[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Uang emas-->Babak Tawang Alun: para pendamba kekhalifahan Islam

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 26 Jan 2006 20:38:50 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **jawaban untuk mbak aris.  posting mbak 
aris saya kasih nomer dan saya
lawankan dengan nomer nomer dibawah ini.  plus tambahan kisah nggladrah.


1. nomer satu dan nomer 3 sudah tidak konsisten.  alasan aris di nomer 3
sudah dengan sendirinya memberi toleransi untuk tidak sepenuhnya nilai mata
uang itu wajib dijamin dengan logam mulia secara real.

2. ada platina mbak yu ....  yg lebih stabil.

4. amerika terus menerus mengurangi cadangan emasnya dalam 100 tahun
terakhir ini.  yang jadi penjamin perekonomian mereka adalah kapasitas
terpasang sistem ekonoinya yg menggurita.  dunia ekonomi kan interkoneksi
jaman sekarang.  masalah freeport tsb gak relevan dalam hal ini.  imho,
hanya sekedar duga menduganya mbak aris saja.

Cadangan emas dunia (yang tercatat pada bulan Juni 2005) sebanyak
31192.3 ton, dengan cadangan emas di USA sebanyak 8133.5 ton (atau sekitar
26.1% emas dunia). Dilihat dari catatan sejarah sejak tahun 1948, cadangan
emas USA telah mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada tahun 1948,
cadangan emas dunia sebesar 30182.6 ton, dan cadangan emas USA sebesar
21682.4 ton (atau 71.8% emas dunia).

Alhasil - saat ini posisi urutan cadangan emas (gold reserve)
terbesar dunia adalah :

1. Amerika
2. Uni Eropa
3. IMF
4. Swiss

Sejak penyatuan keuangan Uni Eropa dan berdirinya Bank
Sentral Eropa -- semua emas milik negara-negara Uni Eropa digabungkan jadi
satu - yaitu di bawah kendali Bank Sentral Eropa.  Jadi tidak ada lagi yang
namanya emas Jerman, emas Perancis, emas Italia.

Dan berdasarkan kesepakatan bersama -- maka secara berkala Bank Sentral
Eropa dan pemerintah Swiss melepas emasnya ke pasar.  Kenapa?  Karena emas
itu nggak punya fungsi finansial apa-apa.  Memeliharanya mahal - dan
kalaupun dijual -- harganya cepat jatuh.  Jadi posisinya sebagai reserve /
cadangan - menjadi sangat tidak praktis dan boleh dikata tidak berguna.

Hanya saja memang tidak gampang melepas emas bank sentral ke pasar - karena
begitu tahu akan ada jualan emas -- harga langsung ambruk.  Inggris dan
Swiss misalnya yang sempat menjual sisa emasnya misalnya -- langsung bikin
ambruk harga emas pada periode tahun 2000-an -- sampai ke tingkat terendah
dalam sejarah.  Banjir emas ini diperparah lagi dengan "gold paper " (surat
utang yang dibayar dengan emas) yang diterbitkan tambang-tambang emas.  Itu
sebabnya bank-bank Sentral melakukan koordinasi dan quota ketat dalam
melepas emasnya.

Terakhir ada rencana agar IMF menjual sebagian cadangan emas-nya -- agar
duitnya bisa dipakai untuk menghapus utang negara-negara Afrika paling
miskin.  Langkah ini masih dalam perdebatan.


5. Tentang sistem emas/perak yang konon anti inflasi ???

Dari perjalanan sejarah - akhirnya para ekonom menyadari bahwa inflasi itu
bukan untuk dihindarkan - tetapi untuk dikendalikan.

Sejauh pertumbuhan pendapatan lebih cepat daripada tingkat inflasi -- maka
itu berarti terjadi proses kemakmuran.  Untuk apa kita ngotot menghilangkan
inflasi -- kalau ternyata langkah tersebut tidak menghasilkan
kemakmuran.  Sudah berkali-kali terjadi bahwa sistem ekonomi mengalami
crash yang parah justru karena menggunakan sistem emas / gold standard.

Soal sistem metal (emas) atau bimetal (emas-perak) -- ini sebenarnya
konsekuensi debat panjang dari jaman Aristoteles tentang masalah bunga /
riba.  Jadi bukan orisinil ide agama tertentu.

Secara prinsip oleh para ekonom akhirnya disadari bahwa memang bunga / riba
itu tidak terhindarkan -- semata-mata karena manusia adalah mahluk fana
yang punya kemampuan terbatas -- termasuk keterbatasan waktu.

Itu sebabnya apapun himbauan agama sejak ribuan tahun lalu -- tidak akan
mempan menghadapi realita ekonomi tentang bunga / riba.


6. Emas sendiri sejatinya nyaris tidak punya kegunaan riil.  Coba saja
iseng iseng anda bandingkan tentang apa yang bisa diperoleh dari 1 Ton
Emas dan 32 000 Ton Baja -- keduanya punya nilai pasar yang kira-kira
sama.  Dengan 32 000 ton baja -- banyak sekali yang bisa dibikin dan
dikerjakan.  Dengan 1 ton emas?  nggak ada yang bisa dilakukan kecuali buat
dipandang-pandangi...

Satu ton emas harganya kira-kira sama dengan 32 000 ton baja. (asumsi harga
baja rata-rata USD 450 per ton sementara harga emas USD 437 per ounce, dan
1 ton = 32000 ounce).

Dengan 32 000 ton baja -- kita bisa membuat ribuan mobil, atau traktor,
atau jutaan cangkul, atau beberapa kapal atau beberapa jembatan.  Dan jelas
barang-barang itu sangat berguna - karena bisa menghasilkan kemajuan di
bidang pertanian, transportasi, atau infrastruktur.  Hidup manusia bisa
menjadi lebih makmur dan nyaman.

Nah sekarang pertanyaannya : dengan 1 ton emas -- apa sih yang bisa
dihasilkan?  Hampir nggak ada.   Emas nggak bisa dipakai bikin cangkul,
atau bikin traktor, atau bikin kapal, atau jembatan.  Kalaupun dipergunakan
di industri - itu cuma dipakai di indusri mikroelektronik untuk membuat
chip.  Itupun tidak perlu banyak paling cuma beberapa kg. per tahun.  Di
luar itu emas cuma jadi barang hiasan, yang tidak ada faedah riilnya.

Itu sebabnya hanya orang bodoh yang masih memuja-muja emas.  Logam yang tak
berguna.

Yang lebih dominan dari emas cuma persepsinya.  Cuma kemilaunya.  Itu
saja.  Di luar itu.... hampir nggak ada gunanya.  Mungkin kalau seluruh
dunia berisi orang buta -- emas tidak akan ada nilainya sama sekali.

Soal Orang Korea berduyun-duyun menggadaikan emas -- ternyata tidak
menolong banyak.  Tetap saja Bank Sentral Korea jebol dan harus minta
tolong ke IMF untuk dana talangan yang lumayan besar karena cadangan devisa
Korea saat itu cuman cukup buat bertahan kurang dari sebulan.

Kalau tentang performa harga -- jangan pernah lupa -- harga emas pun bisa
turun.  Lihat saja harga emas harga $500 per troy ounce di tahun 1987 turun
terus sampai $260 per troy ounce tahun 1999.  Jadi jangan cuman dilihat pas
naiknya saja -- tetapi pas turunnya juga dahsyat.  Apalagi kalau anda
melihatnya dari puncak harga emas tahun 1980 yang mencapai hampir $ 900 per
troy ounce.  Kalau anda beli di harga itu -- wah investasi anda negatif
selama PULUHAN tahun.  Sementara kalau pas di tahun 1980 itu anda beli
portofolio S&P 500 -- saat itu posisinya di index 170, bandingkan dengan
posisi sekarang yang 1200.  Berarti investasi anda di S&P sudah naik 700%
lebih.

Kalau sekadar untuk portfolio diversification -- ya nggak masalah beli
sedikit emas.    Namanya juga diversifikasi.

Tapi kalau buat "safe heaven" -- nanti dulu.  Kalau dihitung dengan tingkat
inflasi -- pegang emas itu malah rugi - karena ternyata performanya dalam
jangka panjang (setidaknya sejak tahun 1980) ternyata kalah melawan inflasi.


7. Bagaimana kalau negara Arab menahan minyaknya for any reason
(ladang minya di Irak belum beroperasi dengan baik dan ada banjir bandang di
new orleans) seperti kemarin ?  Yang berakibat harga BBM di Indonesia naik 2
kali lipat itu ?

Coba bayangkan apa jadinya ekonomi Amerika kalau tiba-tiba Saudi Arabia
meminta pembayaran minyaknya dengan emas? Mungkin akan segera diinvasi.
Karena setahu saya Saddam Husein yang kena invasi itu, hanya mau menerima
Euro sebagai alat pembayaran minyaknya.

Minyak bumi bersifat "buyer market".  Jadi penentu adalah pihak
pembeli.  Bukan penjual.

Kalaupun Saddam Hussein pernah ngotot hanya mau menjual minyaknya untuk
ditukar Euro - itu semata-mata supaya assetnya tidak gampang dibekukan oleh
pemerintah Amerika, sebagaimana yang pernah terjadi di Iran pasca kejatuhan
Shah.

Dan lagi dengan menjual dalam nominasi Euro - tetap saja minyak Irak di
masa Saddam bisa saja masih mengalir ke Amerika, karena akan selalu ada
calo di Eropa yang akan bisa menjual kembali ke pihak manapun (semisal
Amerika) dalam bentuk pembayaran apapun, sejauh harganya
cocok.  Perdagangan di dunia itu tidak berjalan linear - melainkan paralel
dan simultan.

Di tahun 1973 - Embargo Arab terhadap Amerika sekalipun tidak mampu
menghalangi mekanisme pasar ini.  Minyak Arab tetap saja bisa mengalir ke
Amerika dengan sedikit harga mark-up tentunya -- karena ada calo-calo yang
memanfaatkan selisih harga dengan membeli minyak dari Arab dan menjualnya
kembali ke Amerika.   Yang dapat untung siapa?  Ya calo.  Dan karena calo
ini jumlahnya banyak serta saling bersaing -- maka selisih harganya makin
lama makin tipis.  Dan berarti embargo tersebut semakin tidak efektif.

Dan seperti kita tahu amerika tetap baik baik saja selepas krisi minyak itu,
tapi indonesia masih tekor sampai sekarang.


8. Sekarang sedikit studi dari jaman nabi.

Perak terbukti sangat tahan inflasi. Sebagai contoh ekstrimnya, pada
zaman Nabi Muhammad SAW, harga seekor ayam bisa dibeli dengan harga 1
Dirham. 1 (satu) Dirham adalah Perak Murni 95 % seberat 3 (tiga) Gram.
Setelah 1.400 tahun kemudian, Desember 2002, harga ayam masih terbeli
dengan 1 Dirham, setara dengan Rp.11.158,00. Mana ada mata uang lainnya
yang mampu mempunyai nilai nominal sekaligus nilai intrinsik yang
sedemikian tegar sepanjang masa seperti itu ?.

Yang jadi pertanyaan tentunya adalah:
Di jaman Nabi Muhammad penghasilan orang bekerja satu hari itu bisa membeli
berapa ekor ayam?  Paling-paling 2-3 ekor.

Kebutuhan orang akan ayam - sangat-sangat terbatas.  Paling-paling seekor
sehari.  Itupun dalam seminggu pasti bosan kalau makan ayam melulu.  (saya
saja yang berusaha ngirit uang saku dengan cara makan ayam tiap hari selama
3 bulan terakhir -- benar-benar sudah muak dengan ayam.  Pulang ke
Indonesia Oktober nanti saya sudah janji tidak akan mau lagi makan ayam
selama setidaknya 3 bulan...)

Banyak hal yang lebih berharga dan berguna ketimbang ayam. atau
kambing.  atau onta.  sebagaimana yang ada di zaman nabi.

Nah sekarang ini gaji orang satu hari bisa beli puluhan ayam, dan gaji
sebulan seorang manajer bisa membeli ribuan ayam.  Pertanyaannya tentu -
apa anda bisa ketemu manajer yang mau dibayar dengan ayam?  Sekalipun
jumlahnya ribuan?  Tentu saja tidak.

Itu sebabnya menggunakan ukuran "zaman Nabi" untuk ekonomi modern -- ya
jelas-jelas sebuah tindakan mundur dan ngawur.  Di zaman Nabi - orang
mungkin nggak butuh komputer dan lebih butuh ayam.  Di zaman kini sebuah
komputer bisa jauh lebih berharga daripada ribuan ekor ayam.

Zaman sekarang ini adalah zaman akal budi.  Jadi ada baiknya kita gunakan
itu - ketimbang menggunakan ukuran yang sudah jauh kelewatan zaman.

Bodoh sekali kalau di jaman sekarang ini kemakmuran cuma diukur dengan
kepemilikan kambing atau ayam.... dan sama dengan itu juga -- bodoh sekali
kalau kemakmuran diukur dengan kepemilkan emas

Data diolah dari diskusi di milis apakabar.

salam,
Ari Condro

----- Original Message -----
From: "aris solikhah" <fm_solihah@xxxxxxxxx>

1. Bahwa penggunaan uang kertas itu boleh-boleh saja, hanya saja
dalam Islam. Jumlah uang kertas yang dikeluarkan pemerintah memiliki
nilai nominal setara dengan  emas yang disimpan di bank Negara
Islam.

2. (Emas dipakai karena hanya logam emas lah yang paling stabil
baik secara fisik atau kimia.).

3. Atau jumlah uang kertas yang beredar
memiliki back up- an setara dengan minimal separuh nilai emas di
bank Negara. Maksudnya adalah ketika bank Negara Islam mengeluarkan
uang kertas 1 trilyun maka di bank Negara Islam ada jumlah emas
senilai (kalau diuangkan) minimal 0,5 trilyun. Hal ini supaya uang
kertas atau obligasi dan apalah itu yang dikeluarkan/cetak bank
Negara Islam memiliki nilai rill (bukan kertas hanya bertuliskan Rp
100 ribu saja seperti uang monopoli) dan stabil nilainya.

4. Dollar Amerika menggunakan mekanisme seperti ini bukan? Dimana uang
dollar
yang dikeluarkan ada cadangan emasnya di bank mereka. Makanya mas
Nugroho masuk akal juga kenapa Freeport mencari emas ke Irian dan
>  Negara-negara Afrika. ^_^. Mereka need gold untuk menstabilkan
dollar bila sewaktu-waktu anjlok nilainya.






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: