** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Bukannya udah dari dulu, pembodohan masyarakat.. rakyat gak boleh cerdas.. cukup bisa baca tulis aja.. biar paling mentok cuma jadi kacung doank-an.. di umum gak boleh ngomong politik (apolitis).. Giliran harga BBM ngomong standar spore.. pas ngomongin UMR untuk rakyat, seret.. prettt.. dut ah.. > pak Irwan..pembodohan rakyat itu mungkin udah jadi bagian dari politik propaganda jaman Soeharto, dan udah membudaya sampai sekarang..mungkin bisa dibilang culture bgs indo yang paling dominan selain korupsi adalah kebodohan.., rakyat yang bodoh lebih mudah utk diatur, dibodoh2in, dikacungi, makanya 30 th lebih rakyat indo buta dan bodoh hukum, padahal hukum adalah asas/dasar yg paling essential dalam kehidupan bernegara, para elite politik menggunakan bahkan menciptakan hukum utk kekuasaan pribadi/golongan, menindas dan mencekik rakyat.., sebenarnya bukan kebijaksanaan kenaikan BBM yang paling mencekik rakyat tapi tindakan ignorance pemerintah terhadap rakyatnya dalam kasus ini, sosialisasi dan keseriusan pemerintah yang kurang bahkan terkesan gak niat dilihat dari program2 kompensasi yg penerapannya sangat impossible dan jauh dari kepraktisan, gak ada keseimbangan antara pendapatan dan harga pasar (daya beli masyarakat yang rendah), minimnya pekerjaan yang layak, belum lagi subsidi/keberpihakkan pemerintah terhadap para konglomerat, MNC, debitor kelas kakap, yang membuat semuanya jadi gak seimbang.. anyway, rakyat indo punya satu kelebihan dibanding rakyat neg lain mungkin.., rakyat indo punya budaya ''nrimo''..whatever will be, will be aja deh.., ntar jg berlalu sendiri.., easy come easy go..:)).. gak tau deh itu budaya kekurangan atau kelebihan..:)).. "irwank2k2" <irwank@bluebottl To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx e.com> cc: Subject: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM 03/03/2005 12:33 Cekik Rakyat Kecil PM Please respond to ppiindia --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, A Nizami <nizaminz@xxxx> wrote: > Mudah2an harga minyak Internasional turun jadi US$ > 20/barrel. Jadi tak ada lagi "subsidi" meski harga Rp > 1810/liter. Itu 1 dolar-nya berapa rupiah ya pak? Trus, istilah 'diterima pasar' apa pengaruhnya ya? Dulu waktu pemilu koq gencar banget dijejalin ke rakyat.. :-( > Seharusnya pemerintah jangan hanya mencoba menyamakan > harga barang di Indonesia dgn harga Internasional > seperti di Singapura atau AS, tapi coba samakan > pendapatan orang2 Indonesia dgn orang2 di US / > Singapura. Bukannya udah dari dulu, pembodohan masyarakat.. rakyat gak boleh cerdas.. cukup bisa baca tulis aja.. biar paling mentok cuma jadi kacung doank-an.. di umum gak boleh ngomong politik (apolitis).. Giliran harga BBM ngomong standar spore.. pas ngomongin UMR untuk rakyat, seret.. prettt.. dut ah.. > Di AS, minimum wage (UMR) sekitar US$ 800 per bulan > (Rp 7,2 juta), sementara di sini Rp 700 ribu (di > beberapa daerah ada yang hanya Rp 300 ribu). Ya, karena ikan" di laut dicolong nelayan asing (kolusi dengan aparat?), hutan" ditebangi habis"an (baik yang legal apalagi yang ilegal), pasir di riau dirampok dan dijual murah(?) ke spore.. pertambangan udah dikapling" ke MNC asing.. Ampasnya rakyat yang nanggung.. longsor, banjir, gempa, tsunami dll.. BLBI disikat konglomerat bangs*t, yang nanggung rakyat lagi (APBN) giliran harga BBM, yang nanggung rakyat lagi.. Kalo wong cilik yang ngutang, apa yang ada disita.. giliran wong licik ngutang di 'write-off' (pemutihan).. Najis!! Gimana gak tenggelam nih kapal bernama NKRI.. dibolongin terus sama oknum" tengik.. Mungkin beginilah nasib yang harus diterima negara yang telah memilih pemimpin model kontes AFI/Indonesian Idol/.. yang paling pandai 'bersolek' dan pake topeng-lah, yang boleh menang.. Sementara yang kritis (Munir, Lopa) dieliminasi, dipinggirkan bahkan dihinakan.. :-( Atau seperti yang masih hidup.. oranngya ditolak tapi ide"nya yang brilian diambil tanpa rasa malu sedikitpun.. hiks.. *bingungmautertawaatausedih* Wassalam, Irwan.K ===== > --- parastryono.adhi@xxxx wrote: > > > Harga BBM dinaikkan dari yang tadinya 64% dari harga > > pasar jadi 85% dari harga pasar, jadi 15% lagi > > (sekali 'penyesuaian' lagi?) maka tidak lagi ada > > alasan kenaikan BBM karena subsidi..... > > > > ----- Original Message ----- > > From: Ambon <sea@xxxx> > > Date: Wednesday, March 2, 2005 2:59 am > > Subject: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM Cekik > > Rakyat Kecil > > > > > > > > > > http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=104209 > > > > > > > > > Kenaikan BBM Cekik Rakyat Kecil > > > @ Kompensasi Gagal, Penduduk Miskin > > Collapse > > > Oleh Ricky Rachmadi > > > > > > > > > > > > Rabu, (02-03-'05) > > > Tepat pukul 00.00 WIB, 1 Maret 2005, > > pemerintah > > > mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak > > (BBM) di dalam > > > negeri. Walaupun banyak kalangan keukeuh > > menentang, kenaikan tetap > > > dilakukan rata-rata secara keseluruhan mencapai > > 29%. Tak pelak > > > lagi, terjadi pro-kontra antara pemerintah dan > > masyarakat yang > > > menolak kebijakan itu. > > > > > > Maka, pada hari-hari ini, pasca > > kenaikan harga BBM pun > > > penuh diwarnai dengan aksi-aksi unjukrasa oleh > > berbagai elemen > > > masyarakat. Kita berharap, aksi-aksi protes dan > > demonstrasi di > > > berbagai tempat yang merata di seluruh Tanah Air > > itu tetap berada > > > dalam koridor yang benar dan tetap murni > > menyuarakan jeritan hati > > > nurani rakyat. > > > > > > Pemerintah harus sungguh-sungguh > > mendengar suara > > > rakyat. Kenaikan harga BBM ini memang pil pahit > > dan sungguh pahit > > > bagi masyarakat miskin di negeri ini. Untuk > > meminimalisasi dampak > > > negatif atas kenaikan harga BBM ini, pemerintah > > melancarkan > > > program pemberian dana kompensasi pengurangan > > subsidi BBM yang > > > jumlahnya sebesar Rp 17,8 triliun yang dijabarkan > > dalam berbagai > > > program, terutama bidang pendidikan, kesehatan > > masyarakat, dan > > > pemenuhan kebutuhan pokok. *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **