[list_indonesia] [ppiindia] Re: khilafah islam (was: Islam Hadhari) ......

  • From: "sidikpam" <sidikpam@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 23 Mar 2005 15:53:07 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Inilah penyakit akut umat Islam, merasa bahwa penderitaan yang 
dialaminya adalah akibat perbuatan orang lain. Bukankah itu semua 
terjadi karena kelemahan kita sendiri, karena kita bodoh? Kalau kita 
kuat, tentu itu tidak akan terjadi. Itulah sebenarnya inferioritas!! 
Berhentilah menyalahkan orang lain, berkacalah pada diri sendiri. 

Keberdayaan sebuah masyarakat tidak muncul karena sebuah hukum yang 
turun dari langit, tapi karena ada proses belajar yang mencerdaskan 
dan menyadarkan dalam masyarakat tersebut. Jadi prosesnya bottom-up. 
Logika yang digunakan mbak Aris, bahwa seluruh negara muslim 
sekarang hanyalah negeri2 kecil, terpecah belah dan tidak 
berdasarkan hukum Islam, sehingga lemah, jelas menggunakan 
pendekatan top-down. 

Kalau saya tangkap, menurut mbak Aris ini menciptakan sebuah 
masyarakat yang kuat harus dimulai dengan menciptakan sebuah 
kekhalifahan yang besar, yang berdasar hukum Islam. Naif menurut 
saya, karena berkaca dari sejarah manapun, penguasa besar dunia mana 
pun (termasuk Muhammad Saw) dahulu selalu memulainya dari yang 
kecil. Lha, wang ngurus yang kecil saja gak bisa, gimana mau ngurus 
yang besar???!!!

Kalau anda ngotot ingin membentuk khilafah Islam, saya memberi 
saran, sebaiknya mulailah dengan menguatkan Indonesia, menguatkan 
Bangladesh, Saudi Arabia, dst. Karena hanya sebuah masyarakat yang 
kuatlah yang dapat menjalin kerjasama dengan masyarakat lain dengan 
baik, menjadikannya sebuah kekuatan.  

Kalau anda katakan bahwa Rasulullah adalah contoh terbaik, berarti 
anda tidak konsisten dengan pendapat anda! Kalau pendapat anda yang 
diambil, maka yang dilakukan Rasulullah dulu tentu membangun dulu 
khilafah Islam, baru kemudian menegakkan syariah Islam. Ternyata, 
bukan itu yang dilakukan beliau. Beliau memulai penyebaran Islam 
dengan sebuah kelompok kecil yang solid, yang kemudian meluas hingga 
ke seluruh dunia, sebuah pendekatan bottom-up.


Mbak Aris wrote:
"...hanya saja negeri tersebut Banglades, pakistan, indonesia, 
malaysia dll mereka akan menjadi semacam propinsi dibawah gubernur 
(Wali atau qadhi, bahasa kerennya), wali mengatur semua urusan 
didaerahnya sesuai hasil ijtihad dia .Tentu saja ijtihad diwilayah 
yang tak bertentangan dengan kekhilafahan atau pemerintah pusat. 
> 
> Sementara pemerintah pusat hanya melegalisasi hukum islam yang 
sifatnya menjaga kesatuan negara saja. Bukan semua hukum diadopsi. 
Ini tidak boleh karena berarti mematikan kreativitas ijtihad. 
(ijtihad beda dengan fatwa atau pendapat) menjadi mujtahid itu harus 
punya ilmu yang mumpuni dan orang seperti ini di dunia sangat langka 
sekarang."

Ini yang saya ngeri membayangkannya. Bagaimana bisa sebuah negara 
diatur hanya oleh seorang wali ditambah beberapa gelintir mujtahid? 
Siapa mereka, dan bagaimana mereka dipilih? Lantas apa yang bisa 
menjamin bahwa fatwa atau ijtihad mereka benar, dan sesuai dengan Al-
Qur'an dan Sunnah Rasul? 

Atas pertanyaan ini, biasanya kawan-kawan mbak Aris akan menjawab 
bahwa wali itu orang saleh, suci, sudah sampai level maksum. Lha, 
setahu saya, penilaian seperti itu adalah hak prerogatif Tuhan. 
Bagaimana mungkin manusia melakukannya???!!! 

Satu lagi mbak Aris. Pada masa Ali, interpretasi terhadap Al-Quran 
dan sunnah Rasul sudah demikian beragam. Padahal pada saat itu 
begitu banyak orang yang masih merasakan hidup bersama Rasul, 
melihat tingkah laku dan tindak tanduk beliau. Tapi koq bisa mereka 
berbeda pendapat tentang sesuatu hal??? Kalau mereka saja begitu, 
bagaimana dengan kita?

Sam





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: