[nasional_list] [ppiindia] Re: Padang Pariaman Siapkan Perda Mengaji

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 02 Nov 2005 10:51:34 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, 
"fauziah swasono" <fauherklots@xxxx> 
wrote:


Sekalian mau nanya Pak Danar,

dalam pendapat saya -yang bukan ahli politik- hukum itu adalah kontrak
sosial yang dilegalisasi oleh negara, sehingga isinya kurang lebih
adalah cerminan kehendak society tsb.
Nah, kalau ada hukum yang bersifat sangat lokal maka wajar saja,
lagipula demokrasi itu cenderung comfort with majority. Dan ini bukan
cuma di Pariaman atau Aceh saja, saya kira dimana2 juga. Di Amerika
memangnya bisa non-white-christian-male jadi presiden?

DH: good mbak, kita gayung bersambut.
Hukum negara yang sekular, adalah cermin kehendak society, tepatnya 
the ruling society melalui lobby groups. Di negara Barat, dicerminkan 
oleh kehendak partai yang berkuasa. Ini bisa berganti. Jadi tak ada 
mayoritas permanent.

Hukum bersifat "lokal" itu apa maksudnya? lokal bukanlah sebuah 
entity hukum, tetapi geografis.  Di USA, hukum "lokal" disub 
ordinate  oleh hukum federal yang bersifat "interlokal". Ini terjadi, 
di US berdasar prinsip federalistis. Mialnya hukuamn mati, yang ada 
di beberapa hukum negara bagian, juga demikian dengan peraturan 
fiskal. Tetapi, sejauh mana Indonesia juga bersifat federal? That's 
the question,mbak. Sebenarnya, satu propinsi bisa bersifat syariah, 
sedangkan sisa negara sekular, dari sisi ilmu hukum konstitusi, juga 
aneh bin ajaib. Tetapi, apa yang tak aneh dinegeri ini?

Soal no-white-christian, adalah bukan masalah hukum, tak ada di 
konstitusi, juga bukan cermin hukum lokal. Ini sama dengan di negeri 
kita, kalau bukan pribumi, mungkinkah jadi presiden? kan juga tak 
diatur di-mana mana?

--------------


Di banyak negara dimana non-muslim minoritas, Idul Fitri dan Idul Adha
tidak libur sama sekali, seperti saya disini. Saya ya terima aja
kondisi ini, dan dg hub sosial yang baik2 saja, selalu ada jalan 
keluar.

DH: masalah keagamaan selalu diatur secara conditional. banyak hari 
raya Katholik, yang dirayakan di Austria, yang katholik ini, TAK 
dirayakan di Jerman, yang adaölah negara Kristiani. Juga tak apa apa.
Juga hari raya Buddha, tak dirayakan samasekali di negara Barat. Juga 
tak apa apa. Juga hari raya Yahudi, tak dirayakan di Eropa, walau 
mereka cukup settled, dan politically economically juga mantap. Ya 
kan?

-------

Jadi selama yang minority tidak ditindas haknya, ya semua berjalan.
Kalau merasa tertindas baru protes, dan biasanya yang majority juga
tidak semuanya cuek .. banyak yang mau belain minority juga.

Gimana pendapat Pak Danar?

DH: Setuju mbak. Kita bisa belajar dari nasib Eskimo di Denmark, 
Aborigines di Aussie dan Maori di NZ.

The main point, adalah, biarlah hukum negara yang merupakan konsensus 
seluruh anak bangsa yang mengatur negeri, jangan hukum yang berasal 
dari kepercayaan sekelompok, bisa repot. Apalagi, kalau ini tak 
menjiwai semangat pemunculan bangsa itu, baik dalam Sumpah pemuda 
maupun dalam detik detik Proklamasi..

salam

danardono

>
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Anti Teokrasi <noteokrasi@xxxx> 
wrote:
> >  
> > Riak-riak kecil (penyerangan terhadap kaum minoritas) dan 
gelombang
> besarnya sudah dicontohkan oleh para aspirannya di Ambon, Poso,
> Halmahera, Palangkaraya, Bali, Jawa dan banyak lagi yang lainnya. 
> >  
> > Misinya cuma satu yakni mendirikan SI di NKRI dan menggantikan 
UUD.
> Perda di Padang Pariaman itu hanyalah salah satu upaya penegakan SI
> (yang dilakukan sambil melipir-melipir). 
> >  
> 
> 
> Wah kalau semua non-muslim berpikir seperti anda ini, dan muslim
> berpikir bahwa ada grand design negara kristen raya di Asia jadinya
> ketebak: perang antar umat agama... 
> Siapa yang bakal untung? semuanya buntung kali...
> 
> Lucu juga anda ini.. ingin negara sekuler tapi benci sekali sama
> Islam. Proporsional sajalah mengritik sesuatu.
> 
> Sekalian mau nanya Pak Danar,
> dalam pendapat saya -yang bukan ahli politik- hukum itu adalah 
kontrak
> sosial yang dilegalisasi oleh negara, sehingga isinya kurang lebih
> adalah cerminan kehendak society tsb. 
> Nah, kalau ada hukum yang bersifat sangat lokal maka wajar saja,
> lagipula demokrasi itu cenderung comfort with majority. Dan ini 
bukan
> cuma di Pariaman atau Aceh saja, saya kira dimana2 juga. Di Amerika
> memangnya bisa non-white-christian-male jadi presiden? 
> 
> Di banyak negara dimana non-muslim minoritas, Idul Fitri dan Idul 
Adha
> tidak libur sama sekali, seperti saya disini. Saya ya terima aja
> kondisi ini, dan dg hub sosial yang baik2 saja, selalu ada jalan 
keluar. 
> 
> Jadi selama yang minority tidak ditindas haknya, ya semua berjalan.
> Kalau merasa tertindas baru protes, dan biasanya yang majority juga
> tidak semuanya cuek .. banyak yang mau belain minority juga. 
> 
> Gimana pendapat Pak Danar?
> 
> terima kasih,
> 
> fau
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: