[list_indonesia] [ppiindia] Re: Digest Number 1625

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 09 Mar 2005 04:56:07 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


MBak Lina yang baik,

"Setahu saya di Islam tak ada Mesjid atau Institusi Internasional
yang menyatakan bagian wahyu tak boleh diperdebatkan dan harus
diterima sebagai dogma"

DH: mbak, kita tahu sendiri, tak ada agama, yang tak mengandung 
dogma, dimana kita harus taat mengimaninya. Ini bukanlah topic yang 
kita harus bahas di-milis ini, kita laksanakan, apa yang kita 
percayai sebagai perintah Tuhan, menurut ajaran masing masing.


"Siddharta (yang juga seorang nabi) belum berhasil menjalankan
missinya, maka diutus nabi-nabi kemudian. Mengapa Tuhan mau repot
ngutus nabi, knapa gak sekaligus buat jreng semua umat jadi baik?"

DH: sedikit koreksi ya? Buddha BUKAN nabi, dia adalah seorang biasa 
seperti anda dan saya. Dia TIDAK diutus Tuhan atau siapa siapa, Dia 
tak pernah bertemu malaikat atau siapapun. Apa yang Dia katakan, 
adalah kata katanya sendiri, bukan kata kata Tuhan. Buddha tidak 
diutus siapa siapa. Menjalankan missi yang BELUM berhasil?

Buddha itu kita ibaratkan guru.Guru mathematika misalnya dikelasnya 
mBak dulu. Ada yang berhasilmemahami ajaran mathematika, lulus 
sekolah, jadi orang. Tetapi banyak yang gak mudeng dan tak paham 
satu rumuspun, lalu timggal kelas, gak jadi orang. Kan bukan sang 
guru yang salah? Dan, mBak, nabi mana yang berhasil? maaf ya mBak, 
2000 tahun setelah Kristus yang dipercaya sebagai anak Allah, dan 
Muhammad yang dipercaya sebagai nabi terakhir, tetap manusia ini 
buruk. Dua perang dunia, bom atom, dan kini, krisis demi krisis..

Dan, mBak, umat tiga nabi (kalau Yesus dianggap nabi, dan bukan 
Tuhan), yang mengikuti ajaran Ibrahim itu, saudara dalam satu 
keluarga Semit, bunuh bunuh tiada hentinya.

" Bukankah Tuhan ingin kita bersemangat dalam hidup dan dapat
menghargai hidup? Apa arti hidup ini kalau semua orang baik?
Bagaimana kita tahu baik tanpa ada yang jahat? Bagaimana kita tahu
benar tanpa ada yang salah? etc..."

DH: Apakah manusia ini peduli, apa yang Tuhan ingini? mBak,kalau 
demikian adanya, bangsa kita tak terpuruk sampai kini. Soalbaik atau 
jahat, tak perlu kita pusingkan apa itu. Mbak dapat bangun pagi 
disuatu hari, langsung berbuat baik, lakukan tugas, jangan merugikan 
orang lain, taat pada peraturan yang benar dan etika moral, sopan 
santun, ahh, mBak sudah berbuat yang baik, tanpa bertanya dahulu, 
apa itu jahat.

Kalau mbak tak mencuri, apakah mBak lakukan setelah mbak kaji dalam 
dalam, mencuri itu baik atau buruk. Tidak kan? MBak langsung tanya 
hati nurani "pantaskah aku lakukan ini"?

Ada satu tip yang baik dan mudah sekali dijalankan, ajaran Buddha, 
coba deh mBak lakukan: "sadarlah tiap hari langkah apa yang kau 
lakukan, ucapkan dalam hati, apa yang anda sedang lakukan, satu demi 
satu. Kalau bicara,kalau berpikir,kalau melakukan sesuatu. sadari 
satu langkah demi langkah. Be mindfull, anumodhana.

Mbak akan rasakan, kedamaian karena anda damai dengan anda sendiri, 
anda sadar apa yang anda lakukan (tak terlanjur menyakiti, tak lupa 
lakukan ini itu karena tak sadar, dlsb)

Kalau mBak berdebat dengan seseorang, mbak lakukan untuk membantu 
orang itu mengerti apa yang mBak sedang pikir atau yakini, jangan 
belum belum, mBak merasa harus menyampaikan kebenaran mutlak. Kita 
hanya mampu menguraikan apa yang kita yakini sebagai benar. dan, 
mBak, kalau ini kita lakukan, tak perlu kita menyakiti siapa siapa.

Sekalilagi mBak, anumodhana,be mindfull, dan selamat berdharma.

Salam

danardono



--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx> 
wrote:
> 
> Terimakasih, mbah
> Penjelasan mbah sangat jelas sekali tentang asal usul konsep 
> trinitas berkibar. Jelas Allah itu esa. Kepribadian Allah berapa? 
> waah banyak sekali, tidak terbatas tiga. 
> 
> Kalau orang kayak mbah ini, yang lebih memfokuskan diri pada 
dharma, 
> tentu hal begini tak menjadikan diri mbah pusing. Tapi, buat saya 
> dulu ini membuat saya pusing.
> 
> Lalu saya ingin berkomentar soal perkataan mbah:
> Di agama lain, juga dalam Islam, juga dikenal, bagian 
> > bagian yang dianggap wahyu dan tak boleh diperdebatkan. 
> 
> Setahu saya di Islam tak ada Mesjid atau Institusi Internasional 
> yang menyatakan bagian wahyu tak boleh diperdebatkan dan harus 
> diterima sebagai dogma. 
> 
> Siddharta (yang juga seorang nabi) belum berhasil menjalankan 
> missinya, maka diutus nabi-nabi kemudian. Mengapa Tuhan mau repot 
> ngutus nabi, knapa gak sekaligus buat jreng semua umat jadi baik?
> Bukankah Tuhan ingin kita bersemangat dalam hidup dan dapat 
> menghargai hidup? Apa arti hidup ini kalau semua orang baik? 
> Bagaimana kita tahu baik tanpa ada yang jahat? Bagaimana kita tahu 
> benar tanpa ada yang salah? etc...
> 
> Wassalam,
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO" 
> <rm_danardono@xxxx> wrote:
> > 
> > 
> > >>Lina: Sekali lagi sampeyan bersembunyi dibalik keterbatasan 
> manusia
> > dan hanya mencopy-pastekan jawaban terdahulu tanpa menjawab
> > pertanyaan saya soal tidak adanya keterbatasan pada konsep 
trynity.
> > Namanya saja "trinity" sudah menunjukkan keterbatasan.
> > 
> > Sekarang pertanyaannya saya balik aja deh:,"Pencipta trinitas itu
> > apa pikirannya gak terbatas...kok bisa2nya mendefinisikan Allah
> > kayak gitu?" Jadi pengalaman orang pencipta trinity itu kah yang
> > sampeyan pakai untuk landasan keimanan sampeyan?
> > -------------------
> > 
> > Mbak Lina, mas Arriko dan kawan kawan,
> > 
> > Mengenai konsep ini, sulit kita perdebatkan, terutama melihat 
dari 
> > titik pandang yang berbeda. 
> > 
> > Tiga aliran utama dalam Kristiani: Katholisismus, 
Protestantismus 
> dan 
> > Pantekosta menerima doktrin Trinitas ini sebagai suatu wahyu ya 
> > dogma. Allah itu satu dalam tiga pribadi, dimana tiap pribadi 
> > menggambarkan ke-Allah-an tersendiri.
> > 
> > Doktrin ini berasal dari perumusan oleh Athanasius, uskup agung 
> dari 
> > Alexandria (The Athanasian Creed (Quicunque vult) yang hidup 
> diabad 
> > ke IV. Dan diresmikan dalam konsili di Nicea.
> > 
> > Dogma ini, ditolak keras oleh umat Yahudi, yang sangat berpegang 
> pada 
> > konsep monotheisme yang diajarkan Abraham dan Musa. Juga, 
beberapa 
> > aliran Kristiani, menolaknya. Juga umat Kristen awal, sebelum 
> konsili 
> > itu, masih belum mengenalnya seperti yang dirumuskan kini.
> > 
> > Dalam ajaran Kristiani dikenal konsep konsep yang tak layak 
> > diperdebatkan, dinyatakan dari mimbar, karena itu dinamakan 
> maklumat 
> > ex cathedra. Di agama lain, juga dalam Islam, juga dikenal, 
bagian 
> > bagian yang dianggap wahyu dan tak boleh diperdebatkan.
> > 
> > Banyak diantara kita,para umat, yang berasa terpanggil, untuk 
mati 
> > matian mempertahankan, apa yang diajarkan sebagai hal yang tak 
> boleh 
> > diperdebatkan. Walaupun akal sulit mencernakannya.
> > 
> > Dalam hal trinitas ini, kita sebagai umat Kristen, takkan banyak 
> > melihat perbedaan, sebenarnya, apakah Allah ini hanya berpribadi 
> satu 
> > atau tiga, karena bagaimanapun, kita memuja Allah yang esa. 
Jadi, 
> tak 
> > perlu terlalu dipusingkan.
> > 
> > Lebih penting, ialah ajaran, yang malah sering diabaikan, yakni 
> untuk 
> > hidup mulia.
> > 
> > Banyak saya lihat romo romo, ataupun pendeta Protestant yang 
mampu 
> > ber-api api berkhotbah mengenai Trinitas, dan "siapa Allah 
itu",  
> > sampai kita sang umat bingung sendiri, namun, keluar dari 
gereja, 
> > perilakunya taksesuai dengan ajaran inti.
> > 
> > Egois. Puas diri. Angkuh. Seingkali arrogant. Dan jarang ber-
bakti 
> > sosial. Tapi paling rajin kalau diundang makan oleh umat.
> > 
> > Jadi untuk apa?
> > 
> > Ratusan tahun sebelum Yesus lahir, seribu tahun sebelum nabi 
> Muhammad 
> > lahir, Sidharta telah memperkenalkan kodex hidup: berpikir yang 
> > benar, berbuat yang benar, berkeinginan yang benar, berkata yang 
> > benar. Jangan mengambil barang yang tak kita miliki, jangan 
hidup 
> > asusila, jangan memakan atau minum makanan atau minuman yang 
> > memabukkan, jangan membunuh dan menyiksa makhluk hidup..
> > 
> > Kalau saja, manusia melakukannya, tak ada Perang Dunia, tak ada 
> > Perang Vietnam, tak ada kolonisasi, tak ada perang Irak, dan 
> negara 
> > kita tak terpuruk seperti ini.
> > 
> > Ribuan tahun setelah itu, 60 tahun setelah merdeka, negara kita 
> kian 
> > terpuruk. Nah, mengapa kita pertentangkan idee idee dan bukan 
> mulai 
> > hidup mulia?
> > 
> > Bagimana kawan kawan? Kita mulai dari kita sendiri, keluarga 
kita, 
> > teman teman terdekat.
> > 
> > Salam dalam dharma
> > 
> > danardono





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: