** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "fauziah swasono" <fauherklots@xxxx> wrote: Sekalian mau nanya Pak Danar, dalam pendapat saya -yang bukan ahli politik- hukum itu adalah kontrak sosial yang dilegalisasi oleh negara, sehingga isinya kurang lebih adalah cerminan kehendak society tsb. Nah, kalau ada hukum yang bersifat sangat lokal maka wajar saja, lagipula demokrasi itu cenderung comfort with majority. Dan ini bukan cuma di Pariaman atau Aceh saja, saya kira dimana2 juga. Di Amerika memangnya bisa non-white-christian-male jadi presiden? DH: good mbak, kita gayung bersambut. Hukum negara yang sekular, adalah cermin kehendak society, tepatnya the ruling society melalui lobby groups. Di negara Barat, dicerminkan oleh kehendak partai yang berkuasa. Ini bisa berganti. Jadi tak ada mayoritas permanent. Hukum bersifat "lokal" itu apa maksudnya? lokal bukanlah sebuah entity hukum, tetapi geografis. Di USA, hukum "lokal" disub ordinate oleh hukum federal yang bersifat "interlokal". Ini terjadi, di US berdasar prinsip federalistis. Mialnya hukuamn mati, yang ada di beberapa hukum negara bagian, juga demikian dengan peraturan fiskal. Tetapi, sejauh mana Indonesia juga bersifat federal? That's the question,mbak. Sebenarnya, satu propinsi bisa bersifat syariah, sedangkan sisa negara sekular, dari sisi ilmu hukum konstitusi, juga aneh bin ajaib. Tetapi, apa yang tak aneh dinegeri ini? Soal no-white-christian, adalah bukan masalah hukum, tak ada di konstitusi, juga bukan cermin hukum lokal. Ini sama dengan di negeri kita, kalau bukan pribumi, mungkinkah jadi presiden? kan juga tak diatur di-mana mana? -------------- Di banyak negara dimana non-muslim minoritas, Idul Fitri dan Idul Adha tidak libur sama sekali, seperti saya disini. Saya ya terima aja kondisi ini, dan dg hub sosial yang baik2 saja, selalu ada jalan keluar. DH: masalah keagamaan selalu diatur secara conditional. banyak hari raya Katholik, yang dirayakan di Austria, yang katholik ini, TAK dirayakan di Jerman, yang adaölah negara Kristiani. Juga tak apa apa. Juga hari raya Buddha, tak dirayakan samasekali di negara Barat. Juga tak apa apa. Juga hari raya Yahudi, tak dirayakan di Eropa, walau mereka cukup settled, dan politically economically juga mantap. Ya kan? ------- Jadi selama yang minority tidak ditindas haknya, ya semua berjalan. Kalau merasa tertindas baru protes, dan biasanya yang majority juga tidak semuanya cuek .. banyak yang mau belain minority juga. Gimana pendapat Pak Danar? DH: Setuju mbak. Kita bisa belajar dari nasib Eskimo di Denmark, Aborigines di Aussie dan Maori di NZ. The main point, adalah, biarlah hukum negara yang merupakan konsensus seluruh anak bangsa yang mengatur negeri, jangan hukum yang berasal dari kepercayaan sekelompok, bisa repot. Apalagi, kalau ini tak menjiwai semangat pemunculan bangsa itu, baik dalam Sumpah pemuda maupun dalam detik detik Proklamasi.. salam danardono > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Anti Teokrasi <noteokrasi@xxxx> wrote: > > > > Riak-riak kecil (penyerangan terhadap kaum minoritas) dan gelombang > besarnya sudah dicontohkan oleh para aspirannya di Ambon, Poso, > Halmahera, Palangkaraya, Bali, Jawa dan banyak lagi yang lainnya. > > > > Misinya cuma satu yakni mendirikan SI di NKRI dan menggantikan UUD. > Perda di Padang Pariaman itu hanyalah salah satu upaya penegakan SI > (yang dilakukan sambil melipir-melipir). > > > > > Wah kalau semua non-muslim berpikir seperti anda ini, dan muslim > berpikir bahwa ada grand design negara kristen raya di Asia jadinya > ketebak: perang antar umat agama... > Siapa yang bakal untung? semuanya buntung kali... > > Lucu juga anda ini.. ingin negara sekuler tapi benci sekali sama > Islam. Proporsional sajalah mengritik sesuatu. > > Sekalian mau nanya Pak Danar, > dalam pendapat saya -yang bukan ahli politik- hukum itu adalah kontrak > sosial yang dilegalisasi oleh negara, sehingga isinya kurang lebih > adalah cerminan kehendak society tsb. > Nah, kalau ada hukum yang bersifat sangat lokal maka wajar saja, > lagipula demokrasi itu cenderung comfort with majority. Dan ini bukan > cuma di Pariaman atau Aceh saja, saya kira dimana2 juga. Di Amerika > memangnya bisa non-white-christian-male jadi presiden? > > Di banyak negara dimana non-muslim minoritas, Idul Fitri dan Idul Adha > tidak libur sama sekali, seperti saya disini. Saya ya terima aja > kondisi ini, dan dg hub sosial yang baik2 saja, selalu ada jalan keluar. > > Jadi selama yang minority tidak ditindas haknya, ya semua berjalan. > Kalau merasa tertindas baru protes, dan biasanya yang majority juga > tidak semuanya cuek .. banyak yang mau belain minority juga. > > Gimana pendapat Pak Danar? > > terima kasih, > > fau > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **