[list_indonesia] [ppiindia] Re: Hak angket DPR soal kenaikan harga BBM..

  • From: "irwank2k2" <irwank@xxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 08 Mar 2005 17:19:37 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "fauziah swasono" <fauherklots@xxxx>
wrote:
> 
> Ini imel saya yang terakhir soal BBM. Saya males kalau cuma ikut2an 
> dalam debat emosi. Sedikit komen aja.

Kenapa selalu pake jurus 'menghindari debat emosi', sih?
Modus yang serupa (dan saya temui) di berbagai milis nih.. :-P
Apakah ini salah satu cara menghindar dari diskusi karena kurang
argumen? :-p
 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "irwank2k2" <irwank@xxxx> wrote:
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "fauziah swasono" 
> > <fauherklots@xxxx> wrote:
> > > 
> > > Salam,
> > Salam juga.. (ini salam apa ya? salam tempel bukan? :-p)
> > 
> Dari kalimat pertama anda saja, menunjukkan kalau anda sudah 
> emosional. Saya cuma pernah ngasih salam tempel untuk orang 
> yg lagi kematian, saya rasa anda nggak masuk dikriteria ini?

E la dalah.. ditanya baik" koq jawabnya kaya' yang sinis gitu,
tarling.. eh darling.. :-P

Anda pasti tahu, salam tempel juga berlaku untuk banyak hal..
AFAIK, yang kematian mah gak di-salam tempeli..
Itu namanya melayat dan sebagai tanda (sumbangan) turut berduka cita..
Masa melayat disamakan dengan undangan ke acara 
orang nikahan, misalnya..
 
> > > Tadinya saya tidak ingin ikut komen soal BBM di milis ini.
> > > Tapi lama2 rasanya risih juga.
> > 
> > Kenapa jadi risih Mas/Mbak? :-)
> > Apa karena tulisan dari detik.com ini mulai menyebut DPR 
> > (kelompok dan parpol)?
> 
> Bukan saya menganggap dia pahlawan. Tapi saya teringat diri saya 
> sendiri, kadang dg mudahnya nyeletuk: ah dasar anggota DPR, dasar 
> pemerintah.. bejat semua.. Begitu mudahnya saya berpikiran spt itu, 
> padahal fitnah itu besar dosanya.

Tuh kan anda sendiri yang mengatakan (nyeletuk) begitu..

> Tak hendak menghimbau anda yg saya yakin nggak pernah menyentuh
> uang haram dan selalu amanah, saya menyindir diri saya sendiri. 
> Seandainya saya yg diposisi seperti kolega saya ini, apa perasaan 
> saya dianggap ilmuwan goblok, pelacur intelektual, dsb...

Apa perasaan anda?
 
> > > Para pendukung policy kenaikan BBM saya kira punya alasan
> > > logis. Kalau mereka lantas dicap pelacur intelektual atau
> > > dibayar, bisakah anda membuktikannya? Jangan karena tidak
> > > sependapat lantas kita bisa memfitnah orang lain.
> > 
> > Baca lagi tulisan di bawah!!
> > Di bagian mana yang memfitnah seperti yang anda tuduhkan? :-P
> > Anda saja yang terlalu cepat menyimpulkan.. 
> > Coba baca lagi pelan" dan dihayati.. :-)
> 
> Ini tulisan anda:
> > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "irwank2k2" <irwank@xxxx> wrote:
> > > > Ehm.. ehm.. setelah FI dan para 'pelacur intelektual'(?), 
> > > > sekarang giliran pemetaan dalam DPR.. tabir itu semakin
> > > > terkuak..

Anda bisa baca tanda tanya gak? Pantas saja waktu itu bos Tempo
dihajar oleh anak buah TW.. urusan belakangan.. 
udah gitu bebas lagi.. :-(
 
> Lainnya saya nggak mau komen. Tapi sebenarnya ada wacana ilmiahnya 
> yg bisa didebatkan (dg kepala dingin) mengapa BBM sebaiknya 
> dinaikkan atau tidak. Tapi analisis sekarang sudah bias kemana2.

Coba mulai dijelaskan dulu.. Kenapa takut?
 
> Soal rakyat susah, bukan cuma karena BBM, tapi karena pengangguran, 
> kriminalitas dll. Saya setuju kita gugat pemerintah untuk menghukum 
> koruptor, menyediakan lebih banyak lapangan kerja, dsb.. and that's 
> another thing. Sekarang emotionally orang cenderung menyalahkan 
> pemerintah untuk semua hal sekaligus, padahal kalau kita memilah2 
> problem maka penyelesaiannya juga (mungkin) lebih clear.

Lho inikan masalahnya.. pemerintah lebih memilih cara gampang 
menutup 'defisit' anggaran.. dan saya yakin banyak juga yang 
melihat hal ini.. juga masalah timing keputusan ini..

> Sudahlah. Yang tidak setuju dg saya pasti punya segudang kata2
> yg lebih smart  buat mengcounter. Silahkan. Tapi most likely
> saya tidak akan merespons. Maaf bagi yang tidak berkenan.

Hebat banget sih rangkaian kalimat anda itu.. maksudnya apa nih 
gak mau merespon? Tapi bukan karena takut 'kalah' argumen, kan? :-P
 
> salam pertemanan (spy gak dianggap salam tempel),

Lam-nal juga.. :)
Deeu.. segitunya yang anti dibilang salam tempel.. :-P

> fau (ce, bukan anggota DPR, bukan juga PNS, hanya WNI biasa yg ikut 
> bayar pajak)

Wassalam,

Irwan.K





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: