[nasional_list] [ppiindia] Korupsi Itu Wajar?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 20 Feb 2005 23:56:18 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/2/21/o5.htm

Senin Wage, 21 Pebruari 2005
 Mimbar Agama Buddha

Korupsi Itu Wajar?

MASALAH korupsi kembali menjadi bahan berita beberapa hari yang lalu. 
Jakarta, ibu kota negeri ini, disebut-sebut sebagai kota yang paling tinggi 
tingkat korupsinya. Sejumlah pejabat di DKI Jakarta, seakan-akan membenarkan 
hal ini dengan alasan lebih dari lima puluh persen kegiatan ekonomi berpusat 
di Jakarta. Tanggapan tersebut seakan-akan mengesahkan terjadinya korupsi di 
Jakarta.
Korupsi seakan-akan sudah mendarah daging, berurat akar pada semua aspek 
kehidupan di muka bumi ini. Semua orang bisa menjadi korbannya; dari lahir 
hingga meninggal dunia; paling tidak untuk urusan surat kelahiran dan 
kematian yang pasti memerlukan uang tambahan. Korupsi juga memberikan 
pengaruh pada urusan maksiat (misalnya judi dan pelacuran) hingga urusan 
akhirat, dari rakyat miskin hingga mereka yang kaya raya.
Seorang kawan saya yang memperpanjang SIM mengalami praktik ini secara 
langsung. Tidak ada calo dan biro jasa yang bisa membantu. Semuanya harus 
diurus sendiri, dari pintu depan hingga selesai. Setelah dihitung, biayanya 
tidak jauh berbeda dengan ditangani calo di masa silam karena ada beberapa 
pengeluaran yang tidak disertai dengan tanda terima uang. Dari segi waktu, 
lebih lama dan lebih merepotkan karena harus mondar-mandir dari satu loket 
ke loket lain, dari satu lantai ke lantai lain. Hasilnya, ternyata tidak 
memuaskan. Data pekerjaan tetap seperti dulu walaupun dia sudah mengisi data 
yang baru di pintu depan.
Korupsi telah melibatkan urusan kecil hingga besar. Tanyakan pada sopir 
truk, berapa banyak kotak korek api yang harus disediakan. Isinya diganti 
dengan uang untuk melancarkan perjalanan dari satu kota ke kota lain. Berapa 
banyak upeti yang harus diberikan agar urusan surat menyurat lancar, dari 
tingkat bawah hingga atas. Anda hemat uang atau hemat waktu. Hanya dengan 
tambahan beberapa puluh ribu, petugas RT mengatarkan KTP langsung ke pintu 
rumah. Apakah bukan sebuah kemudahan?
Korupsi jelas bukan perbuatan baik. Pertama, korupsi telah merugikan 
keuangan negara. Korupsi telah menimbulkan biaya tinggi sehingga daya saing 
ekonomi menjadi lemah. Kita hanya bisa memproduksi barang dengan harga yang 
lebih tinggi. Dari kaca mata agama Buddha; korupsi merupakan perbuatan buruk 
yang dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Orang-orang yang berniat korupsi tentu mempunyai pikiran buruk sejak awal. 
Pikirannya dilandasi dengan keserakahan, keinginan yang tidak pernah ada 
habis-habisnya. Ketika memegang jabatan tententu atau menjadi petugas 
tertentu; yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya agar modal 
kembali segera dan berapa keuntungan yang diperoleh dengan jabatan ini. 
Harap maklum, konon, semua jabatan disertai dengan hadiah uang dan bagi-bagi 
uang; seperti upeti di zaman kerajaan.
Di sejumlah tempat, terdapat pejabat atau petugas yang secara 
terang-terangan meminta uang dalam jumlah tertentu untuk memperlancar segala 
urusan. Harga sebuah keadilan yang paling sering menjadi bahan berita di 
media massa. Ketika harga diucapkan, perbuatan buruk melalui ucapan telah 
dilakukan.
Korupsi telah melibatkan jasmani karena uang tersebut diterima, 
dibagi-bagikan kepada rekan kerja atau bawahan agar semuanya aman tenteram. 
Uang disimpan, dibelikan barang-barang berharga, dibelikan makanan yang 
mereka santap setiap hari.
Semuanya berawal dari pikiran, kehendak, yang diteruskan dengan ucapan dan 
perbuatan. Kebiasaan ini akan menimbulkan pola tertentu dalam pikiran, yang 
akhirnya menjadi kebiasaan buruk. Perbuatan akan menimbulkan akibat, baik 
atau buruk sesuai dengan yang telah dilakukan. Perbuatan buruk yang berasal 
dari kebiasaan buruk akan menimbulkan akumulasi akibat buruk. Suatu saat dia 
akan muncul, dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan mendatang.
Banyak orang yang tidak menyadari akibatnya. Banyak orang yang terbius 
dengan kenikmatan yang dihasilkan pada saat ini. Oleh karena itu korupsi 
selalu melibatkan banyak orang. Karena itu pula, tidak mengherankan bila ada 
pejabat yang mengatakan bahwa wajar saja bila DKI menjadi 'juara' pertama. 
Jadi, korupsi itu ''wajar''. 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Korupsi Itu Wajar?