** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Setuju mbah, capek ribut melulu, padahal kapling syurga punyaknya Tuhan itu luas sekali....... masak sich sampai berantem untuk berebut masuk syurga. Monggo diteruskan....... regards, Oman ----- Original Message ----- From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Thursday, February 17, 2005 4:36 PM Subject: [ppiindia] Re: Kehidupan se-hari-hari > > > Iyalahh mBak, asal kita hindari cara pandang berikut ini (yang sering > dijumpai): > > 1) Yang Islam katakan: " berbuatlah baik, karena Allah memerintahkan > pada kaum Muslim" > > 2) Yang Kristen katakan: "Jadilah Murid Yesus, karena Dia mengajarimu > berbuat baik" > > 3) Yang Yahudi, juga mirip. > > Nah, bagaimana kalau kitakan: " Kita wajib melakukan kebaikan dan > perilaku mulia, karena ini akan memuliakan hidup kita sebagai > manusia". "Karena perilaku mulia ini kelak akan membebaskan kita dari > kesengsaraan kekal". > > Kita membantu saudara saudara kita yang terkena musibah di Aceh, yang > kebetulan Muslim, di Nabire yang kebetulan Kristen, di Srilanka yang > kebetulan Buddhist.... > > Kita membantu membangun mesjid, karena ini rumah dimana Allah > diagungkan, membantu membangun gereja, karena ini rumah dimana Tuhan > (Allah) diagungkan, membantu membangun Vihara, karena ini tempat > dimana Yang Mahakuasa diagungkan.. > > Dan tidak menghancurkannya atau membakarnya, karena kita membakar > sanggar pemujaan pada sang Pencipta. > > Pasti tak akan ada uyeg-uyeg-an. > > > Salam > > Danardono > > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote: > > > > sumonggo, > > asal rata, adil, tidak cuma islam aja yg diuyeg-uyeg.. > > di indonesia, agama kan tidak cuma islam.. :) > > > > gitu lohhhh.. > > > > salam.. > > > > > > -----Original Message----- > > From: RM Danardono HADINOTO [mailto:rm_danardono@xxxx] > > > > Tak tambahgi yo mBak? > > > > 1. secara islam : ........................ > > 2. secara kristen : ...................... > > 3. secara, bukan no.1 : .................. > > 4. secara, bukan no.2 : .................. > > 5. dst.. dst.. > > > > 6. sebagai insan Ilahi.. > > > > Hayoo gimana? > > Salam > > > > Danardono > > > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote: > > > > > > pak RMDH, anda baik sekali.. mengajak pindah topik.. tq > > > nah kalo memang niat membahas masalah perilaku manusia > > > didasarkan pada sendi agama, pakailah seperti berikut, > > > > > > 1. secara islam : ........................ > > > 2. secara kristen : ...................... > > > 3. secara, bukan no.1 : .................. > > > 4. secara, bukan no.2 : .................. > > > 5. dst.. dst.. > > > > > > jadi tidak terkesan, islam lagi.. islam lagi.. sekarang, > > > saya duduk manis di sini pak, menyimak.. menyerap ilmu, > > > supaya tambah pinter.. :) > > > > > > terimakasih.. > > > > > > cheers.. > > > > > > > > > -----Original Message----- > > > From: RM Danardono HADINOTO [mailto:rm_danardono@xxxx] > > > > > > > > > Pindah topik yukk? > > > > > > Dari kecam mengecam agama, yang sebenarnya adalah masalah > perilaku > > > manusia, kita baca kisah kehidupan se-hari-hari. Selamat membaca: > > > > > > ----------------------------------- > > > Kompas, Kamis, 17 Februari 2005 > > > > > > > > > > > > Orang Miskin Takut Sakit... > > > > > > > > > SUSAH benar jadi orang miskin di Jakarta. Dengan berbekal > > pendidikan > > > minimal, mereka mencoba bertahan di Jakarta untuk menafkahi > > > keluarganya, meski hasilnya pas-pasan. Bahkan, sering kali hanya > > > cukup untuk makan. Jika punya anak masih sekolah, biaya yang > > > dikeluarkan harus utang sana sini. Bagaimana kalau sakit? > > > > > > "Waaah... kalau cuma batuk pilek sih masih bisa beli obat di > > warung. > > > Kalau harus masuk rumah sakit, yaaa... pikir-pikir dulu," tutur > > > Marsani (38), warga Jalan Semeru, Kelurahan Grogol Petamburan, > > > Jakarta Barat. > > > > > > Bagi Marsani, berurusan dengan rumah sakit adalah hal yang mewah. > > > Perempuan beranak dua itu mengaku takut jika mendengar kata rumah > > > sakit. Bukan apa-apa, yang terbayang adalah jutaan rupiah harus > > > dikeluarkan. Dari mana uangnya, sedangkan suaminya hanya > berjualan > > > besi tua. > > > > > > Karena takut berurusan dengan rumah sakit, ketika Bayu, anak > > > bungsunya yang masih berumur empat tahun sakit diare, Marsani > hanya > > > memberikan obat-obatan di warung. Dengan segala keterbatasannya, > > > Marsani dan suaminya mencoba merawat sendiri anaknya. "Anak saya > > > buang air terus selama tiga hari. Dia sampai lemas sekali. > Wajahnya > > > kelihatan lesu dan setiap hari tidur-tiduran terus," kata Marsani. > > > > > > Akibatnya, Bayu nyaris dehidrasi. Atas petunjuk tetangganya, > > Marsani > > > memberikan teh yang diberi gula dan garam. Untungnya, anak > Marsani > > > itu kuat sekali minum sehingga cairan di tubuhnya bisa > tergantikan. > > > Meskipun tidak mau makan, Bayu selalu menghabiskan "obat dari > > > ibunya. "Sehari dia menghabiskan sepuluh gelas lebih," kata > Marsani. > > > > > > LAIN lagi kisah yang dialami Saritem (38), warga Kemayoran, > Jakarta > > > Pusat, yang tidak bisa menghindar harus berurusan dengan rumah > > sakit. > > > Anaknya, Kamaludin (7,5), kini terbaring di Rumah Sakit Umum > Daerah > > > Tarakan karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Padahal, > > sehari- > > > hari Saritem hanyalah pemungut sampah. > > > > > > Ketika ditemui di bangsal anak beberapa hari lalu, Saritem > > bercerita, > > > sebenarnya dia tidak ingin membawa anaknya ke rumah sakit. > Meskipun > > > Kamaludin sudah demam tinggi selama tiga hari, Saritem masih > > mencoba > > > mengobati anaknya dengan obat-obatan warung. Namun Kamaludin tak > > > kunjung sembuh. > > > > > > "Saya ketakutan waktu lihat dia (Kamaludin) menggigil," kata > > Saritem. > > > Karena ketakutan, meskipun tidak punya uang Saritem nekat membawa > > > anaknya ke RSUD Tarakan, setelah mendengar ada pengobatan gratis > di > > > rumah sakit tersebut untuk pasien DBD. > > > > > > Ternyata, Saritem tidak benar-benar mendapat pengobatan gratis. > Ada > > > beberapa resep obat, yaitu obat antibiotik dan penurun panas yang > > > harus dia tebus dengan uang tunai. Selain itu, Saritem juga > > > diharuskan membayar uang untuk mengambil trombosit darah. Jumlah > > > keseluruhannya mencapai Rp 100.000 lebih. > > > > > > "Suami saya cuma tukang sampah. Dapat gaji cuma Rp 200.000 per > > bulan. > > > Begitu gajian langsung habis untuk bayar utang," kata Saritem. > > Untuk > > > menebus biaya pengobatan hingga Rp 100.000 tentu menjadi sangat > > berat > > > buat Saritem. Ia mengaku takut jika ada keluarganya yang sakit > lagi. > > > > > > Dinas Kesehatan DKI tahun 2005 ini sudah menganggarkan Rp 98 > miliar > > > untuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin > (JPK > > > Gakin). Tetapi baru sebagian kecil dana itu terserap. Pasalnya, > > > sebagian besar orang miskin di Jakarta tidak memiliki kartu > Gakin. > > > Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang menjadi syarat pun > sering > > > ditolak rumah sakit. Pantas saja orang-orang seperti Marsani dan > > > Saritem ketakutan jika ada keluarganya yang sakit. (IND) > > > > > > --------------------- > > > > > > Danardono > > > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **