** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** At 08:21 PM 2/9/06 -0800, you wrote: >A'udzubillahi min dzalik, Astaghfirullah. Membaca tulisan mas, mata aris >berkaca-kaca. Muslimkah mas ? Mas meminta aris untuk tidak >menjelek-jelekkan Kemal Pasha Attaturk yang mencabut syariat Islam dalam >kehidupan dan meruntuhkan Khilafah Islamiyah, namun terhadap mereka yang >khilaf, mas seakan-akan menghakimi mereka. MAs tidak adill. Sungguh tidak >adil! Seburuk-buruknya Mu'awiyah, maka dia adalah sahabat Rasul, dia >Hafidz Al Quran, memang mungkin dia melakukan kesalahan. Tahukah kedudukan >Hafidz Al Quran dan sahabat Rasul itu? Seorang Hafidz Al Quran sangat >dimuliakan Allah dan dia bisa saja jika Allah berkenan memasukkannya >sederajat sebagai keluarga Allah. Dibandingkan Mu'awiyah, aris tidak ada >artinya. Sungguh, aris tidak rela mas menghina beliau dan para khalifah >(yang diantaranya banyak yang adil, come on jangan pukul rata dong mas), >meski aris tak setuju terhadap beberapa tindakan beliau serta mereka. >Lihatlah dari sisi positif. > ============ mbak aris, sejelek-jeleknya mustafa kemal, ia tak pernah membantai atau menyuruh bunuh sesama muslim dalam jumlah besar. anda terlalu banyak membaca hadis-hadis dari masa dinasti umayah. hadis-hadis itu kebanyakan mengagung-agungkan muawiyah, yazid dan keturunannya (juga sistem khilafah). berapa banyak hadis palsu yang diproduksi pada masa itu? orang tak tahu jumlah yang pasti. yang jelas, dua ratus tahun sepeninggal nabi, jumlah hadis telah mencapai jutaan. para ulama yang memburu dengan kuda dari spanyol sampai india heran karena persediaan hadis sudah jauh melampaui permintaan. disitu sudah bercampur sabda yesus, ungkapan yunani, pepatah persia, dan aneka sisipan dan buatan yang sukar ditelusuri asal muasalnya.. saat itu barulah para ulama memikirkan cara mengontrol: memeriksa rangkaian penutur hadis (isnad) dengan berbagai metode dan menguji kebenarannya. bukhari dan muslim serta beberapa lainnya menyortir secara ketat semua itu, lalu menggolongkannya menurut tingkat dan mutu kebenarannya. tugas ini sebenarnya hampir mustahil dilakukan manusia. bagaimanapun kerusakan telah terjadi. sebab orang zaman dulupun pandai seperti kita untuk membikin hadis yang dibuatnya mulus, luput dari penyelidikan dan dengan mudahnya menjerat kita. bayangan tentang banyaknya hadis palsu bisa kita lihat dari fakta berikut: bukhari mengumpulkan 600 ribu hadis dan hanya memilih 2.761 hadis. muslim mengumpulkan 300 ribu hadis dan hanya memilih 4 ribu hadis. abu dawud mengumpulkan 500 ribu hadis dan hanya memilih 4.800 hadis. ahmad bin hanbal mengumpulkan sejuta hadis dan hanya memilih 30 ribu hadis. hadis-hadis itu kemudian dikumpulkan dalam enam buku hadis yang terkenal. tapi ada penelitian para ahli yang terkenal dengan nama ahlu'l jarh wa ta'dil (ahli cacat dan pelurusan) yang menyebut beberapa hadis yang terkumpul dalam enam buku itu masih mengandung cacat. hadis-hadis yang menggunakan kata "mencerca sahabat" misalnya, tak mungkin diucapkan nabi. hadis-hadis itu baru muncul di zaman muawiyah. contohnya kata-kata nabi: "barang siapa mencerca sahabat-sahabatku maka ia telah mencercaku dan barang siapa mencercaku, maka ia telah mencerca Allah dan mereka akan dilemparkan ke api neraka." "hadis" yang lain adalah: "para sahabatku laksana bintang-bintang, siapa saja yang kamu ikuti pasti akan mendapat petunjuk." perintah nabi itu menjadi janggal karena pendengarnya adalah sahabat-sahabat nabi sendiri. sehingga jadinya seperti perintah agar para sahabat meneladani diri mereka sendiri. masih banyak kengerian yang terjadi akibat kekuasaan politik menyeret-nyeret agama. maka sebaiknya praktek itu tak diulang. cuma keledai yang terperosok pada lubang yang sama. > MAs Nugroho, > Jika saya memakai perkataan, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Jauzi, Hasan Al bana, > Taqiyyudin An Nabhani, Sayyid Sabiq, "Aid Al Qarni, Sayyid Quth atau > syaikul Islam lain, mereka lebih mulia mas. Terlepas dari kelemahan para > beliau sebagai seorang manusia, sungguh mereka jauh lebih mulia di sisi > Allah, Insya Allah dibandingkan aris dan mungkin semua kita di sini. > Beliau diantaranya memiliki kemampuan mujtahid. Lha kita? Kita,... kita > mas, Come on marilah kita berkaca dulu.. sebelum menjudge orang demikian. ========== saya memperlakukan para orang besar itu seperti saya memperlakukan para ilmuwan besar. saya belajar banyak dari mereka, tetapi bukan berarti saya tak boleh mengkritik mereka. ilmu dari mereka mesti dikaji, dibedah dan dikembangkan. bukan disakralkan menjadi dogma agama. > MAs Nugroho, > Bolehkah aris bertanya, maaf lho mas Muslim bukan sih? Apakah mas > menolak atau setuju dengan syariat Islam? Apakah mas menolak atau setuju > dengan penerapan Syariat Islam? Kalau setuju kenapa? Kalau menolak kenapa? ========= setelah mempelajari teladan nabi dan khulafaur rasyidin, sejarah khilafah serta demokrasi modern, maka saya menolak penerapan syariat dan khilafah islam. saya mendukung demokrasi. teladan dari nabi dan khulafaur rasyidin adalah justeru menegakkan kehidupan sosial-politik yang demokratis. bukan menegakkan kerajaan berdasar hubungan darah. pemimpin mesti dipilih dan disetujui rakyat, bukan diangkat karena pertalian darah. dan roh islam adalah menegakkan keadilan yang luas artinya. bukan sekadar syariat yang sempit. > > Aris adalah muslim, pilihan menjadi muslim itu adalah pilihan berat > yang dipertimbangkan masak-masak. ketika aris memilih, kini aris sadari > bahwa seorang muslim harus terikat dengan seluruh aturan Allah tanpa > kecuali (syariat ISlam). Syariat Islam tak bisa aris jalankan sempurna > tanpa ada sebuah negara yang mengadopsi hukum-hukum dan menjadikannya > asas bagi seluruh kehidupan aris. Sistem negara yang hanya bisa > mengadopsi syariat Islam itu ialah khilafah. Kalau ada pilihan lain, > syariat ISlam akan sempurna terterapkan tanpa khilafah, aris bisa > mengambil pilihan tersebut. Sayangnya tidak. Maka kerinduan terhadap > khilafah adalah sesuatu yang pasti. Aris memahami sejarah khilafah plus > minus dengan segala yang terjadi. Dan aris memandang yang salah itu bukan > syariatnya tapi manusia yang melaksanakan syariat Islam. Mereka bukan > malaikat. Sedangkan Syariat Islam adalah sempurna dari Allah, Pencipta > manusia, alam dan kehidupan, yang Maha Tahu segala sesuatu dan bukan > seperti kita > sebagai > manusia lemah yang sok tahu terbaik buat kehidupan kita > sendiri. Menerima syariat Islam artinya ketundukan aris sebagai makhluk > ciptaan Tuhan aris. Jika tertanyata jawaban mas menolak syariat Islam, > itu hak mas . Dan mas Nugroho ketahuilah, hak-hak pilihan kita itu akan > dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah kelak nanti. Tiada yang > bisa memaksa mas Nugroho untuk menerima Syariat Islam kecuali mas sendiri > dan Jika Allah menghendaki. Semoga. Aris mohon maaf jika sekiranya ada > kesalahan yang aris perbuat pada mas. Saya kira aris akhiri saja diskusi > ini. Kalau mas kurang berkenan dan puas, silakan mas bertanya pada orang > yang lebih fahim. Aris baru belajar mengenal Islam, dan biarkanlah saya > jadi pembelajar seumur hidup serta berusaha mengaplikasikan sebisa aris. > Mohon doanya ya mas Nugroho. > salam, > aris ========== sayang sekali mbak aris, anda begitu terobsesi pada kekuasaan politik. kalau tidak berkuasa, anda merasa tak beragama dengan benar. saran saya, belajarlah dari berbagai sumber. buat perbandingan yang obyektif. jangan belajar dari orang/kelompok/buku yang itu-itu saja. anda paham arti kata tabayun? lakukan itu pada sumber-sumber informasi anda. salam, *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **