[nasional_list] Re: [ppiindia] Setelah Juara Dunia, Lantas Mau Kemana + Mendiknas Usulkan Peraih Juara Olimpiade Diberi Penghargaan

  • From: Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 18 Jul 2006 14:37:14 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
betul bung ari.

biarkan saja anak-anak jenius ini melanglang buana:
sekolah, mengajar, bekerja di mancanegara. sehingga
mereka tak cuma menguasai ilmu tapi juga network.
punya ilmu, bisa memproduksi barang tapi tak punya
network, akan mubazir saja di era globalisasi ini.

puncak prestasi di bidang pendidikan dengan menjuarai
olimpiade fisika, kimia, dll sebetulnya terdukung karena
jumlah penduduk kita yang banyak.

sehingga lebih besar probabilitas mendapat anak ber-iq
tinggi untuk kemudian dididik dalam kelasnya johanes surya.

tak heran saingan berat kita dalam tiap olimpiade seperti itu
adalah cina yang jumlah penduduknya juga besar.

sementara itu level dan kualitas pendidikan masyarakat awam
juga harus ditingkatkan, antara lain, dengan menetapkan
nilai standar kelulusan --yang mestinya semakin lama, semakin
tinggi.

indonesia baru menetapkan nilai standar kelulusan 4,2, semua
orang sudah teriak-teriak. padahal malaysia standar
kelulusannya 6. singapura malah 8.






At 01:28 PM 7/18/06 +0700, you wrote:

>justru biar meerka dibajak aja sama negara manapun. sekolah sana sampai s3,
>trus biarin mereka jadi associate professor. jadi mereka bisa merekrut
>orang orang indonesia lain masuk ke lab dan univaersitas mereka di sana.
>orang china udah ngelakuin ini sejak lama, makanya orang china yg masuk ke
>univ di luar negeri juga lebih banyak.
>
>justru yohanes surya ngejual tenaga indonesia ke pasar dunia dengan cara
>itu. dan salut buat oom yo. ndak guna kalo sekolah di indonesia aja. ndak
>guna juga kalo baru kelar s3 trus buru buru balik ke indonesia.
>
>salam,
>Ari Condro
>
>On 7/18/06, Saeful Rohman 
><<mailto:saeful.rohman%40indolakto.co.id>saeful.rohman@xxxxxxxxxxxxxxx> wrote:
> >
> >
> > Seudah jadi juara biasanya langsung di bajak oleh makelar lah, Tapi salut
> > nih sama teman-teman yang mau menguras otak mereka untuk menunjukan bahwa
> > bangsa ini bukan bangsa picisan. daripada miss
> > universe yang modalnya "paha" ama "atas paha" yang ga tentu maksudnya apa.
> > paling kalo jadi juara nampang di majalah playboynya Amerika, Bangga kah
> > kita kalau seperti ini, sorry sedikitpun ga merasa
> > bangga.
> > Untuk para juara olimpiade fisika, seharusnya negara mau merelakan
> > sebagian hartanya untuk membiayai mereka sekolah jangan sampai dibajak oleh
> > singapura atau amerika. bayangkan dengan keterbatasan
> > saja mereka mampu menunjukan bahwa mereka adalah yang terbaik dijagat ini
> > bagaimana kalau segala sesuatunya berlimpah,
> >
> > Selamat untuk teman2 semua
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Ambon" <<mailto:sea%40swipnet.se>sea@xxxxxxxxxx <sea%40swipnet.se>>
> > To: <Undisclosed-Recipient:;>
> > Date: Tue, 18 Jul 2006 01:00:43 +0200
> > Subject: [ppiindia] Setelah Juara Dunia, Lantas Mau Kemana + Mendiknas
> > Usulkan Peraih Juara Olimpiade Diberi Penghargaan
> >
> > > HARIAN ANALISA
> > > Edisi Selasa, 18 Juli 2006
> > >
> > > Tajukrencana
> > > Setelah Juara Dunia, Lantas Mau Kemana
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > MENGAGUMKAN. Itulah kata pertama yang terucap ketika mendengar kabar
> > bahwa Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) tampil sebagai juara dunia pada
> > Olimpiade Fisika Internasional yang berlangsung di
> > > Singapura sejak tanggal 8 Juli lalu. Dari empat anggota TOFI
> > masing-masing Jonathan Pradana Mailoa ( SMA Kristen I Penabur Jakarta),
> > Pangus Ho (SMA Kristen Penabur 3 Jakarta), Irwan Ade Putra (SMAN
> > > I Pekanbaru), Andy Octavian Latief (SMAN 1 Pamengkasan) dan Muhammad
> > Firmansyah (SMP Athirah Makassar), semuanya pulang membawa medali.
> > >
> > > Jonathan, Pangus, Irwan dan Andy meraih medali emas. Sedangkan Muhammad
> > Firmansyah mendapat medali perak. Walaupun perak, prestasi yang diraih
> > Muhammad Firmansyah ini cukup luar biasa mengingat ia
> > > baru duduk di bangku SMP. Tapi prestasi yang paling spektakuler diraih
> > Jonathan. Pelajar SMA Kristen I Penabur Jakarta ini meraih gelar The
> > Absolute Winner, yang menurut pembina TOFI Yohanes Surya,
> > > sebuah pencapaian yang langkah dalam event internasional. Karena gelar
> > ini pulalah tim Indonesia berhak meraih gelar juara dunia karena jika
> > dilihat dari medali yang diperoleh sebenarnya Indonesia
> > > masih kalah jika dibanding China. China dari lima anggota timnya,
> > semuanya mendapat medali emas. Hanya saja tidak ada yang mampu mengungguli
> > Jonathan.
> > >
> > > Meraih gelar juara dunia apalagi di bidang ilmu pengetahuan merupakan
> > sebuah pencapaian yang luar biasa. Negara-negara yang cukup dijaya di dunia
> > seperti Amerika Serikat dan Rusia kali ini harus
> > > mengakui keunggulan para 'bibit-bibit unggul' kita. Demikian juga negara
> > Asia yang selama ini merajai Olimpiade Fisika Internasioanl seperti Taiwan
> > dan Korea harus 'angkat topi'.
> > >
> > > Prestasi yang diraih putra-putra terbaik bangsa ini, tidak datang begitu
> > saja namun melalui pembinaan yang matang dan intensif. Jika tahun ini TOFI
> > berhasil meraih empat medali emas dan sebuah
> > > medali perak, sebelumnya pada tahun 2005 di Salamanca Spanyol dan tahun
> > 2004 di Korea Selatan mereka masing-masing merebut dua medali emas. Dengan
> > pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan,
> > > Yohannes Surya punya keyakinan tahun depan, TOFI akan mampu kembali
> > mengalahkan China di tanah airnya sendiri. Melihat hasil yang diraih saat
> > ini, target Yohannes Surya yang dalam beberapa tahun
> > > terahir ini mencurahkan seluruh perhatiannya pada TOFI, tidak hanya
> > sekadar mimpi atau angan-angan belaka.
> > >
> > > Namun di balik keberhasilan ini, sedih rasanya jika kita melihat kondisi
> > bangsa dan tanah air saat ini. Krisis berkepanjangan yang melanda 
> bangsa ini
> > sejak akhir1997 hingga saat ini belum juga
> > > berakhir diatasi. Pemimpin negara telah berganti dari yang satu ke yang
> > lain. Namun keadaan negara tetap memprihatinkan. Belum lagi bencana yang
> > datang silih berganti membuat bangsa kita semangkin
> > > terpuruk. Ironis memang tapi beginilah realitas yang kita alami saat
> > ini.
> > >
> > > Dari satu sisi, siapapun tidak bisa membantah, jika dikatakan negara ini
> > memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Sehingga Koes Plus dalam satu
> > lagunya menyebutkan, 'tongkatpun bisa jadi
> > > tanaman'. Dari sisi lain, siapapun saat ini tidak bisa membantah jika
> > kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tidak kalah dengan bangsa
> > lainnya. Contoh nyata yang tidak bisa dibantah yakni
> > > keberhasilan TOFI menjadi juara dunia serta keberhasilan Tim Olimpiade
> > Kimia Indonesia (TOKI) belum lama ini yang walaupun belum berhasil menjadi
> > juara dunia, salah satu anggotanya juga berhasil
> > > meraih medali emas.
> > >
> > > Kalau sudah begini, apa yang kurang? Tidak ada yang kurang sebenarnya.
> > Namun pasti ada yang salah. Di samping 'bibit-bibit unggul' di atas, saat
> > ini banyak putra-putri terbaik bangsa yang
> > > 'mengabdi' di negara lain, seperti di Singapura bahkan di Amerika
> > Serikat sekalipun. Kenapa hal ini sampai terjadi? Hal ini terjadi karena
> > selama ini pemerintah tidak pernah peduli atau memberikan
> > > perhatian kepada orang-orang yang berprestasi. Perhatian yang dibutuhkan
> > tidak hanya sekadar menerimanya di Istana Negara begitu meraih juara. 
> Mereka
> > butuh kepastian, kemana sesudah ini. Apakah
> > > pemerintah telah menyiapkan beasiswa untuk kelanjutkan pendidikan
> > mereka? Atau apakah pemerintah telah menyiapkan lapangan kerja?
> > Mudah-mudahan, sampai saat ini hal seperti itu belum pernah
> > > dilakukan pemerintah sementara universitas di luar negeri telah
> > berbondong-bondong mengajukan proposal beasiswa untuk kuliah mereka. Bahkan
> > yang tidak sedikit langsung memberikan proposal kontrak
> > > begitu selesai kuliah. ****
> > >
> > > ++++
> > >
> > > Mendiknas Usulkan Peraih Juara Olimpiade Diberi Penghargaan
> > >
> > > Jakarta, (Analisa)
> > >
> > > Mendiknas Bambang Sudibyo akan mengusulkan kepada Presiden Susilo
> > Bambang Yudhoyono agar para juara olimpiade internasional di berbagai 
> bidang
> > ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sains, fisika,
> > > kimia, astronomi dan matematika memperoleh penghargaan yang sesuai
> > dengan prestasinya.
> > >
> > > "Peraih emas dalam berbagai olimpiade tingkat dunia akan diberikan
> > penghargaan tersebut, termasuk, jaminan untuk masuk ke perguruan tinggi.
> > Mereka putra-putra terbaik yang sangat kita banggakan.
> > > Mereka akan menjadi teladan. Saya akan usul ke Presiden untuk diberikan
> > penghargaan Satya Lencana Wirkarya," kata Bambang Sudibyo seusai acara
> > peluncuran TV Edukasi di Depdiknas, Jakarta, Senin
> > > (17/7).
> > >
> > > Terkait dengan kemungkinan siswa berprestasi ini akan "diambil" oleh
> > negara lain, Mendiknas mengatakan setiap warga negara berhak untuk belajar
> > di mana saja.
> > >
> > > "Tapi, lebih jauh dari negeri China pun boleh. Mau menuntut ilmu sampai
> > Swedia pun boleh, karena itu hak warga negara. Jadi, kami tidak bisa
> > melarang mereka untuk belajar dimana pun. Sebab, belajar
> > > itu sesuatu yang menjadi hak azasi," ujarnya.
> > >
> > > Sementara itu, dalam sambutannya Mendiknas mengatakan peluncuran TV
> > Edukasi ini untuk menstandarkan mutu pelajaran di seluruh daerah . TV
> > Edukasi ini sudah biasa diterapkan di luar negeri, seperti
> > > Thailand.
> > >
> > > "Mereka yang belajar di Sangihe Talaud maupun Papua tetap bisa memiliki
> > pengetahuan yang sama dengan siswa yang belajar di Jakarta, misalnya," ujar
> > Bambang Sudibyo.
> > >
> > > Ia mengatakan pendidikan dengan basis TV ini akan dilakukan secara
> > besar-besaran di tingkat SLTP. Sedangkan, di tingkat SLTA baik itu SMA, 
> SMK,
> > Madrasah Aliyah (MA) akan berbasis teknologi
> > > informasi (IT).
> > >
> > > TV Edukasi ini diterapkan di kabupaten dengan pertimbangan mutu
> > pendidikan di kabupaten biasanya lebih rendah dibandingkan dengan di
> > kotamadya.
> > >
> > > Sementara itu, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
> > (Dikdasmen) Depdiknas Suyanto menjelaskan pada tahap awal jumlah sekolah
> > yang akan mendapat bantuan televisi mencapai 28.376 SMP.
> > > Namun, program ini nantinya juga akan mencakup SD dan SLTA.
> > >
> > > "Targetnya, juga untuk meningkatkan akses dan memperkecil disparitas
> > (perbedaan-red) mutu pendidikan di perkotaan dan kabupaten. Untuk itu,
> > masing-masing sekolah akan mendapat bantuan dua unit
> > > televisi," katanya.
> > >
> > > Untuk itu, Pemerintah menyediakan dana sekitar Rp 213,6 milyar. Dananya,
> > akan diserahkan melalui masing-amsing provinsi. Dana tersebut murni
> > bersumber dari block grant. Rencananya akan digunakan
> > > untuk pembelian 75 ribu unit televisi.
> > >
> > > Ia memperkirakan 315 kabupaten di 33 provinsi bisa mengakses siaran
> > televisi pendidikan tersebut.
> > >
> > > "Harapan kita sekolah di Jakarta dan di kabupaten bisa memperoleh materi
> > yang sama, sehingga disparitas antarkota dan kabupaten makin mengecil,"
> > katanya.
> > >
> > > Suyanto mengatakan, program televisi edukasi juga merupakan alternatif
> > yang diambil pemerintah untuk mempercepat penuntasan wajib belajar sembilan
> > tahun. "Itu sebabnya program lebih difokuskan pada
> > > daerah-daerah di kabupaten, apalagi di daerah terpencil," kata Suyanto.
> > >
> > > Siaran televisi edukasi akan mengudara dua kali dalam sehari yakni pukul
> > 7.15-09.30 WIB dan diulang pada pukul 14.15 hingga 16.30.
> > >
> > > Sedangkan, materi pelajaran yang disiarkan meliputi tiga mata pelajaran
> > utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Matematika. "Ini juga
> > follow up, hasil UN," ujarnya.
> > >
> > > Materi pelajaran sesuai dengan materi di sekolah berdasarkan kurikulum
> > yang berlaku.
> > >
> > > Dalam pengembangannya materi siaran ini dikembangkan oleh Pusat
> > Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) dengan melibatkan
> > berbagai pihak terkait, antara lain, Badan Standar
> > > Nasional Pendidikan (BSNP), Pusat Penilaian Pendidikan, Pusat Kurikulum,
> > Direktorat Pembinaan SMP dan pihak terkait lainnya seperti profesor, guru,
> > pakar pendidikan, pakar media, praktisi
> > > pertelevisian, tenaga kreatif profesional, dan native speaker. (Ant)
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> >
> >
> >
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: