[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Kehidupan se-hari-hari

  • From: "Nur Rochman" <marketing.kybi@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 17 Feb 2005 16:40:34 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Setuju mbah, capek ribut melulu, padahal kapling syurga punyaknya Tuhan itu
luas sekali....... masak sich sampai berantem untuk berebut masuk syurga.
Monggo diteruskan.......
regards,
Oman
----- Original Message -----
From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Thursday, February 17, 2005 4:36 PM
Subject: [ppiindia] Re: Kehidupan se-hari-hari


>
>
> Iyalahh mBak, asal kita hindari cara pandang berikut ini (yang sering
> dijumpai):
>
> 1) Yang Islam katakan: " berbuatlah baik, karena Allah memerintahkan
> pada kaum Muslim"
>
> 2) Yang Kristen katakan: "Jadilah Murid Yesus, karena Dia mengajarimu
> berbuat baik"
>
> 3) Yang Yahudi, juga mirip.
>
> Nah, bagaimana kalau kitakan: " Kita wajib melakukan kebaikan dan
> perilaku mulia, karena ini akan memuliakan hidup kita sebagai
> manusia". "Karena perilaku mulia ini kelak akan membebaskan kita dari
> kesengsaraan kekal".
>
> Kita membantu saudara saudara kita yang terkena musibah di Aceh, yang
> kebetulan Muslim, di Nabire yang kebetulan Kristen, di Srilanka yang
> kebetulan Buddhist....
>
> Kita membantu membangun mesjid, karena ini rumah dimana Allah
> diagungkan, membantu membangun gereja, karena ini rumah dimana Tuhan
> (Allah) diagungkan, membantu membangun Vihara, karena ini tempat
> dimana Yang Mahakuasa diagungkan..
>
> Dan tidak menghancurkannya atau membakarnya, karena kita membakar
> sanggar pemujaan pada sang Pencipta.
>
> Pasti tak akan ada uyeg-uyeg-an.
>
>
> Salam
>
> Danardono
>
>
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote:
> >
> > sumonggo,
> > asal rata, adil, tidak cuma islam aja yg diuyeg-uyeg..
> > di indonesia, agama kan tidak cuma islam.. :)
> >
> > gitu lohhhh..
> >
> > salam..
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: RM Danardono HADINOTO [mailto:rm_danardono@xxxx]
> >
> > Tak tambahgi yo mBak?
> >
> > 1. secara islam : ........................
> > 2. secara kristen : ......................
> > 3. secara, bukan no.1 : ..................
> > 4. secara, bukan no.2 : ..................
> > 5. dst.. dst..
> >
> > 6. sebagai insan Ilahi..
> >
> > Hayoo gimana?
> > Salam
> >
> > Danardono
> >
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote:
> > >
> > > pak RMDH, anda baik sekali.. mengajak pindah topik.. tq
> > > nah kalo memang niat membahas masalah perilaku manusia
> > > didasarkan pada sendi agama, pakailah seperti berikut,
> > >
> > > 1. secara islam : ........................
> > > 2. secara kristen : ......................
> > > 3. secara, bukan no.1 : ..................
> > > 4. secara, bukan no.2 : ..................
> > > 5. dst.. dst..
> > >
> > > jadi tidak terkesan, islam lagi.. islam lagi.. sekarang,
> > > saya duduk manis di sini pak, menyimak.. menyerap ilmu,
> > > supaya tambah pinter.. :)
> > >
> > > terimakasih..
> > >
> > > cheers..
> > >
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: RM Danardono HADINOTO [mailto:rm_danardono@xxxx]
> > >
> > >
> > > Pindah topik yukk?
> > >
> > > Dari kecam mengecam agama, yang sebenarnya adalah masalah
> perilaku
> > > manusia, kita baca kisah kehidupan se-hari-hari. Selamat membaca:
> > >
> > > -----------------------------------
> > > Kompas, Kamis, 17 Februari 2005
> > >
> > >
> > >
> > > Orang Miskin Takut Sakit...
> > >
> > >
> > > SUSAH benar jadi orang miskin di Jakarta. Dengan berbekal
> > pendidikan
> > > minimal, mereka mencoba bertahan di Jakarta untuk menafkahi
> > > keluarganya, meski hasilnya pas-pasan. Bahkan, sering kali hanya
> > > cukup untuk makan. Jika punya anak masih sekolah, biaya yang
> > > dikeluarkan harus utang sana sini. Bagaimana kalau sakit?
> > >
> > > "Waaah... kalau cuma batuk pilek sih masih bisa beli obat di
> > warung.
> > > Kalau harus masuk rumah sakit, yaaa... pikir-pikir dulu," tutur
> > > Marsani (38), warga Jalan Semeru, Kelurahan Grogol Petamburan,
> > > Jakarta Barat.
> > >
> > > Bagi Marsani, berurusan dengan rumah sakit adalah hal yang mewah.
> > > Perempuan beranak dua itu mengaku takut jika mendengar kata rumah
> > > sakit. Bukan apa-apa, yang terbayang adalah jutaan rupiah harus
> > > dikeluarkan. Dari mana uangnya, sedangkan suaminya hanya
> berjualan
> > > besi tua.
> > >
> > > Karena takut berurusan dengan rumah sakit, ketika Bayu, anak
> > > bungsunya yang masih berumur empat tahun sakit diare, Marsani
> hanya
> > > memberikan obat-obatan di warung. Dengan segala keterbatasannya,
> > > Marsani dan suaminya mencoba merawat sendiri anaknya. "Anak saya
> > > buang air terus selama tiga hari. Dia sampai lemas sekali.
> Wajahnya
> > > kelihatan lesu dan setiap hari tidur-tiduran terus," kata Marsani.
> > >
> > > Akibatnya, Bayu nyaris dehidrasi. Atas petunjuk tetangganya,
> > Marsani
> > > memberikan teh yang diberi gula dan garam. Untungnya, anak
> Marsani
> > > itu kuat sekali minum sehingga cairan di tubuhnya bisa
> tergantikan.
> > > Meskipun tidak mau makan, Bayu selalu menghabiskan "obat dari
> > > ibunya. "Sehari dia menghabiskan sepuluh gelas lebih," kata
> Marsani.
> > >
> > > LAIN lagi kisah yang dialami Saritem (38), warga Kemayoran,
> Jakarta
> > > Pusat, yang tidak bisa menghindar harus berurusan dengan rumah
> > sakit.
> > > Anaknya, Kamaludin (7,5), kini terbaring di Rumah Sakit Umum
> Daerah
> > > Tarakan karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Padahal,
> > sehari-
> > > hari Saritem hanyalah pemungut sampah.
> > >
> > > Ketika ditemui di bangsal anak beberapa hari lalu, Saritem
> > bercerita,
> > > sebenarnya dia tidak ingin membawa anaknya ke rumah sakit.
> Meskipun
> > > Kamaludin sudah demam tinggi selama tiga hari, Saritem masih
> > mencoba
> > > mengobati anaknya dengan obat-obatan warung. Namun Kamaludin tak
> > > kunjung sembuh.
> > >
> > > "Saya ketakutan waktu lihat dia (Kamaludin) menggigil," kata
> > Saritem.
> > > Karena ketakutan, meskipun tidak punya uang Saritem nekat membawa
> > > anaknya ke RSUD Tarakan, setelah mendengar ada pengobatan gratis
> di
> > > rumah sakit tersebut untuk pasien DBD.
> > >
> > > Ternyata, Saritem tidak benar-benar mendapat pengobatan gratis.
> Ada
> > > beberapa resep obat, yaitu obat antibiotik dan penurun panas yang
> > > harus dia tebus dengan uang tunai. Selain itu, Saritem juga
> > > diharuskan membayar uang untuk mengambil trombosit darah. Jumlah
> > > keseluruhannya mencapai Rp 100.000 lebih.
> > >
> > > "Suami saya cuma tukang sampah. Dapat gaji cuma Rp 200.000 per
> > bulan.
> > > Begitu gajian langsung habis untuk bayar utang," kata Saritem.
> > Untuk
> > > menebus biaya pengobatan hingga Rp 100.000 tentu menjadi sangat
> > berat
> > > buat Saritem. Ia mengaku takut jika ada keluarganya yang sakit
> lagi.
> > >
> > > Dinas Kesehatan DKI tahun 2005 ini sudah menganggarkan Rp 98
> miliar
> > > untuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin
> (JPK
> > > Gakin). Tetapi baru sebagian kecil dana itu terserap. Pasalnya,
> > > sebagian besar orang miskin di Jakarta tidak memiliki kartu
> Gakin.
> > > Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang menjadi syarat pun
> sering
> > > ditolak rumah sakit. Pantas saja orang-orang seperti Marsani dan
> > > Saritem ketakutan jika ada keluarganya yang sakit. (IND)
> > >
> > > ---------------------
> > >
> > > Danardono
>
>
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
>
***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: