[list_indonesia] Re: [ppiindia] Re: khilafah islam (was: Islam Hadhari) ......

  • From: aris solikhah <fm_solihah@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sat, 26 Mar 2005 00:21:51 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **



sidikpam <sidikpam@xxxxxxxxx> wrote:
Mas Sidik,

Maaf baru sempat bales, esok Senin ada acara, konsentrasi saya terfokus demi 
kesuksesan acara tersebut.
Inilah penyakit akut umat Islam, merasa bahwa penderitaan yang 
dialaminya adalah akibat perbuatan orang lain. Bukankah itu semua 
terjadi karena kelemahan kita sendiri, karena kita bodoh? Kalau kita 
kuat, tentu itu tidak akan terjadi. Itulah sebenarnya inferioritas!! 
Berhentilah menyalahkan orang lain, berkacalah pada diri sendiri. 

Saat di bangku kuliah kita pernah diajari  analisis SWOT. Tanpa disadari kita 
menggunakan analisis tersebut untuk berbagai hal. Termasuk dengan kemunduran 
umat Islam yang mencakup sebuah negara besar. Kayaknya naif bila kita hanya 
mengambil bagian weakness-nya aja tanpa memandang threatment. Jadi dua-duanya 
perlu digunakan, bahkan S dan O-nya juga.

Keberdayaan sebuah masyarakat tidak muncul karena sebuah hukum yang 
turun dari langit, tapi karena ada proses belajar yang mencerdaskan 
dan menyadarkan dalam masyarakat tersebut. Jadi prosesnya bottom-up. 
Logika yang digunakan mbak Aris, bahwa seluruh negara muslim 
sekarang hanyalah negeri2 kecil, terpecah belah dan tidak 
berdasarkan hukum Islam, sehingga lemah, jelas menggunakan 
pendekatan top-down. 


Benar sekali mas, bahwa segala sesuatu melalui proses. Sebuah proses itu tidak 
kentara jika kita tak rajin mengamati secara jeli. Seperti bayi yang beberapa 
bulan kemudian kita lihat bisa berbicara. Begitu pula dengan hukum langit, 
sosialisasi memegang peranan penting (pencerdasan dan penyadaran ke 
masyarakat). Hal  itu muskil dilakukan tanpa proses dan penyadaran serta 
percerdasan. Kekhilafahan juga lho. Coba mas renungkan, sejak kapan mas 
mendengar istilah ini. Sejak kecil atau pertama kali mendengar dari media yang 
merupakan istilah asing. Kemudian jika setiap seminggu sekali mas dengar hal 
ini apa yang terjadi mas jadi familiar. Ini baru sebatas opini umum. Lama-lama 
akan membentuk kesadaran umum. Tentu saja penyadaran intrapersonal pun sangat 
penting dilakukan juga. Tapi metode penyadaran intrapersonal ini kan sifatnya 
bukan terbuka sehingga jarang lah di blow up media dan mas pasti sulit 
menjumpainya.
Kalau saya tangkap, menurut mbak Aris ini menciptakan sebuah 
masyarakat yang kuat harus dimulai dengan menciptakan sebuah 
kekhalifahan yang besar, yang berdasar hukum Islam. Naif menurut 
saya, karena berkaca dari sejarah manapun, penguasa besar dunia mana 
pun (termasuk Muhammad Saw) dahulu selalu memulainya dari yang 
kecil. Lha, wang ngurus yang kecil saja gak bisa, gimana mau ngurus 
yang besar???!!!

Sepakat dari yang kecil dulu.Jangan lupakan subtasi dan pelabelan pula. Jangan 
takut dengan label itu, sebab ini penting untuk mengidentifikasi dan identitas. 
Dulu juga islam itu asing  di masyarakat quraisy tapi karena Rasul dan shahabat 
konsisten dan terus menerus mensosialisaikan islam (dakwah) maka kita bisa 
memeluk islam hingga di Indonesia.So, what different. Btw diskusi ini adalah 
salah satu bentuk sosialisasi he he he .

Kalau anda ngotot ingin membentuk khilafah Islam, saya memberi 
saran, sebaiknya mulailah dengan menguatkan Indonesia, menguatkan 
Bangladesh, Saudi Arabia, dst. Karena hanya sebuah masyarakat yang 
kuatlah yang dapat menjalin kerjasama dengan masyarakat lain dengan 
baik, menjadikannya sebuah kekuatan.  
Sangat sepakat, jadi penggarapan dan sosialisasi sifatnya hanya lokal saja tapi 
internasional. Setiap wilayah harus digarap, khususnya oleh penduduk asli 
masing2 negri setempat. Iya kan mas. Jadi nanti akan jadi kekuatan yang 
sifatnya nggak lokal saja.


Kalau anda katakan bahwa Rasulullah adalah contoh terbaik, berarti 
anda tidak konsisten dengan pendapat anda! Kalau pendapat anda yang 
diambil, maka yang dilakukan Rasulullah dulu tentu membangun dulu 
khilafah Islam, baru kemudian menegakkan syariah Islam. Ternyata, 
bukan itu yang dilakukan beliau. Beliau memulai penyebaran Islam 
dengan sebuah kelompok kecil yang solid, yang kemudian meluas hingga 
ke seluruh dunia, sebuah pendekatan bottom-up.
 

Sepakat juga. Dimulai dari sekelompok kecil orang sadar seperti mas kemudian 
bergerak, membesar, lantang menyuarakannya. Gitu kali ya. Yang patut direnungi 
pula, tugas utama umat islam sekarang bukan memuslimkan umat islam tapi 
menyadarkan kembali mereka akan pilihan agama mereka.


Salam,

Aris solikhah
Mbak Aris wrote:
"...hanya saja negeri tersebut Banglades, pakistan, indonesia, 
malaysia dll mereka akan menjadi semacam propinsi dibawah gubernur 
(Wali atau qadhi, bahasa kerennya), wali mengatur semua urusan 
didaerahnya sesuai hasil ijtihad dia .Tentu saja ijtihad diwilayah 
yang tak bertentangan dengan kekhilafahan atau pemerintah pusat. 
> 
> Sementara pemerintah pusat hanya melegalisasi hukum islam yang 
sifatnya menjaga kesatuan negara saja. Bukan semua hukum diadopsi. 
Ini tidak boleh karena berarti mematikan kreativitas ijtihad. 
(ijtihad beda dengan fatwa atau pendapat) menjadi mujtahid itu harus 
punya ilmu yang mumpuni dan orang seperti ini di dunia sangat langka 
sekarang."

Ini yang saya ngeri membayangkannya. Bagaimana bisa sebuah negara 
diatur hanya oleh seorang wali ditambah beberapa gelintir mujtahid? 
Siapa mereka, dan bagaimana mereka dipilih? Lantas apa yang bisa 
menjamin bahwa fatwa atau ijtihad mereka benar, dan sesuai dengan Al-
Qur'an dan Sunnah Rasul? 

Atas pertanyaan ini, biasanya kawan-kawan mbak Aris akan menjawab 
bahwa wali itu orang saleh, suci, sudah sampai level maksum. Lha, 
setahu saya, penilaian seperti itu adalah hak prerogatif Tuhan. 
Bagaimana mungkin manusia melakukannya???!!! 

Satu lagi mbak Aris. Pada masa Ali, interpretasi terhadap Al-Quran 
dan sunnah Rasul sudah demikian beragam. Padahal pada saat itu 
begitu banyak orang yang masih merasakan hidup bersama Rasul, 
melihat tingkah laku dan tindak tanduk beliau. Tapi koq bisa mereka 
berbeda pendapat tentang sesuatu hal??? Kalau mereka saja begitu, 
bagaimana dengan kita?

Sam





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx




Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 




"Bangkitnya manusia, karena pemikirannya"
Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan seorang individu 
dari satu keadaan ke arah yang lebih baik



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: