[list_indonesia] Re: [ppiindia] Kampungan di DPR

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 22 Mar 2005 07:57:00 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Memang kampungan! Yang dicontohi atau dibandingkan dengan perbuatan yang 
sama buruk, menimbulkan pertanyaan kapan bisa ada kemajuan? Apa yang terjadi 
di korea atau Jepang, maupun taiwan itu bukan tiap kali persidangan terus 
berhantam, kejadian itu suatu kekekcualian, "exception is not a rule".

Dalam sejarah parlemen ada istlisah "seperti parlemen Polandia". Ceritanya 
zaman bahula dulu di Parlemen Polandia [sejm] kalau terjadi perdebatan 
lantas tidak ada yang mau mengalah, lalu ditantang dengan beranggar. Kalau 
ada yang tak tahu bagaimana orang beranggar, silahkan lihat film "The Three 
Musketeers" atau "El Zoro".

----- Original Message ----- 
From: "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Tuesday, March 22, 2005 7:40 AM
Subject: RE: [ppiindia] Kampungan di DPR


>
>
> sebenarnya budaya perang otot di DPR gak cuma terjadi di indo aja, di 
> korea
> n taiwan udah ritual perdebatan di sidang jadi ajang adu otot.., tp itu
> namanya demokrasi.., even it's still uncivilised..but it's democracy..,
> saya siy lebih prefer ngeliat DPR adu otot kayak gitu utk kepentingan
> rakyat..daripada cuman manggut2 kayak org bego...
>
>
>
>
>                      faris ahmad
>                      <tenabang_79@yaho        To: 
> ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
>                      o.com>                   cc:
>                                               Subject:  RE: [ppiindia] 
> Kampungan di DPR
>                      03/22/2005 01:17
>                      PM
>                      Please respond to
>                      ppiindia
>
>
>
>
>
>
>
> Kabarnya ada SMS yang masuk ke salah satu stasius TV yang merasa
> tersinggung dengan ucapan Yorris Raweyai yang menyebut kata-kata: "Dasar
> kampungan!" SMS tersebut berbunyi:" SEbagai orang kampung saya merasa
> tersinggung dengan kata-kata kampungan. Sebab, sebagai orang kampung,
> perilaku saya bisa jadi lebih terhormat dari pada anggota Dewan yang hobi
> adu jotos!"
> Eh, bukannya Yorries juga orang kampung?
> TAULAN PINULUNG <petter_pinulung@xxxxxxxxx> wrote:
>
> Yang kelihatan jelas di TV teriak2 kampungan kemarin itu anggota DPR
> yang brewokan, pake kacamata biar keliatan intelek. Mencitrakan diri gak
> suka berantem padahal....
>
> Bener2 pentas kemunafikan
>
> ptP
>
>
> -----Original Message-----
> From: Ambon [mailto:sea@xxxxxxxxxx]
> Sent: Saturday, March 19, 2005 4:05 AM
> To: Undisclosed-Recipient:;
> Subject: [ppiindia] Kampungan di DPR
>
>
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/19/Bahasa/1628205.htm
> Sabtu, 19 Maret 2005
>
> Kampungan di DPR
>
>
> DI tengah hiruk-pikuk dan ingar-bingar Sidang Paripurna DPR yang jauh
> dari sempurna pada 16 Maret lalu, terdengar celetukan, "Kayak orang
> kampung aja." Eh, apa salahnya orang kampung sehingga si penceletuk
> menyamakan tingkah laku ngotot yang dipertunjukkan para wakil rakyat itu
> dengan karakter orang kampung?
>
> Yang dimaksud tentu makna yang terkandung dalam kata kampungan. Kita
> kenal kata kampungan dalam dua arti. Pertama, tidak mengenal tata krama
> perkotaan. Ibaratnya, seperti rusa masuk kampung, demikianlah orang
> kampung masuk kota. Namun, orang kota pun kalau masuk kampung tingkahnya
> sama saja dengan rusa itu. Dengan kata lain, kalau orang kampung perlu
> belajar pakai toilet versi kota, orang kota juga perlu belajar pakai WC
> versi kampung. Jadi, tidak ada yang perlu dibanggakan atau diremehkan
> oleh salah satu pihak.
>
> Kedua, kampungan berarti tidak tahu sopan santun, kasar, atau kurang
> ajar. Dari mana datangnya makna yang sangat menghina orang kampung itu?
> Tepat sekali. Dari orang kota, tentu. Karena bahasa adalah kekuasaan,
> orang kota yang lebih dekat pusat kekuasaan mendapat hak istimewa
> mengembangkan makna kata dan menyusun kamus. Kalau saja orang kampung
> punya kesempatan sama, sudah pasti akan ada entri istilah kotaan dalam
> Kamus Besar Bahasa Kampung Edisi Kedua dengan tiga arti. Pertama, tidak
> mengenal alam dan tindak-tanduk yang selaras dengan irama alami. Kedua,
> sombong, tak tahu diri, sok tahu. Ketiga, loyo tak berotot, kecuali
> jempol yang jempolan terlatih mengirim SMS.
>
> Jadi, istilah kampungan yang dipakai dengan nada merendahkan itu sungguh
> tidak adil buat orang kampung yang punya kebiasaan hidup berbeda dengan
> orang kota tapi yang tidak pernah kalah ramah, sabar, dan sopan itu.
> Orang kasar kurang ajar tentu bukan hanya ada di kampung. Di kota dan di
> mana-mana pun, baik di pusat maupun di ujung dunia, tentu ada. Namun,
> lihat saja di mana kata kampungan paling banyak dipakai. Aha. Di kota,
> kan? Jadi, ada kontradiksi di sini. Yang dimaki itu orang kurang ajar
> yang ada di kota, tapi makiannya pakai kata kampung. Seharusnya orang
> yang dimaki itu senyum (efeknya sama seperti kalau dimaki "Kau ini kok
> seperti melati putih polos saja!") dan orang kampung tersinggung.
>
> Nah, dalam kehebohan di ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat yang
> terhormat itu (ehm), orang-orang yang terlibat tidak terlihat seperti
> orang kampung. Kejadiannya pun jauh dari kampung, bahkan ada di pusat
> permainan politik. Dan politik, ditilik dari sejarah dan makna katanya,
> adalah ajang pergumulan pengaturan kota oleh warga kota. Walaupun
> kemudian maknanya diperluas mencakup semua warga negara termasuk warga
> kampung, tetap saja yang pegang peran mengatur negara ialah orang kota
> yang berkedudukan di ibukota. Mana ada ibukampung, bapakkampung, atau
> pamankampung?
>
> Mungkin saja di antara para pengotot di DPR itu ada yang lahir dan besar
> di kampung. Namun, lihat dong jas dan sepatu keren mereka. Belum lagi
> kerut-merut dalam di dahi mereka yang menandakan keseriusan mereka tanpa
> pamrih (ehm-ehm) menangani masalah-masalah bangsa yang jauh lebih rumit
> dan abstrak daripada persoalan sepele orang kampung. Jelas mereka bukan
> orang kampung. Kalaupun pernah, pasti mereka sudah "lupa" bagaimana
> bertingkah laku sebagai orang kampung.
>
> Celetukan itu sendiri jelas menunjukkan bahwa mereka yang bertingkah
> tidak bertatakrama itu tidak dianggap orang kampung tapi kayak orang
> kampung. Namun, di kampung mana ada kericuhan serupa itu sehingga dapat
> dijadikan acuan? Justru jangan-jangan sebaliknya, nanti para peserta
> sidang-sidang DPRD dan seterusnya sampai rapat-rapat kampung akan
> belajar bagaimana cara menyerukan suara rakyat (ehm-ehm-ehm) dengan
> prinsip maju terus pantang malu.
>
> Kiranya sudah waktunya orang kampung yang selama ini tertindas
> berdemonstrasi, dengan ngotot dan riuh rendah, di halaman DPR menuntut
> dihapuskannya pemakaian istilah kampungan yang sangat melecehkan dan
> diskriminatif itu. Kalau dicuekin, serbu ke dalam ruang sidang, rebut
> mikrofon, dan cuap-cuap di depan kamera. Pasti tidak ada yang berani
> nyeletuk, "Seperti rusa masuk DPR."
>
> Samsudin Berlian Penikmat Bahasa, Tinggal di Tangerang
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ************************************************************************
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ************************************************************************
> ***
> ________________________________________________________________________
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
>
>
> Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! Groups Links
>
>   To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
>
>   To unsubscribe from this group, send an email to:
> ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
>
>   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: