** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Kartono Mohamad" <kmjp47@xxxx> wrote: > > Pendapat seperti mbak Lina Dahlan ini sudah banyak dikemukakan.Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa penemu-penemu atau pengembang ilmu pengetahuan bukan datang dari kalangan Islam yang sudah dilengkapi dengan kitab suci yang penggunaan akal dan mempelajari segala fenomena alam? >Mengapa justru lebih banyak emosi daripada nalar yang dikemukakan ketika menghadapi keterbelakangan? >Menghadapi pertanyaan seperti ini biasanya yang akan dikemukakan adalah menyalahkan kaum kolonialis barat, padahal ilmu di barat > sudah berkjembang sejak sebelum mereka berubah menjadi kolonialis. > KM ----- DH: Pertanyaan mas Kartono dapat ditambahkan dengan sebuah list yang cukup panjang: LINA: Sepanjang yang saya ketahui, hanyalah pewahyuan Al-Qur'an yang dimulaidengan perintah untuk melakukan penalaran dan refleksi atas fenomena jagad raya. Dengan demikian pendidikan serta perintah melakukan penelitian ilmiah memiliki akar teologis yang sangat kuat di dalam Islam. Perintah Iqra'(=baca) ini sungguh sangat revolusioner untuk konteks masyarakat Arab waktu itu, sebuah masyarakat padang pasir yang tidak mengenal bduaya tulis-baca sebagaimana masyarakat Yunani Kuno. Bahkan Nabi Muhammad pun dikenal sebagai ummy, seorang yang tidak terpelajar. Namun di sinilah yang pada urutannya menjadi salah satu hujjah akan kerasulan Muhammad. QUESTION: Nabi Muhammad hidup 600an tahun setelah Masehi. Bukankah ribuan tahun sebelum Masehi ilmu pengetahuan telah diselidiki dengan baik? Siapa yang perintah Sphocles, Plato, Socrates, Arhimedes, alhli pikir Tiongkok dan India untuk berfikir dan membaca? LINA: Iqra bukan berarti membaca teks harafiah saja, melainkan meliputi perenungan pemikiran, refleksi dan kajian terhadap fenomena alam raya. Kata `alam' sudah masuk menjadi kosa kata bahasa Indonesia, alamat, yang berarti petanda yang jelas. QUESTION: bukankah lusinan akhli filsafah telah mengadakan peenungan yang sangat dalam sebelumnya? Tidakkah Tao dan Confucius telah memikir secara mendalam? jauh sebelum nabi Muhammad lahir? LINA: Alam juga mengandung makna indek atau penunjuk obyek yang berada di kejauhan. Jadi dalam pandangan Islam, alam raya ini merupakan hamparan tanda-tanda yang harus dibaca, direnungkan dan dikaji agar alam raya membuka dirinya yang di dalamnya penuh dengan `ilmu'. Ilmu adalah himpunan kaidah kebenaran berupa sunatullah atau hukum alam. QUESTION: Apakah hanya Islam yang menggambarkan bahwa alam adalah tanda tanda yanhg harus dibaca? Sudah bavca ajaran Sidharta yang merenung mengenai alam, 400 tahun sebelum Masehi? LINA: Dengan demikian,orang yang tengah mencari ilmu pada dasarnya adalah orang yang sedang memahami dan menggali kaidah-kaidah kebenaran yang berlaku pada alam raya ini. Caranya, sebagian mahasiswa di kampus melakukan eksperimentasi di laboratorium dan sebagian besar hanya percaya pada buku yang ditulis oleh para ilmuwan ahli, atau difahami dan dihafalkan. QUESTION: Apakah yang diselidiki IPTEK kalau bukan kebenaran alam? nano Technology, Micro Biology, Gen Technology, Quantum Physics, dll? Apakah ini tidak dilakukan oleh ratusan aklhi pengetahuan yang telah meraih Hadiah Nobel dalam Phisika, Kedokteran, Biologi, dll,yang kebanyakan tidak pernah buka Quran? Apakah akhli IPTEK yang jawara sekedar menghafal? LINA: Ilmuwan-ilmuwan ternama kelas dunia seperti Isaac Newton, Einstein dan lain-lainnya sesungguhnya mereka bukannya menciptakan hukum alam, melainkan berhasil memahami hukum alam lalu dituangkan ke dalam sebuah rumusan.Perihal hukum gravitasi, misalnya, sebagai peristiwa alam sudah berlangusng jutaan tahun, namun untuk bisa memahami dan menjelaskan secara ilmiah baru berkembang setelah Newton berhasil memahaminya secara ilmiah. QUESTION: siapakah yang mengatakan beliau ini MENCIPTAKAN hukum alam? Bukankah hukum alam tak ada yang mencitpaka, melainkan ada bersama penciptaan alam? Apakah hidup kita tanpa Isaac Newton dkk? LINA: Dengan membaca hukum alam alam melalui pengamatan, perenungan, dan riset, maka seorang ilmuwan muslim akan mampu menelusuri jejak- jejak Sang Pencipta melalui`tanda-tanda' atau `alamat' berupa kehebatan dan keindahan alam semesta. QUESTION: Apakah ilmuwan Muslim mampu research tanpa menggunakan ilmu yang dkembangkan sebelumnya, yang taksedikit dihasilkan oleh ilmuwan bukan pembaca Quran? LINA: Dengan cara pandang ini maka dalam Islam sesungguhnya tak ada dikotomi antara ilmu dan iman. Antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama. QUESTION: tidak dikotomi? riwaat Mikraj nabi tidak dikotomi dengan IPTEK? Riwayat Adam dan nyonya bukan dikotomi dengan IPTEK? Kalau bukan, kapan beliau ini lahir? dimana? usisa berapa wafat? Mukanya seperti apa? Negro? Bule? Tionghoa? Jepang? Indian? LINA: Ilmu pengetahuan bisa diaktakan sebagai anak kandung Islam. Meskipun AlQur'an bukan buku teks ilmiah sebagaimana yang difahami dalam dunia perguruan tinggi, namun AlQur'an mengandung prinsip- prinsip kebenaran ilmiah yang mendorong dan menjadi inspirasi untuk dikaji secara empiris dan induktif. QUESTION: Ilmu phisika yang menjadi basis penyelidikan angkasa luar, pendataran di bulan, dsb, perkembangan roket2 juga anak kandung Quran? Kok tak ada satupun ilmiawan Islam yang involved? LINA: Maka tidak mengherankan jika umat Islam sejak awal turunnya AlQur'an sampai sekarang selalu peduli untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, berangkat dari inspirasi, perintah dan `hipotesa' yang terkandung dalam kitab suci. QUESTION: siapakah yang menciptakan kapal. pesawat terbang, computer, mobil? tak ada satupun negara Islam yang involved. Tetapi Eropa, USA, jepang, Korea, Tiongkok, semuanya non Muslim. LINA: Meskipun Islam tidak menghendaki adanya pemisahan antara agama dan ilmu pengetahuan, namun perlu disadari bahwa ketika masuk wilayah disiplin keilmuan proses dan dinamika spesialisasi keilmuan tidak bisa dihentikan. Karena salah satu ciri kerja ilmiah adalah membatasi obyek kajiannya secara spesifik, sedangkan ajaran agama memandang hidup secara keseluruhan. Contoh yang paling gamblang adalah perkembangan ilmu kedokteran yang sekarang telah melahirkan puluhan spesialisasi bidang keahlian, pada hal awalnya bermula dari dokter umum. Hal serupa juga terjadi pada studi keislaman. QUESTION: bagaimana ilmu agama disamakan dengan ilmu pengetahuan yang bersandarkan 100% pada nalar? LINA:Pada mulanya orang mempelajari AlQur'an untuk menambah keimanan, membaca dan merenungkan kebesaran Allah melalui ayat-ayatNya, baik ayat AlQur'an maupunn ayat berupa alam semesta. Namun pada urutannya studi Islam bercabang dan beranting sebagai fakultas, jurusan dan bidang studi di lingkungan perguruan tinggi Islam. QUESTION: tidakkah ini lazim di SETIAP fakultas theology? diamanapun? tak perduli agama apapun? Di kerajaan Shailendra di Palembang sudah ada kajian agama Budha yang sangat mashur. Ilmiawan dari Tiongkok datang untuk menterjemahkan Tripitaka dari bahasa Pali. Ini semua diluar budaya Islam. LINA: Ulama pun menunjukkan spesialisasinya, ada yang ahli fiqih, kalam, tasawuf,filsafat, dan seterusnya. Belum lagi munculnya sekian mazhab dalam masing-masing cabang keilmuan diatas. Dan sekarang berkembang lagi ekonomi syariah dan cabang ilmu keislaman baru lain. Gejala ini menunjukkan bahwa Islam selalu membuka diri dan bahkan mendorong bagi munculnya ilmu pengetahuan baru selama semua itu diarahkan untuk membantu kesejahteraan manusia. QUESTION: Dimanakah dampak ajaranIslam, ajaran para ulama yang mensejahterakan manusia? Bukankah jutaan pengungsi dan pelarian dari negara Islam di Afrika utara lari ke Eropa untuk mencari makan? Jika dahulu para ulama kita belajar Islam ke Makkah, sekarang melebar lagi ke negara-negara Timur Tengah lain. Bahkan banyak anak- anak keluarga kiyai yang malah memilih belajar Islam ke negara Barat, terutama ke Amerika Serikat, Canada, Inggris dan Belanda. Yang mungkin unik, ada keluarga santri yang baru saja meraih doktor studi Islam di Rusia. QUESTION: Tidakkah ini justeru membuktika keterbukaan Barat? Siapakah yang dapat belajat Krsitiani.Yudaisme atau Buddhisme dinegara Islam? Beribu pertanyaan demi pertanyaan, yang menunjukkan, bahwa yang ditulis adalah impian, bukan kenyataan..sayang. salam danardono ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **