** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/21/opini/2441410.htm Utang dan "Gerbang ke Surga" Benny Susetyo Tanpa terasa, utang luar negeri bangsa ini menjadi momok menakutkan. Bangsa ini seolah tak berdaya menghadapi utang, warisan rezim masa lalu maupun masa kini. Utang luar negeri telah menyandera bangsa, membuat kita mendekati ajal, membuat kita beranggapan bahwa membayar utang sebagai rutinitas, tanpa pertanyaan mengapa hal itu harus dilakukan. Apa yang diperoleh negara dari keringat rakyat seolah hanya untuk membayar dan menambah utang. Untuk membangun dan menyejahterakan bangsa, hanya diperoleh dari sisa-sisa pembayaran utang. Hingga Mei 2005, utang luar negeri Indonesia-swasta dan pemerintah-mencapai 137,518 miliar dollar AS, terdiri 78,841 miliar dollar AS utang fasilitas kredit ekspor, bank, dan nonbank. Melihat realitas ini, siapa pun yang jadi pemimpin akan kesulitan membangun bangsa mandiri, apalagi di tengah kubangan utang. Ketergantungan akan utang membuat bangsa ini tak lagi memiliki visi memerdekakan diri. Utang membuat bangsa ini tidak mampu menata kehidupan lebih baik. Orientasi kebijakan ekonomi ujungnya untuk membayar utang. Akibatnya, subsidi untuk kaum miskin dipangkas. Demi membayar utang, dibuat undang-undang yang mengarah pada privatisasi berbagai badan publik yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kita hidup di tengah jeratan global, di tengah perintah orang lain. Spiritualitas agama Kini saatnya agama berikut spritualitasnya bergerak dan terlibat perjuangan menyadarkan umatnya, termasuk solusi bagaimana kita bangkit. Dalam pandangan Ianua Coeli, "gerbang ke surga", agama dituntut mampu merumuskan dan mencari jalan keluar aneka persoalan manusia. Utang hanya akan membuat manusia terasing dari kekayaannya sendiri. Gerbang ke surga adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan pada suatu titik di mana dunia "sini" dan "sana" bersentuhan secara praktis. Agama harus mampu merumuskan persoalan yang ada di dunia untuk membuat umat sadar bahwa agama tidak melepaskan diri masalah manusia. Belajar dari pengalaman negara-negara penerima pemotongan utang, seharusnya hal ini tidak membuat elite kita besar kepala merasa bisa mengatasi. Sudah seharusnya elite berani memulai gerakan penghapusan utang. Dana untuk membayar utang bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, proyek padat karya, membangun teknologi tepat guna untuk mendorong peningkatan taraf hidup rakyat. Dana itu lebih dari cukup untuk memulai gerakan menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Di sinilah komunitas agama memikirkan hal lebih penting dalam kasus utang. Gerakan internasional Upaya menghapus utang sudah menjadi gerakan internasional, mendesak kreditor internasional menghapus utang, seperti Filipina, Argentina, Afrika Selatan, Bolivia, dan Porta Allegre. Indonesia baru dipelopori sedikit orang. Pada awal 1970-an Presiden Soekarno mewariskan utang kepada Soeharto sebesar dua miliar dollar AS. Di awal pemerintahannya, Soeharto pernah menikmati kebijakan pemotongan utang luar negeri dari para kreditor berkat kata-kata Josef Abs asal Jerman, "Kewajiban membayar utang suatu negara yang masih lemah perekonomiannya harus dalam perbandingan yang sehat dengan neraca perdagangan luar negerinya." Meksiko, saat mengalami krisis ekonomi, memperoleh penjadwalan utang dan pengurangan utang hingga tiga miliar dollar AS. Pada tahun 1990-an, Meksiko kembali menjadwal ulang utang 37 miliar dollar AS dan penghapusan utang delapan miliar dollar AS atau delapan persen dari total utang jangka panjang. Sampai 1996, Meksiko masih mendapat pengurangan utang sebesar tiga miliar dollar ASA. Kini kita menunggu langkah nyata pemerintah. Saatnya konsep gerbang ke surga, seperti yang ada di langit harus didaratkan ke bumi. Membumikan gerbang ke surga adalah panggilan umat beragama untuk mendesakkan elite politik agar berani menghentikan utang dengan mengambil pilihan pahit penghapusan utang serta penjadwalan kembali. Kepada elite harus disadarkan, kita sudah tidak memiliki apa pun yang akan dibayarkan kepada kreditor, tinggal harga diri dan kedaulatan yang bisa digunakan untuk membayar. BENNY SUSETYO Rohaniwan [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **