** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.indomedia.com/bpost/022005/21/opini/opini1.htm Senin, 21 Februari 2005 02:19 Tak Kuasanya Menteri Kehutanan Oleh : HM Said Setelah terundurnya pertemuan antara Menteri Kehutanan dengan para anggota DPD wakil-wakil propinsi di Kalimantan --yang tergabung dalam kaukus DPD Kalimantan-- maka pada tgl 26 Januari 2005 berlangsunglah pertemuan dimaksud dengan didahului ucapan maaf dari Menteri Kehutanan. Ketua kaukus DPD Kalimantan Prof KMA Usof menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting dalam rangka mempertahankan pulau Kalimantan sebagai paru-parunya dunia dan mendukung langkah-langkah yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan dalam upaya memberantas illegal logging (penebangan liar) yang sekarang ini sangat marak di seluruh nusantara khususnya di kawasan pulau Kalimantan. Namun nampaknya tekad dan upaya yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan sebagai kepanjangan tangan Kabinet SBY-YK belum mendatangkan tanda-tanda yang menggembirakan. Keempat wakil propinsi menyampaikan laporan uneg-uneg, kekecewaan-kekecewaan atas janji-janji menteri yang tidak menjadi kenyataan. Juga dilaporkan olah para oknum di dinas Kehutanan yang terlibat. Diungkapkan pula tidak adanya tindakan tegas terhadap para cukong, kayu-kayu sitaan yang menguap. Kemudian yang tertangkap hanya kroco-kroco yang memang sudah siap pasang badan. Lelang kayu jatuh pada si pelaku illegal logging dengan harga yang sangat murah. Terlibatnya oknum aparat keamanan semua angkatan, dan berlangsungnya terus penebangan liar. Malah ada yang memasalahkan menteri kehutanan pernah naik pesawat carteran bersama cukong kayu dan dibayari oleh cukong yang bersangkutan (dibenarkan oleh Menteri karena ketidaktahuan). Pokoknya apa yang terjadi di daerah dan dilihat nyata oleh masyarakat di banua pada umumnya, tidak terkecuali oleh para anggota DPD, pada siang itu keluar semua. Wakil Kalimantan Tengah malah menyampaikan data-data yang up to date. Pada saat pertemuan ini berlangsung, di Kalimantan Tengah ada beberapa kapal yang nama, letak dan jumlah muatannya jelas dilaporkan. Demikian juga cukong dan backingnya. Menteri Kehutanan beserta jajarannya kelihatannya cukup dibuat repot. Untung ruangan pakai AC sentral sehingga keringat dingin tidak keluar. Penjelasan Menteri Tentu saja ucapan terimakasih disampaikan oleh Menteri Kehutanan atas informasi-informasi tersebut. Beliau mengetahui bahwa hampir semua aparat terlibat, data-data seperti yang disampaikan oleh para anggota DPD, juga sudah disampaikan oleh jajaran departemen Kehutanan kepada fihak Kepolisian, tapi Menteri sendiri tidak mengerti mengapa tindakan secara besar-besaran be;um juga dilakukan. Interupsi anggota yang menyatakan bahwa kepolisian kurang dana, sulit mengamankan kayu sitaan, daerah tidak mendapat bagian dari hasil lelang kayu menjadi perhatian Menteri. Nama 40 cukong dan barangkali sekarang bertambah, dimana diantaranya ada yang berwarganegara Malaysia yang disampaikan oleh Menteri ke pihak kepolisian, nampak aman-aman saja, barangkali sekarang ini sedang main golf dengan para pejabat negara. Menteri mengatakan bahwa berdasarkan Undang-Undang, maka aparat Kepolisianlah yang berwenang menangani illegal logging tersebut. Kejaksaan Agungpun tidak bisa masuk, kecuali jika ada unsur korupsinya. Menteri tetap menuntut agar para cukong ditangkap oleh pihak kepolisian, karena data-datanya cukup lengkap. Namun beliau juga mengatakan bahwa para cukong itu ibarat belut dalam oli. Yang lebih memprihatinkan lagi ialah dalam era otonomi ini, kewenangan urusan kehutanan termasuk yang diserahkan kepada pemerintah daerah, karenanya menteri kehutanan tidak berwenang lagi mengatur aparat dinas kehutanan yang ada di daerah. Mereka sekarang ini berada di bawah Kepala Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota). Maka lengkaplah penderitaan Menteri Kehutanan kita ini. Beliau nampaknya bingung juga menghadapi situasi sekarang ini. Sebenarnya para Kepala Daerah mempunyai wewenang besar untuk menanggulangi masalah illegal logging tersebut. Masalahnya apakah para Kepala Daerah itu cukup peka, cukup menyadari bahaya illegal logging bagi bangsa dan negara dan yang terpenting apakah para Kepala Daerah itu sanggup bekerjasama (jika tidak bisa memerintahkan) aparat kepolisian di daerah untuk menanganinya? Menteri juga menyadari, bahwa kayu log kita banyak dibawa dan diseludupkan keluar negeri, buktinya ekspor hasil kayu negara-negara Cina, Malaysia, Thailand naik terus, sedangkan hutan mereka tidak susut. Menteri menjanjikan mengambil langkah-langkah antara lain: mengupayakan lahirnya Inpres tentang illegal logging, sehingga penanganannya diharapkan lebih serius, terutama oleh aparat hukum. Harga dasar kayu yang akan dilelang ditetapkan, hasil lelang akan disediakan bagi aparat yang membantu. Juga diusulkan pemantapan kawasan, berupa pemetaan ulang potensi hutan kita, sehingga tidak terjadi lagi beda penafsiran antara pusat dan daerah. Revitalisasi industri perkayuan, dimana kami mengusulkan pemangkasan capasitas produksi bagi industri-industri yang tidak jelas bahan bakunya dari mana. Mengaktipkan dan melibatkan masyarakat di sekitar hutan untuk menjaga kelestarian hutan, bukan terlibat membantu para cukong, baik dengan dalih pembangunan atau menggunakan istilah hutan rakyat melalui koperasi. Gerakan rehabilitas lahan Nasional dengan pengaturan kembali, berdasarkan kegagalan selama ini. Contoh kegagalan reboisasi di Riam Kanan. Dana-dana DAK-DR yang selama ini diserahkan kepada daerah, disinyalir sebagian besar di korupsi. Diharapkan segera lahir PP tentang tanah ulayat, sebagai amanat UU tentang Kehutanan. Harapan-harapan DPD-RI wakil Kalimantan telah menyampaikan laporan, saran dan harapan sayang mereka bukan eksekutip, jadi hanya bisa mengusulkan. Semoga Presiden dan aparatnya memperhatikan dan menyediakan cukup anggaran untuk menanggulanginya. Pihak Kepolisian hendaknya sadar betul bahwa wewenang ada pada mereka dalam tarap awal penertiban. Aparat yang terlibat agar ditindak tegas. Semoga Kepala daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota) menyadari wewenang yang dipunyainya dalam bidang kehutanan, dan menyediakan anggaran yang cukup untuk pengamanan dan pelestarian hutan. Semoga DPRD (Propinsi dan Kabupaten/Kota) menyadari apa akibat illegal logging bagi daerah ini, bangsa dan dunia. Karenanya mereka hendaknya berperan aktip dalam melakukan pengawasan. Pemerintah hendaknya berani memangkas kapasitas produksi industri perkayuan disesuaikan dengan kemampuan hutan kita. Mereka inilah sebenarnya penadah illegal logging di samping yang diseludupkan keluar negeri. Kalau penadahnya dieliminir, yakinlah illegal logging akan berkurang. Masyarakat hendaknya berani melaporkan apa adanya dan kami DPD siap menampung laporan masyarakat untuk kami tindak lanjuti. Diharapkan jgua DPRD siap menerima pelaporan serupa. Untuk sementara biarlah devisa dari hasil industri perkayuan berkurang, asal hutan kita selamat. Selanjutnya mari kita belajar dari negara-negara kecil Skandinavia khususnya Finlandia yang dengan hutannya yang tidak seberapa, devisa perkayuan mereka cukup besar. Mantan Gubernur, DPD Kalsel ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **