** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, aris solikhah <fm_solihah@xxxx> wrote: Mas Danar,..... Berbudi baik menurut saya mungkin berbeda dengan mas Danar atau mungkin berbeda pula dengan mas Samudjo berbeda pula dengan mbak Lina. Jika kebenaran itu diserahkan pada manusia maka makna kebaikan itu akan kabur. Oleh karena itulah disadari atau tidak kita membutuhkan standar hidup sebagai pedoman dalam berbuat atau berbudi baik itu. Disadari atau tidak kita telah memilih standar itu.Dan berpendapat berdasar atas standar itu. DH: Mungkin sekali, wawasan kita - para manusia - terhadap apa yang dinamakan berbudi baik, agak berbeda. Namun, secara obyektif, budhi itu sendiri adalah sama dan universal. Apa yang kita namakan standard, atau norma, adalah dimensi manusiawi. Karena kita, dalam keterbatasan indrawi, membutuhkan batas. Dimensi. meter, liter, volt, dsb. Budhi luhur adalah sama, bagi anggauta suku Bedui di Tengger, umat Muslim di Minangkabau, umat Hindu-Bali ditepi danau Batur, umat Kristiani Minahasa dikaki gunung Soputan, saudara Dayak di Kalimantan. Mungkin, dalam menetapkan "banyak" atau "sedikit" budhi yang kita berikan, kita perlukan standard. Sekedar untuk membayangkan. Seseorang yang membantu seorang kakek menyeberang jalan, adalah suatu budhi yang baik. Sesorang yang menghibur seorang pasien yang kesakitan juga melakukan budhi yang baik. Seorang yang tak berada, memberikan Rp. 10.000 dari Rp. 70.000 yang ia miliki adalah budhi yang besar. Misalnya dibandingkan seseorang yang menyumbangkan Rp. 150.000.000 dari hartanya yang yang berjumlah beberapa milyard US $. Namun, budhi adalah budhi. Apabila kita tiap hari, seperti yang diajarkan sang Sidharta, melakukan kebaikan, berpikir baik, berkata baik, sudahlah banyak yang kita lakukan. Tak perlu kita harapkan peraturan apapun mengenai apa yang baik atau bukan.. ------------------------ Mas Danar, dalam islam mengharuskan pemeluknya untuk melakukan kebaikan berdasarkan dua hal. Niat lurus tulus karena mencari ridha Allah dan melakukan amal atau budi baik itu berdasarkan aturan yang telah Allah tetapkan. Jika kita tidak tahu aturannya, kita harus belajar. Bila hal ini tak dipenuhi, mohon maaf Allah tak bisa menerima amalan tersebut. Sayangnya ini yang kadang terlupa dari diri kita. Termasuk saya sendiri. Orang yang baik bukanlah sosok malaikat, akan tetapi ketika dia melakukan kesalahan dia segera menyadari kesalahannya, mohon ampun pada Tuhannya, berusaha keras untuk tidak mengulangi kesalahannya dan menutupinya dengan perbuatan sholeh. Manusia adalh tempat segala kelalaian dan kekhilafan Wallahu'alm bishawab DH: amal dan budhi yang terbaik, bagi semua agama, adalah yang kita lakukan dengan tulus, tanpa pamrih sedikitpun. Tidak pula untuk mengharapkan pahala. kebaikan kita lakukan, karena kebaikan itu sendiri. Kita tidak mencuri, karena tidak mencuri adalah mulia. BUkan karena takut akan hukuman, bukan karena meng-harap harap pahala. Tentu saja, dalam keterbatasan kita, apa yang kita lakukan tidak sempurna, atau mungkin mengandung kekhilafan. Kita cukup berjanji pada diri kita, untuk lain kali, melakukan yang lebih baik. Ini akan mudah kita lakukan, apabila kita lakukan kesemuanya itu dengan sadar. Anumodana dalam bahasa Sanskerta. Perbuatan yang "saleh" tak akan dapat menutupi kekhilafan kita, karena kekhilafan adalah kekhilafan. Lebih penting lagi, kita lakukan budhi yang baik, berpangudi luhur, tidak untuk dianggap saleh, tetapi karena perbuatan luhur itu sendiri. Orang lain, mungkin tak tahu, kalau kita bersalah, lalu ber-pura pura saleh. Namun indrya kita sendiri akan mengetahuinya. Kita tak mungkin lari dari keakuan kita. Orang boleh memuji kita, kalau kita berbuat yang "saleh", namun, kita tahu, apa yang kita sebenarnya perbuat. Kita tak mungkin lari dari akibat apa yang kita perbuat dalam hidup ini. Kebahagiaan, ketenangan bathin, kedamaian, hanya kita perolah dengan keyakinan, telah berbuat yang baik. Dalam berbuat dharma, kita tak membutuhkan wasit ataupun jury. Juga hanya nurani kita yang sanggup secara jujur memaafkan apa yang kita perbuat. Dan, kita yakinlah, bahwa apapun yang kesalahan yang kita perbuat, akan berdampak pada diri kita. Hanya kita yang dapat membebaskan diri dari kesemuanya ini. Dengan perbuatan yang mulia. Salam danardono ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **