[nasional_list] [ppiindia] Tak Kuasanya Menteri Kehutanan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 20 Feb 2005 23:53:24 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

http://www.indomedia.com/bpost/022005/21/opini/opini1.htm
Senin, 21 Februari 2005 02:19

Tak Kuasanya Menteri Kehutanan
Oleh : HM Said

Setelah terundurnya pertemuan antara Menteri Kehutanan dengan para anggota 
DPD wakil-wakil propinsi di Kalimantan --yang tergabung dalam kaukus DPD 
Kalimantan-- maka pada tgl 26 Januari 2005 berlangsunglah pertemuan dimaksud 
dengan didahului ucapan maaf dari Menteri Kehutanan. Ketua kaukus DPD 
Kalimantan Prof KMA Usof menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting 
dalam rangka mempertahankan pulau Kalimantan sebagai paru-parunya dunia dan 
mendukung langkah-langkah yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan dalam 
upaya memberantas illegal logging (penebangan liar) yang sekarang ini sangat 
marak di seluruh nusantara khususnya di kawasan pulau Kalimantan. Namun 
nampaknya tekad dan upaya yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan sebagai 
kepanjangan tangan Kabinet SBY-YK belum mendatangkan tanda-tanda yang 
menggembirakan.

Keempat wakil propinsi menyampaikan laporan uneg-uneg, kekecewaan-kekecewaan 
atas janji-janji menteri yang tidak menjadi kenyataan. Juga dilaporkan olah 
para oknum di dinas Kehutanan yang terlibat. Diungkapkan pula tidak adanya 
tindakan tegas terhadap para cukong, kayu-kayu sitaan yang menguap. Kemudian 
yang tertangkap hanya kroco-kroco yang memang sudah siap pasang badan. 
Lelang kayu jatuh pada si pelaku illegal logging dengan harga yang sangat 
murah. Terlibatnya oknum aparat keamanan semua angkatan, dan berlangsungnya 
terus penebangan liar. Malah ada yang memasalahkan menteri kehutanan pernah 
naik pesawat carteran bersama cukong kayu dan dibayari oleh cukong yang 
bersangkutan (dibenarkan oleh Menteri karena ketidaktahuan). Pokoknya apa 
yang terjadi di daerah dan dilihat nyata oleh masyarakat di banua pada 
umumnya, tidak terkecuali oleh para anggota DPD, pada siang itu keluar 
semua.

Wakil Kalimantan Tengah malah menyampaikan data-data yang up to date. Pada 
saat pertemuan ini berlangsung, di Kalimantan Tengah ada beberapa kapal yang 
nama, letak dan jumlah muatannya jelas dilaporkan. Demikian juga cukong dan 
backingnya.

Menteri Kehutanan beserta jajarannya kelihatannya cukup dibuat repot. Untung 
ruangan pakai AC sentral sehingga keringat dingin tidak keluar.
Penjelasan Menteri
Tentu saja ucapan terimakasih disampaikan oleh Menteri Kehutanan atas 
informasi-informasi tersebut. Beliau mengetahui bahwa hampir semua aparat 
terlibat, data-data seperti yang disampaikan oleh para anggota DPD, juga 
sudah disampaikan oleh jajaran departemen Kehutanan kepada fihak Kepolisian, 
tapi Menteri sendiri tidak mengerti mengapa tindakan secara besar-besaran 
be;um juga dilakukan.

Interupsi anggota yang menyatakan bahwa kepolisian kurang dana, sulit 
mengamankan kayu sitaan, daerah tidak mendapat bagian dari hasil lelang kayu 
menjadi perhatian Menteri. Nama 40 cukong dan barangkali sekarang bertambah, 
dimana diantaranya ada yang berwarganegara Malaysia yang disampaikan oleh 
Menteri ke pihak kepolisian, nampak aman-aman saja, barangkali sekarang ini 
sedang main golf dengan para pejabat negara.

Menteri mengatakan bahwa berdasarkan Undang-Undang, maka aparat 
Kepolisianlah yang berwenang menangani illegal logging tersebut. Kejaksaan 
Agungpun tidak bisa masuk, kecuali jika ada unsur korupsinya. Menteri tetap 
menuntut agar para cukong ditangkap oleh pihak kepolisian, karena 
data-datanya cukup lengkap. Namun beliau juga mengatakan bahwa para cukong 
itu ibarat belut dalam oli.

Yang lebih memprihatinkan lagi ialah dalam era otonomi ini, kewenangan 
urusan kehutanan termasuk yang diserahkan kepada pemerintah daerah, 
karenanya menteri kehutanan tidak berwenang lagi mengatur aparat dinas 
kehutanan yang ada di daerah. Mereka sekarang ini berada di bawah Kepala 
Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota). Maka lengkaplah penderitaan Menteri 
Kehutanan kita ini. Beliau nampaknya bingung juga menghadapi situasi 
sekarang ini.

Sebenarnya para Kepala Daerah mempunyai wewenang besar untuk menanggulangi 
masalah illegal logging tersebut. Masalahnya apakah para Kepala Daerah itu 
cukup peka, cukup menyadari bahaya illegal logging bagi bangsa dan negara 
dan yang terpenting apakah para Kepala Daerah itu sanggup bekerjasama (jika 
tidak bisa memerintahkan) aparat kepolisian di daerah untuk menanganinya?

Menteri juga menyadari, bahwa kayu log kita banyak dibawa dan diseludupkan 
keluar negeri, buktinya ekspor hasil kayu negara-negara Cina, Malaysia, 
Thailand naik terus, sedangkan hutan mereka tidak susut.

Menteri menjanjikan mengambil langkah-langkah antara lain:
mengupayakan lahirnya Inpres tentang illegal logging, sehingga penanganannya 
diharapkan lebih serius, terutama oleh aparat hukum. Harga dasar kayu yang 
akan dilelang ditetapkan, hasil lelang akan disediakan bagi aparat yang 
membantu. Juga diusulkan pemantapan kawasan, berupa pemetaan ulang potensi 
hutan kita, sehingga tidak terjadi lagi beda penafsiran antara pusat dan 
daerah.

Revitalisasi industri perkayuan, dimana kami mengusulkan pemangkasan 
capasitas produksi bagi industri-industri yang tidak jelas bahan bakunya 
dari mana. Mengaktipkan dan melibatkan masyarakat di sekitar hutan untuk 
menjaga kelestarian hutan, bukan terlibat membantu para cukong, baik dengan 
dalih pembangunan atau menggunakan istilah hutan rakyat melalui koperasi.

Gerakan rehabilitas lahan Nasional dengan pengaturan kembali, berdasarkan 
kegagalan selama ini. Contoh kegagalan reboisasi di Riam Kanan. Dana-dana 
DAK-DR yang selama ini diserahkan kepada daerah, disinyalir sebagian besar 
di korupsi. Diharapkan segera lahir PP tentang tanah ulayat, sebagai amanat 
UU tentang Kehutanan.

Harapan-harapan
DPD-RI wakil Kalimantan telah menyampaikan laporan, saran dan harapan sayang 
mereka bukan eksekutip, jadi hanya bisa mengusulkan.

Semoga Presiden dan aparatnya memperhatikan dan menyediakan cukup anggaran 
untuk menanggulanginya. Pihak Kepolisian hendaknya sadar betul bahwa 
wewenang ada pada mereka dalam tarap awal penertiban. Aparat yang terlibat 
agar ditindak tegas.

Semoga Kepala daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota) menyadari wewenang yang 
dipunyainya dalam bidang kehutanan, dan menyediakan anggaran yang cukup 
untuk pengamanan dan pelestarian hutan. Semoga DPRD (Propinsi dan 
Kabupaten/Kota) menyadari apa akibat illegal logging bagi daerah ini, bangsa 
dan dunia. Karenanya mereka hendaknya berperan aktip dalam melakukan 
pengawasan.

Pemerintah hendaknya berani memangkas kapasitas produksi industri perkayuan 
disesuaikan dengan kemampuan hutan kita. Mereka inilah sebenarnya penadah 
illegal logging di samping yang diseludupkan keluar negeri. Kalau penadahnya 
dieliminir, yakinlah illegal logging akan berkurang.

Masyarakat hendaknya berani melaporkan apa adanya dan kami DPD siap 
menampung laporan masyarakat untuk kami tindak lanjuti. Diharapkan jgua DPRD 
siap menerima pelaporan serupa. Untuk sementara biarlah devisa dari hasil 
industri perkayuan berkurang, asal hutan kita selamat. Selanjutnya mari kita 
belajar dari negara-negara kecil Skandinavia khususnya Finlandia yang dengan 
hutannya yang tidak seberapa, devisa perkayuan mereka cukup besar.
Mantan Gubernur, DPD Kalsel 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tak Kuasanya Menteri Kehutanan