** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, aris solikhah <fm_solihah@xxxx> wrote: Mas Danar, ===> Pantesan ngobrolan kita kurang nyambung dan tak akan pernah nyambung. Sejak awal standar (akar) yang mas pake berbeda dengan saya gunakan.Hal manusiawi bahwa manusia hidup dengan pamrih. Jujurlah meskipun mas sendiri kadang tak mau mengakui. Melihat orang bahagia dengan kebaikan yang kita lakukan. Itu juga pamrih, mas.Meski dengan tulus nolong orang, yah tulus agar orang itu bahagia. DH: Masalah ke-pamrih-an itu memanag melekat dengan ke-aku-an manusia. Jelas. Tetapi, tak mustahil, mengurangi kadar ke-pamrih-an. Ini sudah lama menjadi falsafah orang tua tua kita di Jawa, yang menasehatkan "sepi ing pamrih, rame ing gawe". Pamrih tak mungkin 100% dilenyapkan, namun dapat dikurangi sebanyak mungkin. Membuat orang bahagia, itu mBak namakan ber-pamrih, mungkin juga, tapi, kalau kita membahagiakan orang, TANPA meminta imbalan apa apa, apalagi bagi yang tak kita kenal, misalnya korban bencana ditempat lain, yang jauh dari kita, adalah sesuatu perbuatan, yang sedikit terlekat kepamrihan. ------------------------- ===> Dalam Islam orang yang memberi kan harta pada orang lain sebnayak 1 trilyun, bisa jadi tak ada nilainya di hadapan Allah karena harta itu diambil dari uang haram (mencuri, korupsi). Namun seulas senyuman tulus karena rasa sayang pada saudaranya (Allah menganjurkan tersenyum kan) bisa jadi sangat bernilai dihadapn Allah. saya bilang niat ikhlas karena Allah bukan pujian, bukan ucapan terima kasih, bukan karma agar dibalas kebaikan pula. Tapi semata-mata kerna Allah dan karena Allah mengajurkan atau menyuruhnya melakukan hal itu. DH: SETUJU. --------------------------- ===> Ridha Allah artinya Allah rela menerimanya, entah karena orang itu berpamrih pahala, cinta-Nya, atau takut neraka dan ingin masuk surga. Tiga hal itu Allah menerimanya. Mas, Islam amat berbeda dengan Budha atau agama apapun didunia. DH: Mungkin sekali. saya melihatnya dari dharma mnanusia itu sendiri, yang bertanggung jawab penuh akan hidup dan perilakunya. Kita gambarkan, anak anak kita yang masih kecil: sang kakak berkata pada adiknya: "eh dik, jangan nakal ya? nanti bapak marah lho". Ketika anak itu dewasa, dia tak melakukan hal hal yang tak mulia, bukan karena takut dimarahi bapak, atau ingin agar bapak puas, namun karena perbuatan itu sendiri. ----------------------- ===>Dalam ISlam ada aturan bernegara, berpolitik, berekonomi, bergaul, berseni,berpakaian,makan, minum semuanya. Yang kadang sering dilalaikan pemeluknya. DH: saya yakin, tiap agama memberikan jalan untuk dilalui para umatnya, dan semuanya mulia. Manusialah yang merasa "modern" tak mau lagi mengikutinya. pakaian yang sopan, dalam agama Yahudi, Kristen, Islam, Buddha dan Hindu, Shinto, adalah sama. tak ada agama yang menganjurkan ketidak susilaan, mengajar bernegara yang awur2an, berekonomi secara egois. Kita, mBak, manusia, yang tak mampu hidup sebagaimana diajarkan pada kita. Kalau saja manusia berperilaku baik, mulia, dan selalu berdharma, maka kehidupan ini akan lebih baik. Kita bernegara dan beragama sudah berapa tahun, mBak? 60an bukan? tapi kita lihat, apa yang terjadi. Apakah agama kita tak mengajarkannya? Tidak bukan? Tetapi kita yang tak mengindahkannya. ------------------- ===> Seandainya mas berlega hati mau mempelajarinya. Semua ajaran agama yang mulia saya pelajari dan hormati. Salam Danardono ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **