[nasional_list] [ppiindia] Re: Hikmah: Islam Memuliakan Wanita

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 22 Feb 2005 03:58:37 -0000

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


Aihhh si mbak.

* Lha pastilah, anita yang jadi manager, juga jadi manager dirumah. 
Yang saya lihat disini ya mbak: seorang isteri,yang jadi Department 
Head dikantornya pulang, langsung bereskan cucian bagi suami dan 
anak anak, lalu siapkan makanan. Sang suami, yang mungkin juga sama 
level, pulang jam 19.00 kira kira,langsung nonton TV dan makan yang 
dihidangkan.Ini praktek dilapangan lho mBak,

* kenalan kami, wanita Indonesia, yang suaminya dinas di Arab Saudi 
(suami suami ada yang manager ada yang pilot), mereka tinggal di 
compound untuk orang non Arab saudi (expatriates). Didalam compound 
mereka boleh nyetir, tetapi meninggalkan compound,masuk kekota, 
wanita tak boleh mengemudi. Ini bukan adat Arab Saudi,namun 
mengikuti hukum Islam sesuai dengan garis kaum Wahabbi.

* Bung kita ini tulis: "Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di 
rumah, bukan  berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, tapi 
justru memuliakannya....". MBak, mosok kita memuliakan wanita dengan 
mempersilakan mereka tinggal atau kerja dirumah? Ya nggak lahh. 
Memuliakan ya memuliakan, dimanapun wanita berbakti pada masyarakat, 
di rumahsakit, misalnya merawat pasien, atau rumah jompo. Kita 
memuliakan wanita, karena mereka adalah kaum ibu kita, mBak. dan ibu 
itu dimuliakan. Ayah tak pernah katakan pada ibu saya: "Jeng, 
tinggal dirumah ya, saya muliakan kamu lho". Ya nggak lahh..

* MBak, wanita disini, terutama yang akademisi, walau suami gaji 
cukup, tak mau tinggal dirumah lho,mereka juga mau berkerja. 
Misalnya yang lulus menjadi insinyur, ya bekerjalah sebagai 
insinyur. Di Eropa jarang wanita HARUS berkerja, gaji laki laki 
cukup kok..

* Wanita yang digebuki, yang kami lihat di TV, di kabul, bukan 
karena selingkuh. tapi saya belumpernah lihat adegan wanita gebukin 
laki laki, dilarang kali ya?

Ah si mBak, ada ada ajeeee

Danardono


--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx> 
wrote:
> 
> Mbah, si mbok di rumah bilang gini kalau mau bicara apapun juga 
> dalam perspektif Islam, harus dibedakan benar mana yang ajaran 
norma 
> Islam dan mana yang hanya sekedar kultur yg bermacam-macam yang 
> dipraktekan oleh orang2 Islam.
> 
> Selebihnya, ta' komentarin atu-atu..he..he saya yakin bung Syabab 
> ini gak bakal berkomentar apapun.
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "RM Danardono HADINOTO" 
> <rm_danardono@xxxx> wrote:
> > 
> > 
> > Bung Syabab tulis:
> > 
> > "...Kita bisa mengambil hikmah dari perlakuan Islam terhadap 
kaum 
> > wanita ini. Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di rumah, 
bukan 
> > berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, tapi justru 
> > memuliakannya...."
> > 
> > Bung,mo tanya yah?
> > 
> > *wanita jadi manager, dokter, lawyer boleh gak? Nggak 
merendahkan 
> > kan?
> 
> Of course gak rendah. Lebih tinggi lagi kedudukannya kalo wanita 
ini 
> jadi manager di rumahnya, dokter dirumahnya, and lawyer bagi 
> penghuni rumahnya kalo dirumahnya ada penghuninya seh?
> > 
> > *Di Arab sana,wanita gak boleh mengemudikan mobil,apakah kalau 
> > mengendarai mobil itu wanita dilecehkan ?
> 
> Kenapa ya di Arab wanita gak boleh nyetir? Apa kemampuannya payah? 
> apa yang dimaksud gak boleh nyetir sendiri krn katanya Arab itu 
> rawan kejahatan? Saya juga gak tau, tapi saya pikir ini kultur 
arab 
> aja.
> > 
> > *wanita harus bekerja dirumah? mengapa tidak sekali sekali bung 
> > Syabab yang jaga anak dan masak?
> 
> SEKALI SEKALI emang perlu. 
> 
> Kok saya membaca postingannya bung Syabab tidak ada kesan kalo 
> perempuan HARUS bekerja dirumah.
> 
> > 
> > * memuliakan wanita agar tinggal dirumah? Jadi TKW?
> 
> Kalo wanita akhirnya harus bekerja, Yang menjadi pertanyaan adalah 
> apa pria tidak mencukupi kebutuhan rumah tangganya secara 
financial? 
> Ini kembali kepada tanggung jawab pria..Ato wanitanya yang gak 
> puas???
> > 
> > *wanita digebuki di Afganistan, supaya menjadi suci ya bung?
> 
> Kenapa sampe bisa digebuki? Mungkin ini juga merupakan kultur. 
> Afghan telah memilih utk menerapkan hukum seperti itu (yang 
menurut 
> orang lain tidak manusiawi). Saya gak mengerti bagaimana sikon dan 
> konteksnya sehingga memang sudah harus menerapkan hukum rajam tsb. 
> Apa ini dalam konteks perzinahan?
> > 
> > 
> > salam bingung
> > 
> > Danardono
> 
> Yang ikutan binun.
> Lina
> 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, syabab muslim 
> > <syabab_hizb_islamiy@xxxx> wrote:
> > > 
> > > Islam Memuliakan Wanita
> > > Oleh: O. Solihin
> > > Publikasi 21/02/2005
> > > 
> > > hayatulislam.net - Rasulullah Saw membuat empat garis seraya 
> > berkata: "Tahukah kalian apakah ini?" Mereka berkata: "Allah dan 
> > Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu 
bersabda: "Sesungguhnya 
> > wanita ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti 
> Khuwailid, 
> > Fathimah binti Muhammad Saw, Maryam binti `Imron, dan Asiyah 
binti 
> > Mazahi." (Mustadrak Ash Shahihain, jld. 2, hal. 497).
> > > 
> > > 
> > > Sabda Rasulullah Saw yang lain:
> > > 
> > > "Takutlah kepada Allah dan hormatilah kaum wanita." [HR. 
Muslim].
> > > 
> > > Itulah sebagai tanda cinta Islam kepada wanita. Islam 
memuliakan 
> > wanita, dan menempatkannya dalam kedudukan yang terhormat. Kita 
> > tahu, bahwa wanita itu makhluk yang lemah dan rentan terhadap 
> tindak 
> > kejahatan.
> > > 
> > > Pelecehan seksual kerap mendera kaum wanita. Namun kita juga 
> > sering dibuat aneh dengan sikap wanita di jaman sekarang ini. 
> > Berlindung di balik kedok emansipasi, kaum wanita malah membuat 
> > peluang untuk dilecehkan. Karena menginginkan peran ganda dalam 
> > kehidupannya dan ingin bersaing dengan laki-laki, akhirnya 
mereka 
> > sendiri yang kedodoran menahan gempuran pelecehan seksual yang 
> jelas 
> > membahayakan kesucian dan kehormatan dirinya.
> > > 
> > > Dalam masyarakat kapitalis, wanita sudah dijadikan komoditas 
> yang 
> > diperjual-belikan. Mereka dijadikan sumber tenaga kerja yang 
murah 
> > dan dieksploitasi untuk menjual barang. Dan ini telah banyak 
> memakan 
> > korban dan merendahkan martabat wanita yang dalam Islam sangat 
> > dihormati. Wal hasil, emansipasi yang sebenarnya mengangkat 
wanita 
> > dari perbudakan dan dominasi kaum pria, malah membuatnya semakin 
> > amburadul.
> > > 
> > > Islam sangat menjunjung kehormatan dan kesucian kaum wanita. 
> > Terbukti, suatu ketika seorang muslimah di kota Amuria ?terletak 
> > antara wilayah Irak dan Syam? berteriak meminta pertolongan 
karena 
> > kehormatannya dinodai oleh seorang pembesar Romawi. Teriakan itu 
> > ternyata "terdengar" oleh Khalifah Mu'tashim, pemimpin umat 
Islam 
> > saat itu. Kontan saja ia mengerahkan tentaranya untuk membalas 
> > pelecehan tersebut. Dan bukan saja sang pejabat nekat itu, tapi 
> > kerajaan Romawi langsung digempur. Sedemikian besarnya tentara 
> kaum 
> > muslimin hingga diriwiyatkan, "kepala" pasukan sudah berada di 
> > Amuria sedangkan "ekornya" berakhir di Baghdad, bahkan masih 
> banyak 
> > tentara yang ingin berperang. Fantastis! Dan untuk membayar 
> > penghinaan tersebut 30.000 tentara musuh tewas dan 30.000 
lainnya 
> > menjadi pesakitan.
> > > 
> > > Kondisi itu sangat berbeda dengan sekarang, selain memang 
> > sistemnya tidak mendukung untuk memuliakan wanita, wanitanya 
> sendiri 
> > malah memberi peluang pria untuk mengotori kesucian dan 
> meruntuhkan 
> > kehormatannya. Jutaan wanita yang masih betah mengumbar auratnya 
> > ketika keluar rumah. Yang secara fakta memang menjadi faktor 
> pemicu 
> > terjadinya pelecehan seksual.
> > > 
> > > Kita bisa mengambil hikmah dari perlakuan Islam terhadap kaum 
> > wanita ini. Lapangan pekerjaan wanita yang banyak di rumah, 
bukan 
> > berarti Islam mengucilkan dan merendahkan wanita, tapi justru 
> > memuliakannya. Bekerja di luar rumah bukan berarti tidak boleh. 
> > Mubah saja selama jenis pekerjaannya sesuai kodrat dan tidak 
> > membahayakan kesucian dan kehormatan dirinya. Namun, bila jenis 
> > pekerjaannya kemudian menuntut perannya yang besar hingga 
> melupakan 
> > kewajiban rumah tangganya, maka tentu saja tidak dibenarkan. 
> Apalagi 
> > sampai mengancam kesucian dan merendahkan kehormatannya sebagai 
> > wanita.
> > > 
> > > Dengan demikian, memang hanya dengan bercermin kepada Islam 
> > semuanya akan beres, dan kaum wanita bisa meneladani pribadi-
> pribadi 
> > wanita terhormat dalam hadits di atas. Dan tentu saja hanya 
dengan 
> > penerapan Islam sebagai aqidah dan syariat dalam mengatur 
> kehidupan 
> > yang bakal menuntaskan berbagai problem masyarakat saat ini.
> > > 
> > > http://www.hayatulislam.net/comments.php?id=445_0_1_0_C
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ---------------------------------
> > >   Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your 
friends 
> > today! Download Messenger Now
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: