[nasional_list] [ppiindia] Re: Kristen Kafir !

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 21 Nov 2005 06:39:40 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ini Kafir menurut bahasa Arab menurut 
master wong yang terdapat di 
media.isnet, sebagai perbandingan dari wikipedia menurut mang Ucup.
********************************************

Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan 
ra'. Arti dasarnya adalah "tertutup" atau "terhalang". Secara 
istilah, kafir berarti "terhalang dari petunjuk Allah". Orang kafir 
adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena 
petunjuk tsb terhalang darinya. Kafir adalah lawan dari iman. Dalam 
Quran terutama surah an-Nuur, Allah SWT menganalogikan kekafiran 
dengan kegelapan, dan keimanan dengan terang benderang, serta 
petunjuk (huda) sebagai cahaya.

Kategorisasi manusia dalam hal mensikapi petunjuk dari Allah SWT 
memang hanya dua: Bertaqwa dan Kafir (lihat surah Al-Baqarah ayat 2 
sd 6). Dan kelompok kafir sendiri ada beberapa macam lagi, misalnya 
menurut sikap terhadap kitab-kitab yang pernah diturunkan: ada "Ahli 
Kitab" dan ada "Musyrikin" (lihat surah Al-Bayyinah). Sementara 
dalam hal kesadaran mereka terhadap kebenaran adapula 
kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan 
mana yang salah tapi tetap saja melakukan kerusakan (Al-Baqarah ayat 
26 dan 27).

Diantara orang yang mengaku beriman sendiripun ada orang-orang yang 
ingin menipu Allah dan ingin menipu orang-orang beriman lainnya, 
yaitu mereka pura-pura iman padahal mereka ingkar ... mereka disebut 
kaum "munafik" (Al-Baqarah ayat 8 sd 20).

Bagaimana menyikapi orang-orang kafir tsb? Mari ikuti lagi tuntunan 
Quran:

1. Berusaha menghilangkan "penutup" yang menyebabkan mereka kafir, 
dengan cara mendakwahi mereka.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran 
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..." (QS.16:125)

"Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah 
sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa 
nafsu mereka..." (QS.42:15)

2. Tetap berbuat baik terhadap mereka, terutama yang memiliki 
hubungan kekerabatan.

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku 
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah 
kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan 
baik, ..." (QS.31:15)

keterangan: ayat ini berbicara tentang orangtua yang kafir, dan kita 
tetap diperintah untuk memperlakukan mereka dengan baik.

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, 
anak yatim dan orang yang ditawan." (QS.76:8)

keterangan: adapun "orang yang ditawan" dalam ayat ini juga tiada 
lain adalah orang-orang kafir.

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil 
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak 
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai 
orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)

3. Tidak memaksa mereka untuk menjadi muslim.

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya 
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat..." (QS.2:256)

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka 
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan 
barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir..." (QS.18:29)

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan 
tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang 
dikehendaki-Nya..." (QS.2:272) 

4. Berbuat adil dan tidak mendzalimi mereka, selama mereka tidak 
memerangi muslimin.

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil 
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak 
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai 
orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)

"...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, 
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena 
adil itu lebih dekat kepada takwa..." (QS.5:8)

"Doa seorang yang teraniaya (diperlakukan tidak adil), meskipun ia 
orang kafir, tidak ada tirai yang menutupinya (untuk dikabulkan)." 
(HR. Ahmad dalam "musnad"nya).

5. Memerangi mereka, tatkala mereka memerangi muslimin. 

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, 
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah 
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah 
mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih 
besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka 
di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. 
Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. 
Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka 
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan 
(sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka 
berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), 
kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (QS.2:190-193)

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena 
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-
benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah 
diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali 
karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah..." (QS.22:39-40) 

6. Tidak menjadikan mereka sebagai kawan, pemimpin atau penolong, 
kalau mereka memerangi muslimin.

"Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu 
orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari 
negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan 
barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah 
orang-orang yang zalim." (QS.60:9) "Janganlah orang-orang mu'min 
mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-
orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia 
dari pertolongan Allah..." (QS.3:28)

keterangan: "wali" bentuk jamaknya adalah "auliyaa" yang artinya 
teman yang akrab, pemimpin, penolong atau pelindung. 

"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah 
menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka 
janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), 
hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka 
berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, 
dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi 
pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong," (QS.4:89)

7. Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.

"tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta 
mengemukakan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi 
jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS.4:90)

"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah 
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang 
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)

Mengenai hubungan dengan non-muslim, Quran telah secara jelas 
membedakannya, dan membagi kaum kafir itu menjadi dua golongan:

A. Golongan "Muharribin" (yang memerangi)
Yaitu kafirin yang memerangi umat Islam karena agama mereka, yang 
mengusir muslimin dari kampung-kampung halaman mereka, dan yang 
membantu pihak-pihak yang mengusir atau mendlzalimi ummat Islam. 
Termasuk disini juga mereka yang menghalangi muslimin dari 
melaksanakan kewajiban syari'at. 

Terhadap golongan ini, ummat Islam wajib memberlakukan point no.5, 6 
dan 7.

B. Golongan "Musalim" (yang berdamai) atau Golongan "Mu'ahidin" 
(yang membuat perjanjian).
Adalah kaum kafirin yang tidak terlbat pada setiap usaha yang ada di 
penjelasan point.B, dan sama sekali tidak turut andil dalam 
konspirasi apapun untuk memusuhi muslimin. (Lihat lagi Surah Al-
Mumtanah ayat 8-9).

Terhadap golongan ini, ummat Islam harus melaksaknakan point.1 sd 4.

Golongan ini,juga dibagi dua klasifikasi lagi, yaitu: 

Mereka yang mempunyai perjanjian damai sementara. maka terhadap 
mereka diwajibkan untuk menjaga perdamaian itu dan melindungi mereka 
sampai batas waktu perjanjiannya habis. 
Mereka yang mempunyai perjanjian tetap selama-lamanya. Merekalah 
yang disebut sebagai "Ahlu Dzimmah", yaitu orang-orang yang mendapat 
jaminan Allah SWT, jaminan Rasul SAW, dan jaminan dari komunitas 
muslimin. 
Dalam level negara/pemerintahan, Ahlu Dzimmah memiliki hak 
sebagaimana hak kaum muslimin (termasuk politik), dan memiliki 
kewajiban sebagaimana kewajiban muslimin (kecuali dalam hal yang 
menyangkut konsekuensi syari'at masing2). Ahlu Dzimmah wajib dibela 
dan dilindungi sebagaimana muslimin membela dan melindungi 
saudaranya sesama muslim. 

Amirul Mukminin 'Umar ibnul Khattab pernah menghapus 
istilah "Jizyah" bagi Ahlu Dzimmah dari nasrani arab Bani Taghlib, 
ketika mereka keberatan pungutannya disebut demikian. Dan pungutan 
tsb oleh 'Umar disebut sebagai "zakat" sesuai permohonan mereka agar 
tidak dibedakan dari kaum muslimin. Khalifah 'Umar menyetujui 
permohonan ini sambil mengatakan "Mereka itu orang yang dungu, 
mereka rela muatan artinya, dan menolak namanya." (Fiqhuz Zakat 
II/708). 

Imam Al-Auza'i mendukung dan bersama Ahlu Dzimmah di Libanon yang 
bersikap menentang seorang gubernur dari kerabat dinasti Abasiyah 
yang berlaku tidak adil.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menghadap Kaisar Mongol Timur 
Leng dan meminta pembebasan tawanan. Ketika Timur Leng menawarkan 
hanya membebaskan tawanan yang muslim, Ibnu Taimiyah menolak hal 
itu, kecuali Timur Leng mau membebaskan juga Ahlu Dzimmah yang 
ditawan bersama kaum muslimin.

Melihat aturan Islam terhadap kaum kafir, dan bukti-bukti sejarah 
pelaksanaan hal ini, maka toleransi mana lagi yang lebih tinggi 
kecuali toleransi yang diajarkan oleh Quran dan Sunnah??

Wassalaam 'alaikum,
-uncle Wong-


--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "MANG UCUP" <mangucup@xxxx> wrote:
>
> Akhir2 ini seringkali kita mendengarkan perkataan ?kafir". 
> Berdasarkan Wikipedia:
> Kafir dari bhs Arab, adalah seseorang yang menganut agama yang 
berbeda.






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: