[nasional_list] Re: [ppiindia] Soal Nabi dan Allah

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 11 Feb 2006 19:13:30 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Apakah mereka yang melakukan aksi 
teror dengan teriakan Allahu Akbar adalah 
suatu pemujaandi Bali  terhadap Tuhan dan Nabi?

----- Original Message ----- 
From: "Mas Bagong" <mas.bagong@xxxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Saturday, February 11, 2006 6:53 PM
Subject: Re: [ppiindia] Soal Nabi dan Allah


> saya setuju bahwa nabi dan tuhan memang tidak memerlukan pembelaan
> manusia...
> tetapi juga tidak ada hak manusia untuk menghina nabi dan tuhan...
>
> Mengenai Gus Dur...
> Wah ini dia masalahnya... Dia ini esuk tempe sore dele...
> kalau mau cari pendapat harusnya tanya sama dokter ahli, apakah orang yang
> berkali-kali kena stroke bisa dipegang rasionalitas dan logikanya....
>
> DG
>
>
> On 2/11/06, Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:
>>
>> http://www.ranesi.nl/topikhangat/arsipaktua/Asia/soal_nabi_dan_allah060210
>> Soal Nabi dan Allah
>> Ranesi
>>
>> 10-02-2006
>>
>>
>> Menurut Gus Dur: Nabi dan Allah Tidak Perlu Dibela. Pemimpin redaksi
>> tabloid mingguan Peta, Imam Tri Karso Hadi, didakwa menyiarkan gambar 
>> yang
>> isinya menyatakan permusuhan dan kebencian. Sebelumnya tabloid Peta 
>> diprotes
>> FPI karena memuat ilustrasi Nabi Muhammad SAW karya Kurt Westergaard.
>> Tabloid Peta menarik 3000 eksemplar, berisi karikatur Nabi Muhammad 
>> berserta
>> artikel mengenai kontroversi global seputarnya. Radio Nederland 
>> mewawancarai
>> mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, bagaimana ia 
>> menanggapi
>> kehebohan yang timbul akibat karikatur Nabi ini?
>>
>> Tidah usah reaksi
>> Abdurrahman Wahid [AW]: "Ya itu saya udah bilang, di sini, nggak usah
>> reaksilah. Masak semua mau reaksi? Reaksi spontan saja semua-semua itu.
>> Segala hal itu reaksi. Nah, terutama juga bahwa yang melakukan hal itu 
>> kan
>> hanya sedikit sekali."
>>
>> Radio Nederland [RN]: "Yang menerbitkan karikatur itu ya?"
>>
>> AW: "Lha iya. Rakyat Denmark sih enggak. Pemerintah Denmark nggak.
>> Pemerintah Amerika Serikat menyesalkan. Sri Paus menyesalkan. Semuanya 
>> nggak
>> ada apa-apa kok. Uni Eropa."
>>
>> RN: "Maksudnya, kok repot-repot amat gitu ya?"
>>
>> AW: "Lha iya."
>>
>> RN: "Tapi ini merepotkan wartawan ini? Andaikata Gus Dur wartawan,
>> bagaimana? Akankah Gus Dur menerbitkan?"
>>
>> AW: "Sudah, saya sudah ngomong kan. Saya sudah ngomong. Saya kalau mau
>> tambahin, ya itu tadi."
>>
>> RN: Artinya, tidak usah dikomentari begitu?
>>
>> AW: Nggak usah. Cukup begitu aja.
>>
>> Tidak semua tersinggung
>> RN: Tapi ini kan ada korbannya, ada hati ummat yang tersayat, ada jutaan
>> ummat yang tersinggung.
>>
>> AW: Ah, itu sih omong kosong. Itu bikin-bikin aja. Dari 900 juta kaum
>> muslimin di seluruh dunia, nggak ada tiga juta yang tersinggung kok. Yang
>> lain nggak.
>>
>> RN: Cuma tiga juta yang tersinggung gitu ya?
>>
>> AW: Iya, lainnya nggak ada, nggak apa-apa. Mana kaum Muslimin 
>> berkomentar?
>> Nggak ada.
>>
>> RN: Jadi menurut Gus Dur, itu wajar-wajar saja reaksi seperti itu?
>>
>> AW: Ya bukan wajar, kita marah, kita protes. Tapi berhenti di itu, jangan
>> berbuat tindakan macam-macam.
>>
>> RN: Marah boleh, tapi tidak usah protes kekerasan?
>>
>> AW: Iya.
>>
>> RN: Tapi betul kan, ada jutaan ummat tersayat, tersinggung hatinya?
>>
>> AW: Ah, itu sih, ummatnya sudah nggak ada, cuma segitu-gitu kok. Yang
>> lainnya itu hanya ngaku-aku aja.
>>
>> RN: Yang ramai di jalanan itu, yang bakar kedutaan?
>>
>> AW: Ah itu cuma beberapa orang kan. Saya bilang, di seluruh dunia itu,
>> hanya paling tinggi tiga juta orang.
>>
>> RN: Itu jihad-jihad yang perlu dijahit ya?
>>
>> AW: Tadi ditanya oleh televisi dari Denmark. Datang ke sini, terus nanya,
>> gimana? Jawab saya: Denmark itu harus menyadari sebabnya apa. Karena 
>> rakyat
>> kita begitu. Karena rakyat kita ini yang terdidik sedikit sekali. Nah
>> sekarang, kalau Denmark mau mengadakan cara yang baik. Ya, perbanyak aja
>> pendidikan. Kesempatan bersekolah di Denmark diperbanyak gitu.
>>
>> Tidak perlu dibela
>> RN: Gus Dur, kalau nggak salah, tahun 1992 atau 1993, kasus Arswendo
>> dengan angket pendapat itu, menempatkan Nabi Mohamad pada peringkat ke-9 
>> itu
>> ya. Ketika itu Gus Dur berkomentar, ah Tuhan ataupun Nabi Mohamad kan 
>> tidak
>> perlu dibela?
>>
>> AW: Endak perlu dibela. Sekarang juga begitu. Menurut saya nggak perlu
>> dibela.
>>
>> RN: Nggak perlu dibela ya?
>>
>> AW: Ya, kalau kita tersinggung, ya, Anda, juga saya sendiri emosional.
>>
>> RN: Tapi tidakkah perlu satu solidaritas dengan ummat yang tersinggung,
>> tapi sekaligus...
>>
>> AW: Ya, protes itu solidaritas. Tapi kalau mau mengrusak karena itu, itu
>> kan nggak benar.
>>
>> RN: Sekaligus mengimbau, jangan protes kekerasan. Tapi solidaritasnya
>> bentuk apa?
>>
>> Goblok
>> AW: Ya, kirim surat. Memberitahu. Umpama, kalau mau demo di Kedutaan
>> Denmark, sudah silakan. Tapi harus bisa mengendalikan diri.
>>
>> RN: Tapi Gus Dur, ini ada pihak fundamentalis, atau pihak Muslim 
>> tertentu.
>>
>> AW: Lha iya, ya udah, biarin aja. Memang begitu itu. Itu yang goblok itu
>> ada.
>>
>> RN: Itu goblok ya?
>>
>> AW: Ya, mau diapain. Antara yang mengerti dan yang tahu itu harus
>> dibedakan. Ada yang lebih fundamental. Tidak adanya demokrasi. Tidak
>> berjalannya hukum. Masih bodoh-bodoh. Kebutuhan pokok kurang. Banyak 
>> sekali
>> yang masih bisa diurusi.
>>
>> Demikian Gus Dur kepada Radio Nederland.
>>
>>
>> Kirim ke Teman
>>
>> Reaksi:
>>
>>
>> henry, 11-02-2006 - Indonesia
>>
>> Saya setuju dengan mbah GUS-DUR, Tuhan dan Nabi tidak perlu dibelah!
>> karena Tuhan memiliki maha Daya dan tidak perlu lagi daya dari manusia yg
>> sangat,sanagt dan sangat terbatas! maka Tuhan tak perlu dibela, Tuhan 
>> saja
>> masih bersabar untuk bersabar miliyaran tahun, masa manusia tak bisa 
>> bisa?.
>> Ttg para Nabi yg sudah meninggal pun masih menanggun beban nama jelek
>> akibatt perbulatan jahat para pengikutnya! mengapa Nabi digambarkan dalam
>> Kartun seperti itu? karena, para pengikutnya selalu bawa bom dimana, 
>> tidur
>> dengan bom, gantung diri dengan bom, -.....dan segala bom bunuh diri 
>> dengan
>> serta kan nama Tuhan dan Nabi maka anda telah berada di neraka yg paling
>> bawa...karena anda gunakan nama Tuhan dan Nabi tidak pada tempatnya, 
>> salam
>>
>> saiful, 11-02-2006 - indonesia
>>
>> gus,tolong dong,kalo ngasih penjelasan mbok yang jelas dan melegakan 
>> semua
>> orang, kita kan cuma minta mereka minta maaf secara terbuka,apa sulitnya,
>> anda mengatakan goblok juga bukan cerminan orang yang terdidik kan, hati2
>> klo bicara, kata2 anda mewakili jutaan umat Islam, jangan bikin kami 
>> lebih
>> terluka
>>
>> yudha, 11-02-2006 - indonesia
>>
>> hmmmm... klo saya nggak cocok Gus Dur di mintai pendapat masalah
>> karikatur... dia kalo ngomong suka semaunya sendiri.
>>
>> endro, 10-02-2006 - indonesia
>>
>> kakakakakakakak. mbah dur ki, piye toh mbah? kakakakakak. geli baca
>> wawancaranya, susah komentar.
>>
>> ali nasrun, 10-02-2006 - jerman
>>
>> Dalam masyarakat, manusia mempunyai berbeda-beda mental atau karakter.
>> Orang batak atau bugis cepat tersinggung. Tapi kalau orang solo atau 
>> Jokya
>> orangnya halus. kaki saja diinjak tidak marah. Atau orang Ambon paling
>> banter ngomel yang keras. Demikian juga dalam masalah agama, Tidak perlu
>> kita mengambil salah seorang sebagai standard dari 1,2 Milliard penganut
>> Islam yang masih hidup di dunia ini. Kebebasan Pers adalah salah satu 
>> sifat
>> HAM yang berarti tujuan demokrasi. Tapi manusia jangan menyalah gunakan
>> haknya untuk membuat profokasi dan mulai menyakiti perasaan orang lain.
>> Menyakiti perasaan orang lain adalah termasuk kebijakan Demokrasi dan 
>> HAM.
>> Kita bermaksud hidup di dunia ini dengan penuh ketentraman dan saling
>> memberikan respekt. Jangan hidup sebagai anjing yang tidak punya tuan.
>>
>> Berikan tanggapan Anda
>>
>>
>>
>> Nama
>>      Email
>>      Alamat email tidak ditampilkan
>>      Alamat email ditampilkan
>>      URL
>>      Kota
>>      Negara
>>      Komentar
>>      Kirimkan salinan komentar ini ke email saya
>>
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>>
>> ***************************************************************************
>> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
>> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
>> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>>
>> ***************************************************************************
>> __________________________________________________________________________
>> Mohon Perhatian:
>>
>> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
>> otokritik)
>> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
>> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
>> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
>> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
>> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: