** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.ranesi.nl/topikhangat/arsipaktua/Asia/soal_nabi_dan_allah060210 Soal Nabi dan Allah Ranesi 10-02-2006 Menurut Gus Dur: Nabi dan Allah Tidak Perlu Dibela. Pemimpin redaksi tabloid mingguan Peta, Imam Tri Karso Hadi, didakwa menyiarkan gambar yang isinya menyatakan permusuhan dan kebencian. Sebelumnya tabloid Peta diprotes FPI karena memuat ilustrasi Nabi Muhammad SAW karya Kurt Westergaard. Tabloid Peta menarik 3000 eksemplar, berisi karikatur Nabi Muhammad berserta artikel mengenai kontroversi global seputarnya. Radio Nederland mewawancarai mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, bagaimana ia menanggapi kehebohan yang timbul akibat karikatur Nabi ini? Tidah usah reaksi Abdurrahman Wahid [AW]: "Ya itu saya udah bilang, di sini, nggak usah reaksilah. Masak semua mau reaksi? Reaksi spontan saja semua-semua itu. Segala hal itu reaksi. Nah, terutama juga bahwa yang melakukan hal itu kan hanya sedikit sekali." Radio Nederland [RN]: "Yang menerbitkan karikatur itu ya?" AW: "Lha iya. Rakyat Denmark sih enggak. Pemerintah Denmark nggak. Pemerintah Amerika Serikat menyesalkan. Sri Paus menyesalkan. Semuanya nggak ada apa-apa kok. Uni Eropa." RN: "Maksudnya, kok repot-repot amat gitu ya?" AW: "Lha iya." RN: "Tapi ini merepotkan wartawan ini? Andaikata Gus Dur wartawan, bagaimana? Akankah Gus Dur menerbitkan?" AW: "Sudah, saya sudah ngomong kan. Saya sudah ngomong. Saya kalau mau tambahin, ya itu tadi." RN: Artinya, tidak usah dikomentari begitu? AW: Nggak usah. Cukup begitu aja. Tidak semua tersinggung RN: Tapi ini kan ada korbannya, ada hati ummat yang tersayat, ada jutaan ummat yang tersinggung. AW: Ah, itu sih omong kosong. Itu bikin-bikin aja. Dari 900 juta kaum muslimin di seluruh dunia, nggak ada tiga juta yang tersinggung kok. Yang lain nggak. RN: Cuma tiga juta yang tersinggung gitu ya? AW: Iya, lainnya nggak ada, nggak apa-apa. Mana kaum Muslimin berkomentar? Nggak ada. RN: Jadi menurut Gus Dur, itu wajar-wajar saja reaksi seperti itu? AW: Ya bukan wajar, kita marah, kita protes. Tapi berhenti di itu, jangan berbuat tindakan macam-macam. RN: Marah boleh, tapi tidak usah protes kekerasan? AW: Iya. RN: Tapi betul kan, ada jutaan ummat tersayat, tersinggung hatinya? AW: Ah, itu sih, ummatnya sudah nggak ada, cuma segitu-gitu kok. Yang lainnya itu hanya ngaku-aku aja. RN: Yang ramai di jalanan itu, yang bakar kedutaan? AW: Ah itu cuma beberapa orang kan. Saya bilang, di seluruh dunia itu, hanya paling tinggi tiga juta orang. RN: Itu jihad-jihad yang perlu dijahit ya? AW: Tadi ditanya oleh televisi dari Denmark. Datang ke sini, terus nanya, gimana? Jawab saya: Denmark itu harus menyadari sebabnya apa. Karena rakyat kita begitu. Karena rakyat kita ini yang terdidik sedikit sekali. Nah sekarang, kalau Denmark mau mengadakan cara yang baik. Ya, perbanyak aja pendidikan. Kesempatan bersekolah di Denmark diperbanyak gitu. Tidak perlu dibela RN: Gus Dur, kalau nggak salah, tahun 1992 atau 1993, kasus Arswendo dengan angket pendapat itu, menempatkan Nabi Mohamad pada peringkat ke-9 itu ya. Ketika itu Gus Dur berkomentar, ah Tuhan ataupun Nabi Mohamad kan tidak perlu dibela? AW: Endak perlu dibela. Sekarang juga begitu. Menurut saya nggak perlu dibela. RN: Nggak perlu dibela ya? AW: Ya, kalau kita tersinggung, ya, Anda, juga saya sendiri emosional. RN: Tapi tidakkah perlu satu solidaritas dengan ummat yang tersinggung, tapi sekaligus... AW: Ya, protes itu solidaritas. Tapi kalau mau mengrusak karena itu, itu kan nggak benar. RN: Sekaligus mengimbau, jangan protes kekerasan. Tapi solidaritasnya bentuk apa? Goblok AW: Ya, kirim surat. Memberitahu. Umpama, kalau mau demo di Kedutaan Denmark, sudah silakan. Tapi harus bisa mengendalikan diri. RN: Tapi Gus Dur, ini ada pihak fundamentalis, atau pihak Muslim tertentu. AW: Lha iya, ya udah, biarin aja. Memang begitu itu. Itu yang goblok itu ada. RN: Itu goblok ya? AW: Ya, mau diapain. Antara yang mengerti dan yang tahu itu harus dibedakan. Ada yang lebih fundamental. Tidak adanya demokrasi. Tidak berjalannya hukum. Masih bodoh-bodoh. Kebutuhan pokok kurang. Banyak sekali yang masih bisa diurusi. Demikian Gus Dur kepada Radio Nederland. Kirim ke Teman Reaksi: henry, 11-02-2006 - Indonesia Saya setuju dengan mbah GUS-DUR, Tuhan dan Nabi tidak perlu dibelah! karena Tuhan memiliki maha Daya dan tidak perlu lagi daya dari manusia yg sangat,sanagt dan sangat terbatas! maka Tuhan tak perlu dibela, Tuhan saja masih bersabar untuk bersabar miliyaran tahun, masa manusia tak bisa bisa?. Ttg para Nabi yg sudah meninggal pun masih menanggun beban nama jelek akibatt perbulatan jahat para pengikutnya! mengapa Nabi digambarkan dalam Kartun seperti itu? karena, para pengikutnya selalu bawa bom dimana, tidur dengan bom, gantung diri dengan bom, -.....dan segala bom bunuh diri dengan serta kan nama Tuhan dan Nabi maka anda telah berada di neraka yg paling bawa...karena anda gunakan nama Tuhan dan Nabi tidak pada tempatnya, salam saiful, 11-02-2006 - indonesia gus,tolong dong,kalo ngasih penjelasan mbok yang jelas dan melegakan semua orang, kita kan cuma minta mereka minta maaf secara terbuka,apa sulitnya, anda mengatakan goblok juga bukan cerminan orang yang terdidik kan, hati2 klo bicara, kata2 anda mewakili jutaan umat Islam, jangan bikin kami lebih terluka yudha, 11-02-2006 - indonesia hmmmm... klo saya nggak cocok Gus Dur di mintai pendapat masalah karikatur... dia kalo ngomong suka semaunya sendiri. endro, 10-02-2006 - indonesia kakakakakakakak. mbah dur ki, piye toh mbah? kakakakakak. geli baca wawancaranya, susah komentar. ali nasrun, 10-02-2006 - jerman Dalam masyarakat, manusia mempunyai berbeda-beda mental atau karakter. Orang batak atau bugis cepat tersinggung. Tapi kalau orang solo atau Jokya orangnya halus. kaki saja diinjak tidak marah. Atau orang Ambon paling banter ngomel yang keras. Demikian juga dalam masalah agama, Tidak perlu kita mengambil salah seorang sebagai standard dari 1,2 Milliard penganut Islam yang masih hidup di dunia ini. Kebebasan Pers adalah salah satu sifat HAM yang berarti tujuan demokrasi. Tapi manusia jangan menyalah gunakan haknya untuk membuat profokasi dan mulai menyakiti perasaan orang lain. Menyakiti perasaan orang lain adalah termasuk kebijakan Demokrasi dan HAM. Kita bermaksud hidup di dunia ini dengan penuh ketentraman dan saling memberikan respekt. Jangan hidup sebagai anjing yang tidak punya tuan. Berikan tanggapan Anda Nama Email Alamat email tidak ditampilkan Alamat email ditampilkan URL Kota Negara Komentar Kirimkan salinan komentar ini ke email saya [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **