[list_indonesia] [ppiindia] Air Bersih Bebas Bakteri dan Zat Kimia

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 22 Mar 2005 00:20:32 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Media Indonesia

      Selasa, 22 Maret 2005

      LINGKUNGAN

      Air Bersih Bebas Bakteri dan Zat Kimia
     
      AIR merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Bila manusia, hewan, dan 
tumbuhan kekurangan air, maka akan mati. Pokoknya, pengaruh air sangat luas 
bagi kehidupan, khususnya air untuk makan dan minum. Orang akan dehidrasi atau 
terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya.

      Persoalannya, saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia 
masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya 
eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air.

      Pendapat itu diungkapkan dua ahli air bersih dan limbah cair Arie 
Herlambang dan Nusa Idaman Said dari Pusat Pengajian dan Penerapan Teknologi 
Lingkungan BPPT kepada Media baru-baru ini.

      Nusa Idaman Said menjelaskan pemerintah telah mengeluarkan Kepmenkes No 
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

      ''Syarat air minum sesuai Permenkes itu harus bebas dari bahan-bahan 
anorganik dan organik. Dengan kata lain kualitas air minum harus bebas bakteri, 
zat kimia, racun, limbah berbahaya dan lain sebagainya,'' kata Arie.

      Parameter kualitas air minum yang berhubungan langsung dengan kesehatan 
sesuai Permenkes tersebut adalah berhubungan dengan mikrobiologi, seperti 
bakteri E.Coli dan total koliform. Yang berhubungan dengan kimia organik berupa 
arsenik, flourida, kromium, kadmium, nitrit, sianida dan selenium.

      Sedangkan parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan, 
antara lain berupa bau, warna, jumlah zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, 
rasa, dan suhu. Untuk parameter kimiawi berupa aluminium, besi, khlorida, 
mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, sisa khlor dan amonia.

      Pencemaran air di kawasan kota-kota besar di Indonesia, lanjut Arie, 
sangat besar. Berdasarkan data statistik BPS (Badan Pusat Statistik) DKI 
Jakarta 1998 sekitar 50% rumah tangga menggunakan air ledeng (PDAM), air tanah 
dengan menggunakan pompa sebesar 42,67%, sumur gali 3,16% dan lainnya 0,63%.

      ''Permasalahan mulai muncul pada produk kualitas air minum. Kualitas air 
sungai dan air tanah kurang memenuhi syarat. Banyak orang buang sampah, kotoran 
maupun limbah ke sungai. Bahkan, ada cara lain membuang limbah berbahaya dengan 
menanam di kedalaman beberapa meter,'' kata Arie.

      Lebih lanjut, ia menjelaskan sumber air bersih di Jakarta berasal dari 
Sungai Citarum (80%), Cisadane (15%) dan sisanya Ciliwung. Sungai-sungai 
tersebut melintasi berbagai pedesaan, permukiman, industri, dan transportasi 
yang cukup padat. Namun, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih 
rendah, sehingga sungai salah satu sumber daya alam rentan tercemar.

      Di daerah pedesaan pun masyarakat mengalami krisis air layak untuk minum. 
Penggunaan pestisida berlebihan mencemari air di persawahan yang kemudian 
mengalir ke sungai dan dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

      Tidak sedikit masyarakat desa pun mencuci dengan deterjen di pinggir 
kali. Demikian juga masyarakat pesisir kesulitan mencari air tawar. Akibatnya, 
mereka menggunakan air laut dengan kadar garam tinggi.

      ''Sementara itu, teknologi pengolahan air minum yang digunakan PDAM masih 
tertinggal. Dalam mengolah air baku menjadi air layak minum teknologi yang 
digunakan PDAM hanya menghilangkan bakteri E. Coli dan besi. Sedangkan 
kandungan karsinogen tidak pernah dilakukan,'' ujar Arie.

      Air dan kesehatan

      Apa yang dikatakan Arie dibenarkan oleh Nusa yang menyelesaikan program 
master di bidang Enviromental and Sanitary Enggineering di Universitas Kyoto 
Jepang. Ia melihat pengelolaan air baku air minum di PDAM masih menyisakan zat 
karsinogen.

      ''Karena banyaknya zat organik dan nonorganik di dalam air baku, maka 
PDAM akan memberikan khlor ke dalam air sebagai disinfektan. Jumlah yang 
diberikan cukup banyak karena disesuaikan dengan jumlah zat organik yang 
terkandung di air.''

      Dosis khlor cukup besar itu, lanjut Nusa, bisa bereaksi dengan senyawa 
lain menjadi khloroform, khlorofenol, dan sebagainya. Selama ini PDAM tidak 
pernah menganalisa senyawa-senyawa baru akibat pemberian khlor secara 
berlebihan itu. Padahal, efeknya bisa memunculkan radikal bebas. ''Jadi, 
munculnya penyakit-penyakit itu sebetulnya disebabkan oleh buruknya kualitas 
air minum,'' kata Nusa.

      Bahkan, lanjutnya, unsur besi, deterjen, dan polutan lainnya masih 
dijumpai pada air meskipun penampakannya bening dan bersih.

      Arie menambahkan kontaminasi air minum yang dipasok untuk keperluan 
masyarakat umum dapat terjadi akibat limbah industri, limbah domestik, limbah 
bahan berbahaya dan beracun, korosi dari pemipaan dan juga akibat hasil samping 
dari proses disinfeksi dengan senyawa khlor. ''Proses kontaminasi dapat terjadi 
mulai dari sumber air baku, selama proses pengolahan ataupun pada pipa 
distribusinya.''

      Oleh sebab itu, lanjut Arie, penduduk Indonesia sampai sekarang pun masih 
sulit terbebas dari penyakit diare, kolera, disentri hingga tifus. Sebab, 
penyakit tersebut berhubungan dengan air (waterborne deseases).''

      Nusa melihat hubungan antara kualitas kesehatan masyarakat dengan air 
bersih yang dikonsumsi saling terkait. Selain diare, tifus, kolera maupun 
disentri, penyakit lain yang banyak dijumpai adalah hepatitis A dan 
poliomelistis anterior akut.

      Kedua peneliti ini menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat tentang 
bahaya zat kimia di dalam air minum. ''Banyak dijumpai masyarakat mengalami 
keracunan air minum karena adanya senyawa kimia dalam air minum melebihi ambang 
batas konsentrasi yang diizinkan,'' kata Arie.

      Sebetulnya senyawa kimia ini bisa secara alamiah maupun akibat kegiatan 
manusia mencemari air minum. Beberapa zat kimia yang bersifat racun terhadap 
tubuh manusia adalah logam berat, pestisida, senyawa polutan hidrokarbon, 
zat-zat radio aktif alami atau buatan dan sebagainya.

      Sebagai contoh adalah nitrat yang biasa ditemukan dalam kegiatan 
pertanian. Pencemaran nitrat disebabkan air limbah pertanian mengandung senyawa 
nitrat akibat penggunaan pupuk nitrogen (urea).

      Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah besar menyebabkan 
methaemoglobinameia. Penyakit ini adalah kondisi haemoglobin di dalam darah 
berubah menjadi methaemoglobin, sehingga darah kekurangan oksigen.

      Flourida (F) adalah senyawa kimia yang alami pada air di berbagai 
konsentrasi. Pada konsentrasi kecil sekitar 1,5 mg/l akan bermanfaat pada 
kesehatan gigi. Apabila konsentrasi tinggi (lebih dari 2 mg/l) menyebabkan 
kerusakan gigi (gigi bercak-bercak0. ''Bila lebih besar lagi 3-6 mg/l 
menyebabkan kerusakan pada tulang. Dosis flourida di dalam air minum maksimal 
0,8 mg/l.''

      Unsur berbahaya lainnya adalah air raksa (merkurium, Hg) adalah logam 
berat berunsur racun terhadap tubuh. Limbah merkurium akibat industri pernah 
menimbulkan korban jiwa pada kasus Minamata Jepang, 1950.

      Air minum pun tidak boleh tercemar kadmium (Cd). Air minum biasanya 
mengandung Cd dengan konsentrasi 1 ug atau kadang-kadang mencapai 5 ug. WHO 
telah mengeluarkan rekomendasi kadar Cd dalam air minum sebesar 0,01 mg/l 
sedangkan Peraturan Pemerintah No 20/1990 kadar maksimum Cd dalam air minum 
sebesar 0,005 mg/l.

      Zat racun lainnya dalam Selenium yang biasa ditemukan di daerah 
seleniferous (tadah hujan). Di daerah semacam itu kandungan selenium dalam air 
tanah (sumur) ataupun permukaan bisa tinggi. WHO menetapkan kadar selenium pada 
air minum sebesar 0,01 mg/l sedangkan Peraturan Pemerintah No 20/1990 
merekomendasikan kadar selenium yang diperbolehkan 0,01 mg/l. (Nda/V-1
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Air Bersih Bebas Bakteri dan Zat Kimia