** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Mudah2an harga minyak Internasional turun jadi US$ 20/barrel. Jadi tak ada lagi "subsidi" meski harga Rp 1810/liter. Seharusnya pemerintah jangan hanya mencoba menyamakan harga barang di Indonesia dgn harga Internasional seperti di Singapura atau AS, tapi coba samakan pendapatan orang2 Indonesia dgn orang2 di US / Singapura. Di AS, minimum wage (UMR) sekitar US$ 800 per bulan (Rp 7,2 juta), sementara di sini Rp 700 ribu (di beberapa daerah ada yang hanya Rp 300 ribu). Jangan sampai, harga Singapura/US, tapi penghasilan Indonesia. Akhirnya bisa jadi gembel atau mati kelaparan karena penghasilan tidak mampu membeli barang kebutuhan hidup minimal. --- parastryono.adhi@xxxxxxxxx wrote: > > Harga BBM dinaikkan dari yang tadinya 64% dari harga > pasar jadi 85% dari harga pasar, jadi 15% lagi > (sekali 'penyesuaian' lagi?) maka tidak lagi ada > alasan kenaikan BBM karena subsidi..... > > ----- Original Message ----- > From: Ambon <sea@xxxxxxxxxx> > Date: Wednesday, March 2, 2005 2:59 am > Subject: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM Cekik > Rakyat Kecil > > > > > > http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=104209 > > > > > > Kenaikan BBM Cekik Rakyat Kecil > > @ Kompensasi Gagal, Penduduk Miskin > Collapse > > Oleh Ricky Rachmadi > > > > > > > > Rabu, (02-03-'05) > > Tepat pukul 00.00 WIB, 1 Maret 2005, > pemerintah > > mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak > (BBM) di dalam > > negeri. Walaupun banyak kalangan keukeuh > menentang, kenaikan tetap > > dilakukan rata-rata secara keseluruhan mencapai > 29%. Tak pelak > > lagi, terjadi pro-kontra antara pemerintah dan > masyarakat yang > > menolak kebijakan itu. > > > > Maka, pada hari-hari ini, pasca > kenaikan harga BBM pun > > penuh diwarnai dengan aksi-aksi unjukrasa oleh > berbagai elemen > > masyarakat. Kita berharap, aksi-aksi protes dan > demonstrasi di > > berbagai tempat yang merata di seluruh Tanah Air > itu tetap berada > > dalam koridor yang benar dan tetap murni > menyuarakan jeritan hati > > nurani rakyat. > > > > Pemerintah harus sungguh-sungguh > mendengar suara > > rakyat. Kenaikan harga BBM ini memang pil pahit > dan sungguh pahit > > bagi masyarakat miskin di negeri ini. Untuk > meminimalisasi dampak > > negatif atas kenaikan harga BBM ini, pemerintah > melancarkan > > program pemberian dana kompensasi pengurangan > subsidi BBM yang > > jumlahnya sebesar Rp 17,8 triliun yang dijabarkan > dalam berbagai > > program, terutama bidang pendidikan, kesehatan > masyarakat, dan > > pemenuhan kebutuhan pokok. > > > > Sebelum terjadi kenaikan harga BBM ini, > sesungguhnya > > ada beberapa skenario kenaikan harga yang > direkomendasikan. > > > > Pertama, kenaikan harga berdasarkan > kecenderungan > > fluktuasi harga minyak internasional. Ini, antara > lain, untuk > > menghindari potensi penyelundupan BBM ke negara > tetangga. Skenario > > kenaikan harga BBM yang mungkin direkomendasikan > adalah naik tiga > > kali lipat dari harga sekarang. > > > > Kedua, jika defisit anggaran dijadikan > referensi maka > > skenario kenaikan harga BBM yang mungkin > direkomendasikan adalah > > dua kali lipat dari harga sekarang. > > > > Ketiga, jika faktor dampak sosial, > ekonomi, dan > > politik yang dipertimbangkan, maka kenaikan harga > BBM yang mungkin > > masih dapat ditoleransi adalah kenaikan sebesar > 40% dengan proses > > dua tahap kenaikan, yakni rata-rata 20% setiap > tahapan. > > > > Kini pemerintah telah memutuskan > kenaikan harga BBM > > rata-rata secara keseluruhan sebesar 29%. Padahal, > kenaikan yang > > diperkirakan sangat wajar adalah bertahap sebesar > 20%, bukan lebih > > dari itu, karena diperkirakan akan sangat mencekik > rakyat kecil. > > > > Langkah menaikkan harga BBM ini > merupakan keputusan > > yang berani dengan risiko yang tidak kecil. Sebab, > apabila salah > > perhitungan dampaknya akan seperti tsunami dahsyat > yang > > meluluhlantakkan kehidupan dan perekonomian di > dalam negeri, > > bahkan mungkin juga dapat "menjatuhkan" pemerintah > (citra, > > kredibilitas, dan kepercayaan rakyat terhadap > pemerintah). > > > > Collaps > > > > > > Tentang kenaikan harga BBM ini, mari > kita tinjau > > berdasarkan faktor daya survival masyarakat > miskin, khususnya > > masyarakat miskin yang berpendapatan 2 dolar AS > dan 1 dolar AS per > > hari atau dalam konversi rupiah sekitar Rp > 20.000,- dan Rp 10.000 > > per hari. Menurut World Bank Report dalam sebuah > laporan berjudul > > "East Asia Update 20 April 2004," jumlah penduduk > miskin di > > Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian atas > kenaikan harga BBM > > adalah penduduk yang berpendapatan 1 dolar AS per > hari (standar > > garis kemiskinan World Bank) yang di Indonesia > berjumlah 15.5 juta > > pada tahun 2002, 13.6 juta pada tahun 2003, dan > 12.9 juta pada > > tahun 2004. Selain itu, penduduk yang > berpendapatan 2 dolar AS per > > hari yang di Indonesia berjumlah 115.6 juta pada > tahun 2002, 109.9 > > juta pada tahun 2003, dan 107 juta pada tahun > 2004. > > > > Data-data itu menunjukkan bahwa jumlah > penduduk miskin > > di Indonesia terus berkurang setiap tahun. Jika > harga BBM tidak > > dinaikkan atau subsidi BBM tidak dicabut, maka > diprediksikan > > penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari akan > turun menjadi > > 12.3 juta pada tahun 2005. Sedangkan yang > berpendapatan 2 dolar > > per hari akan turun menjadi 104 juta pada tahun > 2005. Jadi jelas > > menunjukkan bahwa penduduk miskin berkurang > sekitar 3.6 juta jiwa. > > > > Namun, apabila harga BBM dinaikkan > lebih dari 20%, > > misalnya, sebesar 30-40%, dapat diprediksikan - > melalui metoda > > simulasi melalui program komputer dari model > ekonomi nasional - > > bahwa setiap bulannya pendapatan penduduk miskin > akan berkurang > > sebesar 10%. Artinya, jika pada Maret harga BBM > dinaikkan maka > > dapat diramalkan pada beberapa bulan ke depan, > misalnya, bulan > > Juni 2005, penduduk yang tadinya berpendapatan 2 > dolar AS per hari > > akan merosot menjadi penduduk miskin dengan > pendapatan 1 dolar AS > > per hari. > > > > Situasi dan kondisi penduduk miskin ini > akan makin > > berat manakala faktor kebutuhan biaya pendidikan > akibat tahun > > ajaran baru yang akan berlangsung pada > Juli-Agustus 2005 juga > > diperhitungkan dan dimasukkan sebagai faktor yang > memerosotkan > > daya beli dan kemampuan pembayaran per individu > kepala keluarga. > > Jika upaya-upaya "penyelamatan" penduduk miskin > dengan terobosan > > lewat dana kompensasi BBM tidak tepat sasaran, > maka diprediksikan > > beberapa bulan ke depan masyarakat miskin > Indonesia akan makin > > menderita, bahkan mungkin collapse. > > > > Dari pengamatan lapangan (survey) dapat > diketahui > > bahwa komposisi pengeluaran keluarga yang > berpendapatan === message truncated === ===== Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __________________________________ Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web http://birthday.yahoo.com/netrospective/ ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **