** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Asumsi ini sangat subjektif sekali, karena hanya bisa diterima oleh komunitas Muslim (termasuk saya), tetapi bagi mereka yang berada diluar komunitas Muslim belum tentu bisa menerima asumsi anda. Saya yakin banyak orang yg tidak suka adzan (non muslim)tapi mereka sangat menghargai waktu. Yustam@xxxxxxxxx wrote: mungkin hanya orang hatinya telah tertutup bila mendengar adzan merasa terganggu, adzan itu menunjukkan perputaran waktu .. adzan menyadarkan manusia bahwa bumi itu berputar, dia menyadarkan bahwa kita telah melawati suatu masa dan akan menuju pada suatu masa ... adzan mengajarkan manusia arti pentingnya untuk istirahat ... mungkin bagi workoholic, atau molorholic hal ini sangat mengganggu ... adzan dan sholat mengajarkan kita begitu pentingnya waktu sehingga memanfaatkan waktu yang berharga sungguh merupakan hal yang berharga dalam hidup ini ... ada kalanya kita harus beristirahat dan melihat diri kita dan tuhan kita bahwa kita hanyalah seorang hamba ini namanya bekerja sambil berdo'a (shalat) atau apa yang disebut "ora at labora" kita bukanlah robot yang bekerja tanpa batas waktu ..... salam Waduhhh....tambah kerjaan lagi nih. Siapa yg berwenang utk mengkoordinir waktu adzan. Lagian selama ini saya belum mendengar ada adzan yg mengganggu orang Istirahat. Apakah ada waktu adzan pada tengah malam ketika manusia terlelap tidur, hampir semua adzan hanya ada pada siang hari (kecuali Isya dan subuh). Dan kalopun ada orang yg tidur pd siang hari mungkin orang tsb pengangguran ataupun jika ada yg dapat sip kerja malam biasanya pulang jam 7 pagi, dan mungkin tidur selama lk 5 jam, dan baru ada adzan lagi sekitar jam 12 siang. jadi kalo ada yg merasa terganggu dengan suaran adzan, kayaknya terlalu dibuat-buat. Ada adzan saja ummat Islam banyak yang kebablasan (ketiduran) apalagi tidak ada azdan, hal ini menandakan bahwa adzan tidak mempengaruhi (menganggu) aktivitas tidur mereka. Jadi terlalu sepele masalah ini utk dibahas. Arriko Indrawan <arriko.indrawan@xxxxxxxxxxxxxxxx> wrote:Sekedar usulan kecil : 1. Lebih baik Masjid yg mengumandangkan adzan dikoordinasi dan digilir di masing-masing Kelurahan, 2 atau 3 masjid saja yg mengumandangkan adzan untuk satu waktu sholat supaya suara adzan terdengar merdu dan indah 2. Pengajian di Masjid atau ceramah di masjid selain jumatan tdk perlu menggunakan Loudspeaker luar. Acara tsb lebih sering adlh acara orang yg hadir di Masjid pd saat itu. Orang lewat ataupun orang yg di rumah amat sangat sedikit yg mendengarkannya, bahkan mungkin hampir tdk ada yg mendengarkan. Selain itu, biaya listrik masjid menjadi lebih hemat dan masa pakai alat-alat elektroniknya bisa lebih panjang. Bagaimana?? Salam, Arriko I Carla Annamarie To: Arriko Indrawan/PRUIDN/IDN/Prudential@PRUASIA 01/26/2005 11:57 cc: AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal ----- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 01/26/2005 11:58 AM ----- abie zahra <abiezahra@yahoo. To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx com> cc: Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang 01/26/2005 11:50 Tak Dikenal AM Please respond to ppiindia Ha...ha...ha......kocak cara berpikirnya, kayak Mr. Bean. Hua.....ha....ha.....ha......huek!! cuh!!! Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:Di Turki yang berpenduduk 99,9% beragama Islam ada peraturan pembatasan keras suara LOUDSPEAKER, jadi tidak keras seenaknya seperti di Indonesia. Pembatasan ini dibuat agar tidak menganggu orang yang membutuhkan istirahat karena kerja shift, sakit dsb. Bayangkan saja yang bekerja shift kalau tidak tidur betul, bisa ngantuk-ngatuk di pekerjaan. Kalau ngatuk di tempat kerja berarti bisa bekerja tidak betul, mudah membuat kesalahan jadi produktivitas tidak optimal atau juga bisa mudah mendapat kecelakan di pabrik. Kalau sopir bus ngantuk bisa membuat kecelakan lalu lintas atau juga membahayakan keselematan penumpang.. ----- Original Message ----- From: <samsi.d@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Tuesday, January 25, 2005 9:45 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal > > Sekali lagi tolong jangan diputar-putar bung, > coba ikuti tulisan ini dari awal, yang di kritik itu bukan Azannya tetapi > azan yang menggunakan Loud Speaker, (memang dalam tulisan ini saya lupa > memasukkan kata "LOUDSPEAKER" ) > Sekali lagi yang saya kritik adalah penggunaan LOUDSPEAKER nya. > tetapi kalau anda ikuti diskusi ini dan baca tulisan dibawah ini dengan > benar, pasti diskusi ini menjadi menarik. > Tetapi terserah anda semua sih, kalau mau jadi ISLAM yang terbuka, besar > dan maju sebaiknya setiap kritik ditelaah dengan baik > Kalau saya menganggap kritik atau realitas yang terjadi adalah masukan > yang membuat kita dewasa, tetapi kalau dianggap menyerang ISLAM atau > mediskreditkan ISLAM, maka saya kira tidak perlu dilanjutkan lagi diskusi > ini, karena tidak akan ada berhentinya (setiap tesis pasti ada > antitesisnya dan menimbulkan hipotesis yang baru). > > Wassalam, > > Samsi Darmawan > > > > > > "MHOEL" <mulyadi@xxxxxxxxxxxxx> > 01/25/2005 03:20 PM > Please respond to ppiindia > > To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> > cc: > Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak > Dikenal > > > > Jangan berlebihan lah..... > Ini siapa yang harus mentoleransi siapa. > > Tidak ada alasan untuk keberatan dengan orang2 yang menjalankan > ibadahnya, > apa lagi dilingkungannya sendiri. > > Adzan adalah panggilan sholat untuk muslim. Masak manggil orang harus > bisik2. Nyang bener aja. > Sama halnya dengan muslim di lingkuanganku yang nggak protes suara > loceng > gereja yang berdentang setiap jam 5 sore. Juga tidak ada yang protes > ketika > etnis tionghoa bakar dupa yang lidinya ditaruh di pintu masuk rumah. Terus > terang baunya nggak enak dan menganggu, tapi nggak ada tuh muslim di > lingkungan ku yang protes. > > > ----- Original Message ----- > From: <samsi.d@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx> > To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> > Sent: Tuesday, January 25, 2005 2:23 PM > Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal > > > > > > Bung Rahman, > > Memang sampai saat ini belum ada umat Islam yang melakukan pengrusakan > > yang dilatar belakangi Azan, rasanya saya tidak bilang begitu, coba > anda > > baca lagi. > > Begitu juga dengan yang protes, tidak pernah ada, tetapi yang > berkeberatan > > banyak, mereka tidak berani ngomong terus terang karena takut. > > Sekali lagi karena takut. > > Dan saya katakan, mereka takut kalau menentang azan, akan dikira > menentang > > Islam, dan menentang Islam berarti menentang mayoritas, dan akan > berakibat > > pengrusakan rumah. > > Sekali lagi akan berakibat pengrusakan rumah yang protes apalagi kalau > > yang protes itu Cina. > > Memang bunyi azan itu cuma lima menit, tetapi kalau anda sedang > enak-enak > > tidur lalu dibangunkan oleh suara gaduh apakan anda bisa tidur lagi? > > apakah tidak jengkel, (Misalnya tetangga anda menyetel Baghawad Gita > > keras-keras, jam 3 pagi selama 5 menit saja). > > lagipula Azan itu enak didengar hanya oleh umat Muslim, tetapi umat > lain, > > pasti sebal mendengarnya. Jadi jangan mengukur keindahan itu > menggunakan > > telinga anda. > > Kalau soal mencari alasan sih, ada sejuta alasan untuk mencari > pembenaran, > > jadi saya tidak mau bahas soal ini. > > Ini soal toleransi, itu saja. > > > > Berita dibawah ini adalah sepotong berita kejadian di Rengas Dengklok > 30 > > Januari 1997 > > (Sengaja saya quote bagian penting saja, karena beritanya panjang - > contoh > > - dimana rumah orang cina dibakar karena merasa terganggu suara bedug) > > Sekali lagi ini cuma contoh > > > > Kepada Mutiara, sejumlah warga yang bermukim di seputar lokasi sumber > > kerusuhan dan Jalan Raya Rengasdengklok mengatakan, aksi protes > anti-Cina > > mulai berkobar sekira pukul 04.00 WIB, menjelang makan sahur. > > Saat anak-anak Kampung Warudoyong memukul beduk di langgar untuk > > membangunkan warga sekitar, satu keluarga Cina di dekatnya menyatakan > > merasa > > terganggu oleh suara tersebut. Keluarga itu menegurnya dengan kasar. > > "Kaya' > > kelelawar saja. Kalau siang tidur, malam ribut...," kata Ari, 16 > tahun, > > warga Warudoyong. > > Samsi Darmawan > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx --------------------------------- Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **