** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** memang negeri kita sudah jadi negeri gembel, yang tergadai karena begitu banyak asset negeri kita dijual sama asing, cuman banyak yang belum nyadar aja, coba perhatiin di jalanan, begitu banyak gembel dan pengangguran, coba lihat disepanjang rel kereta api, sepanjang sungai, sepanjang parit,semuanya gembel ! kita sendiri mungkin sebentar lagi jadi gembel, ketika daya beli kita semakin menurun, sementara segelintir orang hidup bermewah-mewah, masih ada yang berharap kalau SBY-Kala mampu memperbaiki nasib bangsa ini...silahkan berharap sampai mampus..... sekarang ada triliunan dana kompensasi BBM untuk rakyat miskin yang siap di gerogoti tikus-tikus, yang miskin tetap aja miskin, gak akan jadi kaya, so bravo negeri gembel. salam A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx> wrote: Mudah2an harga minyak Internasional turun jadi US$ 20/barrel. Jadi tak ada lagi "subsidi" meski harga Rp 1810/liter. Seharusnya pemerintah jangan hanya mencoba menyamakan harga barang di Indonesia dgn harga Internasional seperti di Singapura atau AS, tapi coba samakan pendapatan orang2 Indonesia dgn orang2 di US / Singapura. Di AS, minimum wage (UMR) sekitar US$ 800 per bulan (Rp 7,2 juta), sementara di sini Rp 700 ribu (di beberapa daerah ada yang hanya Rp 300 ribu). Jangan sampai, harga Singapura/US, tapi penghasilan Indonesia. Akhirnya bisa jadi gembel atau mati kelaparan karena penghasilan tidak mampu membeli barang kebutuhan hidup minimal. --- parastryono.adhi@xxxxxxxxx wrote: > > Harga BBM dinaikkan dari yang tadinya 64% dari harga > pasar jadi 85% dari harga pasar, jadi 15% lagi > (sekali 'penyesuaian' lagi?) maka tidak lagi ada > alasan kenaikan BBM karena subsidi..... > > ----- Original Message ----- > From: Ambon <sea@xxxxxxxxxx> > Date: Wednesday, March 2, 2005 2:59 am > Subject: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM Cekik > Rakyat Kecil > > > > > > http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=104209 > > > > > > Kenaikan BBM Cekik Rakyat Kecil > > @ Kompensasi Gagal, Penduduk Miskin > Collapse > > Oleh Ricky Rachmadi > > > > > > > > Rabu, (02-03-'05) > > Tepat pukul 00.00 WIB, 1 Maret 2005, > pemerintah > > mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak > (BBM) di dalam > > negeri. Walaupun banyak kalangan keukeuh > menentang, kenaikan tetap > > dilakukan rata-rata secara keseluruhan mencapai > 29%. Tak pelak > > lagi, terjadi pro-kontra antara pemerintah dan > masyarakat yang > > menolak kebijakan itu. > > > > Maka, pada hari-hari ini, pasca > kenaikan harga BBM pun > > penuh diwarnai dengan aksi-aksi unjukrasa oleh > berbagai elemen > > masyarakat. Kita berharap, aksi-aksi protes dan > demonstrasi di > > berbagai tempat yang merata di seluruh Tanah Air > itu tetap berada > > dalam koridor yang benar dan tetap murni > menyuarakan jeritan hati > > nurani rakyat. > > > > Pemerintah harus sungguh-sungguh > mendengar suara > > rakyat. Kenaikan harga BBM ini memang pil pahit > dan sungguh pahit > > bagi masyarakat miskin di negeri ini. Untuk > meminimalisasi dampak > > negatif atas kenaikan harga BBM ini, pemerintah > melancarkan > > program pemberian dana kompensasi pengurangan > subsidi BBM yang > > jumlahnya sebesar Rp 17,8 triliun yang dijabarkan > dalam berbagai > > program, terutama bidang pendidikan, kesehatan > masyarakat, dan > > pemenuhan kebutuhan pokok. > > > > Sebelum terjadi kenaikan harga BBM ini, > sesungguhnya > > ada beberapa skenario kenaikan harga yang > direkomendasikan. > > > > Pertama, kenaikan harga berdasarkan > kecenderungan > > fluktuasi harga minyak internasional. Ini, antara > lain, untuk > > menghindari potensi penyelundupan BBM ke negara > tetangga. Skenario > > kenaikan harga BBM yang mungkin direkomendasikan > adalah naik tiga > > kali lipat dari harga sekarang. > > > > Kedua, jika defisit anggaran dijadikan > referensi maka > > skenario kenaikan harga BBM yang mungkin > direkomendasikan adalah > > dua kali lipat dari harga sekarang. > > > > Ketiga, jika faktor dampak sosial, > ekonomi, dan > > politik yang dipertimbangkan, maka kenaikan harga > BBM yang mungkin > > masih dapat ditoleransi adalah kenaikan sebesar > 40% dengan proses > > dua tahap kenaikan, yakni rata-rata 20% setiap > tahapan. > > > > Kini pemerintah telah memutuskan > kenaikan harga BBM > > rata-rata secara keseluruhan sebesar 29%. Padahal, > kenaikan yang > > diperkirakan sangat wajar adalah bertahap sebesar > 20%, bukan lebih > > dari itu, karena diperkirakan akan sangat mencekik > rakyat kecil. > > > > Langkah menaikkan harga BBM ini > merupakan keputusan > > yang berani dengan risiko yang tidak kecil. Sebab, > apabila salah > > perhitungan dampaknya akan seperti tsunami dahsyat > yang > > meluluhlantakkan kehidupan dan perekonomian di > dalam negeri, > > bahkan mungkin juga dapat "menjatuhkan" pemerintah > (citra, > > kredibilitas, dan kepercayaan rakyat terhadap > pemerintah). > > > > Collaps > > > > > > Tentang kenaikan harga BBM ini, mari > kita tinjau > > berdasarkan faktor daya survival masyarakat > miskin, khususnya > > masyarakat miskin yang berpendapatan 2 dolar AS > dan 1 dolar AS per > > hari atau dalam konversi rupiah sekitar Rp > 20.000,- dan Rp 10.000 > > per hari. Menurut World Bank Report dalam sebuah > laporan berjudul > > "East Asia Update 20 April 2004," jumlah penduduk > miskin di > > Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian atas > kenaikan harga BBM > > adalah penduduk yang berpendapatan 1 dolar AS per > hari (standar > > garis kemiskinan World Bank) yang di Indonesia > berjumlah 15.5 juta > > pada tahun 2002, 13.6 juta pada tahun 2003, dan > 12.9 juta pada > > tahun 2004. Selain itu, penduduk yang > berpendapatan 2 dolar AS per > > hari yang di Indonesia berjumlah 115.6 juta pada > tahun 2002, 109.9 > > juta pada tahun 2003, dan 107 juta pada tahun > 2004. > > > > Data-data itu menunjukkan bahwa jumlah > penduduk miskin > > di Indonesia terus berkurang setiap tahun. Jika > harga BBM tidak > > dinaikkan atau subsidi BBM tidak dicabut, maka > diprediksikan > > penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari akan > turun menjadi > > 12.3 juta pada tahun 2005. Sedangkan yang > berpendapatan 2 dolar > > per hari akan turun menjadi 104 juta pada tahun > 2005. Jadi jelas > > menunjukkan bahwa penduduk miskin berkurang > sekitar 3.6 juta jiwa. > > > > Namun, apabila harga BBM dinaikkan > lebih dari 20%, > > misalnya, sebesar 30-40%, dapat diprediksikan - > melalui metoda > > simulasi melalui program komputer dari model > ekonomi nasional - > > bahwa setiap bulannya pendapatan penduduk miskin > akan berkurang > > sebesar 10%. Artinya, jika pada Maret harga BBM > dinaikkan maka > > dapat diramalkan pada beberapa bulan ke depan, > misalnya, bulan > > Juni 2005, penduduk yang tadinya berpendapatan 2 > dolar AS per hari > > akan merosot menjadi penduduk miskin dengan > pendapatan 1 dolar AS > > per hari. > > > > Situasi dan kondisi penduduk miskin ini > akan makin > > berat manakala faktor kebutuhan biaya pendidikan > akibat tahun > > ajaran baru yang akan berlangsung pada > Juli-Agustus 2005 juga > > diperhitungkan dan dimasukkan sebagai faktor yang > memerosotkan > > daya beli dan kemampuan pembayaran per individu > kepala keluarga. > > Jika upaya-upaya "penyelamatan" penduduk miskin > dengan terobosan > > lewat dana kompensasi BBM tidak tepat sasaran, > maka diprediksikan > > beberapa bulan ke depan masyarakat miskin > Indonesia akan makin > > menderita, bahkan mungkin collapse. > > > > Dari pengamatan lapangan (survey) dapat > diketahui > > bahwa komposisi pengeluaran keluarga yang > berpendapatan === message truncated === ===== Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __________________________________ Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web http://birthday.yahoo.com/netrospective/ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT --------------------------------- Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **