[nasional_list] [ppiindia] Re: Uang emas-->Babak Tawang Alun: para pendamba kekhalifahan Islam

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 26 Jan 2006 02:25:55 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Karena ini tanggapan enteng, saya jadi 
pingin ikutan. Ikutan yang 
enteng-enteng aja. Saya punya pertanyaan juga soal uang emas ini, 
dimana islaminya sih uang emas (dirham/dinar) ini?

Apa iya dengan sistem "emas" ini akan bisa menghilangkan perbedaan 
nilai/harga ? Kan itu ya intinya kenapa sistem "emas" ini ingin 
dibangkitkan kembali.

hmm..kayaknya masih perlu berijtihad lagi.

wassalam,
--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxx> 
wrote:
>
> 
> 
> soal uang emas yang mau dipakai penggiat khilafah ini
> sebetulnya saya mau mengomentari agak serius menyangkut
> aspek moneter tentang inflasi dll.
> 
> tapi berhubung biasanya tak ada tanggapan balik dan
> diskusi, maka saya beri tanggapan enteng-entengan saja.
> 
> 1. zaman kalifah usmani (ottoman) terakhir dulu, berapa
> sih jumlah orang islam? sekarang jumlah orang islam sudah
> lebih dari 1 miliar orang. kalau mereka semua menggunakan
> uang emas, berapa banyak tambang emas yang harus digali?
> tidakkah hal itu bisa menyebabkan kerusakan lingkungan yang
> parah di bumi?
> 
> di papua saja sekarang gunung berubah menjadi danau karena
> digali freeport. padahal orang masih menggunakan kertas
> sebagai uang. bagaimana pula jadinya nanti jika orang
> menggunakan emas sebagai uang?
> 
> 2. kalau menggunakan uang emas, maka kita tak bisa lagi
> menggunakan dompet yang tipis dan mudah masuk di saku.
> kita mesti menggunakan pundi-pundi yang besar, kuat dan
> berat. bukankah jadinya tak praktis dan menyulitkan?
> 
> 3. kemajuan teknologi sebetulnya telah memudahkan manusia.
> kita mudah bertransaksi dengan menggunakan kertas (uang fiat),
> kartu kredit, kartu debet dan kartu magnet.
> 
> di masa depan, para ahli mungkin akan menemukan chip
> yang bisa dipasang dibawah lapis kulit tangan manusia. chip
> itu menyimpan segala data orang bersangkutan, termasuk
> simpanannya di bank. jadi jika berbelanja, dia cukup
> menempelkan jarinya dan simpanannya akan terdebet secara
> otomatis.
> 
> lebih baik menyongsong kemajuan-kemajuan seperti itu
> bukan, ketimbang ingin kembali ke masa lalu?
> 
> salam,
> 
> 
> 
> At 06:42 AM 1/23/06 -0800, you wrote:
> >   Babak Tawang Alun: para pendamba kekhalifahan Islam
> >
> >   Mbak Aris yang Solikhah di Bogor,
> >
> >   Bener kan ya Anda di Bogor? Kalau tak keliru panjenengan jadi 
staf di
> >IPB Bogor. Maaf kalau salah orang. Terus terang saya amat heran 
dengan
> >impian Anda yang amat getol ingin mendirikan kekhalifahan di 
negeri ini.
> >Boleh tahu, Anda terpengaruh oleh siapa? Kalau menyimak postingan
> >Anda, sepertinya Anda bukan anggota PKS. Aktivis Hizbut Tahrir? 
Sekali
> >lagi mohon maaf, menebak-nebak saja. Kalau benar, HT memang total
> >memperjuangkan kekhalifahan Islam. Bahkan menurut mereka, negara 
Arab
> >Saudi dan Iran yang sudah ultra-konservatif masih saja 
dicap "kurang
> >Islam" - entah kurangnya dimana.
> >
> >   Saya sempat baca tulisan Anda tentang PKS di milis jurnalisme, 
dimana
> >parpol ini menurut Anda punya "agenda tersembunyi" dalam 
pendirian 
> >kekhalifahan Islam di Indonesia:
> >
> >   "Buku karya Hasan Albana dan Sayyid Quth merupakan buku yang 
sering 
> > menjadi
> >acuan pembinaan PKS. Aktivis PKS sendiri mengakui meski tak 
terbuka
> >bahwa tujuan nantinya adalah pendirian khilafah juga (ini hasil
> >diskusi yang saya lakukan). Hanya metode yang ditempuh melalui 
intra
> >parlementer. Jadi  perbedaan metode saja. Adapun saat ini PKS 
mengalami
> >pengembangan (perubahan), wallahu'alam, maka saya (jauh dari 
prasangka)
> >yakin saat ini tentu PKS sedang menetapkan strateginya...."
> >
> >   Saya sebenarnya suka gaya tulisan Anda yang santun serta 
runtut sehingga
> >mudah dicerna. Dalam membujuk seseorang untuk memahami ide-ide 
Anda pun 
> >kesantunan itu tak tanggal. Hanya dalam mendukung mimpi Anda agar 
negeri 
> >ini dipimpin oleh kekhalifahan Islam saya amat tak setuju. Mimpi 
saya dan 
> >mimpi Anda
> >tentang masa depan negeri ini terus terang amat berbeda, bagai 
bumi dan 
> >langit. Anda pendukung berat negara teokrasi berbasiskan Islam. 
Saya 
> >justru menginginkan agar negara ini tak perlu mengurusi 'tetek 
bengek' 
> >agama-agama dan kepercayaan yang dipeluk  masyarakatnya, karena 
akibatnya 
> >sungguh berbahaya. Apa alasannya?
> >   Sebagian pernah saya ungkap di postingan sebelumnya, yang 
lainnya 
> > tunggu ya postingan  berikutnya, biar tak terlalu panjang.
> >
> >   Intinya, saya sependapat dengan opini Serikat Indonesia 
berikut ini:
> >
> >   "Keindahan dari sistem demokrasi adalah semua orang bebas 
berpendapat
> >dan berbeda pendapat. Jika Anda dan para ustadz berpendapat 
Indonesia akan 
> >menjadi lebih baik jika menerapkan Syariat Islam, ya tidak apa-
apa. Itu adalah
> >hak Anda. Cuma yang disayangkan dari orang-orang seperti Anda ini
> >adalah saat ide Anda terwujudkan, justru Anda lalu akan mematikan
> >kebebasan berpendapat. Jadi Anda hanya memanfaatkan kebebasan 
untuk 
> >mematikan kebebasan itu sendiri."
> >
> >   Di beberapa milis, ada juga orang-orang yang punya mimpi sama 
seperti
> >Anda. Tetapi gaya dan cara mengemukakan opininya berbeda-beda.
> >Sebagai contoh bung Tawang Alun (bukan nama aslinya). Saya 
pertama kali 
> >kenal sama si bung Tawang yang suka jalan di alun-alun di milis 
apakabar.
> >
> >Si bung ini kental dengan gaya jawanya, jadi tulisannya kadang 
cuma 
> >dimengerti cuma oleh  orang yang bisa bercakap Bahasa Jawa saja. 
Lalu ada 
> >juga bung Sutiyoso Wijanarko  (yang ini bukan Gubernur DKI), ada 
Pedang 
> >Knowledge, ada Wisnu Arto
> >(wartawan majalah Trust), ada mbak Bening Hati, ada mbak Lina 
Dahlan,
> >ada Henri Syiah, ada ustadz HMNA di Makassar, ada Ahmadi Agung 
van Pacitan,
> >ada jeng Ade Suerani di Kendari dan masih banyak yang lainnya.
> >Berbagai opini yang mereka paparkan sengaja saya kumpulkan dan 
saya
> >jilid, termasuk opini dari Anda.
> >
> >   Untuk memberi gambaran lebih jelas orang yang punya mimpi 
serupa dengan 
> > Anda,
> >berikut saya paparkan tulisan Tawang Alun. Saya sebut saja 
postingan
> >ini dengan judul "Babak Tawang Alun". Dia bilang RI sudah tak
> >punya ideologi lagi, alias Pancasila sudah mati sehingga perlu 
dihadirkan
> >kekhalifahan Islam:
> >
> >   ---------------------------
> >   Bangsa Jepang dulu bisa maju karena rakyatnya setia demi Tenno.
> >Bahkan kon mati pun mau. Mereka mau saja sujud di depan Tenno 
sambil
> >nangis kayak wong Islam yang solat sambil nangis. Karena punya 
Ilah
> >Tenno, Jepang maju.
> >
> >   Lha RI sekarang ini warganya tak satupun yang yakin lagi 
terhadap
> >Pancasila, semenjak kesaktian Pancasila gagal total menyatukan
> >bangsa. Kebanggaan sebagai RI hilang, tiap hari ada bom, polisi 
tak
> >bisa untuk tempat berlindung, lalu-lintas amburadul dan pengguna 
jalan
> >tak merasa lagi bahwa dia salah, pendidikan sudah dikomersialkan.
> >
> >   Kalau Pancasila ini dipertahankan sebagai ideologi yo bahaya. 
Menunggu
> >ada pemimpin sing apik yo kaya nunggu tenggelamnya gabus soale 
pemimpin
> >sing apik harus lahir dari masyarakat apik. Jane ideologi Islam 
itu apik,
> >makane ditakuti oleh Amerika. Opo pernah Amerika takut sama 
Pancasila?
> >   Iki conto apiknya Islam:
> >
> >   1. Adanya kedaulatan Allah. Benderanya negara Islam itu harus
> >bertulisan La Ilaha Ilallah. Jadi di dunia ini termasuk Saudi 
sendiri
> >yang bergambar pedang itu bukan khilafah Islamiyah. Disini justru
> >pemimpin agama yo pemimpin negara. Sungguh berlawanan dengan 
sekular yang
> >memisahkan negara dengan urusan agama. Sayang Eropa dulu pernah 
punya
> >pengalaman buruk dengan pemerintahan agama tapi itu kan Kristen, 
coba
> >dulu yang dicoba Islam akan apik.
> >
> >   2. Duwitnya tak akan lekang oleh panas dan lapuk oleh hujan 
soale
> >pakai emas. Coba RI dulu jangan pakai kertas Rupiah takkan 
seterpuruk
> >sekarang.
> >
> >   3. Departemen penjara tak perlu ada soale terpidana hanya 
disuruh
> >bayar pakai anggota badan atau denda jadi wis ngirit berapa. Juga
> >Dep. Agama yo ra perlu sebab sudah built in di menteri-menterinya.
> >
> >   4. Wong Kristen tetep boleh hidup ning bayar jiziah yo samalah 
kan
> >sekarang bayar pajak juga. Wong Muslim yo cukup zakat saja.
> >
> >   5. Tak mungkin ngutang ke IMF yang jelas telah menyengsarakan 
kita
> >soale diharamkan ngutang pakai riba. Malaysia selamat, dia
> >'go to hell-kan' IMF nggak seperti Harto yang pakai ideologi 
salah.
> >
> >Tawangalun
> >
>







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: