pertama didunia. 
walau demikian, jiwa Hukum Konstitusi Eropa sejak itu sudah sangat 
tercerahkan oleh jiwa demokrasi dan kebebasan.

Saya, yang masih belajar Hukum Indonesia dalam text berbahasa 
Belanda, misalnya konsep dari Mr. Apeldoorn, kadang kadang ingin 
tertawa, karena sebutan warga atau warganegara bagi kita, kala itu 
adalah "onderdaan" (Jerman "Untertan") alias sahaya. Terjemahannya 
dalam bahasa Indonesia adalah "kawula".

Menarik, bila kita ikuti sejarah persiapan Konstitusi Uni Eropa, yang 
belum kunjung disyahkan, yang juga berjiwa demokrasi. Tiap ayat atau 
pasal, yang dirasakan, memojokkan sebagian manusia (minoritas 
misalnya), dijauhkan dari rencana hukum.

Namun, bila dibanding dengan bangsa Austria, yang sudah mengalami 
bernegara sejak tahun 700 sampai kini, maka bangsa kita, masih belum 
memahami benar benar makna sebuah hukum.

Disini, manusia tak melakukan yang terlarang, karena yakin, ini 
diatur dalam hukum, dan pentaatannya berdampak baik, BUKAN karena 
takut dihukum atau terkena sanksi pidana atau administratif.

Ini bedanya.

Salam

danardono









--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Carla Annamarie 
<Carla.Annamarie@xxxx> wrote:
>
> 
> 
> saya stuju dengan Eyang Danar bahwa neg2 yang baru berdiri n bekas 
jajahan
> neg eropa, sedikit banyaknya mengadopsi hukum eropa, contohnya indo 
yg
> sampe sekarang hukum perdata n pidana merupakan adopsi dari hukum 
kolonial
> belanda, belanda mengadopsi dari Perancis.
> 
> hukum yang diterapkan oleh neg2 eropa untuk neg2 jajahannya adalah 
hukum
> feodal n kolonial , dan secara historis neg2 eropa adalah neg2 
berbentuk
> kerajaan dimana hukum adalah untuk kepentingan penguasa, perkataan 
Raja
> adalah Undang-undang.
> 
> saya sangat tertarik dengan US declaration of independence 1776 and 
US
> constitutional law yang sangat menjunjung tinggi demokrasi, 
kebebasan,
> persamaan dan penghormatan terhadap hak manusia,  even sejarah 
amerika juga
> mencatat adanya penindasan untuk kaum minoritas kulit hitam di 
daerah2
> selatan by KKK, tp untuk menghapus perbudakan dan menjunjung tinggi 
asas
> declaration of independence terjadilah civil war , perang saudara 
antara
> east and west..dibanding dengan hukum eropa, US constitutional law n
> declaration of indepedence 1776 adalah a good example of law.
> 
> hukum seharusnya melindungi kebebasan, membatasi kekuasaan absolut
> penguasa, sebagai alat negara untuk melindungi persamaan dan 
penghormatan
> terhadap hak2 manusia.
> 
> hukum itu adil, akan tetapi dalam keadilan juga harus ada kebebasan.
> 
> hukum tanpa jaminan kebebasan akan menjadi kaku dan akhirnya akan 
ada
> monopoli hukum oleh penguasa.
> 
> dengan adanya jaminan kebebasan maka penyelewengan hukum tidak akan
> terjadi, dan dengan adanya hukum sebagai aturan yang mengatur maka
> kebebasan tidak akan dimanfaatkan secara bablas dimana ada 
kemungkinan
> pelanggaran hak seseorang oleh orang lain yang sedang menggunakan
> kebebasannya.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>                                                                     
       
>              "RM 
Danardono                                                 
>              
HADINOTO"                                                     
>              
<rm_danardono@yah                                          To 
>              oo.de>                    
ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx            
>              Sent 
by:                                                   cc 
>              
ppiindia@yahoogro                                             
>              ups.com                                               
Subject 
>                                        [ppiindia] Re: Padang 
Pariaman      
>                                        Siapkan Perda 
Mengaji               
>              11/08/2005 
05:25                                              
>              
PM                                                            
>                                                                     
       
>                                                                     
       
>              Please respond 
to                                             
>              
ppiindia@yahoogro                                             
>                   
ups.com                                                  
>                                                                     
       
>                                                                     
       
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Masalah pelaksanaan dan pembinaan hukum memang bukan masalah yang
> mudah. Negara negara yang baru berdiri, biasanya, memang agak
> kedodoran dalam mengelola hukum. Kita lihat, terutama di Afrika 
hitam
> dan di Latin Amerika.
> 
> Bangsa bangsa yang masih muda, masih terbiasa menggunakan prinsip
> hukum yang berkuasa. Hukum yang dipakai dihampir semua negara negara
> berkembang adalah hukum Eropa, yang bertumpu pada hukum Romawi dan
> atau hukum Germania, yang sudah ribuan tahun.
> 
> Karena itu, tak heran, bagaimana banyak diantara kita, yang meng-
aduk
> aduk system hukum yang berbeda, menjadi satu gado gado. Hukum negara
> dan hukum agama ataupun entah norma apa lagi tumpang tindih.
> 
> Kita masih butuh puluhan tahun, agar kita benar benar memahami
> prinsip Law and Order, apalagi makna Constitutional Law.
> 
> salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Carla Annamarie
> <Carla.Annamarie@xxxx> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> > hukum dan keadilan merupakan saudara kembar yang tidak bisa
> dipisahkan,
> > jadi hukum diciptakan untuk memberi keadilan bagi semua pihak 
bukan
> pihak2
> > tertentu, atau untuk kepentingan sekelompok orang, golongan maupun
> untuk
> > kepentingan pejabat neg, hukum menjamin semua hak dan kewajiban
> para pihak
> > terlaksana dengan baik.
> >
> > hukum tertinggi di indonesia adalah UUD 45, setiap produk hukum 
yang
> > diciptakan harus berdasarkan UUD'45, dan indonesia bukanlah neg 
yang
> > nmenganut paham federasi seperti US, negara republik berbentuk
> kesatuan,
> > dimana setiap daerah/propinsi berlaku hukum yang sama berdasarkan
> UUD'45.
> >
> > hukum yang bersifat memaksa berarti ada sanksi hukum baik itu
> merupakan
> > sanksi hukum hukum pidana or perdata, yang dapat diterapkan 
apabila
> hukum
> > tersebut dilanggar, misalnya kurungan, denda, penjara.masalahnya
> Indonesia
> > bukanlah neg agama dimana pemberlakuan hukum berlandaskan agama
> dapat
> > diberlakukan secara global, negara tidak dapat mengatur secara
> paksa suatu
> > perbuatan berdasarkan hukum agama tertentu,pemberlakuan SI di Aceh
> adalah
> > suatu kelonggaran yang diberikan pemerintah berdasarkan 
pertimbangan
> > Politik dan secara konstitusi tidak dapat dibenarkan
> (inkonstitusional).
> >
> > Perda mengaji adalah suatu langkah kemunduran dari kerangka 
berpikir
> > nasional dan neg satu kesatuan, karena apabila setiap
> daerah/propinsi
> > memberlakuan hukum berdasarkan aturan agama, maka konsep bepikir
> nasional
> > akan diganti dengan konsep berpikir sektarian. n klo begitu lebih
> baik neg
> > indo bubar aja, jadi neg2 kecil yang merdeka sehingga bebas
> menerapkan
> > hukum berdasarkan agama.
> >
> > anyway, untuk daerah2 yang beragama hindhu, budha, n kristen pasti
> akan
> > menemui kesulitan, karena dalam ajaran agama2 tersebut tidak
> mengenal
> > sistem pemerintahan berdasarkan hukum agama dalam praktek politik
> kehidupan
> > bernegara.
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> >              Anti
> Teokrasi
> >
> <noteokrasi@yahoo
> >              .com>
>     To
> >              Sent by:
> ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >
> ppiindia@yahoogro                                          cc
> >
> ups.com
> >
> Subject
> >                                        Re: [ppiindia] Re: Padang
> Pariaman
> >              11/02/2005 08:29          Siapkan Perda
> Mengaji
> >
> AM
> >
> 
> >
> 
> >              Please respond
> to
> >
> ppiindia@yahoogro
> >
> ups.com
> >
> 
> >
> 
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Lina Dahlan <linadahlan@xxxx> wrote
> > Jadi bener kan hukum itu memang memaksa.
> >
> > ________
> >
> > Hukum memberikan petunjuk operasional perihal kebolehan dan
> larangan guna
> > membatasi kekuasaan absolut negara.
> >
> > Kata kunci: memberi petunjuk tidak sama dengan memaksa 
(memperkosa).
> >
> > Noteo
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> >  Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
**********************************************************************
> *****
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> Indonesia yg
> > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-
> india.org
> >
> 
**********************************************************************
> *****
> >
> 
______________________________________________________________________
> ____
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-
india.org
> 
**********************************************************************
*****
> 
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
> 
> Yahoo! Groups Links
>







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: