[nasional_list] [ppiindia] Re: Kristen Kafir ! benar mbak Lina

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 21 Nov 2005 07:19:28 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Begitulah mbak, seperti yang tertera 
dalam apa yang mbak kutip:

------------
"..Kategorisasi manusia dalam hal mensikapi petunjuk dari Allah SWT
memang hanya dua: Bertaqwa dan Kafir (lihat surah Al-Baqarah ayat 2
sd 6). Dan kelompok kafir sendiri ada beberapa macam lagi, misalnya
menurut sikap terhadap kitab-kitab yang pernah diturunkan: ada "Ahli
Kitab" dan ada "Musyrikin" (lihat surah Al-Bayyinah). Sementara
dalam hal kesadaran mereka terhadap kebenaran adapula
kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan
mana yang salah tapi tetap saja melakukan kerusakan (Al-Baqarah ayat
26 dan 27).

Diantara orang yang mengaku beriman sendiripun ada orang-orang yang
ingin menipu Allah dan ingin menipu orang-orang beriman lainnya,
yaitu mereka pura-pura iman padahal mereka ingkar ... mereka disebut
kaum "munafik" (Al-Baqarah ayat 8 sd 20)..."
---------

Jelaslah, bahwa Al Quran sangat detail menjelaskan definisi 
kata "kafir", sehingga memiliki muatan yang amat sangat khusus.

Karena itu, kata ini, tak dapat dijelaskan begitu saja, dengan 
mencomot kata "infidel", karena kata "Infidel" ini sangat umum.

Kontext kata ini, juga tak muncul dalam Perjanjian Baru, yang tak 
juga tak menggambarkan hal ini. 

Tentu saja, kalau mau, setiap istilah dapat diterjemahkan, namun 
derajad ketepatannya tak selalu terjamin. 

Banyak,misalnya kamus Jerman menterjemahkan kaum Muslim 
dengan "Mohammedaner" (the Mohammedans). Tepatkah ini? Tidak bukan?

Juga kata "puasa" in general, dapat kita terjemahkan secara dangkal, 
namun istilah  "puasa" dalam arti yang diajarkan dalam Islam, tak 
dapat kita terjemahkan demikian saja, dalam bahasa Inggris. Atau 
bahasa lainnya.

Muatan khusus kata "kafir" yakni "terhalang dari petunjuk Allah" 
tidak termaktub dalam Kitab Injil Perjanjian Baru. 

Kita sering diskusikan, dimana kita akui, ketidak tepatan Kitab Injil 
timbul dari penterjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain. Apalagi, 
kalau satu penterjamahan, misalnya kedalam bahasa Indonesia, tak 
dilakukan dari bahasa asalnya.

Bagaimana kita menterjemahkan kata "snow"? kita pakai kata 
Yunani "salju", tanpa memakai kata Melayu yang takkan tepat 
menggambarkannya. 




Salam 

Danardono






--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx> 
wrote:
>
> Ini Kafir menurut bahasa Arab menurut master wong yang terdapat di 
> media.isnet, sebagai perbandingan dari wikipedia menurut mang Ucup.
> ********************************************
> 
> Kafir, berasal dari kata dasar yang terdiri dari huruf kaf, fa' dan 
> ra'. Arti dasarnya adalah "tertutup" atau "terhalang". Secara 
> istilah, kafir berarti "terhalang dari petunjuk Allah". Orang kafir 
> adalah orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT karena 
> petunjuk tsb terhalang darinya. Kafir adalah lawan dari iman. Dalam 
> Quran terutama surah an-Nuur, Allah SWT menganalogikan kekafiran 
> dengan kegelapan, dan keimanan dengan terang benderang, serta 
> petunjuk (huda) sebagai cahaya.
> 
> Kategorisasi manusia dalam hal mensikapi petunjuk dari Allah SWT 
> memang hanya dua: Bertaqwa dan Kafir (lihat surah Al-Baqarah ayat 2 
> sd 6). Dan kelompok kafir sendiri ada beberapa macam lagi, misalnya 
> menurut sikap terhadap kitab-kitab yang pernah diturunkan: 
ada "Ahli 
> Kitab" dan ada "Musyrikin" (lihat surah Al-Bayyinah). Sementara 
> dalam hal kesadaran mereka terhadap kebenaran adapula 
> kategori "fasik", yaitu mereka yang sudah faham mana yang benar dan 
> mana yang salah tapi tetap saja melakukan kerusakan (Al-Baqarah 
ayat 
> 26 dan 27).
> 
> Diantara orang yang mengaku beriman sendiripun ada orang-orang yang 
> ingin menipu Allah dan ingin menipu orang-orang beriman lainnya, 
> yaitu mereka pura-pura iman padahal mereka ingkar ... mereka 
disebut 
> kaum "munafik" (Al-Baqarah ayat 8 sd 20).
> 
> Bagaimana menyikapi orang-orang kafir tsb? Mari ikuti lagi tuntunan 
> Quran:
> 
> 1. Berusaha menghilangkan "penutup" yang menyebabkan mereka kafir, 
> dengan cara mendakwahi mereka.
> 
> "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan 
pelajaran 
> yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..." (QS.16:125)
> 
> "Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah 
> sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa 
> nafsu mereka..." (QS.42:15)
> 
> 2. Tetap berbuat baik terhadap mereka, terutama yang memiliki 
> hubungan kekerabatan.
> 
> "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku 
> sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah 
> kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan 
> baik, ..." (QS.31:15)
> 
> keterangan: ayat ini berbicara tentang orangtua yang kafir, dan 
kita 
> tetap diperintah untuk memperlakukan mereka dengan baik.
> 
> "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, 
> anak yatim dan orang yang ditawan." (QS.76:8)
> 
> keterangan: adapun "orang yang ditawan" dalam ayat ini juga tiada 
> lain adalah orang-orang kafir.
> 
> "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil 
> terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak 
> (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai 
> orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)
> 
> 3. Tidak memaksa mereka untuk menjadi muslim.
> 
> "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya 
> telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat..." 
(QS.2:256)
> 
> "Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka 
> barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan 
> barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir..." (QS.18:29)
> 
> "Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan 
> tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang 
> dikehendaki-Nya..." (QS.2:272) 
> 
> 4. Berbuat adil dan tidak mendzalimi mereka, selama mereka tidak 
> memerangi muslimin.
> 
> "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil 
> terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak 
> (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai 
> orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)
> 
> "...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, 
> mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena 
> adil itu lebih dekat kepada takwa..." (QS.5:8)
> 
> "Doa seorang yang teraniaya (diperlakukan tidak adil), meskipun ia 
> orang kafir, tidak ada tirai yang menutupinya (untuk dikabulkan)." 
> (HR. Ahmad dalam "musnad"nya).
> 
> 5. Memerangi mereka, tatkala mereka memerangi muslimin. 
> 
> "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, 
> (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah 
> tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
> 
> Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah 
> mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih 
> besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi 
mereka 
> di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat 
itu. 
> Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. 
> Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
> 
> Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka 
> sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
> 
> Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan 
> (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka 
> berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), 
> kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (QS.2:190-193)
> 
> "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, 
karena 
> sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-
> benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang 
telah 
> diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali 
> karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah..." (QS.22:39-40) 
> 
> 6. Tidak menjadikan mereka sebagai kawan, pemimpin atau penolong, 
> kalau mereka memerangi muslimin.
> 
> "Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu 
> orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari 
> negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan 
> barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah 
> orang-orang yang zalim." (QS.60:9) "Janganlah orang-orang mu'min 
> mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-
> orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia 
> dari pertolongan Allah..." (QS.3:28)
> 
> keterangan: "wali" bentuk jamaknya adalah "auliyaa" yang artinya 
> teman yang akrab, pemimpin, penolong atau pelindung. 
> 
> "Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah 
> menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka 
> janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), 
> hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka 
> berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, 
> dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi 
> pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong," (QS.4:89)
> 
> 7. Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.
> 
> "tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta 
> mengemukakan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak 
memberi 
> jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS.4:90)
> 
> "Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah 
> kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang 
> Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)
> 
> Mengenai hubungan dengan non-muslim, Quran telah secara jelas 
> membedakannya, dan membagi kaum kafir itu menjadi dua golongan:
> 
> A. Golongan "Muharribin" (yang memerangi)
> Yaitu kafirin yang memerangi umat Islam karena agama mereka, yang 
> mengusir muslimin dari kampung-kampung halaman mereka, dan yang 
> membantu pihak-pihak yang mengusir atau mendlzalimi ummat Islam. 
> Termasuk disini juga mereka yang menghalangi muslimin dari 
> melaksanakan kewajiban syari'at. 
> 
> Terhadap golongan ini, ummat Islam wajib memberlakukan point no.5, 
6 
> dan 7.
> 
> B. Golongan "Musalim" (yang berdamai) atau Golongan "Mu'ahidin" 
> (yang membuat perjanjian).
> Adalah kaum kafirin yang tidak terlbat pada setiap usaha yang ada 
di 
> penjelasan point.B, dan sama sekali tidak turut andil dalam 
> konspirasi apapun untuk memusuhi muslimin. (Lihat lagi Surah Al-
> Mumtanah ayat 8-9).
> 
> Terhadap golongan ini, ummat Islam harus melaksaknakan point.1 sd 4.
> 
> Golongan ini,juga dibagi dua klasifikasi lagi, yaitu: 
> 
> Mereka yang mempunyai perjanjian damai sementara. maka terhadap 
> mereka diwajibkan untuk menjaga perdamaian itu dan melindungi 
mereka 
> sampai batas waktu perjanjiannya habis. 
> Mereka yang mempunyai perjanjian tetap selama-lamanya. Merekalah 
> yang disebut sebagai "Ahlu Dzimmah", yaitu orang-orang yang 
mendapat 
> jaminan Allah SWT, jaminan Rasul SAW, dan jaminan dari komunitas 
> muslimin. 
> Dalam level negara/pemerintahan, Ahlu Dzimmah memiliki hak 
> sebagaimana hak kaum muslimin (termasuk politik), dan memiliki 
> kewajiban sebagaimana kewajiban muslimin (kecuali dalam hal yang 
> menyangkut konsekuensi syari'at masing2). Ahlu Dzimmah wajib dibela 
> dan dilindungi sebagaimana muslimin membela dan melindungi 
> saudaranya sesama muslim. 
> 
> Amirul Mukminin 'Umar ibnul Khattab pernah menghapus 
> istilah "Jizyah" bagi Ahlu Dzimmah dari nasrani arab Bani Taghlib, 
> ketika mereka keberatan pungutannya disebut demikian. Dan pungutan 
> tsb oleh 'Umar disebut sebagai "zakat" sesuai permohonan mereka 
agar 
> tidak dibedakan dari kaum muslimin. Khalifah 'Umar menyetujui 
> permohonan ini sambil mengatakan "Mereka itu orang yang dungu, 
> mereka rela muatan artinya, dan menolak namanya." (Fiqhuz Zakat 
> II/708). 
> 
> Imam Al-Auza'i mendukung dan bersama Ahlu Dzimmah di Libanon yang 
> bersikap menentang seorang gubernur dari kerabat dinasti Abasiyah 
> yang berlaku tidak adil.
> 
> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menghadap Kaisar Mongol Timur 
> Leng dan meminta pembebasan tawanan. Ketika Timur Leng menawarkan 
> hanya membebaskan tawanan yang muslim, Ibnu Taimiyah menolak hal 
> itu, kecuali Timur Leng mau membebaskan juga Ahlu Dzimmah yang 
> ditawan bersama kaum muslimin.
> 
> Melihat aturan Islam terhadap kaum kafir, dan bukti-bukti sejarah 
> pelaksanaan hal ini, maka toleransi mana lagi yang lebih tinggi 
> kecuali toleransi yang diajarkan oleh Quran dan Sunnah??
> 
> Wassalaam 'alaikum,
> -uncle Wong-
> 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: