** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Apakah mereka yang melakukan aksi teror dengan teriakan Allahu Akbar adalah suatu pemujaandi Bali terhadap Tuhan dan Nabi? ----- Original Message ----- From: "Mas Bagong" <mas.bagong@xxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Saturday, February 11, 2006 6:53 PM Subject: Re: [ppiindia] Soal Nabi dan Allah > saya setuju bahwa nabi dan tuhan memang tidak memerlukan pembelaan > manusia... > tetapi juga tidak ada hak manusia untuk menghina nabi dan tuhan... > > Mengenai Gus Dur... > Wah ini dia masalahnya... Dia ini esuk tempe sore dele... > kalau mau cari pendapat harusnya tanya sama dokter ahli, apakah orang yang > berkali-kali kena stroke bisa dipegang rasionalitas dan logikanya.... > > DG > > > On 2/11/06, Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote: >> >> http://www.ranesi.nl/topikhangat/arsipaktua/Asia/soal_nabi_dan_allah060210 >> Soal Nabi dan Allah >> Ranesi >> >> 10-02-2006 >> >> >> Menurut Gus Dur: Nabi dan Allah Tidak Perlu Dibela. Pemimpin redaksi >> tabloid mingguan Peta, Imam Tri Karso Hadi, didakwa menyiarkan gambar >> yang >> isinya menyatakan permusuhan dan kebencian. Sebelumnya tabloid Peta >> diprotes >> FPI karena memuat ilustrasi Nabi Muhammad SAW karya Kurt Westergaard. >> Tabloid Peta menarik 3000 eksemplar, berisi karikatur Nabi Muhammad >> berserta >> artikel mengenai kontroversi global seputarnya. Radio Nederland >> mewawancarai >> mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, bagaimana ia >> menanggapi >> kehebohan yang timbul akibat karikatur Nabi ini? >> >> Tidah usah reaksi >> Abdurrahman Wahid [AW]: "Ya itu saya udah bilang, di sini, nggak usah >> reaksilah. Masak semua mau reaksi? Reaksi spontan saja semua-semua itu. >> Segala hal itu reaksi. Nah, terutama juga bahwa yang melakukan hal itu >> kan >> hanya sedikit sekali." >> >> Radio Nederland [RN]: "Yang menerbitkan karikatur itu ya?" >> >> AW: "Lha iya. Rakyat Denmark sih enggak. Pemerintah Denmark nggak. >> Pemerintah Amerika Serikat menyesalkan. Sri Paus menyesalkan. Semuanya >> nggak >> ada apa-apa kok. Uni Eropa." >> >> RN: "Maksudnya, kok repot-repot amat gitu ya?" >> >> AW: "Lha iya." >> >> RN: "Tapi ini merepotkan wartawan ini? Andaikata Gus Dur wartawan, >> bagaimana? Akankah Gus Dur menerbitkan?" >> >> AW: "Sudah, saya sudah ngomong kan. Saya sudah ngomong. Saya kalau mau >> tambahin, ya itu tadi." >> >> RN: Artinya, tidak usah dikomentari begitu? >> >> AW: Nggak usah. Cukup begitu aja. >> >> Tidak semua tersinggung >> RN: Tapi ini kan ada korbannya, ada hati ummat yang tersayat, ada jutaan >> ummat yang tersinggung. >> >> AW: Ah, itu sih omong kosong. Itu bikin-bikin aja. Dari 900 juta kaum >> muslimin di seluruh dunia, nggak ada tiga juta yang tersinggung kok. Yang >> lain nggak. >> >> RN: Cuma tiga juta yang tersinggung gitu ya? >> >> AW: Iya, lainnya nggak ada, nggak apa-apa. Mana kaum Muslimin >> berkomentar? >> Nggak ada. >> >> RN: Jadi menurut Gus Dur, itu wajar-wajar saja reaksi seperti itu? >> >> AW: Ya bukan wajar, kita marah, kita protes. Tapi berhenti di itu, jangan >> berbuat tindakan macam-macam. >> >> RN: Marah boleh, tapi tidak usah protes kekerasan? >> >> AW: Iya. >> >> RN: Tapi betul kan, ada jutaan ummat tersayat, tersinggung hatinya? >> >> AW: Ah, itu sih, ummatnya sudah nggak ada, cuma segitu-gitu kok. Yang >> lainnya itu hanya ngaku-aku aja. >> >> RN: Yang ramai di jalanan itu, yang bakar kedutaan? >> >> AW: Ah itu cuma beberapa orang kan. Saya bilang, di seluruh dunia itu, >> hanya paling tinggi tiga juta orang. >> >> RN: Itu jihad-jihad yang perlu dijahit ya? >> >> AW: Tadi ditanya oleh televisi dari Denmark. Datang ke sini, terus nanya, >> gimana? Jawab saya: Denmark itu harus menyadari sebabnya apa. Karena >> rakyat >> kita begitu. Karena rakyat kita ini yang terdidik sedikit sekali. Nah >> sekarang, kalau Denmark mau mengadakan cara yang baik. Ya, perbanyak aja >> pendidikan. Kesempatan bersekolah di Denmark diperbanyak gitu. >> >> Tidak perlu dibela >> RN: Gus Dur, kalau nggak salah, tahun 1992 atau 1993, kasus Arswendo >> dengan angket pendapat itu, menempatkan Nabi Mohamad pada peringkat ke-9 >> itu >> ya. Ketika itu Gus Dur berkomentar, ah Tuhan ataupun Nabi Mohamad kan >> tidak >> perlu dibela? >> >> AW: Endak perlu dibela. Sekarang juga begitu. Menurut saya nggak perlu >> dibela. >> >> RN: Nggak perlu dibela ya? >> >> AW: Ya, kalau kita tersinggung, ya, Anda, juga saya sendiri emosional. >> >> RN: Tapi tidakkah perlu satu solidaritas dengan ummat yang tersinggung, >> tapi sekaligus... >> >> AW: Ya, protes itu solidaritas. Tapi kalau mau mengrusak karena itu, itu >> kan nggak benar. >> >> RN: Sekaligus mengimbau, jangan protes kekerasan. Tapi solidaritasnya >> bentuk apa? >> >> Goblok >> AW: Ya, kirim surat. Memberitahu. Umpama, kalau mau demo di Kedutaan >> Denmark, sudah silakan. Tapi harus bisa mengendalikan diri. >> >> RN: Tapi Gus Dur, ini ada pihak fundamentalis, atau pihak Muslim >> tertentu. >> >> AW: Lha iya, ya udah, biarin aja. Memang begitu itu. Itu yang goblok itu >> ada. >> >> RN: Itu goblok ya? >> >> AW: Ya, mau diapain. Antara yang mengerti dan yang tahu itu harus >> dibedakan. Ada yang lebih fundamental. Tidak adanya demokrasi. Tidak >> berjalannya hukum. Masih bodoh-bodoh. Kebutuhan pokok kurang. Banyak >> sekali >> yang masih bisa diurusi. >> >> Demikian Gus Dur kepada Radio Nederland. >> >> >> Kirim ke Teman >> >> Reaksi: >> >> >> henry, 11-02-2006 - Indonesia >> >> Saya setuju dengan mbah GUS-DUR, Tuhan dan Nabi tidak perlu dibelah! >> karena Tuhan memiliki maha Daya dan tidak perlu lagi daya dari manusia yg >> sangat,sanagt dan sangat terbatas! maka Tuhan tak perlu dibela, Tuhan >> saja >> masih bersabar untuk bersabar miliyaran tahun, masa manusia tak bisa >> bisa?. >> Ttg para Nabi yg sudah meninggal pun masih menanggun beban nama jelek >> akibatt perbulatan jahat para pengikutnya! mengapa Nabi digambarkan dalam >> Kartun seperti itu? karena, para pengikutnya selalu bawa bom dimana, >> tidur >> dengan bom, gantung diri dengan bom, -.....dan segala bom bunuh diri >> dengan >> serta kan nama Tuhan dan Nabi maka anda telah berada di neraka yg paling >> bawa...karena anda gunakan nama Tuhan dan Nabi tidak pada tempatnya, >> salam >> >> saiful, 11-02-2006 - indonesia >> >> gus,tolong dong,kalo ngasih penjelasan mbok yang jelas dan melegakan >> semua >> orang, kita kan cuma minta mereka minta maaf secara terbuka,apa sulitnya, >> anda mengatakan goblok juga bukan cerminan orang yang terdidik kan, hati2 >> klo bicara, kata2 anda mewakili jutaan umat Islam, jangan bikin kami >> lebih >> terluka >> >> yudha, 11-02-2006 - indonesia >> >> hmmmm... klo saya nggak cocok Gus Dur di mintai pendapat masalah >> karikatur... dia kalo ngomong suka semaunya sendiri. >> >> endro, 10-02-2006 - indonesia >> >> kakakakakakakak. mbah dur ki, piye toh mbah? kakakakakak. geli baca >> wawancaranya, susah komentar. >> >> ali nasrun, 10-02-2006 - jerman >> >> Dalam masyarakat, manusia mempunyai berbeda-beda mental atau karakter. >> Orang batak atau bugis cepat tersinggung. Tapi kalau orang solo atau >> Jokya >> orangnya halus. kaki saja diinjak tidak marah. Atau orang Ambon paling >> banter ngomel yang keras. Demikian juga dalam masalah agama, Tidak perlu >> kita mengambil salah seorang sebagai standard dari 1,2 Milliard penganut >> Islam yang masih hidup di dunia ini. Kebebasan Pers adalah salah satu >> sifat >> HAM yang berarti tujuan demokrasi. Tapi manusia jangan menyalah gunakan >> haknya untuk membuat profokasi dan mulai menyakiti perasaan orang lain. >> Menyakiti perasaan orang lain adalah termasuk kebijakan Demokrasi dan >> HAM. >> Kita bermaksud hidup di dunia ini dengan penuh ketentraman dan saling >> memberikan respekt. Jangan hidup sebagai anjing yang tidak punya tuan. >> >> Berikan tanggapan Anda >> >> >> >> Nama >> Email >> Alamat email tidak ditampilkan >> Alamat email ditampilkan >> URL >> Kota >> Negara >> Komentar >> Kirimkan salinan komentar ini ke email saya >> >> >> >> [Non-text portions of this message have been removed] >> >> >> >> >> *************************************************************************** >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia >> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. >> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia >> >> *************************************************************************** >> __________________________________________________________________________ >> Mohon Perhatian: >> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg >> otokritik) >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. >> 3. Reading only, http://dear.to/ppi >> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx >> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx >> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx >> >> Yahoo! Groups Links >> >> >> >> >> >> >> >> > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Reading only, http://dear.to/ppi > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **