** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** IMHO, diskusi ini kelihatannya tidak/belum menyentuh 'substansi'-nya.. Masing" pihak berdiri pada titik tolak (meski belum sampe titik ekstrim sih) masing".. Jadi nyaris tidak akan ada titik temu.. :-P Di satu sisi ada yang tidak terima pelarangan penayangan puser/udel.. Di sisi lain, ada yang terjebak pada paradigma akan pentingnya puser/ udel, yang melandasi lahirnya pelarangan puser/udel itu sendiri.. Kalau niatnya mau diskusi yang konvergen (bukan asal-perang-pendapat) mestinya disepakati dulu titik temu-nya apa.. atau 'common understanding'-nya gimana, gitu loh.. :-) -------- Dalam tulisan saya sebelumnya.. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/message/24294 ".. Bahkan himbauan dari Presiden soal 'tayangan pusar/puser di tv' saja sudah ditentang.. Kalau di milis ini oleh siapa, ya? :-P Nah, segitu aja reaksinya udah 'keras'.. belum lagi kalo ngebahas soal kutang/bra/dada atau paha.. atau ini jangan" lagi ngomongin 'fried chicken', ya.. *hehehe..justkiddin'* Meskipun, IMHO, pernyataan tersebut tetap bersifat politis.. _ya barangkali_ untuk mengalihkan perhatian publik dari soal _rencana_ kenaikan harga BBM.. (waktu itu kan belum ada Bencana Tsunami).. IMHO, ini barangkali juga lho ya.. untuk mengais simpati dari kalangan umat Islam.. .." --> ralat baris terakhir: dari sebagian kalangan umat Islam.. ----- Sebetulnya mau nambahin komentar lagi.. cuma takut kepanjangan.. nanti dulu deh.. Ada komentar lain soal ini? :D Wassalam, Irwan.K ======== --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Elok Dyah Messwati" <elok@xxxx> wrote: > Wah, kalau nilai perempuan diukur dari pusarnya...kok dangkal amat > parameternya? > Bagaimana dengan perempuan-perempuan Madura yang kebayanya > berkutu-baru, sehingga pusar mereka terlihat jelas di atas libatan > kain yang mereka pakai? > Apakah perempuan-perempuan dengan pakaian tradisional itu tidak > punya nilai? > Bukankah pakaian tradisional itu adalah kebanggaan kita. Bagaimana > dengan perempuan-perempuan Papua yang hanya menggunakan > rumbai-rumbai untuk menutup kemaluan, dan tidak menggunakan bra > sama sekali.... Apakah mereka tidak bernilai? > Saya pikir mereka sangat bernilai dalam kesederhanaan mereka... > > ----- Original Message ----- > From: "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxx> > To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> > Sent: Tuesday, February 08, 2005 4:53 PM > Subject: Re: [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan > > > apa puser seorg perempuan menjadi tolak ukur kalo seorg perempuan > > itu punya nilai ato gak..? mnrt pak Yustam..how much a women > > a worth exactly..? priceless?, expensive..?..yg menjudge hal tsbt > > itu siapa..? kaum pria pastinya..., n konsumennya jg pria.., > > pls dunk pak.., so it's definitely a prove that men still > > dominate.., they tell women how to behave, how to dress, > > or how to become a women of worth.. > > > > Yustam@xxxx > > To: > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > > 02/08/2005 05:05 cc: > > PM Subject: Re: [ppiindia] > Re: "Pusar SBY": Korban pun > > Please respond to berjatuhan > > ppiindia > > > > sama-sama bisa komoditas ,... tapi puser cowok itu kan buat > > menarik product, tapi puser sby kan buat mengingatkan bahwa > > nilai atau harkat seorang wanita berada di puser itu ... > > kalau di obral nilai-nya kan rendah ... > > bagaimana mungkin kita mengagungkan seorang wanita yang > > melahirkan..... bila nilai nya menjadi rendah begitu ....??? > > > > "Carla Annamarie" > > <Carla.Annamarie@prudent To: > > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > > ial.co.id> cc: > > Subject: Re: > > [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan > > 08/02/2005 16:03 > > > > Please respond to ppiindia > > > > puserceps cowo kan udah jd komoditas.., skrg iklan or gambar2 > > cowo2 metrosexual udah bnyk yg berani.., jgn cuma puser perempuan > > aja dunk yg dilarang... > > > > Yustam@xxxx > > To: > > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > > 02/08/2005 04:04 cc: > > PM Subject: Re: [ppiindia] > Re: "Pusar SBY": Korban pun > > Please respond to berjatuhan > > ppiindia > > > > ini menunjukkan bahwa sby tidak tertarik dengan "puserceps" > > kecuali yang g kali yeh ... yang menarik kan puser yang > > di larang sby, itu kan komoditas cuma sih udah kebangetan > > nanti lama-lama banyak wanita yang nggak laku lagi > > soalnya sudah diobral sih .. jadinya nek ... : )) > > > > "Carla Annamarie" > > <Carla.Annamarie@prudent To: > > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > > ial.co.id> cc: > > Subject: Re: > > [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan > > 08/02/2005 15:09 > > Please respond to > > ppiindia > > > > how abt male-emporium magazine or FHIM and cosmo, yang sometimes > > ada juga gambar2 cowo bare naked from up to waist, yg nunjukin > > biceps, triceps, or ''Pusarceps''..? > > > > "meg4pro" > > <bright3y3s@gmail To: > > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > > .com> cc: > > Subject: [ppiindia] Re: > > "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan > > 02/07/2005 05:49 PM > > Please respond to ppiindia > > > > Bagus lah kalau memang aparat sekarang sudah pada sadar merazia > > media2 modal dengkul yang isinya cuma pamer paha dada dan > > berisikan tulisan-tulisan tentang paha dada bawah dada dan atas > > dada. > > > > Kenapa baru sekarang ya SBY..?. Gpp lah. Gak percuma kemaren > > nyoblos SBY. > > > > cheers. > > > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, radityo djadjoeri > > <radityo_dj@xxxx> wrote: > > > "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan > > > > > > Korban pertama: Lilis Karlina > > > > > > Pernyataan SBY yang gemas menyaksikan tayangan umbar pusar di > > > layar kaca, kini makan korban. Tiga stasiun televisi sepakat > > > untuk tak menayangkan video klip 'Terpesona' dari penyanyi > > > dangdut Lilis Karlina. Ketiga stasiun televisi itu adalah TPI, > > > Antv dan TVRI. > > > > > > Menurut Lilis Karlina kepada Harian Terbit, kabar mengenai > > > pencekalan video klip yang menggambarkan suasana 'Seribu Satu > > > Malam' itu didapat dari manajemennya. "Sampai sekarang saya > > > masih penasaran, kenapa hanya video klip saya yang dicekal. > > > Padahal soal penampilan tarian yang mempertontonkan pusar, > > > tak hanya terdapat di dalam video klip saya," ujar Lilis. > > > > > > "Menurut manajemen saya, ketiga stasiun tv itu menolak video > > > klip saya karena ada pesan dari pemerintah mengenai tayangan > > > pusar. Tapi saya belum dapat kepastian tentang hal itu. > > > Malah saya khawatir, mungkin ada seseorang yang tidak senang > > > dengan saya, kemudian mencekal video klip itu," tambah penyanyi > > > berparas sensual itu. > > > > > > Sebelumnya, pihak stasiun televisi pernah memintanya untuk > > > merekayasa video klipnya dengan menyamarkan pusarnya, diberi > > > warna hitam atau diblur, tapi menurut Lilis, kalau perutnya > > > dihitamkan akan menghilangkan estetika. > > > > > > Penyanyi asal Purwakarta ini mengaku prihatin dengan pencekalan > > > karya seni. "Pencekalan atas video klip itu adalah tindakan > > > pengekangan terhadap ekspresi berkesenian. Kalau zaman dulu, > > > mungkin saja masih dicekal-cekal. Tapi sekarang kan sudah > > > berbeda. Yang jelas, saya rugi secara materi maupun ide," > > > tutur penyanyi. > > > > > > Korban kedua: tabloid sensual > > > > > > Buat para pencinta kisah-kisah panas dengan tambahan gambar > > > perempuan sensual, berduka citalah. Rem sedikit hasrat Anda > > > untuk membacanya. Pasalnya, 'tabloid panas' itu kini susah > > > didapat. Apa pasal? Para pemilik kios majalah 'ketar-ketir' > > > karena kerap dirazia oleh para oknum berseragam. Tabloid yang > > > kini susah dicari adalah: Lipstik, Exotica, Lelaki, dan > > > lainnya. Kabar dari Bukittinggi, majalah Harper's Bazaar > > > dan Cosmopolitan pun ikut-ikutan disita aparat. > > > Entahlah, setelah disita mau dibaca buat istri aparat, > > > entah dijual lagi atau dikilokan - siapa tahu? > > > > > > Kalau suasananya sudah seperti ini, penerbit jelas rugi, > > > pedagang majalah pun buntung, dan pilihan media jadi berkurang. > > > Saya pribadi yang musti memantau berita tentang 'riset perilaku > > > seksual remaja di 4 kota' pun kini kelabakan. > > > > > > Salam udel! > > > > > > Radityo Djadjoeri ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **