[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Kristen Kafir !

  • From: "Jimmy Okberto" <jimmy.okberto@xxxxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 21 Nov 2005 15:17:09 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Mba Carla,

Harap maklum kalau orang punya satu kamus cuman itu saja ...
Mohon dimengerti yagh ...

Jangan langsung skeptic sama sesama manusia....

Piss Agh ...
 ^(J)^
saya mendingan buat referensi dari pelbagai kamus bahasa Dunia ...
~Perbedaan Bahasa Manusia adalah Kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
-----Original Message-----
 On Behalf Of Carla Annamarie

Mba,

Kafir memang dari bhs arab, referensinya juga pastinya Alquran, punya
referensi lain gak..mba?
misalnya bhs latinnya "kafir"...?




 

             "Lina Dahlan"

                          
 

Ini Kafir menurut bahasa Arab menurut master wong yang terdapat di
media.isnet, sebagai perbandingan dari wikipedia menurut mang Ucup.
********************************************

Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan
ra'. Arti dasarnya adalah "tertutup" atau "terhalang". Secara
istilah, kafir berarti "terhalang dari petunjuk Allah". Orang kafir
adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena
petunjuk tsb terhalang darinya. Kafir adalah lawan dari iman. Dalam
Quran terutama surah an-Nuur, Allah SWT menganalogikan kekafiran
dengan kegelapan, dan keimanan dengan terang benderang, serta
petunjuk (huda) sebagai cahaya.

Kategorisasi manusia dalam hal mensikapi petunjuk dari Allah SWT
memang hanya dua: Bertaqwa dan Kafir (lihat surah Al-Baqarah ayat 2
sd 6). Dan kelompok kafir sendiri ada beberapa macam lagi, misalnya
menurut sikap terhadap kitab-kitab yang pernah diturunkan: ada "Ahli
Kitab" dan ada "Musyrikin" (lihat surah Al-Bayyinah). Sementara
dalam hal kesadaran mereka terhadap kebenaran adapula
kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan
mana yang salah tapi tetap saja melakukan kerusakan (Al-Baqarah ayat
26 dan 27).

Diantara orang yang mengaku beriman sendiripun ada orang-orang yang
ingin menipu Allah dan ingin menipu orang-orang beriman lainnya,
yaitu mereka pura-pura iman padahal mereka ingkar ... mereka disebut
kaum "munafik" (Al-Baqarah ayat 8 sd 20).

Bagaimana menyikapi orang-orang kafir tsb? Mari ikuti lagi tuntunan
Quran:

1. Berusaha menghilangkan "penutup" yang menyebabkan mereka kafir,
dengan cara mendakwahi mereka.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..." (QS.16:125)

"Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah
sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa
nafsu mereka..." (QS.42:15)

2. Tetap berbuat baik terhadap mereka, terutama yang memiliki
hubungan kekerabatan.

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
baik, ..." (QS.31:15)

keterangan: ayat ini berbicara tentang orangtua yang kafir, dan kita
tetap diperintah untuk memperlakukan mereka dengan baik.

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,
anak yatim dan orang yang ditawan." (QS.76:8)

keterangan: adapun "orang yang ditawan" dalam ayat ini juga tiada
lain adalah orang-orang kafir.

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)

3. Tidak memaksa mereka untuk menjadi muslim.

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat..." (QS.2:256)

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir..." (QS.18:29)

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan
tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang
dikehendaki-Nya..." (QS.2:272)

4. Berbuat adil dan tidak mendzalimi mereka, selama mereka tidak
memerangi muslimin.

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)

"...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa..." (QS.5:8)

"Doa seorang yang teraniaya (diperlakukan tidak adil), meskipun ia
orang kafir, tidak ada tirai yang menutupinya (untuk dikabulkan)."
(HR. Ahmad dalam "musnad"nya).

5. Memerangi mereka, tatkala mereka memerangi muslimin.

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah
mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih
besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka
di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.
Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka.
Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan
(sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (QS.2:190-193)

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-
benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah
diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali
karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah..." (QS.22:39-40)

6. Tidak menjadikan mereka sebagai kawan, pemimpin atau penolong,
kalau mereka memerangi muslimin.

"Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu
orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari
negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan
barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim." (QS.60:9) "Janganlah orang-orang mu'min
mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-
orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia
dari pertolongan Allah..." (QS.3:28)

keterangan: "wali" bentuk jamaknya adalah "auliyaa" yang artinya
teman yang akrab, pemimpin, penolong atau pelindung.

"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah
menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka
janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu),
hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka
berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya,
dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi
pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong," (QS.4:89)

7. Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.

"tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta
mengemukakan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi
jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS.4:90)

"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)

Mengenai hubungan dengan non-muslim, Quran telah secara jelas
membedakannya, dan membagi kaum kafir itu menjadi dua golongan:

A. Golongan "Muharribin" (yang memerangi)
Yaitu kafirin yang memerangi umat Islam karena agama mereka, yang
mengusir muslimin dari kampung-kampung halaman mereka, dan yang
membantu pihak-pihak yang mengusir atau mendlzalimi ummat Islam.
Termasuk disini juga mereka yang menghalangi muslimin dari
melaksanakan kewajiban syari'at.

Terhadap golongan ini, ummat Islam wajib memberlakukan point no.5, 6
dan 7.

B. Golongan "Musalim" (yang berdamai) atau Golongan "Mu'ahidin"
(yang membuat perjanjian).
Adalah kaum kafirin yang tidak terlbat pada setiap usaha yang ada di
penjelasan point.B, dan sama sekali tidak turut andil dalam
konspirasi apapun untuk memusuhi muslimin. (Lihat lagi Surah Al-
Mumtanah ayat 8-9).

Terhadap golongan ini, ummat Islam harus melaksaknakan point.1 sd 4.

Golongan ini,juga dibagi dua klasifikasi lagi, yaitu:

Mereka yang mempunyai perjanjian damai sementara. maka terhadap
mereka diwajibkan untuk menjaga perdamaian itu dan melindungi mereka
sampai batas waktu perjanjiannya habis.
Mereka yang mempunyai perjanjian tetap selama-lamanya. Merekalah
yang disebut sebagai "Ahlu Dzimmah", yaitu orang-orang yang mendapat
jaminan Allah SWT, jaminan Rasul SAW, dan jaminan dari komunitas
muslimin.
Dalam level negara/pemerintahan, Ahlu Dzimmah memiliki hak
sebagaimana hak kaum muslimin (termasuk politik), dan memiliki
kewajiban sebagaimana kewajiban muslimin (kecuali dalam hal yang
menyangkut konsekuensi syari'at masing2). Ahlu Dzimmah wajib dibela
dan dilindungi sebagaimana muslimin membela dan melindungi
saudaranya sesama muslim.

Amirul Mukminin 'Umar ibnul Khattab pernah menghapus
istilah "Jizyah" bagi Ahlu Dzimmah dari nasrani arab Bani Taghlib,
ketika mereka keberatan pungutannya disebut demikian. Dan pungutan
tsb oleh 'Umar disebut sebagai "zakat" sesuai permohonan mereka agar
tidak dibedakan dari kaum muslimin. Khalifah 'Umar menyetujui
permohonan ini sambil mengatakan "Mereka itu orang yang dungu,
mereka rela muatan artinya, dan menolak namanya." (Fiqhuz Zakat
II/708).

Imam Al-Auza'i mendukung dan bersama Ahlu Dzimmah di Libanon yang
bersikap menentang seorang gubernur dari kerabat dinasti Abasiyah
yang berlaku tidak adil.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menghadap Kaisar Mongol Timur
Leng dan meminta pembebasan tawanan. Ketika Timur Leng menawarkan
hanya membebaskan tawanan yang muslim, Ibnu Taimiyah menolak hal
itu, kecuali Timur Leng mau membebaskan juga Ahlu Dzimmah yang
ditawan bersama kaum muslimin.

Melihat aturan Islam terhadap kaum kafir, dan bukti-bukti sejarah
pelaksanaan hal ini, maka toleransi mana lagi yang lebih tinggi
kecuali toleransi yang diajarkan oleh Quran dan Sunnah??

Wassalaam 'alaikum,
-uncle Wong-




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: