[list_indonesia] Re: [ppiindia] Kekuatan Militer sebagai Pengimbang dan Penggentar

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 02:23:22 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Menurut saya, tentara kita sudah hebat.
Nggak percaya?
Buktinya banyak rakyat yang takut dan gentar terhadap
tentara kita...:)

Seharusnya Indonesia dari dulu mengembangkan sendiri
senjata, peralatan perang, dan pesawat tempurnya. Jadi
kalau diembargo seperti sekarang tidak perlu bingung
dan mengemis2 ke Amerika.

--- Sandy Dwiyono <sandydwiyono2005a@xxxxxxxxx> wrote:

> Diplomat yang paling ulung adalah Angkatan Perang.
> Kalau Angkatan Perang kuat ekonomi juga akan kuat.
> Kalau Angkatan Perangnya lemah, investor akan ragu
> memasuki negara tsb. Pemerintah dan DPR harus punya
> target, berapa Skuadron yang HARUS dimiliki tiap
> lima tahun. Toh, kalau Angkatan Perang kita kuat,
> bukan untuk saya dan bukan saya yang menikmati.
>  
> Perkuat terus Angkatan Perang.
>  
> 
> 
> Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:
>
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0503/21/opi02.html
> 
> 
> Kekuatan Militer sebagai Pengimbang dan Penggentar
> 
> 
> Oleh Koesnadi Kardi
> 
> SATU lagi wilayah kedaulatan Indonesia diklaim oleh
> Malaysia setelah mereka 
> berhasil merenggut Sipadan dan Ligitan dari tangan
> kita melalui meja 
> Mahkamah Internasional. Tindakan negara jiran ini
> membangkitkan rasa 
> persatuan masyarakat dengan timbulnya rasa antipati
> rakyat Indonesia kepada 
> Malaysia. Didorong oleh rasa nasionalisme yang
> tinggi dan keinginan yang 
> besar untuk berpartisipasi dalam mempertahankan
> wilayah kedaulatan RI, rasa 
> antipati tersebut akan bisa semakin besar
> sebagaimana bergulirnya bola salju 
> manakala tidak bisa ditangani secara baik dan
> memuaskan (bagi ukuran publik 
> Indonesia).
> 
> Penanganan secara baik atas tragedi ini nampaknya
> akan selalu diupayakan 
> oleh Malaysia dan Indonesia, baik melalui jalur
> politik-diplomasi, namun 
> demikian ada satu kekuatan yang mampu menekan agar
> penyelesaikan damai yang 
> adil dapat segera diwujudkan, yaitu melalui balance
> of power (perimbangan 
> kekuatan). Bagi mereka yang memiliki kekuatan
> militer yang lebih dapat 
> diandalkan, keyakinan akan deterrence power
> (kekuatan penggentar) menjadi 
> lebih besar sehingga mampu memberikan kekuatan
> menekan -- sebagai bargaining 
> power -- dalam penyelesaian politik. Kegagalan dalam
> bidang penyelesaian 
> politik dan diplomasi akan menyebabkan timbulnya
> clash militer. Pada 
> dasarnya, "perang adalah kelanjutan keputusan
> politik", kata Clausewitz.
> 
> Kekuatan Militer sebagai Penggentar
> Dalam konflik dengan Belanda dalam kasus Irian Barat
> (sekarang Papua) di 
> awal 1960-an, adalah kekuatan angkatan perang dan
> mobilisasi umum yang 
> menjadi salah satu penentu perginya Belanda dari
> wilayah itu. Indonesia saat 
> itu memiliki antara lain 1 skadron pesawat pengebom
> strategis TU-16 KS dan 
> berbagai macam pesawat tempur Mig, mulai dari Mig
> 15, Mig 17, Mig 19, sampai 
> dengan Mig 21.
> 
> Saat itu, peta kekuatan udara ini saja sudah
> merupakan alat utama sistim 
> senjata udara yang diperhitungkan negara manapun di
> dunia ini, termasuk 
> negara seperti Belanda. Sedangkan kekuatan tempur
> yang dimiliki oleh 
> Angkatan Laut RI saat itu adalah sejumlah kapal
> selam, perusak, hingga jenis 
> penjelajah berat yang kesemuanya dalam keadaan
> siap-siaga dan berkemampuan 
> penuh.
> 
> Di masa lalu itu kita telah menerapkan in peace
> prepare for war, in war 
> prepare for peace (dalam damai bersiaplah untuk
> berperang, dalam perang 
> bersiaplah untuk berdamai), seperti dikatakan Sun
> Tzu dalam bukunya yang 
> terkenal The Art of War.
> Penggelaran kekuatan militer besar-besaran Indonesia
> saat itu rupanya telah 
> menarik perhatian Amerika Serikat sebagai sekutu
> Belanda yang kemudian 
> memberikan hasil pengamatan intelijennya ke Belanda
> berkaitan dengan 
> persiapan Indonesia untuk menghancurkan kekuatannya
> di Irian Barat. 
> Barangkali menyadari kekuatannya sendiri yang lebih
> lemah dan untuk 
> menghindari risiko yang lebih besar, kapal induk
> Karel Dorman segera ditarik 
> kembali ke Belanda kemudian menyatakan menyerah
> melalui meja perundingan. 
> Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
> 
> Sebaliknya, bagaimana dengan kekuatan militer kita
> saat ini dihadapkan 
> dengan masalah Ambalat? Masih bisakah kita
> mempraktekkan ajaran-ajaran Sun 
> Tzu yang dua ribu limaratus tahun yang lalu telah
> mengatakan bahwa the true 
> object of war is peace (tujuan perang yang
> sebenarnya adalah damai)? 
> Bagaimana bila memang perang kemudian tidak dapat
> dihindarkan?
> Sebetulnya, dari makna tersebut dapat disimpulkan
> bahwa tidak akan tercapai 
> suatu perdamaian tanpa membangun kekuatan militer
> yang kuat, karena bila 
> suatu pihak masih merasa dapat mengandalkan
> kemampuan dan kekuatannya yang 
> dianggap melebihi kekuatan lawannya, maka intimidasi
> dan provokasi menuju 
> suatu perang tidak akan dapat terhindarkan.
> 
> Demikian juga Amerika Serikat dan Uni Soviet pada
> saat perang dingin, karena 
> mereka memiliki kekuatan tempur yang berimbang,
> mereka tidak pernah 
> berperang secara langsung. Mungkin ini pula jawaban
> mengapa Pakistan yang 
> belum menjadi negara kaya dan bahkan tidak lebih
> dari negara kita, tetap 
> memastikan diri untuk membangun kekuatan
> pertahanannya. Bahkan negara 
> Amerika Serikat pun sebagai negara super power yang
> memiliki kekuatan 
> militer lebih besar dari 10 negara-negara dalam
> urutan kekuatan tempur di 
> bawahnya (antara lain Cina, Rusia, India sampai
> urutan ke sepuluh negara 
> lainnya) masih terus meningkatkan kekuatan
> militernya.
> 
> 
> Peningkatan Kekuatan Udara dan Laut
> Kemampuan angkatan udara dan angkatan laut di era
> reformasi ini sangat 
> memprihatinkan. Kita harus mengambil pilihan yang
> tepat, dalam sistem 
> pertahanan nasional kita, dihadapkan dengan kondisi
> geopolitik dan 
> geostrategis, dimana kita adalah negara kepulauan
> terbesar di dunia. Bila 
> kita semua bijak terhadap rasa nasionalisme kita
> sendiri, maka sebenarnya 
> secara langsung ataupun tidak, kondisi tersebut
> telah mengamanatkan bahwa 
> kekuatan udara dan laut Indonesia harus selalu
> ditingkatkan.
> 
> Negara kita yang letaknya sangat strategis saat ini
> berbatasan dengan 9 
> (sembilan) negara tetangga (Malaysia, Singapura,
> Vietnam, Brunai, Filipina, 
> Papua Nugini, Australia, Timor Leste, dan India) di
> mana tiga dari 
> negara-negara tersebut memiliki perbatasan darat
> dengan Indonesia.
> Dari letak geografis dan dari pengalaman pengamatan,
> negara Indonesia hanya 
> akan dapat dicapai secara ekonomis melalui lautan
> dan udara. Penguasaan 
> penjajahan Belanda dan Jepang juga terjadi melalui
> jalur lautan dan udara. 
> Dengan demikian untuk memiliki kemampuan pencegahan
> terhadap terjadinya 
> invasi militer ke wilayah kedaulatan Indonesia dan
> untuk mampu mencapai 
> perdamaian seperti apa yang disampaikan Sun Tzu,
> diperlukanlah angkatan 
> udara dan laut yang selalu ditingkatkan
> kemampuannya.
> Agar efektif dan efisien, upaya peningkatan kekuatan
> udara dan laut harus 
> selalu berkaitan erat dengan sifat dasar operasi
> udara (the nature of air 
> operations) dan sifat dasar operasi maritim (the
> nature of maritime 
> operations). Kekuatan udara selain dibangun melalui
> pesawat-pesawat buru 
> sergap dan pengebom, juga harus dilengkapi dengan
> pesawat berkemampuan 
> pengintaian atau pengamatan udara dan maritim dan
> pengendalian udara 
> (control of the air) sedangkan kekuatan maritim
> harus difokuskan untuk 
> peningkatan kemampuan pengendalian laut (control of
> the 
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Make Yahoo! your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: