[nasional_list] [ppiindia] Utang dan "Gerbang ke Surga"

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 21 Feb 2006 00:06:03 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/21/opini/2441410.htm

 
Utang dan "Gerbang ke Surga" 


Benny Susetyo



Tanpa terasa, utang luar negeri bangsa ini menjadi momok menakutkan. Bangsa ini 
seolah tak berdaya menghadapi utang, warisan rezim masa lalu maupun masa kini.

Utang luar negeri telah menyandera bangsa, membuat kita mendekati ajal, membuat 
kita beranggapan bahwa membayar utang sebagai rutinitas, tanpa pertanyaan 
mengapa hal itu harus dilakukan. Apa yang diperoleh negara dari keringat rakyat 
seolah hanya untuk membayar dan menambah utang. Untuk membangun dan 
menyejahterakan bangsa, hanya diperoleh dari sisa-sisa pembayaran utang.

Hingga Mei 2005, utang luar negeri Indonesia-swasta dan pemerintah-mencapai 
137,518 miliar dollar AS, terdiri 78,841 miliar dollar AS utang fasilitas 
kredit ekspor, bank, dan nonbank.

Melihat realitas ini, siapa pun yang jadi pemimpin akan kesulitan membangun 
bangsa mandiri, apalagi di tengah kubangan utang. Ketergantungan akan utang 
membuat bangsa ini tak lagi memiliki visi memerdekakan diri. Utang membuat 
bangsa ini tidak mampu menata kehidupan lebih baik. Orientasi kebijakan ekonomi 
ujungnya untuk membayar utang. Akibatnya, subsidi untuk kaum miskin dipangkas.

Demi membayar utang, dibuat undang-undang yang mengarah pada privatisasi 
berbagai badan publik yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kita hidup di 
tengah jeratan global, di tengah perintah orang lain.

Spiritualitas agama

Kini saatnya agama berikut spritualitasnya bergerak dan terlibat perjuangan 
menyadarkan umatnya, termasuk solusi bagaimana kita bangkit.

Dalam pandangan Ianua Coeli, "gerbang ke surga", agama dituntut mampu 
merumuskan dan mencari jalan keluar aneka persoalan manusia. Utang hanya akan 
membuat manusia terasing dari kekayaannya sendiri. Gerbang ke surga adalah 
istilah yang dipakai untuk menunjukkan pada suatu titik di mana dunia "sini" 
dan "sana" bersentuhan secara praktis. Agama harus mampu merumuskan persoalan 
yang ada di dunia untuk membuat umat sadar bahwa agama tidak melepaskan diri 
masalah manusia.

Belajar dari pengalaman negara-negara penerima pemotongan utang, seharusnya hal 
ini tidak membuat elite kita besar kepala merasa bisa mengatasi. Sudah 
seharusnya elite berani memulai gerakan penghapusan utang.

Dana untuk membayar utang bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, 
proyek padat karya, membangun teknologi tepat guna untuk mendorong peningkatan 
taraf hidup rakyat. Dana itu lebih dari cukup untuk memulai gerakan 
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Di sinilah komunitas agama 
memikirkan hal lebih penting dalam kasus utang.

Gerakan internasional

Upaya menghapus utang sudah menjadi gerakan internasional, mendesak kreditor 
internasional menghapus utang, seperti Filipina, Argentina, Afrika Selatan, 
Bolivia, dan Porta Allegre. Indonesia baru dipelopori sedikit orang.

Pada awal 1970-an Presiden Soekarno mewariskan utang kepada Soeharto sebesar 
dua miliar dollar AS. Di awal pemerintahannya, Soeharto pernah menikmati 
kebijakan pemotongan utang luar negeri dari para kreditor berkat kata-kata 
Josef Abs asal Jerman, "Kewajiban membayar utang suatu negara yang masih lemah 
perekonomiannya harus dalam perbandingan yang sehat dengan neraca perdagangan 
luar negerinya."

Meksiko, saat mengalami krisis ekonomi, memperoleh penjadwalan utang dan 
pengurangan utang hingga tiga miliar dollar AS. Pada tahun 1990-an, Meksiko 
kembali menjadwal ulang utang 37 miliar dollar AS dan penghapusan utang delapan 
miliar dollar AS atau delapan persen dari total utang jangka panjang. Sampai 
1996, Meksiko masih mendapat pengurangan utang sebesar tiga miliar dollar ASA.

Kini kita menunggu langkah nyata pemerintah.

Saatnya konsep gerbang ke surga, seperti yang ada di langit harus didaratkan ke 
bumi. Membumikan gerbang ke surga adalah panggilan umat beragama untuk 
mendesakkan elite politik agar berani menghentikan utang dengan mengambil 
pilihan pahit penghapusan utang serta penjadwalan kembali.

Kepada elite harus disadarkan, kita sudah tidak memiliki apa pun yang akan 
dibayarkan kepada kreditor, tinggal harga diri dan kedaulatan yang bisa 
digunakan untuk membayar.

BENNY SUSETYO 
Rohaniwan


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Utang dan "Gerbang ke Surga"