[list_indonesia] [ppiindia] Re: Strategi Busuk di Balik Kenaikan Harga BBM

  • From: "Rahadian P. Paramita" <prajnamu@xxxxxxxxxxxx>
  • To: "PPIINDIA" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 3 Mar 2005 10:21:27 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Hmm... Seperti yang sudah pernah diributkan sebelumnya.. BBM menuai pro dan 
kontra. Hanya satu saja yang saya TIDAK PERNAH atau BELUM PERNAH dengar dari 
semua permbicaraan mengenai BBM, bagaimana caranya supaya BBM naik tapi tidak 
menaikkan harga barang pokok?

Barang pokok, yang seharusnya menjadi public goods, konsumsi publik secara 
luas, TIDAK SEHARUSNYA diserahkan pengelolaannya kepada private sector. Selain 
itu, public goods memang seharusnya dimurahkan, atau paling tidak jangan 
mengeruk keuntungan seenak udel dari situ. 

Jadi, kalau mau bicara BBM, bedakan dulu mana yang public goods dan mana yang 
bukan. Lalu, mana turunannya, yang akan dipengaruhi oleh kenaikan BBM ini. 
Dalam pikiran saya, dua hal yang 'teraniaya' dengan kenaikan BBM ini. Satu, 
transportasi. Dua, mesin produksi.

Dua hal ini yang kemudian menjadi faktor perkalian yang menaikkan harga-harga 
barang pokok, karena komponen harga ditentukan oleh dua hal ini. Kenapa BBM 
naik, tapi sekedar menggesernya ke orang miskin? Analoginya sama dengan memberi 
orang kelaparan dengan sepiring nasi. Hari ini kita beri, hari ini mereka bisa 
makan. Besok gimana? Bulan depan? Tahun depan? sepuluh tahun lagi?

Wawasan pembangunan yang berkelanjutan masih belum terlihat dari kebijakan 
menaikkan BBM yang kemudian digeser ke subsidi orang miskin. Harga kita 
naikkan, terus kita kasih mereka duit untuk membelinya. Analogi macam apa ini? 
Kenapa tidak membuat kebijakan yang bisa menekan harga barang pokok dengan 
menekan harga BBM untuk transportasi dan mesin-mesin produksi?

Menaikkan harga BBM, di satu sisi memang penting, agar kita bisa mendapatkan 
untung dari penjualan minyak mentah kita ke pasar dunia. Analoginya sederhana, 
kalau kita berjualan beras, ngapain kita konsumsi secara murah/gratis? Kapan 
bisa untung? Faktor lain adalah masalah lingkungan. Berhemat bahan bakar itu 
bukan slogan. Kita sudah belajar tentang ekosistem, kita tahu bahayanya 
mengeksplorasi minyak terus-terusan. Dan kita masih tinggal di bumi yang sama, 
kalau bumi kita hancur, kit amau tinggal dimana?

Kenapa tidak memikirkan pebuatan transportasi massal yang murah, yang bisa 
mengangkut barang-barang produksi itu dengan harga murah? Dengan jalan ini, 
paling tidak harga-harga barang pokok tidak akan terlalu terpengaruh. Sediakan 
transportasi yang layak untuk rakyat, sehingga setiap orang tidak perlu 
mengkredit motor, atau mobil. Sehingga kita tidak boros bahan bakar. Dengan 
volume konsumsi BBM yang sama, transportasi massal bisa mengangkut lebih banyak 
orang, dan barang.

Jalan ini menurut saya lebih banyak manfaatnya. Jalanan tidak macet, polusi 
tidak merajalela, kita bis amendapat margin yang lebih besar dari penjualan 
minyak mentah kita ke pasar dunia. Saat inipun, sebenarnya Pertamina mendapat 
margin yang positif dari penjualan minyak ke pasar dunia, hanya saja KORUPSI 
masih menjadi persoalan. Ini juga agenda yang seharusnya selesai dulu, baru BBM 
dinaikkan.

Mengenai teori konspirasi dibalik kenaikan BBM ini, memang selalu menjadi topik 
menarik. Sialnya, sulit dibuktikan secara kasat mata, karena semuanya bermain 
di ruang-ruang misterius buat masyarakat awam macam saya. Tapi kalau saya 
kembali ke pemahaman mengenai publik goods itu, pemerintah harus bisa menjamin 
bahwa public goods bisa diakses oleh semua orang di negeri ini, TANPA KECUALI. 
Kalau barang mewah, terserah. Mau dijual oleh kapitalis sekalipun silakan, asal 
mereka bayar pajak.

Kita sulit terhindar dari paradigma pasar global, karena kita sudah meneken 
perjanjian pasar bebas itu di jaman Suharto. Kalau mau disalahkan, salahkan 
Suharto karena sok tahu ikut-ikutan pasar bebas.

Yang mau saya katakan adalah, global justice. Keadilan untuk semua. Bukan 
globalisasi kapitalis.
__________________________________________
rahadian p. paramita at http://prajnas.blogspot.com

 ...you, like everyone else, was born into bondage... 
 ...kept inside a prison that you cannot smell, taste, or touch. 
 A prison for your mind... 

MORPHEUS from THE MATRIX


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: