[nasional_list] [ppiindia] Re: Kitab Aspal-->Deretan Nabi menurut agama-agama langit (samawi)

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 24 Feb 2005 05:03:00 -0000

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


Mbak dan Mbah, sekaligus gaja deh ya..:-)

Mbak Carla betul kalo mau mendalami dan mengerti agama yang kita 
anut harus pake iman dan nalar. Mana yang lebih diperlukan? Mbah dan 
mbak bener jua balance antara keduanya. 

Masalahnya nih ya kalo kita belum punya iman apapun. Misalkan kita 
orang gunung yang cuma punya akal/nalar dan baru turun gunung mau 
cari iman, tentu kan dia hanya memakai nalarnya saja, gak bisa 
menjadikan iman sebagai central dan basic foundation.
 
Jadi, saya setuju sekali kalau mbah mengatakan kebenaran itu 
universal adanya, konsep yg mudah tuk diimani by nalar dan hati, gak 
rumit , gak njelimet kayak konsep dosa awal dan konsep trinitas. 
Karena Tuhan itu universal, jadi apa yang datang dari Tuhan itu 
memang merupakan kebenaran universal, bukan dogma. Yang datang dari 
manusia, semisal konsep dosa awal dan trinitas itu, menjadi tidak 
universal dan menjadi dogma kan? karena seperti yang mbah duga 
konsep dosa awal itu adalah karya manusia murid Kristus yg timbul 
setelah Kristus meninggal. Wong Yesus gak pernah ngaku "saya mati 
demi dosa kamu kok?" Njelimet kan? Kok masih diimani? karena iman 
(harus) menjadi pusat? ..Kalo umat Kristen tidak pecaya dosa awal 
ini apakah kekristenannya berkurang?

Kalo saja insan gunung itu disodori konsep dosa awal dan konsep non 
dosa awal, bagaimana ya?..he..he..kebayang film The God Must Be 
Crazy...neh.

--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO" 
<rm_danardono@xxxx> wrote:
> 
> Ya mBak, akhir akhirnya dikembalikan pada masing masing insan. 
> 
> Kita mati juga sendiri, tak ada jaminan apa apa. mengimani tanpa 
> memakai pikiran yang universal, juga sering menyesatkan. Kita 
ingat 
> sekte yang bunuh diri, karena diajarikan bahwa segera akan kiamat. 
> Mereka juga beriman. Mengimani.
> 
> Balance antara keduanya mungkin ,walau bukanjaminan, namun paling 
> aman. Apalagi, ada yang kiat namakan universal virtues. Kita 
> bandingkan "Sepuluh Perintah Allah" yang dikumandangkan Musa di 
gurun 
> Timur tengah, dan apa yang diwejangkan Sidharta jauh di India 
ribuan 
> tahun sebelum Massehi, dalam Panca Sila. Pada dasarnya identik.
> 
> Apa kesimpulannya? Kebenaran itu universal, dan yang mudah kita 
imani 
> melalui nalar + hati, adalah yang paling dapat dipegang: hidup 
yang 
> baik. Jauhi kemaksiatan. Kita tak perlu cari ayat, atau bersiteguh 
> ini yangbilang atau itu yang bilang, malaekat membisikkan, namun, 
> karena nilai nilai itu benar: jangan mencuri, jangan membunuh 
makhluk 
> hidup, dll.  Kita lakukan ini bukan karena mengumpulkan hadiah 
> diakherat, namun karena dengan kebvaikan kebaikan ini, hidup 
didunia 
> ini akan lebih manusiawi. Taht's it.
> 
> Apakah beda definisi "kemuliaan" bagi umat Buddha, Tao, Yahudi, 
> Kristiani atau Islam? Tak ada kan?
> 
> Dibawah ini saya kutip isi "Panca Sila, yang merupakan dasar 
wejangan 
> sang Sidharta:
> 
> The Five Precepts  --->pañca-sila
> 
> Salam pencerahan
> 
> danardono
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Carla Annamarie" 
> <Carla.Annamarie@xxxx> wrote:
> > 
> > bener bgt mbah Danar..
> > 
> > ada 2 hal yg utama yang diperlukan dalam blajar mendalami dan 
> mengerti
> > agama yang kita anut..yaitu Iman dan nalar..
> > sometimes nalar berusaha untuk reasoning, tp Iman harus jadi 
> central dan
> > basic foundationnya..
> > kalo nalar udah ngalahin Iman lama2 jd ateis-
humanis..:))..mungkin 
> dalam
> > hidup dua2nya kudu balance.., simplenya balik ke individu 
> masing2..belief
> > it's abt believing..
> > 
> > 
> > 
> 
>                                                                    
 
>                                        
> >                       "RM 
> 
Danardono                                                            
 
>            
> >                       HADINOTO"                To:       
> ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx                          
> >                       <rm_danardono@yah        
> cc:                                                         
> >                       oo.de>                   Subject:  
[ppiindia] 
> Re: Kitab Aspal-->Deretan Nabi menurut 
> >                                                 agama-agama 
langit 
> (samawi)                                
> >                       02/23/2005 
> 
04:51                                                                
 
>     
> >                       
> 
PM                                                                   
 
>                
> >                       Please respond 
> 
to                                                                   
 
> >                       
> 
ppiindia                                                             
 
>                
> 
>                                                                    
 
>                                        
> 
>                                                                    
 
>                                        
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Disini masalahnya, mBak.
> > 
> > Banyak sekali anakronisme dan hal hal yang bertentangan satu 
dengan
> > yang lain, dalam kisah kisah ketiga Kitab Suci. Tinggal bagaimana
> > umat menerimanya. Ada yang mengimaninya, dan go on. Menjalankan
> > ibadat seperti yang diperintahkan. Ada yang tak tenang dalam
> > sanubari, dan mencari terus. Mereka ini yang tak mau take 
everything
> > for granted.
> > 
> > Agama agama Semit, yang tiga ini, mempunyai struktur dasar yang 
> sama.
> > Semua dimulai dengan "Tuhan bersabda..", lalu menjadi wahyu, 
atau 
> apa
> > yang dipercaya menjadi wahyu.
> > 
> > Pertemuan dengan Tuhan, yang terdengar sebagai dongeng itu, 
diimani,
> > tanpa dibantah. Apakah ini dalam Taurat, Injil ataupun Quran. 
> Jibrail
> > berkata ini, Jibrail berkata itu. Dalam kejadian yang sama, 
Jibrail
> > mengatakan yang tak sama, dalam ketiga Kitab itu.
> > 
> > Dalam faham yang berasal dari Asia timur, diantara para leluhur 
kita
> > sendiri, tak ada kisah yang mulai dengan "Tuhan berkata demikian,
> > melarang ini atau itu". salah satu diantaranya, Sidharta,
> > mengedepankan beberapa jalan, agar kita menjadi mulai, dan 
terlepas
> > dari kesengsaraan. Dia tak mengatakan, apa yang diajarkannya
> > dibisikkan oleh malaikat, bidadari atau peri atau siapapun.
> > 
> > Apakah kita menerima atau tidak, itu masalah kita, tak ada 
ancaman
> > Neraka atau yang mirip itu. Juga tak ada janji janji yang indah, 
> yang
> > akan kita alami, kalau kita mati, misalnya bidadari yang cantik, 
> atau
> > kehidupan yang cemerlang, dlsb.
> > 
> > Jadi, konsepnya berbeda.
> > 
> > Kristiani, misalnya mengajarkan, dan ini konsep inti agama agama
> > Semit, bahwa kita semua, masabodoh siapa, mewarisi dosa dari 
kakek
> > Adam dan nenek Hawa. Mau atau tak mau. Jadi disini konsepnya, 
> ataukah
> > kita sendiri berdosa atau tidak, kita mewarisi dosa itu, dan 
karena
> > itu kita sengsara.
> > 
> > Walau, dalam penyelidikan ilmiah, atau pemikiran memakai nalar, 
> sulit
> > diterima adanya manusia pertama, yang muncul tiba tiba, dari
> > ketiadaan, yang telah langsung berbentuk seperti kita. Bisa 
berdosa
> > lagi.
> > 
> > Banyak budaya yang mempunyai kisah mengenai manusia pertama. 
Tetapi
> > karena kisah kisah ini bersifat kisah leluhur, dan tak didampingi
> > dengan "Tuhan bersabda", ditinggalkan begitu saja.
> > 
> > Salam pencerahan
> > 
> > Danardono
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx>
> > wrote:
> > >
> > > he..he..kalo googling, alhamdulilah saya dah baca biar dikit 
juga.
> > > Tentang penemuan arkeologi yang dihubungkan dengan kisah perahu
> > nabi
> > > Nuh, malah ada dalam encyclopedia2 menerangkan bahwa beberapa
> > > riwayat penulis Bible itu tak dikenal. Lah ? Taurat di duga 
yang
> > > menulis Musa, tapi bagaimana bisa Musa menceritakn sendiri soal
> > > kematiannya. Kan berarti penulisnya bukan Musa as. Gak ada yang
> > tau?
> > > lah? Kredibilitas penulisnya gak ketahuan? lalu sebagai 
jaminannya
> > > dikatakan penulis Kitab itu telah dilindungi ruhul kudus, jadi 
gak
> > > mungkin salah, lah? (sorry banyak 'lah'nya, itu artinya saya
> > bingung)
> > >
> > > Jadi pemikir2 agama apa yang tertutup dan mengatakan bahwa 
Kitab
> > > suci itu sudah dari Allah, jadi terima jadi aja ?
> > >
> > > Kalo kita bener2 mencari keyakinan yang benar, jangan take it 
for
> > > granted thdp apapun lah.
> > >
> > >
> > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO"
> > > <rm_danardono@xxxx> wrote:
> > > >
> > > > Oh ya, mBak benar.
> > > >
> > > > Yang saya tahu pasti, penulisan Taurat dan Injil telah 
> diselidiki
> > > > baik dari sisi sejarah maupun arkeologi. Pustaka dapat Anda 
baca
> > > > diperpustakaan atau mungkin Anda ketemukan di Google.
> > > >
> > > > Dalam upaya menyelidiki siapa tokoh Yesus diadakan 
penyelidikan
> > > dalam
> > > > disiplin tersendiri, yang dinamakan "Christology".
> > > >
> > > > Jadi, upaya menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi sudah
> > > dilakukan.
> > > > Mengenai Al Quran saya tak tahu, tapi disini pasti banyak
> > pakarnya.
> > > >
> > > > Dibawah ini sumber pustaka mengenai Christology.
> > > >
> > > > Salam pencerahan
> > > >
> > > > Danardono
> > > >
> > > > -----------------
> > > > > > > > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> 
*********************************************************************
*
> *****
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
> Indonesia yg
> > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> > 
> 
*********************************************************************
*
> *****
> > 
> 
_____________________________________________________________________
_
> ____
> > Mohon Perhatian:
> > 
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 
> > Yahoo! Groups Links





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: