** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **jawaban untuk mbak aris. posting mbak aris saya kasih nomer dan saya lawankan dengan nomer nomer dibawah ini. plus tambahan kisah nggladrah. 1. nomer satu dan nomer 3 sudah tidak konsisten. alasan aris di nomer 3 sudah dengan sendirinya memberi toleransi untuk tidak sepenuhnya nilai mata uang itu wajib dijamin dengan logam mulia secara real. 2. ada platina mbak yu .... yg lebih stabil. 4. amerika terus menerus mengurangi cadangan emasnya dalam 100 tahun terakhir ini. yang jadi penjamin perekonomian mereka adalah kapasitas terpasang sistem ekonoinya yg menggurita. dunia ekonomi kan interkoneksi jaman sekarang. masalah freeport tsb gak relevan dalam hal ini. imho, hanya sekedar duga menduganya mbak aris saja. Cadangan emas dunia (yang tercatat pada bulan Juni 2005) sebanyak 31192.3 ton, dengan cadangan emas di USA sebanyak 8133.5 ton (atau sekitar 26.1% emas dunia). Dilihat dari catatan sejarah sejak tahun 1948, cadangan emas USA telah mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada tahun 1948, cadangan emas dunia sebesar 30182.6 ton, dan cadangan emas USA sebesar 21682.4 ton (atau 71.8% emas dunia). Alhasil - saat ini posisi urutan cadangan emas (gold reserve) terbesar dunia adalah : 1. Amerika 2. Uni Eropa 3. IMF 4. Swiss Sejak penyatuan keuangan Uni Eropa dan berdirinya Bank Sentral Eropa -- semua emas milik negara-negara Uni Eropa digabungkan jadi satu - yaitu di bawah kendali Bank Sentral Eropa. Jadi tidak ada lagi yang namanya emas Jerman, emas Perancis, emas Italia. Dan berdasarkan kesepakatan bersama -- maka secara berkala Bank Sentral Eropa dan pemerintah Swiss melepas emasnya ke pasar. Kenapa? Karena emas itu nggak punya fungsi finansial apa-apa. Memeliharanya mahal - dan kalaupun dijual -- harganya cepat jatuh. Jadi posisinya sebagai reserve / cadangan - menjadi sangat tidak praktis dan boleh dikata tidak berguna. Hanya saja memang tidak gampang melepas emas bank sentral ke pasar - karena begitu tahu akan ada jualan emas -- harga langsung ambruk. Inggris dan Swiss misalnya yang sempat menjual sisa emasnya misalnya -- langsung bikin ambruk harga emas pada periode tahun 2000-an -- sampai ke tingkat terendah dalam sejarah. Banjir emas ini diperparah lagi dengan "gold paper " (surat utang yang dibayar dengan emas) yang diterbitkan tambang-tambang emas. Itu sebabnya bank-bank Sentral melakukan koordinasi dan quota ketat dalam melepas emasnya. Terakhir ada rencana agar IMF menjual sebagian cadangan emas-nya -- agar duitnya bisa dipakai untuk menghapus utang negara-negara Afrika paling miskin. Langkah ini masih dalam perdebatan. 5. Tentang sistem emas/perak yang konon anti inflasi ??? Dari perjalanan sejarah - akhirnya para ekonom menyadari bahwa inflasi itu bukan untuk dihindarkan - tetapi untuk dikendalikan. Sejauh pertumbuhan pendapatan lebih cepat daripada tingkat inflasi -- maka itu berarti terjadi proses kemakmuran. Untuk apa kita ngotot menghilangkan inflasi -- kalau ternyata langkah tersebut tidak menghasilkan kemakmuran. Sudah berkali-kali terjadi bahwa sistem ekonomi mengalami crash yang parah justru karena menggunakan sistem emas / gold standard. Soal sistem metal (emas) atau bimetal (emas-perak) -- ini sebenarnya konsekuensi debat panjang dari jaman Aristoteles tentang masalah bunga / riba. Jadi bukan orisinil ide agama tertentu. Secara prinsip oleh para ekonom akhirnya disadari bahwa memang bunga / riba itu tidak terhindarkan -- semata-mata karena manusia adalah mahluk fana yang punya kemampuan terbatas -- termasuk keterbatasan waktu. Itu sebabnya apapun himbauan agama sejak ribuan tahun lalu -- tidak akan mempan menghadapi realita ekonomi tentang bunga / riba. 6. Emas sendiri sejatinya nyaris tidak punya kegunaan riil. Coba saja iseng iseng anda bandingkan tentang apa yang bisa diperoleh dari 1 Ton Emas dan 32 000 Ton Baja -- keduanya punya nilai pasar yang kira-kira sama. Dengan 32 000 ton baja -- banyak sekali yang bisa dibikin dan dikerjakan. Dengan 1 ton emas? nggak ada yang bisa dilakukan kecuali buat dipandang-pandangi... Satu ton emas harganya kira-kira sama dengan 32 000 ton baja. (asumsi harga baja rata-rata USD 450 per ton sementara harga emas USD 437 per ounce, dan 1 ton = 32000 ounce). Dengan 32 000 ton baja -- kita bisa membuat ribuan mobil, atau traktor, atau jutaan cangkul, atau beberapa kapal atau beberapa jembatan. Dan jelas barang-barang itu sangat berguna - karena bisa menghasilkan kemajuan di bidang pertanian, transportasi, atau infrastruktur. Hidup manusia bisa menjadi lebih makmur dan nyaman. Nah sekarang pertanyaannya : dengan 1 ton emas -- apa sih yang bisa dihasilkan? Hampir nggak ada. Emas nggak bisa dipakai bikin cangkul, atau bikin traktor, atau bikin kapal, atau jembatan. Kalaupun dipergunakan di industri - itu cuma dipakai di indusri mikroelektronik untuk membuat chip. Itupun tidak perlu banyak paling cuma beberapa kg. per tahun. Di luar itu emas cuma jadi barang hiasan, yang tidak ada faedah riilnya. Itu sebabnya hanya orang bodoh yang masih memuja-muja emas. Logam yang tak berguna. Yang lebih dominan dari emas cuma persepsinya. Cuma kemilaunya. Itu saja. Di luar itu.... hampir nggak ada gunanya. Mungkin kalau seluruh dunia berisi orang buta -- emas tidak akan ada nilainya sama sekali. Soal Orang Korea berduyun-duyun menggadaikan emas -- ternyata tidak menolong banyak. Tetap saja Bank Sentral Korea jebol dan harus minta tolong ke IMF untuk dana talangan yang lumayan besar karena cadangan devisa Korea saat itu cuman cukup buat bertahan kurang dari sebulan. Kalau tentang performa harga -- jangan pernah lupa -- harga emas pun bisa turun. Lihat saja harga emas harga $500 per troy ounce di tahun 1987 turun terus sampai $260 per troy ounce tahun 1999. Jadi jangan cuman dilihat pas naiknya saja -- tetapi pas turunnya juga dahsyat. Apalagi kalau anda melihatnya dari puncak harga emas tahun 1980 yang mencapai hampir $ 900 per troy ounce. Kalau anda beli di harga itu -- wah investasi anda negatif selama PULUHAN tahun. Sementara kalau pas di tahun 1980 itu anda beli portofolio S&P 500 -- saat itu posisinya di index 170, bandingkan dengan posisi sekarang yang 1200. Berarti investasi anda di S&P sudah naik 700% lebih. Kalau sekadar untuk portfolio diversification -- ya nggak masalah beli sedikit emas. Namanya juga diversifikasi. Tapi kalau buat "safe heaven" -- nanti dulu. Kalau dihitung dengan tingkat inflasi -- pegang emas itu malah rugi - karena ternyata performanya dalam jangka panjang (setidaknya sejak tahun 1980) ternyata kalah melawan inflasi. 7. Bagaimana kalau negara Arab menahan minyaknya for any reason (ladang minya di Irak belum beroperasi dengan baik dan ada banjir bandang di new orleans) seperti kemarin ? Yang berakibat harga BBM di Indonesia naik 2 kali lipat itu ? Coba bayangkan apa jadinya ekonomi Amerika kalau tiba-tiba Saudi Arabia meminta pembayaran minyaknya dengan emas? Mungkin akan segera diinvasi. Karena setahu saya Saddam Husein yang kena invasi itu, hanya mau menerima Euro sebagai alat pembayaran minyaknya. Minyak bumi bersifat "buyer market". Jadi penentu adalah pihak pembeli. Bukan penjual. Kalaupun Saddam Hussein pernah ngotot hanya mau menjual minyaknya untuk ditukar Euro - itu semata-mata supaya assetnya tidak gampang dibekukan oleh pemerintah Amerika, sebagaimana yang pernah terjadi di Iran pasca kejatuhan Shah. Dan lagi dengan menjual dalam nominasi Euro - tetap saja minyak Irak di masa Saddam bisa saja masih mengalir ke Amerika, karena akan selalu ada calo di Eropa yang akan bisa menjual kembali ke pihak manapun (semisal Amerika) dalam bentuk pembayaran apapun, sejauh harganya cocok. Perdagangan di dunia itu tidak berjalan linear - melainkan paralel dan simultan. Di tahun 1973 - Embargo Arab terhadap Amerika sekalipun tidak mampu menghalangi mekanisme pasar ini. Minyak Arab tetap saja bisa mengalir ke Amerika dengan sedikit harga mark-up tentunya -- karena ada calo-calo yang memanfaatkan selisih harga dengan membeli minyak dari Arab dan menjualnya kembali ke Amerika. Yang dapat untung siapa? Ya calo. Dan karena calo ini jumlahnya banyak serta saling bersaing -- maka selisih harganya makin lama makin tipis. Dan berarti embargo tersebut semakin tidak efektif. Dan seperti kita tahu amerika tetap baik baik saja selepas krisi minyak itu, tapi indonesia masih tekor sampai sekarang. 8. Sekarang sedikit studi dari jaman nabi. Perak terbukti sangat tahan inflasi. Sebagai contoh ekstrimnya, pada zaman Nabi Muhammad SAW, harga seekor ayam bisa dibeli dengan harga 1 Dirham. 1 (satu) Dirham adalah Perak Murni 95 % seberat 3 (tiga) Gram. Setelah 1.400 tahun kemudian, Desember 2002, harga ayam masih terbeli dengan 1 Dirham, setara dengan Rp.11.158,00. Mana ada mata uang lainnya yang mampu mempunyai nilai nominal sekaligus nilai intrinsik yang sedemikian tegar sepanjang masa seperti itu ?. Yang jadi pertanyaan tentunya adalah: Di jaman Nabi Muhammad penghasilan orang bekerja satu hari itu bisa membeli berapa ekor ayam? Paling-paling 2-3 ekor. Kebutuhan orang akan ayam - sangat-sangat terbatas. Paling-paling seekor sehari. Itupun dalam seminggu pasti bosan kalau makan ayam melulu. (saya saja yang berusaha ngirit uang saku dengan cara makan ayam tiap hari selama 3 bulan terakhir -- benar-benar sudah muak dengan ayam. Pulang ke Indonesia Oktober nanti saya sudah janji tidak akan mau lagi makan ayam selama setidaknya 3 bulan...) Banyak hal yang lebih berharga dan berguna ketimbang ayam. atau kambing. atau onta. sebagaimana yang ada di zaman nabi. Nah sekarang ini gaji orang satu hari bisa beli puluhan ayam, dan gaji sebulan seorang manajer bisa membeli ribuan ayam. Pertanyaannya tentu - apa anda bisa ketemu manajer yang mau dibayar dengan ayam? Sekalipun jumlahnya ribuan? Tentu saja tidak. Itu sebabnya menggunakan ukuran "zaman Nabi" untuk ekonomi modern -- ya jelas-jelas sebuah tindakan mundur dan ngawur. Di zaman Nabi - orang mungkin nggak butuh komputer dan lebih butuh ayam. Di zaman kini sebuah komputer bisa jauh lebih berharga daripada ribuan ekor ayam. Zaman sekarang ini adalah zaman akal budi. Jadi ada baiknya kita gunakan itu - ketimbang menggunakan ukuran yang sudah jauh kelewatan zaman. Bodoh sekali kalau di jaman sekarang ini kemakmuran cuma diukur dengan kepemilikan kambing atau ayam.... dan sama dengan itu juga -- bodoh sekali kalau kemakmuran diukur dengan kepemilkan emas Data diolah dari diskusi di milis apakabar. salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: "aris solikhah" <fm_solihah@xxxxxxxxx> 1. Bahwa penggunaan uang kertas itu boleh-boleh saja, hanya saja dalam Islam. Jumlah uang kertas yang dikeluarkan pemerintah memiliki nilai nominal setara dengan emas yang disimpan di bank Negara Islam. 2. (Emas dipakai karena hanya logam emas lah yang paling stabil baik secara fisik atau kimia.). 3. Atau jumlah uang kertas yang beredar memiliki back up- an setara dengan minimal separuh nilai emas di bank Negara. Maksudnya adalah ketika bank Negara Islam mengeluarkan uang kertas 1 trilyun maka di bank Negara Islam ada jumlah emas senilai (kalau diuangkan) minimal 0,5 trilyun. Hal ini supaya uang kertas atau obligasi dan apalah itu yang dikeluarkan/cetak bank Negara Islam memiliki nilai rill (bukan kertas hanya bertuliskan Rp 100 ribu saja seperti uang monopoli) dan stabil nilainya. 4. Dollar Amerika menggunakan mekanisme seperti ini bukan? Dimana uang dollar yang dikeluarkan ada cadangan emasnya di bank mereka. Makanya mas Nugroho masuk akal juga kenapa Freeport mencari emas ke Irian dan > Negara-negara Afrika. ^_^. Mereka need gold untuk menstabilkan dollar bila sewaktu-waktu anjlok nilainya. *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **