** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxx> wrote: > > tetangganya (Asean), kalo dengan jalur diplomasi gak bisa.. > mungkin bisa perang.. so udah siap perang gak niy bapak2..? Emangnya klo perang, Indonesia bisa bertahan -bukan menang-? Bukannya Mega waktu jadi Presiden pernah bilang, Indonesia paling juga bisa bertahan 3 hari.. bener gak tuh? Coba itu.. ada kabar lagi gak soal 'Madame Scorpion'; ke laut kan? hehehe, ngomong" soal ke laut jadi inget topik itu lagi.. :-P *Black Skin--Neo*.. > :))..kayak jaman Pres Soekarno dulu..''Ganyang Malaysia''..:)).. > hopefully..war is not the last solution.. Kamsudnya tanpa 'not' kali? Alon" asal kelakon aja nulisnya.. gak ada yang mau ngambil koq.. :-p CMIIW.. Wassalam, Irwan.K ===== > bayu montana > <bayu_mont@yahoo. To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > com> cc: > Subject: Re: [ppiindia] RI Kerahkan Kapal Perang > 03/02/2005 05:43 > AM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > okey, mari kita bangun......... jangan tidur mulu dong........... ayo kita > lawan pencuri dari malaysia itu > aku siap maju perang.......... HADINOTO <rm_danardono@xxxx> wrote: > > Selasa, 01 Mar 2005, > RI Kerahkan Kapal Perang > > > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI- > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah > Internasional itu. > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama > diklaim kedua negara. > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut. > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan. > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM. > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah > ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara > diplomatik," ungkapnya. > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147. > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu laut di daerah > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur Pulau Sebatik). > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah Indonesia sekitar 3 > mil. > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan > Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa > separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. "Padahal, dulu hanya 12 > mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka mengklaim 70 mil dari > Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu. > > Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang > berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga > diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika Indonesia membangun suar > di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa pasukan Malaysia. > > Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut > Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri > RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan tersebut kepada > raksasa perusahaan minyak Shell. > > Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir > Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena > itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa > pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap mempertahankan > kedaulatannya di wilayah itu. > > Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia > Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, > pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa > wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi > ajang eksplorasi dan eksploitasi. Tapi, dia meminta komitmen penuh > dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas > mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan disudutkan bila > sudah terjadi konflik. "Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh > main embat kapal negara lain sembarangan," pintanya dalam raker > dengan Komisi I DPR di Jakarta kemarin. > Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi > mengaku belum menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat > ke Laut Sulawesi untuk menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan > di sana. (arm/noi/jpnn) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **