[nasional_list] [ppiindia] Soal Nabi dan Allah

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 11 Feb 2006 15:23:43 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.ranesi.nl/topikhangat/arsipaktua/Asia/soal_nabi_dan_allah060210

Soal Nabi dan Allah
Ranesi

10-02-2006


Menurut Gus Dur: Nabi dan Allah Tidak Perlu Dibela. Pemimpin redaksi tabloid 
mingguan Peta, Imam Tri Karso Hadi, didakwa menyiarkan gambar yang isinya 
menyatakan permusuhan dan kebencian. Sebelumnya tabloid Peta diprotes FPI 
karena memuat ilustrasi Nabi Muhammad SAW karya Kurt Westergaard. Tabloid Peta 
menarik 3000 eksemplar, berisi karikatur Nabi Muhammad berserta artikel 
mengenai kontroversi global seputarnya. Radio Nederland mewawancarai mantan 
presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, bagaimana ia menanggapi kehebohan 
yang timbul akibat karikatur Nabi ini?

Tidah usah reaksi
Abdurrahman Wahid [AW]: "Ya itu saya udah bilang, di sini, nggak usah 
reaksilah. Masak semua mau reaksi? Reaksi spontan saja semua-semua itu. Segala 
hal itu reaksi. Nah, terutama juga bahwa yang melakukan hal itu kan hanya 
sedikit sekali."

Radio Nederland [RN]: "Yang menerbitkan karikatur itu ya?"

AW: "Lha iya. Rakyat Denmark sih enggak. Pemerintah Denmark nggak. Pemerintah 
Amerika Serikat menyesalkan. Sri Paus menyesalkan. Semuanya nggak ada apa-apa 
kok. Uni Eropa."

RN: "Maksudnya, kok repot-repot amat gitu ya?"

AW: "Lha iya."

RN: "Tapi ini merepotkan wartawan ini? Andaikata Gus Dur wartawan, bagaimana? 
Akankah Gus Dur menerbitkan?"

AW: "Sudah, saya sudah ngomong kan. Saya sudah ngomong. Saya kalau mau 
tambahin, ya itu tadi."

RN: Artinya, tidak usah dikomentari begitu?

AW: Nggak usah. Cukup begitu aja.

Tidak semua tersinggung
RN: Tapi ini kan ada korbannya, ada hati ummat yang tersayat, ada jutaan ummat 
yang tersinggung.

AW: Ah, itu sih omong kosong. Itu bikin-bikin aja. Dari 900 juta kaum muslimin 
di seluruh dunia, nggak ada tiga juta yang tersinggung kok. Yang lain nggak.

RN: Cuma tiga juta yang tersinggung gitu ya?

AW: Iya, lainnya nggak ada, nggak apa-apa. Mana kaum Muslimin berkomentar? 
Nggak ada.

RN: Jadi menurut Gus Dur, itu wajar-wajar saja reaksi seperti itu?

AW: Ya bukan wajar, kita marah, kita protes. Tapi berhenti di itu, jangan 
berbuat tindakan macam-macam.

RN: Marah boleh, tapi tidak usah protes kekerasan?

AW: Iya.

RN: Tapi betul kan, ada jutaan ummat tersayat, tersinggung hatinya?

AW: Ah, itu sih, ummatnya sudah nggak ada, cuma segitu-gitu kok. Yang lainnya 
itu hanya ngaku-aku aja.

RN: Yang ramai di jalanan itu, yang bakar kedutaan?

AW: Ah itu cuma beberapa orang kan. Saya bilang, di seluruh dunia itu, hanya 
paling tinggi tiga juta orang.

RN: Itu jihad-jihad yang perlu dijahit ya?

AW: Tadi ditanya oleh televisi dari Denmark. Datang ke sini, terus nanya, 
gimana? Jawab saya: Denmark itu harus menyadari sebabnya apa. Karena rakyat 
kita begitu. Karena rakyat kita ini yang terdidik sedikit sekali. Nah sekarang, 
kalau Denmark mau mengadakan cara yang baik. Ya, perbanyak aja pendidikan. 
Kesempatan bersekolah di Denmark diperbanyak gitu.

Tidak perlu dibela
RN: Gus Dur, kalau nggak salah, tahun 1992 atau 1993, kasus Arswendo dengan 
angket pendapat itu, menempatkan Nabi Mohamad pada peringkat ke-9 itu ya. 
Ketika itu Gus Dur berkomentar, ah Tuhan ataupun Nabi Mohamad kan tidak perlu 
dibela?

AW: Endak perlu dibela. Sekarang juga begitu. Menurut saya nggak perlu dibela.

RN: Nggak perlu dibela ya?

AW: Ya, kalau kita tersinggung, ya, Anda, juga saya sendiri emosional.

RN: Tapi tidakkah perlu satu solidaritas dengan ummat yang tersinggung, tapi 
sekaligus...

AW: Ya, protes itu solidaritas. Tapi kalau mau mengrusak karena itu, itu kan 
nggak benar.

RN: Sekaligus mengimbau, jangan protes kekerasan. Tapi solidaritasnya bentuk 
apa?

Goblok
AW: Ya, kirim surat. Memberitahu. Umpama, kalau mau demo di Kedutaan Denmark, 
sudah silakan. Tapi harus bisa mengendalikan diri.

RN: Tapi Gus Dur, ini ada pihak fundamentalis, atau pihak Muslim tertentu.

AW: Lha iya, ya udah, biarin aja. Memang begitu itu. Itu yang goblok itu ada.

RN: Itu goblok ya?

AW: Ya, mau diapain. Antara yang mengerti dan yang tahu itu harus dibedakan. 
Ada yang lebih fundamental. Tidak adanya demokrasi. Tidak berjalannya hukum. 
Masih bodoh-bodoh. Kebutuhan pokok kurang. Banyak sekali yang masih bisa 
diurusi.

Demikian Gus Dur kepada Radio Nederland.


 Kirim ke Teman

Reaksi: 


henry, 11-02-2006 - Indonesia 

Saya setuju dengan mbah GUS-DUR, Tuhan dan Nabi tidak perlu dibelah! karena 
Tuhan memiliki maha Daya dan tidak perlu lagi daya dari manusia yg 
sangat,sanagt dan sangat terbatas! maka Tuhan tak perlu dibela, Tuhan saja 
masih bersabar untuk bersabar miliyaran tahun, masa manusia tak bisa bisa?. Ttg 
para Nabi yg sudah meninggal pun masih menanggun beban nama jelek akibatt 
perbulatan jahat para pengikutnya! mengapa Nabi digambarkan dalam Kartun 
seperti itu? karena, para pengikutnya selalu bawa bom dimana, tidur dengan bom, 
gantung diri dengan bom, -.....dan segala bom bunuh diri dengan serta kan nama 
Tuhan dan Nabi maka anda telah berada di neraka yg paling bawa...karena anda 
gunakan nama Tuhan dan Nabi tidak pada tempatnya, salam 

saiful, 11-02-2006 - indonesia 

gus,tolong dong,kalo ngasih penjelasan mbok yang jelas dan melegakan semua 
orang, kita kan cuma minta mereka minta maaf secara terbuka,apa sulitnya, anda 
mengatakan goblok juga bukan cerminan orang yang terdidik kan, hati2 klo 
bicara, kata2 anda mewakili jutaan umat Islam, jangan bikin kami lebih terluka

yudha, 11-02-2006 - indonesia 

hmmmm... klo saya nggak cocok Gus Dur di mintai pendapat masalah karikatur... 
dia kalo ngomong suka semaunya sendiri.

endro, 10-02-2006 - indonesia 

kakakakakakakak. mbah dur ki, piye toh mbah? kakakakakak. geli baca 
wawancaranya, susah komentar.

ali nasrun, 10-02-2006 - jerman 

Dalam masyarakat, manusia mempunyai berbeda-beda mental atau karakter. Orang 
batak atau bugis cepat tersinggung. Tapi kalau orang solo atau Jokya orangnya 
halus. kaki saja diinjak tidak marah. Atau orang Ambon paling banter ngomel 
yang keras. Demikian juga dalam masalah agama, Tidak perlu kita mengambil salah 
seorang sebagai standard dari 1,2 Milliard penganut Islam yang masih hidup di 
dunia ini. Kebebasan Pers adalah salah satu sifat HAM yang berarti tujuan 
demokrasi. Tapi manusia jangan menyalah gunakan haknya untuk membuat profokasi 
dan mulai menyakiti perasaan orang lain. Menyakiti perasaan orang lain adalah 
termasuk kebijakan Demokrasi dan HAM. Kita bermaksud hidup di dunia ini dengan 
penuh ketentraman dan saling memberikan respekt. Jangan hidup sebagai anjing 
yang tidak punya tuan.

Berikan tanggapan Anda



 Nama   
      Email  
      Alamat email tidak ditampilkan  
      Alamat email ditampilkan  
      URL  
      Kota  
      Negara  
      Komentar   
      Kirimkan salinan komentar ini ke email saya  
      


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: