[list_indonesia] Re: [ppiindia] Kampungan di DPR

  • From: "Nur Rochman" <marketing.kybi@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 22 Mar 2005 13:52:22 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Bagus memang kalau adu otot pukul-pukulan kursi, antem-anteman buat membela
rakyat, lha ini diIndonesia ribut hanya buat dagelan naikin bargaining
kenaikan gaji anggota DPR dan lain-lain hiden agenda.

Kasihan sekali rakyat nggak ada yang membela......

Regards

Oman
-----Original Message-----
From: Carla Annamarie [mailto:Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx]
Sent: Tuesday, March 22, 2005 1:40 PM
To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
Subject: RE: [ppiindia] Kampungan di DPR




sebenarnya budaya perang otot di DPR gak cuma terjadi di indo aja, di korea
n taiwan udah ritual perdebatan di sidang jadi ajang adu otot.., tp itu
namanya demokrasi.., even it's still uncivilised..but it's democracy..,
saya siy lebih prefer ngeliat DPR adu otot kayak gitu utk kepentingan
rakyat..daripada cuman manggut2 kayak org bego...




                      faris ahmad
                      <tenabang_79@yaho        To:
ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
                      o.com>                   cc:
                                               Subject:  RE: [ppiindia]
Kampungan di DPR
                      03/22/2005 01:17
                      PM
                      Please respond to
                      ppiindia







Kabarnya ada SMS yang masuk ke salah satu stasius TV yang merasa
tersinggung dengan ucapan Yorris Raweyai yang menyebut kata-kata: "Dasar
kampungan!" SMS tersebut berbunyi:" SEbagai orang kampung saya merasa
tersinggung dengan kata-kata kampungan. Sebab, sebagai orang kampung,
perilaku saya bisa jadi lebih terhormat dari pada anggota Dewan yang hobi
adu jotos!"
Eh, bukannya Yorries juga orang kampung?
TAULAN PINULUNG <petter_pinulung@xxxxxxxxx> wrote:

Yang kelihatan jelas di TV teriak2 kampungan kemarin itu anggota DPR
yang brewokan, pake kacamata biar keliatan intelek. Mencitrakan diri gak
suka berantem padahal....

Bener2 pentas kemunafikan

ptP


-----Original Message-----
From: Ambon [mailto:sea@xxxxxxxxxx]
Sent: Saturday, March 19, 2005 4:05 AM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [ppiindia] Kampungan di DPR


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/19/Bahasa/1628205.htm
Sabtu, 19 Maret 2005

Kampungan di DPR


DI tengah hiruk-pikuk dan ingar-bingar Sidang Paripurna DPR yang jauh
dari sempurna pada 16 Maret lalu, terdengar celetukan, "Kayak orang
kampung aja." Eh, apa salahnya orang kampung sehingga si penceletuk
menyamakan tingkah laku ngotot yang dipertunjukkan para wakil rakyat itu
dengan karakter orang kampung?

Yang dimaksud tentu makna yang terkandung dalam kata kampungan. Kita
kenal kata kampungan dalam dua arti. Pertama, tidak mengenal tata krama
perkotaan. Ibaratnya, seperti rusa masuk kampung, demikianlah orang
kampung masuk kota. Namun, orang kota pun kalau masuk kampung tingkahnya
sama saja dengan rusa itu. Dengan kata lain, kalau orang kampung perlu
belajar pakai toilet versi kota, orang kota juga perlu belajar pakai WC
versi kampung. Jadi, tidak ada yang perlu dibanggakan atau diremehkan
oleh salah satu pihak.

Kedua, kampungan berarti tidak tahu sopan santun, kasar, atau kurang
ajar. Dari mana datangnya makna yang sangat menghina orang kampung itu?
Tepat sekali. Dari orang kota, tentu. Karena bahasa adalah kekuasaan,
orang kota yang lebih dekat pusat kekuasaan mendapat hak istimewa
mengembangkan makna kata dan menyusun kamus. Kalau saja orang kampung
punya kesempatan sama, sudah pasti akan ada entri istilah kotaan dalam
Kamus Besar Bahasa Kampung Edisi Kedua dengan tiga arti. Pertama, tidak
mengenal alam dan tindak-tanduk yang selaras dengan irama alami. Kedua,
sombong, tak tahu diri, sok tahu. Ketiga, loyo tak berotot, kecuali
jempol yang jempolan terlatih mengirim SMS.

Jadi, istilah kampungan yang dipakai dengan nada merendahkan itu sungguh
tidak adil buat orang kampung yang punya kebiasaan hidup berbeda dengan
orang kota tapi yang tidak pernah kalah ramah, sabar, dan sopan itu.
Orang kasar kurang ajar tentu bukan hanya ada di kampung. Di kota dan di
mana-mana pun, baik di pusat maupun di ujung dunia, tentu ada. Namun,
lihat saja di mana kata kampungan paling banyak dipakai. Aha. Di kota,
kan? Jadi, ada kontradiksi di sini. Yang dimaki itu orang kurang ajar
yang ada di kota, tapi makiannya pakai kata kampung. Seharusnya orang
yang dimaki itu senyum (efeknya sama seperti kalau dimaki "Kau ini kok
seperti melati putih polos saja!") dan orang kampung tersinggung.

Nah, dalam kehebohan di ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat yang
terhormat itu (ehm), orang-orang yang terlibat tidak terlihat seperti
orang kampung. Kejadiannya pun jauh dari kampung, bahkan ada di pusat
permainan politik. Dan politik, ditilik dari sejarah dan makna katanya,
adalah ajang pergumulan pengaturan kota oleh warga kota. Walaupun
kemudian maknanya diperluas mencakup semua warga negara termasuk warga
kampung, tetap saja yang pegang peran mengatur negara ialah orang kota
yang berkedudukan di ibukota. Mana ada ibukampung, bapakkampung, atau
pamankampung?

Mungkin saja di antara para pengotot di DPR itu ada yang lahir dan besar
di kampung. Namun, lihat dong jas dan sepatu keren mereka. Belum lagi
kerut-merut dalam di dahi mereka yang menandakan keseriusan mereka tanpa
pamrih (ehm-ehm) menangani masalah-masalah bangsa yang jauh lebih rumit
dan abstrak daripada persoalan sepele orang kampung. Jelas mereka bukan
orang kampung. Kalaupun pernah, pasti mereka sudah "lupa" bagaimana
bertingkah laku sebagai orang kampung.

Celetukan itu sendiri jelas menunjukkan bahwa mereka yang bertingkah
tidak bertatakrama itu tidak dianggap orang kampung tapi kayak orang
kampung. Namun, di kampung mana ada kericuhan serupa itu sehingga dapat
dijadikan acuan? Justru jangan-jangan sebaliknya, nanti para peserta
sidang-sidang DPRD dan seterusnya sampai rapat-rapat kampung akan
belajar bagaimana cara menyerukan suara rakyat (ehm-ehm-ehm) dengan
prinsip maju terus pantang malu.

Kiranya sudah waktunya orang kampung yang selama ini tertindas
berdemonstrasi, dengan ngotot dan riuh rendah, di halaman DPR menuntut
dihapuskannya pemakaian istilah kampungan yang sangat melecehkan dan
diskriminatif itu. Kalau dicuekin, serbu ke dalam ruang sidang, rebut
mikrofon, dan cuap-cuap di depan kamera. Pasti tidak ada yang berani
nyeletuk, "Seperti rusa masuk DPR."

Samsudin Berlian Penikmat Bahasa, Tinggal di Tangerang

[Non-text portions of this message have been removed]




************************************************************************
***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
************************************************************************
***
________________________________________________________________________
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links









***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site!

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links













***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links









------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: