[nasional_list] [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan

  • From: "irwank2k2" <irwank@xxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 08 Feb 2005 16:09:46 -0000

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


IMHO, diskusi ini kelihatannya tidak/belum menyentuh
'substansi'-nya.. Masing" pihak berdiri pada titik tolak 
(meski belum sampe titik ekstrim sih) masing".. 
Jadi nyaris tidak akan ada titik temu.. :-P

Di satu sisi ada yang tidak terima pelarangan penayangan puser/udel..
Di sisi lain, ada yang terjebak pada paradigma akan pentingnya puser/
udel, yang melandasi lahirnya pelarangan puser/udel itu sendiri..

Kalau niatnya mau diskusi yang konvergen (bukan asal-perang-pendapat)
mestinya disepakati dulu titik temu-nya apa.. 
atau 'common understanding'-nya gimana, gitu loh.. :-)

--------
Dalam tulisan saya sebelumnya..

http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/message/24294

"..
Bahkan himbauan dari Presiden soal 'tayangan pusar/puser di tv'
saja sudah ditentang.. Kalau di milis ini oleh siapa, ya? :-P

Nah, segitu aja reaksinya udah 'keras'.. belum lagi kalo ngebahas
soal kutang/bra/dada atau paha.. atau ini jangan" lagi
ngomongin 'fried chicken', ya.. *hehehe..justkiddin'*

Meskipun, IMHO, pernyataan tersebut tetap bersifat politis..
_ya barangkali_ untuk mengalihkan perhatian publik dari soal
_rencana_ kenaikan harga BBM.. (waktu itu kan belum ada 
Bencana Tsunami)..

IMHO, ini barangkali juga lho ya.. untuk mengais simpati 
dari kalangan umat Islam.. 
.."

--> ralat baris terakhir: dari sebagian kalangan umat Islam..
-----

Sebetulnya mau nambahin komentar lagi.. cuma takut kepanjangan..
nanti dulu deh.. Ada komentar lain soal ini? :D

Wassalam,

Irwan.K

========
--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Elok Dyah Messwati" <elok@xxxx> wrote:
> Wah, kalau nilai perempuan diukur dari pusarnya...kok dangkal amat
> parameternya?
> Bagaimana dengan perempuan-perempuan Madura yang kebayanya
> berkutu-baru, sehingga pusar mereka terlihat jelas di atas libatan
> kain yang mereka pakai?
> Apakah perempuan-perempuan dengan pakaian tradisional itu tidak
> punya nilai?
> Bukankah pakaian tradisional itu adalah kebanggaan kita. Bagaimana
> dengan perempuan-perempuan Papua yang hanya menggunakan
> rumbai-rumbai untuk menutup kemaluan, dan tidak menggunakan bra
> sama sekali.... Apakah mereka tidak bernilai?
> Saya pikir mereka sangat bernilai dalam kesederhanaan mereka...
> 
> ----- Original Message -----
> From: "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxx>
> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
> Sent: Tuesday, February 08, 2005 4:53 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan
> 
> > apa puser seorg perempuan menjadi tolak ukur kalo seorg perempuan
> > itu punya nilai ato gak..? mnrt pak Yustam..how much a women
> > a worth exactly..? priceless?, expensive..?..yg menjudge hal tsbt
> > itu siapa..? kaum pria pastinya..., n konsumennya jg pria..,
> > pls dunk pak.., so it's definitely a prove that men still
> > dominate.., they tell women how to behave, how to dress,
> > or how to become a women of worth..
> >
> >                       Yustam@xxxx
> >                                                To:
> ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >                       02/08/2005 05:05         cc:
> >                       PM                       Subject:  Re:
[ppiindia]
> Re: "Pusar SBY": Korban pun
> >                       Please respond to         berjatuhan
> >                       ppiindia
> >
> > sama-sama bisa komoditas ,... tapi  puser cowok itu kan buat
> > menarik product, tapi puser sby  kan buat mengingatkan bahwa
> > nilai atau harkat seorang wanita berada di puser itu ...
> > kalau di obral  nilai-nya kan  rendah  ...
> > bagaimana mungkin kita mengagungkan seorang wanita yang
> > melahirkan.....  bila nilai nya menjadi rendah  begitu  ....???
> >
> >                     "Carla Annamarie"
> >                     <Carla.Annamarie@prudent        To:
> > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >                     ial.co.id>                      cc:
> >                                                     Subject:     Re:
> > [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan
> >                     08/02/2005 16:03
> >
> >                     Please respond to ppiindia
> >
> > puserceps cowo kan udah jd komoditas.., skrg iklan or gambar2
> > cowo2 metrosexual udah bnyk yg berani.., jgn cuma puser perempuan
> > aja dunk yg dilarang...
> >
> >                       Yustam@xxxx
> >                                                To:
> > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >                       02/08/2005 04:04         cc:
> >                       PM                       Subject:  Re:
[ppiindia]
> Re: "Pusar SBY": Korban pun
> >                       Please respond to         berjatuhan
> >                       ppiindia
> >
> > ini menunjukkan bahwa sby tidak tertarik dengan "puserceps"
> > kecuali yang g  kali   yeh  ...    yang menarik kan puser yang
> > di larang sby,  itu kan komoditas  cuma sih udah kebangetan
> > nanti lama-lama  banyak wanita yang nggak laku lagi
> > soalnya sudah diobral   sih  .. jadinya nek  ... : ))
> >
> >                     "Carla Annamarie"
> >                     <Carla.Annamarie@prudent        To:
> > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >                     ial.co.id>                      cc:
> >                                                     Subject:     Re:
> > [ppiindia] Re: "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan
> >                     08/02/2005 15:09
> >                     Please respond to
> >                     ppiindia
> >
> > how abt male-emporium magazine or FHIM and cosmo, yang sometimes
> > ada juga gambar2 cowo bare naked from up to waist, yg nunjukin
> > biceps, triceps, or ''Pusarceps''..?
> >
> >                       "meg4pro"
> >                       <bright3y3s@gmail        To:
> > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> >                       .com>                    cc:
> >                                                Subject: 
[ppiindia] Re:
> > "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan
> >                       02/07/2005 05:49 PM
> >                       Please respond to ppiindia
> >
> > Bagus lah kalau memang aparat sekarang sudah pada sadar merazia
> > media2 modal dengkul yang isinya cuma pamer paha dada dan
> > berisikan tulisan-tulisan tentang paha dada bawah dada dan atas
> > dada.
> >
> > Kenapa baru sekarang ya SBY..?. Gpp lah. Gak percuma kemaren
> > nyoblos SBY.
> >
> > cheers.
> >
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, radityo djadjoeri
> > <radityo_dj@xxxx> wrote:
> > > "Pusar SBY": Korban pun berjatuhan
> > >
> > > Korban pertama: Lilis Karlina
> > >
> > > Pernyataan SBY yang gemas menyaksikan tayangan umbar pusar di
> > > layar kaca, kini makan korban. Tiga stasiun televisi sepakat
> > > untuk tak menayangkan video klip 'Terpesona' dari penyanyi
> > > dangdut Lilis Karlina. Ketiga stasiun televisi itu adalah TPI,
> > > Antv dan TVRI.
> > >
> > > Menurut Lilis Karlina kepada Harian Terbit, kabar mengenai
> > > pencekalan video klip yang menggambarkan suasana 'Seribu Satu
> > > Malam' itu didapat dari manajemennya.  "Sampai sekarang saya
> > > masih penasaran, kenapa hanya video klip saya yang dicekal.
> > > Padahal soal penampilan tarian yang mempertontonkan pusar,
> > > tak hanya terdapat di dalam video klip saya,"  ujar Lilis.
> > >
> > > "Menurut manajemen saya, ketiga stasiun tv itu menolak video
> > > klip saya karena ada pesan dari pemerintah mengenai tayangan
> > > pusar. Tapi saya belum dapat kepastian tentang hal itu.
> > > Malah saya khawatir, mungkin ada seseorang yang tidak senang
> > > dengan saya, kemudian mencekal video klip itu," tambah penyanyi
> > > berparas sensual itu.
> > >
> > > Sebelumnya, pihak stasiun televisi pernah memintanya untuk
> > > merekayasa video klipnya dengan menyamarkan pusarnya, diberi
> > > warna hitam atau diblur, tapi menurut Lilis, kalau perutnya
> > > dihitamkan akan menghilangkan estetika.
> > >
> > > Penyanyi asal Purwakarta ini mengaku prihatin dengan pencekalan
> > > karya seni. "Pencekalan atas video klip itu adalah tindakan
> > > pengekangan terhadap ekspresi berkesenian. Kalau zaman dulu,
> > > mungkin saja masih dicekal-cekal. Tapi sekarang kan sudah
> > > berbeda. Yang jelas, saya rugi secara materi maupun ide," 
> > > tutur penyanyi.
> > >
> > > Korban kedua: tabloid sensual
> > >
> > > Buat para pencinta kisah-kisah panas dengan tambahan gambar
> > > perempuan  sensual, berduka citalah. Rem sedikit hasrat Anda
> > > untuk membacanya. Pasalnya, 'tabloid panas' itu kini susah
> > > didapat. Apa pasal? Para  pemilik kios  majalah 'ketar-ketir'
> > > karena kerap dirazia oleh para oknum berseragam. Tabloid yang
> > > kini susah dicari adalah: Lipstik, Exotica, Lelaki, dan
> > > lainnya. Kabar dari Bukittinggi, majalah Harper's Bazaar
> > > dan Cosmopolitan pun ikut-ikutan disita aparat.
> > > Entahlah, setelah disita mau dibaca buat istri aparat,
> > > entah dijual lagi atau dikilokan - siapa tahu?
> > >
> > > Kalau suasananya sudah seperti ini, penerbit jelas rugi,
> > > pedagang majalah pun buntung, dan pilihan media jadi berkurang.
> > > Saya pribadi yang musti memantau berita tentang 'riset perilaku 
> > > seksual remaja di 4 kota' pun kini kelabakan.
> > >
> > > Salam udel!
> > >
> > > Radityo Djadjoeri





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: