** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Benarkah hadits ttg khilafah ini sahih ? kita bandingkan tulisan nadirsyah hosen dan yahya abdurrahman di bawah ini. salam, Ari Condro === Dear all, Para pejuang berdirinya khilafah percaya bahwa Nabi telah menjanjikan akan datangnya kembali khilafah di akhir jaman nanti. Mereka menyebutnya dengan khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Ini dalil pegangan mereka: "Adalah masa Kenabian itu ada di tengah tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah 'ala minhajin nubuwwah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya (menghentikannya) apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Kerajaan yang menggigit (Mulkan 'Adldlon), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah 'ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam." (Musnad Ahmad:IV/273). Cukup dengan berpegang pada dalil di atas, para pejuang khilafah menolak semua argumentasi rasional mengenai absurd-nya sistem khilafah. Mereka menganggap kedatangan kembali sistem khilafah adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu, ketimbang kita berbusa-busa menjelaskan kepada mereka akan kelemahan sistem khilafah, ada baiknya kita bahas saja dalil di atas. Salah satu rawi Hadis di atas bernama Habib bin Salim. Menurut Imam Bukhari, "fihi nazhar". Inilah sebabnya imam Bukhari tidak pernah menerima hadis yang diriwayatkan oleh Habib bin Salim tsb. Di samping itu, dari 9 kitab utama (kutubut tis'ah) hanya Musnad Ahmad yang meriwayatkan hadis tsb. Sehingga "kelemahan" sanad hadis tsb tidak bisa ditolong. Rupanya Habib bin salim itu memang cukup "bermasalah". Dia membaca hadis tsb di depan khalifah 'umar bin abdul aziz utk menjustifikasi bhw kekhilafahan 'umar bin abdul azis merupakan khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Saya menduga kuat bhw Habib mencari muka di depan khalifah karena sebelumnya ada sejumlah hadis yang mengatakan: "setelah kenabian akan ada khilafah 'ala minhajin nubuwwah, lalu akan muncul para raja." Hadis ini misalnya diriwayatkan oleh thabrani (dan dari penelaahan saya ternyata sanadnya majhul). Saya duga hadis thabrani ini muncul pada masa mu'awiyah atau yazid sebagai akibat pertentangan politik saat itu. "Khilafah 'ala minhajin nubuwwah" di teks thabrani ini me-refer ke khulafa al-rasyidin, lalu "raja" me-refer ke mu'awiyah dkk. Tapi tiba-tiba muncul umar bin abdul azis --dari dinasti umayyah-- yang baik dan adil. Apakah beliau termasuk "raja" yg ngawur dlm hadis tsb? Maka muncullah Habib bin Salim yg bicara di depan khalifah Umar bin Abdul Azis bhw hadis yg beredar selama ini tidak lengkap. Menurut versi Habib, setelah periode para raja, akan muncul lagi khilafah 'ala minhajin nubuwwah--> dan ini merefer ke umar bin abdul azis. Jadi nuansa politik hadis ini sangat kuat. Repotnya, term khilafah 'ala minhajin nubuwwah yg dimaksud oleh Habib (yaitu Umar bin abdul azis) sekarang dipahami oleh Hizbut Tahrir (dan kelompok sejenis) sebagai jaminan akan datangnya khilafah lagi di kemudian hari. Mereka pasti repot menempatkan umar bin abdul azis dalam urutan di atas tadi: kenabian, khilafah 'ala mihajin nubuwwah periode pertama (yaitu khulafa al-rasyidin), lalu para raja, dan khilafah 'ala minhajin nubuwwah lagi. Kalau khilafah 'ala minhajin nubuwwah periode yg kedua baru muncul di akhir jaman maka umar bin abdul azis termasuk golongan para raja yang ngawur :-) Saya kira kita memang haus bersikap kritis terhadap hadis-hadis berbau politik. Sayangnya sikap kritis ini yang sukar ditumbuhkan di kalangan para pejuang khilafah. salam pramuka! =nadir= Janji Allah: Khilafah Akan Segera Tegak Kembali Oleh: Yahya Abdurrahman ??????? ???????????? ??????? ??? ????? ??????? ???? ??????? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ????? ??????? ????????? ????? ????????? ???????????? ????????? ??? ????? ??????? ???? ??????? ????? ??????????? ????? ????? ??????? ???? ??????????? ????? ??????? ??????? ??????? ????????? ??? ????? ??????? ???? ??????? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ????? ??????? ??????? ??????????? ????????? ??? ????? ??????? ???? ??????? ????? ??????????? ????? ????? ???? ??????????? ????? ??????? ????????? ????? ????????? ???????????? ????? ?????? Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Kemudian Ia akan mengangkatnya jika Ia berkehendak menngangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim, ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan, ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian", kemudian beliau diam. (HR. Ahmad dan al-Bazar) Sanad Hadits Imam Ahmad menerimanya dari Sulaiman bin Dawud ath-Thuyalisi dari Dawud bin Ibrahim al-Wasithi dari Habib bin Salim dari an-Nu'man bin Basyir, ia berkata : "kami sedang duduk di masjid bersama Rasulullah saw. Basyir adalah orang yang hati-hati bicaranya. Lalu datang Abu Tsa'labah al-Khusyani, ia berkata : "wahai Basyir bin Sa'ad apakah engkau hafal hadits rasulullah saw tentang para pemimpin? Hudzaifah berkata : "aku hafal khutbah beliau". Lalu Abu Tsa'labah duduk dan Hudzaifah berkata : "rasululah saw bersabda : (matan hadits di atas). [i] Al-Bazar[ii] menerimanya dari al-Walid bin Amru bin Sikin dari Ya'qub bin Ishhaq al-Hadhrami dari Ibrahim bin Dawud dari Habib bin Salim dari an-Nu' man bin Basyir, ia bercerita bahwa ia sedang di masjid bersama bapaknya, Basyir bin Sa'ad, lalu datang Abu Tsa'labah al-Khusyani, ia berkata kepada Basyir bin Sa'ad : "wahai Basyir apakah engkau hafal khutbah rasulullah saw tentang para khalifah?" Basyir berkata : "tidak". Lalu Hudzaifah ibn al-Yaman berkata dan ia sedang duduk : "aku hafal". Abu Tsa'labah lalu duduk kepada mereka. Hudzaifah berkata, nabi saw bersabda: (matan hadits). Al-Haytsami berkomentar[iii] : "imam Ahmad meriwayatkannya dalam tarjamah an-Nu'mân, dan juga al-Bazar secara persis, dan Thabrani secara sebagiannya di dalam al-Awsath dan para perawinya tsiqah. Ibn Rajab al-Hanbali juga menukil riwayat Ahmad ini.[iv] Makna dan Faedah Hadits ini memberitahukan lima periode perjalanan kaum muslim sejak masa kenabian. Periode pertama adalah periode kenabian. Periode kedua adalah periode khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Para Ulama sepakat bahwa periode khilafah rasyidah adalah periode khilafah yang berjalan diatas manhaj kenabian. Menurut sebagian ulama, periode ini adalah periode Khulafa ar-Rasyidin sampai periode khilafah al-Hasan bin 'Ali. Khilafah Umar bin Abdul 'Aziz oleh sebagian ulama juga dikategorikan khilafah rasyidah, sehingga beliau juga dijuluki khulafa' ar-rasyidin. Periode ketiga adalah periode pemerintahan dan kekuasaan yang zalim. Lafal mulk, bisa berarti kerajaan, bisa juga al-hukm wa as-sulthân (pemerintahan dan kekuasaan). Lafal mulk dalam hadits ini kurang tepat jika dimaknai kerajaan sebagai sebuah bentuk pemerintahan. Karena setelah khulafa ar-rasyidin, bentuk pemerintahan kaum muslim tidak berubah menjadi kerajaan, tetapi tetap khilafah. Kepala negara tetap seorang khalifah, dan tidak pernah berubah menjadi raja. Ini adalah fakta yang telah disepakati para ulama. As-Suyuthi dalam Tarîkh al-Khulafâ' berkata "aku hanya menyebutkan khalifah yang telah disepakati keabsahan imamahnya dan keabsahan akad baiatnya."[v] Sementara beliau menyebutkan para khalifah Bani Umayah, dan Bani Abbasiyah sampai khalifah al-Mutawakil 'alaLlâh III. Dan secara faktual, khilafah terus berlanjut sampai diruntuhkan oleh penjajah barat tahun 1924 M. Namun juga disepakati, selama rentang waktu tersebut terjadi penyimpangan dan keburukan penerapan Islam di sana sini. Jadi periode tersebut adalah periode pemerintahan dan kekuasaan yang di dalamnya terjadi kazaliman yaitu peyimpangan dan keburukan penerapan sistem dalam beberapa hal. Periode selanjutnya dalah periode pemerintahan dan kekuasaan jabbariyah (diktator). Dalam riwayat Abu Tsa'labah al-Khusyani dari Mu'adz bin Jabal dan Abu 'Ubaidah digambarkan sebagai periode pemerintahan dan kekuasaan yang sewenang-wenang, durhaka, diktator, melampaui batas, kerusakan terjadi ditengah umat, mereka menghalalkan sutera, khamr, dalam riwayat lain termasuk kemaluan, mereka mengunggulkan semua itu dan terus mencari rejeki darinya sampai bertemu dengan Allah.[vi] Gambaran demikian adalah gambaran pemerintahan dan kekuasaan yang bukan Islam. Periode pasca runtuhnya khilafah saat ini tampaknya sesuai dengan gambaran tersebut. Periode terakhir adalah periode kembalinya khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ini merupakan basyârah (berita gembira) akan tegaknya kembali khilafah setelah keruntuhannya. Makna yang sama juga diriwayatkan dalam banyak riwayat. Jika riwayat ini digabung dengan riwayat lain yang semakna, yaitu riwayat akan masuknya Islam di setiap rumah, hadits al-waraq al-mu' allaq, hadits khilafah turun di bumi al-Quds, hadits pusat Dâr al-Islâm kaum mukmin berpusat di Syam, hadits 'adl wa al-jur, hadits hijrah setelah hijrah, dan hadits al-ghuraba', hadits al-mahdi, dan hadits akan ditaklukkannya Roma, maka makna tersebut bahkan bisa sampai tingkat mutawatir.[vii] Nashiruddin al-Albani mengomentari hadits penaklukan Roma : 'tidak diragukan lagi bahwa realisasi penaklukan kedua (Roma) menyerukan akan kembali tegaknya khilafah rasyidah di tengah-tengah umat muslimah.[viii] Dengan demikian, khilafah Islam yang mengikuti manhaj kenabian ini akan segera tegak kembali. Hal ini adalah pasti sebagai janji dari Allah Swt. Basyârah ini selayaknya memacu semangat kita untuk berjuang demi tegaknya Khilafah, karena kita ingin mendapat kemuliaan yakni turut menjadi aktor bagi terlaksananya janji Allah tersebut. Allâhummarzuqnâ dawlah khilâfah râsyidah. ----- Original Message ----- > Terima kasih atau semua informasi yang mas berikan. Mas nugroho yang > sangat kritis... kewajiban tentang berdirinya khilafah beberapa > diantaranya itu juga dilandaskan atas dalil hadis dari Bukhari, Muslim. *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **