[nasional_list] [ppiindia] Re: Depok lantik Nurmahmudi siap2 syariat Islam

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 06 Feb 2006 03:33:14 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Saya seh setuju bhw umat Islam gak 
usah terlalu tergiur dan 
memperjuangkan nama/label "Islam" saat ini, yang terpenting adalah 
esensi Islam itu sendiri. Seperti pernah di katakan Umar ra dalam 
sebuah kisah yang intinya adalah,"apalah arti sebuah nama, yang 
penting adalah esensinya bisa diterima". Ini berkatian dengan 
penerapan zakat (dan jizyah) pada saat itu, kalo gak salah..cmiiw.
Memperjuangkan nama or lebel itu menjadi mubazzir karena gak ada 
contoh dalam kehidupan Rasulullah SAW kalau Rasulullah 
memperjuangkan Islam hanya sekedar pada nama.

Hukum Postif Universal, saya kita itu berlaku dimana saja. Namun 
ketika masuk kedalam penerapan hukumnya saja yang beda. Bagaimana 
menghukum pencuri,pemerkosa, pembunuh..dll? Menurut saya, dalam 
penerapan inilah yang beda antara pendukung SI dan hukum lainnya. 
Sayangnya banyak orang udah terjangkit Islamphobia dan sayangnya 
pendukung SIpun belum bisa memberikan seperti apa sih Negara Islam 
yang berdasarkan SI itu kongkritnya.

Soal apa yang dikhawatirkan bung Noteo adalah sama saja, dalam arti 
Demokrasi (yang dianggap suatu sistem terbaik yg ada kinipun) bisa 
dijadikan alasan untuk menjustifikasi suatu ketidakadilan pagi 
penguasa.

wassalam,



--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "wirosableng201" 
<wirosableng201@...> wrote:
>
> Salam,
> 
> Kalau begitu ya enggak usah bawa bawa label syariat Islam.
> 
> Karena secara praktis pelabelan ini akan berkaitan dengan otoritas 
> kepemilikan label.
> 
> Siapa yang menjamin kalau suatu Partai Islam tertentu adalah 
pemilik 
> legal dan yang paling sah atas otoritas pelabelan Syariat Islam 
> bukan yang lainnya. Memangnya mereka itu siapa? Apa yang lain 
tidak 
> pantas untuk memberikan penafsiran atas Syariat Islam?
> 
> Jika kemudian banyak pihak yang merasa juga berhak atas otoritas 
> menafsirkan Syariat Islam termasuk tafsiran Mbak Lina. Lalu 
> bagaimana Syariat Islam versi A, B, C, D, E dan lain lain yang 
> kemudian saling bertentangan dapat diterapkan kepada semua warga 
> negara.
> 
> Oleh sebab itu dalam ranah politik seperti ini, sebaiknya 
digunakan 
> Hukum Positif Universal yang diterapkan secara konsisten.
> 
> Seperti misalnya : Membunuh, Mencuri, Merampok, Korupsi, Penipuan, 
> Memerkosa, Merampas, Menganiaya, Merusak dll itu dilarang dan 
> dihukum tegas. 
> 
> Maka tanpa Label apapun hal ini akan membawa kebaikan bagi bangsa.
> 
> Yang dikhawatirkan oleh Bugn Neo adalah ternyata dalam Prakteknya 
> berdasarkan pengalaman, SI sering dijadikan alasan untuk 
> menjustifikasi ketidak adilan terhadap pihak yang berbeda pendapat 
> dengan Penguasa SI yang sering kali tidak berkaitan dengan aspek 
> aspek kriminal universal tetapi berkaitan dengan gagasan dan 
> kebiasaan kebiasaan religius yang sifatnya subjektif.
> 
> Dalam kasus perbedaan keyakinan, dalam kasus dakwah agama lain, 
> dalam kasus aliran keagamaan, dalam kasus kebebasan berpendapat 
saja 
> sudah terlihat Para Penggagas SI di Indonesia aktif memberikan 
> kontribusi bagi diskriminasi yang kadang dilakukan dengan tekanan 
> fisik seperti apa yang dilakukan oleh beberapa gerakan yang main 
> ancam segala macam. 
> 
> Jika kita ingin membedah lebih jauh agenda Gerakan Islam Politik 
ini 
> sebenernya bisa saja, namun lebih baik jika kita tunggu dulu apa 
> memang semuanya sudah siap akan kritik terbuka seperti keterbukaan 
> yang dinikmati oleh Orang orang Islam di Negara-negara Demokrasi?
> 
> Maklumlah hal ini sangat sensitif karena berkaitan dengan masalah 
> poltik yang berarti kewenangan hukum si Penguasa yang dapat 
> memaksakan kehendak dan bersikap sewenang wenang atas nama hukum.
> 
> Salam
> 
> Naga Geni 204
> 
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@> 
> wrote:
> >
> > Apa yang relevan untuk menjawab kebutuhan itu?
> > 
> > Kalo ngutip perkataan orang boleh aja setengah2, tapi diambil 
> maknanya 
> > dong secara keseluruhan ttg pembicaraan tsb. Bukannya ngutip 
> sepotong 
> > lalu tanpa ba bi bu langsung di komentarin dengan hal baru.
> > 
> > Kalo sampeyan pintar menangkap makna dari suatu tulisan (bukan 
> sekedar 
> > buruk sangka kepada penulis), seharusnya sampeyan mengerti bahwa 
> > perkataan saya soal pengadilan yang bersih itu adalah suatu 
syarat 
> > untuk penerapan SI yang baik.
> > 
> > Saya dah katakan berkali-kali saya gak peduli mau pake sistem 
> syariah 
> > Islam, mau pake sistem peradilan apapun itu namanya...selama 
> kekuasaan 
> > dipegang sama orang2 yg gak ber-iman dan ber-ilmu, semua menjadi 
> blur.
> > 
> > Mestinya saya dan sampeyan bersepakat dulu apa yang dimaksud 
> > dengan 'syariat islam'. Dalam pikiran saya syariat Islam adalah 
> > syariat (peraturan2) yang islami. Kalau dalam corak pemikiran 
> politik 
> > saya lebih memilih kepada Islam yang mengedepankan universalime 
> Islam: 
> > seperti keadilan (secara umum ini lebih banyak ditemukan pada 
> > pemikiran kaum liberalis)namun mengambil tradisi-tradisi dalam 
> > dunia/budaya Islam (ini scr umum banyak ditemukan pada pemikiran 
> > fundamentalis). 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "noteokrasi" <noteokrasi@> 
wrote:
> > >
> > > "Lina Dahlan" <linadahlan@> wrote:
> > > 
> > > Itulah makanya perlu pengadilan yang bersih, termasuk hakim 
yang 
> > > bersih karena nasib orang itu bener2 ditangan hakim.
> > > ___
> > > 
> > > Bersih tidaknya pengadilan tidak dipengaruhi oleh agama apapun 
> > > sehingga SI tidaklah relevan untuk menjawab kebutuhan itu. 
Jadi, 
> > > sangat naif jika ada yang berpikir bhw agama bisa 
menyelesaikan 
> > > masalah kebobrokan sistem peradilan. 
> > > 
> > > Noteo
> > >
> >
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: