[nasional_list] [ppiindia] Rusuh Freeport Merembet ke Jakarta

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 24 Feb 2006 02:00:56 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6394

Jumat, 24 Feb 2006,



Rusuh Freeport Merembet ke Jakarta 


Penambangan Tetap Lumpuh
JAKARTA - Bentrok di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Papua, merembet ke 
Jakarta. Sebuh Kemarin sekelompok orang menyerbu gedung Plaza 89, tempat PT 
Freeport berkantor. Mereka sempat merusak lobi gedung di Jalan Rasuna Said, 
Kuningan, Jaksel, tersebut.

Sementara itu, di Ridge Camp Mile 72, Tembagapura, masih terjadi pemblokadean 
yang dilakukan warga setempat. Akibatnya, operasional perusahaan pertambangan 
emas dari Amerika itu masih lumpuh. 

Peristiwa itu mendapat perhatian serius sejumlah pejabat. Kemarin mereka 
mendadak bertemu di Kantor Departemen Dalam Negeri. Di antara mereka adalah 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono, Menteri Koordinator Bidang 
Politik Hukum dan Keamanan Widodo A.S., Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Kapolri 
Jenderal Pol Sutanto, dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto.

Pertemuan berakhir sekitar pukul 17.30. Sejumlah menteri dan pejabat yang 
ditemui wartawan enggan berkomentar mengenai pertemuan tersebut. Djoko Suyanto 
mengatakan, pertemuan tersebut tidak membahas Freeport, tetapi membicarakan 
Pilkada Irian Jaya Barat.

Namun, Widodo menuturkan, pemerintah pusat menyerahkan penanganan masalah 
Freeport kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan Papua. Langkah utama yang 
perlu dilakukan adalah negosiasi dengan ratusan warga yang memblokade akses 
menuju pertambangan Freeport. Sekarang sedang diupayakan pertemuan antara 
Freeport dan perwakilan masyarakat.

Sementara itu, gedung Plaza 89 harus dilakukan tindakan hukum. "Sejak awal 
sudah ada niat untuk melakukan tindakan anarkis," lanjutnya.

Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengatakan tidak akan ada 
penambahan pasukan dari pusat untuk membantu pengamanan di lokasi Freeport. "Di 
sana sudah berkumpul manajemen Freeport, tokoh masyarakat, Kapolda, dan 
Pangdam," katanya. Dia berharap agar pertemuan bisa segera mendapatkan solusi 
terbaik.

Sementara itu, penanganan perusakan di Jakarta diserahkan ke Polda Metro Jaya. 
Sepuluh orang ditahan. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Ketut 
Untung Yoga, saat penyerbuan, 13 pemuda masuk ke gedung, sedangkan 12 orang 
lainnya berada di luar. "Baru 10 yang kami periksa. Sisanya masih dalam 
pengejaran," tegasnya.

Sepuluh orang yang ditahan adalah Martin P.B., Yan Matua, Ales, N. Danny, Itius 
Koboya, Betenus Magayang, Dedy Pagaraya, Paul Wollow, Gomes Kobaya, dan Deflan 
Kogaya. 

Mereka yang tergabung dalam BEM Papua itu dijemput polisi di kantor Kontras, 
Jalan Mendut, Jakpus. Saat itu, mereka sedang meminta perlindungan. Polisi juga 
menyita berbagai barang bukti, antara lain, jeriken berisi bensin, beberapa 
botol kecil yang juga berisi bensin, besi, kayu, dan pecahan kaca di Plaza 89. 

Menurut Yoga, penyerbuan tersebut terjadi pukul 03.30 WIB. Ditengarai, mereka 
bukan hendak berdemo. Sebab, sesuai ketentuan, demo harus dilakukan pukul 
07.00-pukul 18.00 dan harus ada pemberitahuan kepada polisi. Tetapi, pada pukul 
03.30, serombongan pemuda sambil membawa bensin dan pentungan mendatangi Plaza 
89. 

Dalam pemeriksaan sementara, para penyerbu itu hendak merusak kantor PT 
Freeport. "Namun, mereka salah sasaran. Lokasi kantor Freeport berada di lantai 
5, 7, dan 9. Tetapi, mereka merusak lobi gedung," imbuhnya. 

Saat kejadian, gedung tersebut hanya dijaga empat orang satpam. Dua satpam 
berada di dalam gedung dan 2 lainnya di luar. Mereka tidak dapat menahan para 
pemuda itu. 

Kuasa hukum para tersangka, Abu Pelu, dari Divisi Pembelaan Hukum Kontras 
mengatakan, penyerangan itu merupakan bentuk akumulasi kekesalan mahasiswa 
terhadap pemerintah. "Mereka jengkel karena penembakan di Freeport, 
Tembagapura," ujarnya.

Menurut Abu, para mahasiswa menuding perusahaan asal Amerika Serikat itu 
menjadi dalang kekerasan di Papua. Termasuk ketika terjadi bentrokan dengan 
para penambang tradisional dua hari lalu. "Mereka juga menuntut penutupan PT 
Freeport karena sudah banyak darah yang tumpah ketika Freeport beroperasi di 
sana," katanya. 

Herman Katong dari Kontras menambahkan, penyerbuan kantor Freeport hanyalah 
bentuk kekecewaan yang dialami warga Papua berpuluh-puluh tahun. 

Seorang tersangka Dedy Paragaya mengakui, kelompoknya berniat menyerang kantor 
Freeport. "Kami berencana mau menghancurkan semua aset di kantor Freeport, 
termasuk semua database mereka," ujar Dedy saat digiring petugas dari ruang 
Direktorat Kriminal Umum ke gedung Reserse Mobil.

Menurut Dedy, pihaknya marah setelah menyaksikan tayangan televisi tentang 
penembakan tiga warga Papua oleh keamanan Freeport dan kepolisian. Sore kami 
beramai-ramai menyaksikan siaran televisi yang menayangkan aksi penembakan 
itu," ujar Dedy. 

Bentrokan antara penambang tradisional dan polisi terjadi ketika dilakukan 
penertiban. Beberapa orang terluka, termasuk dari pihak aparat. Peristiwa itu 
berlanjut dengan pemblokadean akses menuju lokasi penambangan sehingga Freeport 
lumpuh total. 

Sekitar pukul 10.00 WIT kemarin, beberapa pejabat Polri dan TNI turun ke lokasi 
pemblokadean di Mile-72 Rigde Camp. Mereka, antara lain, Kapolda Papua Irjen 
Pol Tommy Yakobus, Pangdam XVII Trikora Mayjen TNI George Toisutta, Danrem 
Sorong PVT Kolonel Christian Zebua, dan Bupati Mimika Klemen Tinal, serta 
sejumlah tokoh masyarakat Amungme dan Kamoro.

Dalam jumpa pers tadi malam, Kapolda mengatakan bahwa Kamis siang pihaknya 
sudah melakukan tatap muka dengan warga pendulang. Namun, pembukaan blokade 
tidak berhasil. Pertemuan dengan perwakilan pendulang akan dilakukan lagi hari 
ini.

"Perlu waktu untuk berbicara dengan tokoh masyarakat yang terdiri atas kelompok 
dan suku. Dengan sabar, kita akan mendengarkan aspirasi mereka. Kita terus 
berupaya melakukan pendekatan persuasif," jelasnya. Dia berharap, blokade bisa 
dibuka hari ini. 

Kapolda menegaskan, ketika terjadi bentrok Selasa lalu, hanya ada dua warga 
yang terluka. Yaitu, Yulian Murib dan Melianus Murib. Namun, tidak ditemukan 
bubuk mesiu pada luka yang dialami kedua warga tersebut. Mereka hanya menderita 
luka gores dan terkena benda tumpul. Hal itu berdasar visum dari Rumah Sakit 
Tembagapura yang ditandatangani Dr Boy Hidayat.

"Sekali lagi, korban terluka bukan karena ditembak. Sekuriti PT Freeport 
Indonesia Nurman Sanusi dan Roni Sirait masih dirawat di rumah sakit. Kondisi 
mereka sudah semakin baik," terangnya.

Sementara itu, Senior Manager Corporate Communication PT Freeport Indonesia 
Siddharta Moersjid mengatakan, hingga kemarin, proses produksi Freeport 
berhenti total. Semua karyawan di bagian produksi dan operator diliburkan. 
Sebab, mereka tak bisa masuk ke lokasi. (cak/naz/gup/ind/sas


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Rusuh Freeport Merembet ke Jakarta