[nasional_list] [ppiindia] Prestasi Pelajar Indonesia

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 13 Feb 2006 11:06:47 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/022006/13/0903.htm


Prestasi Pelajar Indonesia
Oleh KI SUPRIYOKO 


BUKAN main; di luar ramalan banyak orang ternyata pelajar Indonesia yang selama 
ini tidak pernah diunggulkan, bahkan terkesan diremehkan, mampu unjuk prestasi 
di dalam The 2nd International Junior Science Olympiad (IJSO) yang dilaksanakan 
di Yogyakarta, Indonesia baru-baru ini. Delegasi Indonesia ternyata mampu 
menjadi juara umum dengan menyisihkan delegasi dari 33 negara lainnya setelah 
berhasil mengumpulkan 6 medali emas, 4 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Lebih daripada itu, salah satu anggota delegasi Indonesia yang bernama Yoshua 
Michael Maranatha berhasil meraih tropi Absolute Winner (pemenang sejati) 
setelah mendapat nilai tertinggi dan keluar sebagai The Best Theory.

Prestasi tersebut memang di luar ramalan banyak orang. Bahwa tim kita akan 
berprestasi memang ada yang meramalkan, tetapi kalau prestasinya dapat maksimal 
memang sangat sedikit yang memprediksi. Pejabat Depdiknas sendiri yang 
menangani masalah ini memperkirakan paling banyak delegasi kita hanya menyabet 
4 medali emas; sementara orang bahkan meramal delegasi Indonesia tidak akan 
berprestasi maksimal mengingat kinerja pendidikan nasional kita yang 
memprihatinkan.

Prestasi rendah

Kalau ada yang pesimis terhadap prestasi pelajar Indonesia memang bukan tanpa 
alasan. Alasannya ialah, selama ini prestasi pelajar Indonesia dalam forum 
internasional memang hampir selalu jeblok; untuk tidak menyatakan tidak 
berprestasi sama sekali.

Dalam forum International Mathematic Olympiad (IMO) yang diikuti oleh pelajar 
setingkat SMA misalnya. Prestasi pelajar Indonesia di dalam beberapa kali 
kesertaannya tidak pernah mencapai titik maksimal; nomor satu memang pernah, 
tetapi bukan nomor satu dari atas melainkan nomor satu dari bawah. Itulah 
realitasnya. 

Rendah atau tidak maksimalnya prestasi pelajar Indonesia tersebut apakah karena 
adanya kekeliruan pengiriman, misalnya yang dikirim ke arena olimpiade 
matematika bukan pelajar kelas wahid melainkan pelajar yang tidak berprestasi. 
Oh tidak; pelajar Indonesia yang dikirim ke arena olimpiade adalah pelajar 
terbaik yang telah melewati seleksi secara ketat. Memang pelajar kita termasuk 
jago kandang; di negerinya sendiri bagus, tetapi di mancanegara keokan.

Kita bisa mengangkat ilustrasi lain misalnya dalam forum Trends of 
International Mathematics and Science Studies (TIMSS) tahun 2003. Dalam lomba 
matematika dan sains yang diikuti oleh lebih dari 40 negara dan tanpa delegasi 
karena melibatkan ribuan peserta untuk masing-masing negara, ternyata prestasi 
pelajar kita juga kurang membanggakan. Bahkan ada yang menyatakan dalam forum 
ini pelajar kita terpuruk di lapisan bawah bersama negara-negara lain yang 
sangat tidak terkenal seperti Bostwana.

Dalam forum TIMSS tersebut Indonesia hanya berada di peringkat ke-35 dari 44 
negara untuk bidang matematika. Pada kelompok ini kita berada jauh di bawah 
Malaysia (ke-10) dan Jepang (ke-5); apalagi dengan Singapura yang berada di 
puncak klasemen. Untuk bidang sains ternyata prestasi kita lebih rendah lagi; 
ternyata Indonesia hanya berada di peringkat ke-37 dari 44 negara. Pada 
kelompok ini pun kita berada jauh di bawah Australia (ke-10) dan Republik Korea 
(ke-3); apalagi dengan Singapura yang juga berada di puncak klasemen. Apakah 
artinya semua itu? Artinya, prestasi pelajar Indonesia di bidang matematika dan 
sains memang lebih rendah dibanding negara-negara lain pada umumnya seperti 
Malaysia, Jepang, Australia, Republik Korea, dan Singapura.

Kalau pelajar kita kalah berprestasi melawan Australia, Singapura, Jepang, 
Korea, dsb, kiranya masih bisa dimaklumi mengingat negara-negara itu memang 
sangat memperhatikan pendidikan sejak lama. Kalau pelajar kita kalah dengan 
Malaysia rasanya memang sulit dimengerti.

Bahwa pelajar Indonesia tidak pernah memang di forum IMO dan TIMSS rasanya 
memang benar; namun hal itu jangan membuat kita rendah diri apalagi frustasi 
karena sedikit demi sedikit pelajar kita mulai bisa unjuk prestasi. 

Pelajar Indonesia memang mulai merangkak sekarang ini. Meskipun belum pernah 
duduk di puncak tangga, terkecuali pada forum IJSO baru-baru ini, dalam 
berbagai forum internasional seperti IPhO (fisika), IAO (astronomi), APAO 
(astronomi), dsb, memang mulai dapat unjuk gigi.

Sebelum menunjukkan prestasi maksimalnya di dalam forum IJSO ternyata pelajar 
Indonesia mampu unjuk prestasi dalam forum Asia-Pacific Astronomy Olympiad 
(APAO) yang diselenggarakan pada akhir tahun 2005 di Rusia, atau tepatnya di 
Irkutsk, Siberia, Rusia. Forum APAO itu sendiri berlangsung dari tanggal 4 s.d. 
11 November 2005.

Dalam forum APAO itu sendiri pelajar Indonesia berhasil meraih 2 medali 
perunggu yang diraih oleh Stefani Herlie (SMAN 12, Jakarta) dan Zulfikar (SMAN 
10 Fajar Harapan, Banda Aceh). Di samping 2 medali perunggu, pelajar Indonesia 
juga berhasil meraih penghargaan The Best Result untuk kategori teori yang 
diraih oleh Eric G.S. Rumainum (SMP YPJ Kuala Kencana, Papua) dan The Best 
Practical Round yang juga diraih oleh Stefani Herlie. Sebagai catatan 
penghargaan yang terakhir ini khusus diberikan kepada peserta yang tes 
praktiknya sempurna tanpa kesalahan sama sekali.

Apakah kemenangan pelajar Indonesia dalam forum IJSO dan APO mencerminkan 
kualitas pelajar Indonesia secara keseluruhan? Oh, tentu saja tidak, bahkan 
jauh daripada itu. Kita harus jujur, dari setiap 100 pelajar SMP dan SMA kita 
mencari satu yang sekualitas Yoshua dan Stefani tentu sangat sulit. Kita perlu 
ingat bahwa Yoshua, Stefani dan teman-temannya sendiri yang sangat berbakat di 
bidang sains dan astronomi harus melalui pelatihan khusus atau "penggemblengan" 
yang memerlukan waktu lebih dari setengah tahun. Itu realitasnya.

Memang harus demikian. Tetapi, apa pun proses yang harus dilalui kita tetap 
bangga terhadap prestasi yang telah diraih oleh para pelajar yang mewakili 
negara kita. Pelajar Indonesia !!!***

Penulis, Ketua Majelis Luhur Tamansiswa dan Wakil Presiden Pan-Pacific 
Association of Private Education (PAPE) yang bermarkas di Tokyo, Jepang


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Prestasi Pelajar Indonesia