[nasional_list] [ppiindia] Strategi Memperbaiki Ekonomi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 28 Feb 2006 00:31:01 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **SUARA KARYA



Strategi Memperbaiki Ekonomi
Oleh Yuliani Yunindri 



Selasa, 28 Februari 2006
Rasa gelisah melanda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah melihat 
fakta menyedihkan kondisi ekonomi. Gambaran buram ekonomi itu dapat disimak 
dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyebutkan angka pertumbuhan 
ekonomi tahun 2005 hanya 5,6%, bahkan kinerja triwulan keempat minus 2,18%. 

Presiden pun lantas mengundang pengusaha dan melakukan diskusi untuk mencari 
solusi bagi pemecahan berbagai masalah dan tantangan demi perbaikan 
perekonomian nasional ke depan. Memang, inilah momentum emas bagi pengusaha dan 
investor asing untuk kembali mengungkapkan identifikasi dan inventarisasi 
tentang berbagai sumber ketidakpastian bisnis yang terjadi di Tanah Air. 

Dalam enam bulan terakhir, pebisnis telah mengeluhkan berbagai persoalan yang 
menghambat bisnis mereka. Berbagai macam problem yang dikeluhkan pengusaha dan 
investor secara mendasar bertautan dengan regulasi investasi yang ruwet. 
Kemudian, terkait dengan pajak yang penuh korupsi, disparitas mencolok upah 
tenaga kerja antar-daerah, infrastruktur industri tidak memadai, dan fungsi 
intermediasi perbankan dianggap kurang kondusif. 

Secara reflektif, berdasarkan pendekatan evaluatif, maka pemerintah dengan 
segera bertekad akan memperbaiki iklim investasi supaya kondusif. Strateginya 
adalah mengubah, merevisi, atau membuat regulasi yang relevan demi perbaikan 
kondisi dunia usaha. Prioritas pengatasan masalah pun perlu diarahkan kepada 
pembuatan undang-undang penanaman modal, revisi aturan pajak, dan undang-undang 
ketenagakerjaan, selain membenahi infrastruktur. Dari segi finansial, sentuhan 
sangat diperlukan pada faktor intermediasi perbankan. 

Perlu disadari, problem investasi yang terbukti telah menyurutkan pertumbuhan 
ekonomi selama 2005, bahkan melumpuhkan kondisi perekonomian nasional pada 
triwulan keempat dengan indikator capaian angka minus, tidak dapat didekati 
dari kacamata business as usual. Juga bukan sekadar terkait dengan political 
will maupun political comitment pemerintah. Namun, perlu segera dirancang 
political action melalui konsep rancang tindak (political plan) pengembangan 
iklim investasi yang sehat. Salah satu sinar terang itu berupa langkah 
strategis pemerintah memulihkan kepercayaan dunia usaha. Antara lain, dengan 
membentuk tata-kelola pemerintahan yang baik, dengan sudut pandang ekonomi 
melalui pendekatan pembersihan in-efisiensi investasi, terutama korupsi di 
level birokrasi. 

Pemerintah pun telah membentuk sebuah tim baru yang dinamai Tim Reformasi 
Tata-kelola Pemerintahan yang Baik. Tim ini membantu Presiden untuk menyusun 
rencana aksi mengatasi korupsi secara menyeluruh, khususnya yang berkaitan 
langsung dengan pelayanan publik. Perspektif ekonomi mengedepan dalam tim ini, 
ketika Menko Perekonomian ditetapkan sebagai ketua, dibantu Menteri Negara 
Pendayagunaan Aparatur Negara, Sekretaris Kabinet, dan Menteri Keuangan. 

Prinsip sejenis revolution from above, "ikan busuk terdeteksi dari kepalanya", 
atau "mencegat persoalan di terminal terakhir" dipilih sebagai prioritas 
langkah memberantas borok bisnis dan investasi. Selain Mahkamah Agung, proyek 
tata-kelola juga merambah ke lembaga peradilan yang lebih rendah, kejaksaan, 
kepolisian, perpajakan, bea cukai, imigrasi, pertanahan, dan lembaga-lembaga 
lain yang terkait dengan investasi, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal 
(BKPM). 

Fokus Birokrasi


Jajaran birokasi sebagai titik pijak pembenahan in-efisiensi bisnis merupakan 
cara jitu. Karena selama ini ada anggapan, gudang masalah bisnis dan investasi 
bersumber dari dalam tubuh aparatur pemerintah atau negara, yang dikenal sarat 
praktik KKN. Kasus pajak fiktif, pungli bea cukai atau imigrasi, atau uang 
pelicin perizinan merupakan contoh aktual untuk menggambarkan fakta riil dari 
anggapan tersebut. 

Melalui kejelasan aturan, mekanisme, prosedur, dan teknis tata-kelola 
pemerintahan saat berhadapan dengan pelaku bisnis atau investor, maka 
in-efisiensi, penyimpangan, kebocoran, dan korupsi bisnis-investasi dapat 
ditepis. Secara pesimistis, minimal kadar korupsi di berbagai instansi yang 
bersentuhan langsung dengan aktivitas bisnis dapat ditekan. Dengan demikian, 
revenue dari biaya bisnis tak mengalir ke kantong pribadi, tetapi ke kas 
negara. Dengan demikian, pendapatan negara dari non-minyak dapat meningkat, dan 
ini dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur bisnis maupun me-reward 
seluruh level aparat birokrasi. 

Kejelasan mekanisme juga dapat diterapkan untuk mengakhiri pro-kontra soal 
pengutang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Apakah mereka yang telah 
memenuhi kewajiban membayar utang otomatis akan bebas dari tuntutan hukum 
pidana (release and discharge), ataukah pelunasan utang oleh debitor itu hanya 
sebagai bahan pertimbangan hakim dalam memutus perkaranya? Mekanisme macam ini 
harus diperjelas! 

Kontroversi masalah BLBI tidaklah pantas dibiarkan begitu saja, tanpa segera 
diambil ketegasan sikap yang tercermin dari penetapan regulasi yang mengatur 
untuk itu. Karena, berlarut-larutnya persoalan BLBI dapat membuat investor 
asing dalam posisi wait and see, dan cenderung tidak masuk alias mengurungkan 
niat mereka berinvestasi di Indonesia. 

Kontroversi BLBI yang dipolitisasi akan menjadi bernilai kontra-produktif 
secara ekonomis. Karena, selain memperburam gambaran kondisi berusaha dan 
memperpuruk indeks angka risiko politik investasi, tarik-ulur problem BLBI 
tidak menarik bagi pebisnis atau investor. Yang dinantikan adalah delivery 
kejelasan sikap (bisa positif atau negatif) berupa kepastian hukum. Dan, opsi 
itulah yang menjadi bahan penting bagi investor untuk mengambil langkah dan 
menentukan strategi bisnis bila masuk ke Indonesia. Artinya, tujuan 
implementasi memperbaiki iklim investasi adalah pemerintah memberikan 
kepercayaan kepada masyarakat bisnis dan investor asing untuk menjalankan usaha 
bisnis secara maksimal. Caranya, menyiapkan paket kebijakan ekonomi yang 
konsisten. 

Rincian problem berusaha yang telah dipaparkan pebisnis dan investor harus 
direspons secara apresiatif dan memadai oleh pemerintah. Karena itu, 
tata-kelola harus dirumuskan dalam tempo cepat untuk mendorong pertumbuhan 
ekonomi lewat penopang investasi yang lebih bergairah. *** 

Penulis adalah doktor moneter-keuangan,
alumnus Leeds University Inggris

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Strategi Memperbaiki Ekonomi