** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Dari dulu, Indonesia sudah mengajak Malaysia berunding. Khususnya sejak Malaysia mengeluarkan peta sepihak tahun 1979, yang mengklaim pulau dan wilayah negara tetangga (bukan cuma Indonesia yang marah-marah, tetapi juga Filipina, dll). Tetapi Malaysia diam saja dan terus mengulur waktu. Baru sekarang dia bereaksi, sesudah TNI-AL kirim kapal perang ke perairan sengketa.... --- A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx> wrote: > > Harusnya Indonesia duduk dgn negara2 tetangga > seperti > Malaysia, Singapura, Filipina, Papua, dan Timor > Leste > untuk membuat peta berikut garis batas wilayahnya, > lengkap dengan titik-titik koordinatnya. > > Peta ini selain disetujui bersama dgn negara > tetangga > juga disetujui dan ditetapkan oleh PBB. > > Dgn berbagai foto satelit yang canggih seperti foto > bencana Aceh kemarin, masak sulit membuat peta > Indonesia? > > --- RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@xxxxxxxx> > wrote: > > > > > Untuk mengetahui posisi Ambalat, silakan baca: > > > > Ambalat, Milik Siapa? > > > > > > Oleh Melda Kamil Ariadno > > > > KITA tercengang saat 16 dari 17 hakim Mahkamah > > Internasional > > (International Court of Justice/ICJ) yang > memeriksa > > perkara Pulau > > Sipadan-Ligitan pada 17 Desember 2002 > menyerahkannya > > kepada Malaysia. > > Mengapa begitu? > > > > Indonesia didakwa "tidak" menunjukkan keinginan > > untuk menguasai kedua > > pulau itu karena hukum nasional (UU Prp Nomor 4 > > Tahun 1960) tidak > > pernah memasukkan pulau itu ke wilayah kita karena > > tidak pernah > > ada "penguasaan secara efektif > > (effectivites/effective occupation)", > > baik oleh Belanda maupun Indonesia, sementara > > Inggris dan Malaysia > > melakukannya. Padahal, jarak kedua pulau itu lebih > > dekat ke kepulauan > > Indonesia dibandingkan dengan Malaysia. > > > > NEGARA Indonesia adalah negara kepulauan > > (archipelagic state) yang > > sudah lama diperjuangkan di forum internasional. > > Diawali dengan > > Deklarasi Djuanda tahun 1957 lalu diikuti UU Prp > No > > 4/1960 tentang > > Perairan Indonesia; Prof Mochtar Kusumaatmadja > > dengan tim negosiasi > > Indonesia lainnya menawarkan konsep "Negara > > Kepulauan" untuk dapat > > diterima di Konferensi Hukum Laut Perseriktan > > Bangsa-Bangsa (PBB) > > III, sehingga dalam "The United Nations Convention > > on the Law of the > > Sea (UNCLOS), 1982" dicantumkan Bagian IV mengenai > > negara kepulauan. > > Konsepsi itu menyatukan wilayah kita. Di antara > > pulau-pulau kita > > tidak ada laut bebas, karena sebagai negara > > kepulauan, Indonesia > > boleh menarik garis pangkal (baselines-nya) dari > > titik-titik terluar > > pulau-pulau terluar (the outermost points of the > > outermost islands > > and drying reefs). Hal itu diundangkan dengan UU > No > > 6/1996 tentang > > Perairan Indonesia untuk menggantikan UU Prp No > > 4/1960 sebagai > > implementasi UNCLOS 1982 dalam hukum nasional > kita. > > > > Namun, dalam UU No 6/1996 itu tidak ada peta garis > > batas Indonesia, > > yang ada hanya peta ilustratif. Padahal, menurut > > UNCLOS 1982, > > Indonesia harus membuat peta garis batas, yang > > memuat koordinat garis > > dasar sebagai titik ditariknya garis pangkal > > kepulauan Indonesia. > > Lalu timbul sengketa Sipadan-Ligitan, dan kita > > tergopoh-gopoh membuat > > Peraturan Pemerintah No 38/2002, yang memuat > > titik-titik dasar > > termasuk di Pulau Sipadan-Ligitan. Sayang, PP itu > > harus direvisi > > karena ICJ memutuskan kedua pulau itu milik > > Malaysia. > > > > Kini timbul masalah perebutan daerah cadangan > minyak > > Ambalat dan > > Ambalat Timur (demikian Indonesia menyebutnya) > atau > > blok minyak XYZ > > (oleh Malaysia). Kedua Negara telah memberi > konsesi > > eksplorasi blok > > itu kepada perusahaan berbeda. Indonesia telah > > memberi izin kepada > > ENI (Italia) dan Unocal (AS), sementara Shell > > mengantongi izin dari > > Malaysia. Maka terjadi dua klaim saling > > tumpang-tindih antara kedua > > negara bertetangga (overlapping claim areas). > > > > Klaim tumpang-tindih dari dua atau lebih negara > pada > > dasarnya bukan > > hal istimewa. Hal ini biasa terjadi di wilayah > laut > > yang > > berdampingan. Hukum laut memberi hak kepada negara > > pantai untuk > > memiliki laut wilayah sejauh 12 mil laut, dan zona > > ekonomi eksklusif > > serta landas kontinen sejauh 200 mil laut yang > > diukur dari garis > > pangkalnya. Bahkan, untuk landas kontinen jarak > bisa > > mencapai 350 mil > > laut, jika dapat dibuktikan adanya natural > > prolongation (kepanjangan > > ilmiah) dari daratan negara pantai itu. Hal ini > > menyebabkan banyak > > negara berlomba mengklaim teritori lautnya sesuai > > dengan hak yang > > diberikan hukum laut. > > > > KONDISI yang kini terjadi di Ambalat tidak dapat > > dilepaskan dari > > perebutan Sipadan-Ligitan. Judge (hakim) Shigeru > Oda > > pada Mahkamah > > Internasional jeli melihat potensi konflik itu > > dengan menunjukkan, > > meski keberadaan Pulau Sipadan-Ligitan telah > > diketahui sejak abad ke- > > 19, namun konflik mengenai kepemilikannya baru > > mencuat tahun 1960-an, > > saat kedua negara berselisih paham mengenai batas > > landas kontinen > > keduanya. > > > > Meski Oda termasuk hakim yang memberi putusan > > kepemilikan Sipadan- > > Ligitan kepada Malaysia karena alasan > effectivites, > > namun ia membuat > > pernyataan, "?the present judgment determining > > sovereignty over the > > islands does not necessarily have a direct bearing > > on the > > delimitation of the continental shelf, which has > > been a subject of > > dispute between the two states since the late > > 1960s". > > > > Oda menekankan, saat ini "penetapan batas landas > > kontinen" lebih > > ditekankan pada prinsip yang disebut dengan an > > equitable solution. > > > > Maka, tindakan Malaysia mengirim kapal perang atau > > pesawat tempur ke > > Indonesia, apalagi dengan bonus "menyiksa warga > kita > > yang sedang > > membangun suar di Karang Unarang" tidak dapat > > dibenarkan. Karang > > Unarang adalah suatu low tide elevation (elevasi > > pasang surut), yang > > dapat dijadikan titik garis pangkal satu negara. > > Sebagai negara > > kepulauan Indonesia berhak mencari titik-titik > > terluar dari pulau > > atau karang terluar untuk dipakai sebagai garis > > pangkal. Itu berarti > > Karang Unarang yang letaknya di tenggara Pulau > > Sebatik (bagian > > Indonesia) berhak dijadikan baselines baru > > Indonesia, sebagai > > pengganti garis pangkal di pulau Sipadan dan > > Ligitan. > > > > Malaysia adalah negara pantai biasa, yang hanya > > boleh memakai garis > > pangkal biasa (normal baselines) atau garis > pangkal > === message truncated === __________________________________ Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web http://birthday.yahoo.com/netrospective/ ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **