[nasional_list] [ppiindia] Re: Hikmah: Islam Memuliakan Wanita

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 22 Feb 2005 05:36:45 -0000

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


Laah mbenerkan kita harus bedakan mana yang ajaran/norma Islam or 
mana yang dilakukan orang2 Islam?

Apa yang digambarkan mbah memang itu yang banyak  dilakukan orang2 
Islam. Jadi saya no comment saja soale memang apa yang orang Islam 
lakukan kadang gak Islami juga...

Nah saya mau membahas or mendapatkan hikmah tentang ini aja mbah:
soal bagaimana memuliakan wanita.

--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO" 
<rm_danardono@xxxx> wrote:
> 
> * kenalan kami, wanita Indonesia, yang suaminya dinas di Arab 
Saudi 
> (suami suami ada yang manager ada yang pilot), mereka tinggal di 
> compound untuk orang non Arab saudi (expatriates). Didalam 
compound 
> mereka boleh nyetir, tetapi meninggalkan compound,masuk kekota, 
> wanita tak boleh mengemudi. Ini bukan adat Arab Saudi,namun 
> mengikuti hukum Islam sesuai dengan garis kaum Wahabbi.

Nah tentu saja ini adat Arab yang bermazhab wahabi. Jadi, kalo mau 
mengerti hukum ini kita harus mengerti pikiran orang wahabi. Bagi 
orang bermazhab wahabi, mereka senang melakukannya dan tidak merusak 
dan mengganggu ketentraman mereka. So why?
> 
> * Bung kita ini tulis: "Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di 
> rumah, bukan  berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, 
tapi > justru memuliakannya....". MBak, mosok kita memuliakan wanita 
dengan > mempersilakan mereka tinggal atau kerja dirumah? Ya nggak 
lahh. > Memuliakan ya memuliakan, dimanapun wanita berbakti pada 
masyarakat, > di rumahsakit, misalnya merawat pasien, atau rumah 
jompo. Kita > memuliakan wanita, karena mereka adalah kaum ibu kita, 
mBak. dan ibu > itu dimuliakan. Ayah tak pernah katakan pada ibu 
saya: "Jeng, > tinggal dirumah ya, saya muliakan kamu lho". Ya nggak 
lahh..

Itu berarti banyak cara bagaimana kita memuliakan wanita, bukan?
Saya tidak menangkap apa yang ditulis bung Syabab itu untuk 
merendahkan wanita. Kok malah saya jadi bingung membaca tulisan mbah 
yang bilang gini,"mosok kita memuliakan wanita dengan mempersilakan 
mereka tinggal atau kerja dirumah?" seolah-olah tinggal dan bekerja 
dirumah itu bukan pekerjaan mulia?? Tempat bukan masalah kan? Yang 
membuat wanita itu mulia ato engga, apa yang mereka lakukan di 
manapun mereka berada? Untuk apa mereka lakukan semua itu?

Mengenai "Jeng, tinggal dirumah ya, saya muliakan kamu lho". Ya 
nggak lahh.. ==> lah itu kan menurut/dan apa yg terjadi sama mbah. 
Andai suami istri itu bersepakat dan mempunyai makna memuliakan 
demikian adanya, apa kita harus menjudge bhw suami tsb tidak 
memuliakan istrinya??he..he..lihat sikon ya mbah?

Bagi si Fulan, bukannya mbah, dia memuliakan istrinya untuk menjadi 
ibu bagi anak-anaknya, penjaga harta (dirumah)nya, sehingga ia tak 
rela bila harus membiarkan istrinya mencari nafkah pula. Ia ingin 
istrinya bisa menikmati uang hasil jerih payahnya: ke salon, 
shopping ke mall sama anak2nya, kursus buat kue, kursus karate ato 
tae kwon do..etc-etc...Nah kalo sikonnya kayak gini dan si Fulan 
bilang,"Jeng, tinggal dirumah ya, saya muliakan kamu lho", menjadi 
logis-logis aja.
 
> * Wanita yang digebuki, yang kami lihat di TV, di kabul, bukan 
> karena selingkuh. tapi saya belumpernah lihat adegan wanita 
gebukin 
> laki laki, dilarang kali ya?

ha..ha...ada mbah, suami ditinju istri krn ketahuan 
selingkuh...waaah..si mbah...temenya kurang variatif...he..he...
(Ane juga cuma denger temen ane yang laki2 cerite kalo die abis 
ditinju)
> 
> Ah si mBak, ada ada ajeeee
> 
> Danardono
> 
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx> 
> wrote:
> > 
> > Mbah, si mbok di rumah bilang gini kalau mau bicara apapun juga 
> > dalam perspektif Islam, harus dibedakan benar mana yang ajaran 
> norma 
> > Islam dan mana yang hanya sekedar kultur yg bermacam-macam yang 
> > dipraktekan oleh orang2 Islam.
> > 
> > Selebihnya, ta' komentarin atu-atu..he..he saya yakin bung 
Syabab 
> > ini gak bakal berkomentar apapun.
> > 
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO" 
> > <rm_danardono@xxxx> wrote:
> > > 
> > > 
> > > Bung Syabab tulis:
> > > 
> > > "...Kita bisa mengambil hikmah dari perlakuan Islam terhadap 
> kaum 
> > > wanita ini. Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di rumah, 
> bukan 
> > > berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, tapi justru 
> > > memuliakannya...."
> > > 
> > > Bung,mo tanya yah?
> > > 
> > > *wanita jadi manager, dokter, lawyer boleh gak? Nggak 
> merendahkan 
> > > kan?
> > 
> > Of course gak rendah. Lebih tinggi lagi kedudukannya kalo wanita 
> ini 
> > jadi manager di rumahnya, dokter dirumahnya, and lawyer bagi 
> > penghuni rumahnya kalo dirumahnya ada penghuninya seh?
> > > 
> > > *Di Arab sana,wanita gak boleh mengemudikan mobil,apakah kalau 
> > > mengendarai mobil itu wanita dilecehkan ?
> > 
> > Kenapa ya di Arab wanita gak boleh nyetir? Apa kemampuannya 
payah? 
> > apa yang dimaksud gak boleh nyetir sendiri krn katanya Arab itu 
> > rawan kejahatan? Saya juga gak tau, tapi saya pikir ini kultur 
> arab 
> > aja.
> > > 
> > > *wanita harus bekerja dirumah? mengapa tidak sekali sekali 
bung 
> > > Syabab yang jaga anak dan masak?
> > 
> > SEKALI SEKALI emang perlu. 
> > 
> > Kok saya membaca postingannya bung Syabab tidak ada kesan kalo 
> > perempuan HARUS bekerja dirumah.
> > 
> > > 
> > > * memuliakan wanita agar tinggal dirumah? Jadi TKW?
> > 
> > Kalo wanita akhirnya harus bekerja, Yang menjadi pertanyaan 
adalah 
> > apa pria tidak mencukupi kebutuhan rumah tangganya secara 
> financial? 
> > Ini kembali kepada tanggung jawab pria..Ato wanitanya yang gak 
> > puas???
> > > 
> > > *wanita digebuki di Afganistan, supaya menjadi suci ya bung?
> > 
> > Kenapa sampe bisa digebuki? Mungkin ini juga merupakan kultur. 
> > Afghan telah memilih utk menerapkan hukum seperti itu (yang 
> menurut 
> > orang lain tidak manusiawi). Saya gak mengerti bagaimana sikon 
dan 
> > konteksnya sehingga memang sudah harus menerapkan hukum rajam 
tsb. 
> > Apa ini dalam konteks perzinahan?
> > > 
> > > 
> > > salam bingung
> > > 
> > > Danardono
> > 
> > Yang ikutan binun.
> > Lina
> > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, syabab muslim 
> > > <syabab_hizb_islamiy@xxxx> wrote:
> > > > 
> > > > Islam Memuliakan Wanita
> > > > Oleh: O. Solihin
> > > > Publikasi 21/02/2005
> > > > 
> > > > hayatulislam.net - Rasulullah Saw membuat empat garis seraya 
> > > berkata: "Tahukah kalian apakah ini?" Mereka berkata: "Allah 
dan 
> > > Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu 
> bersabda: "Sesungguhnya 
> > > wanita ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti 
> > Khuwailid, 
> > > Fathimah binti Muhammad Saw, Maryam binti `Imron, dan Asiyah 
> binti 
> > > Mazahi." (Mustadrak Ash Shahihain, jld. 2, hal. 497).
> > > > 
> > > > 
> > > > Sabda Rasulullah Saw yang lain:
> > > > 
> > > > "Takutlah kepada Allah dan hormatilah kaum wanita." [HR. 
> Muslim].
> > > > 
> > > > Itulah sebagai tanda cinta Islam kepada wanita. Islam 
> memuliakan 
> > > wanita, dan menempatkannya dalam kedudukan yang terhormat. 
Kita 
> > > tahu, bahwa wanita itu makhluk yang lemah dan rentan terhadap 
> > tindak 
> > > kejahatan.
> > > > 
> > > > Pelecehan seksual kerap mendera kaum wanita. Namun kita juga 
> > > sering dibuat aneh dengan sikap wanita di jaman sekarang ini. 
> > > Berlindung di balik kedok emansipasi, kaum wanita malah 
membuat 
> > > peluang untuk dilecehkan. Karena menginginkan peran ganda 
dalam 
> > > kehidupannya dan ingin bersaing dengan laki-laki, akhirnya 
> mereka 
> > > sendiri yang kedodoran menahan gempuran pelecehan seksual yang 
> > jelas 
> > > membahayakan kesucian dan kehormatan dirinya.
> > > > 
> > > > Dalam masyarakat kapitalis, wanita sudah dijadikan komoditas 
> > yang 
> > > diperjual-belikan. Mereka dijadikan sumber tenaga kerja yang 
> murah 
> > > dan dieksploitasi untuk menjual barang. Dan ini telah banyak 
> > memakan 
> > > korban dan merendahkan martabat wanita yang dalam Islam sangat 
> > > dihormati. Wal hasil, emansipasi yang sebenarnya mengangkat 
> wanita 
> > > dari perbudakan dan dominasi kaum pria, malah membuatnya 
semakin 
> > > amburadul.
> > > > 
> > > > Islam sangat menjunjung kehormatan dan kesucian kaum wanita. 
> > > Terbukti, suatu ketika seorang muslimah di kota Amuria ?
terletak 
> > > antara wilayah Irak dan Syam? berteriak meminta pertolongan 
> karena 
> > > kehormatannya dinodai oleh seorang pembesar Romawi. Teriakan 
itu 
> > > ternyata "terdengar" oleh Khalifah Mu'tashim, pemimpin umat 
> Islam 
> > > saat itu. Kontan saja ia mengerahkan tentaranya untuk membalas 
> > > pelecehan tersebut. Dan bukan saja sang pejabat nekat itu, 
tapi 
> > > kerajaan Romawi langsung digempur. Sedemikian besarnya tentara 
> > kaum 
> > > muslimin hingga diriwiyatkan, "kepala" pasukan sudah berada di 
> > > Amuria sedangkan "ekornya" berakhir di Baghdad, bahkan masih 
> > banyak 
> > > tentara yang ingin berperang. Fantastis! Dan untuk membayar 
> > > penghinaan tersebut 30.000 tentara musuh tewas dan 30.000 
> lainnya 
> > > menjadi pesakitan.
> > > > 
> > > > Kondisi itu sangat berbeda dengan sekarang, selain memang 
> > > sistemnya tidak mendukung untuk memuliakan wanita, wanitanya 
> > sendiri 
> > > malah memberi peluang pria untuk mengotori kesucian dan 
> > meruntuhkan 
> > > kehormatannya. Jutaan wanita yang masih betah mengumbar 
auratnya 
> > > ketika keluar rumah. Yang secara fakta memang menjadi faktor 
> > pemicu 
> > > terjadinya pelecehan seksual.
> > > > 
> > > > Kita bisa mengambil hikmah dari perlakuan Islam terhadap 
kaum 
> > > wanita ini. Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di rumah, 
> bukan 
> > > berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, tapi justru 
> > > memuliakannya. Bekerja di luar rumah bukan berarti tidak 
boleh. 
> > > Mubah saja selama jenis pekerjaannya sesuai kodrat dan tidak 
> > > membahayakan kesucian dan kehormatan dirinya. Namun, bila 
jenis 
> > > pekerjaannya kemudian menuntut perannya yang besar hingga 
> > melupakan 
> > > kewajiban rumah tangganya, maka tentu saja tidak dibenarkan. 
> > Apalagi 
> > > sampai mengancam kesucian dan merendahkan kehormatannya 
sebagai 
> > > wanita.
> > > > 
> > > > Dengan demikian, memang hanya dengan bercermin kepada Islam 
> > > semuanya akan beres, dan kaum wanita bisa meneladani pribadi-
> > pribadi 
> > > wanita terhormat dalam hadits di atas. Dan tentu saja hanya 
> dengan 
> > > penerapan Islam sebagai aqidah dan syariat dalam mengatur 
> > kehidupan 
> > > yang bakal menuntaskan berbagai problem masyarakat saat ini.
> > > > 
> > > > http://www.hayatulislam.net/comments.php?id=445_0_1_0_C
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > ---------------------------------
> > > >   Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your 
> friends 
> > > today! Download Messenger Now
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: