** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** MEDIA INDONESIA Senin, 06 Februari 2006 04:06 WIB Presiden Pastikan tak Lama Lagi Ada Koruptor Serahkan Diri Penulis: Agustinus JAKARTA--MIOL: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dalam waktu dekat akan ada lagi koruptor yang kembali ke tanah air dan mengembalikan uang negara dalam jumlah yang besar. Presiden menegaskan, pemerintah selanjutnya akan terus memburu para koruptor yang kabur ke luar negeri. Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara Respesi Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-33 di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (5/2) malam. "Saya mendengar informasi dalam waktu dekat akan ada lagi yang kembali dan mengembalikan uang negara dalam jumlah besar," kata Presiden. Presiden, yang mengenakan setelan kemeja batik coklat, tiba sekitar pukul 19.50 WIB. Tampak hadir pula, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Agung Laksono, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution, Menteri Negara BUMN Sugiharto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Suryadharma Ali, dan AM Fatwa, serta pengacara Eggy Sudjana. Presiden mengatakan yang terus diburu oleh pemerintah adalah mereka yang kabur ke luar negeri, yang tak bertanggung jawab, dan tak mau mengembalikan uang negara. Sebelumnya, kata Presiden, tiga orang koruptor yang kabur ke luar negeri sudah kembali ke tanah air, yakni David Nusawijaya (Bos Bank Servitia), Atang Latief, dan Adrian Woworuntu (kasus pembobolan Bank BNI). "Mereka yang bersalah akan dihukum, dan itulah keadilan sejati," kata Presiden. Pada bagian lain, Presiden membantah anggapan bahwa pemerintah melakukan tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. "Kami tidak ingin tebang pilih dalam memberantas korupsi. Kalau ada informasi tebang pilih, kasih tahu ke saya," katanya. Presiden kembali menegaskan pemerintah akan tetap melanjutkan pemberantasan korupsi di tanah air. Pada tahun lalu, kata Presiden, ia telah menandatangani surat izin pemeriksaan terhadap 75 pejabat negara di pusat maupun di daerah yang diduga terlibat korupsi. "Kalau salah, dihukum. Tidak salah, tidak dihukum. Salah sedikit, hukuman ringan. Salahnya banyak, hukumannya berat," katanya. Sementara itu dalam pidato politiknya, Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz memberikan penilaian atas kebijakan yang telah diambil pemerintahan Yudhoyono hingga saat ini. Salah satunya, menurut Hamzah, pemerintah saat ini belum menyentuh akar persoalan baik kualitatif maupun kuantitatif dalam memberantas korupsi. Menurut Hamzah, pemerintah cenderung pula melakukan tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. "Kalau diibaratkan main tinju, pemberantasam korupsi saat ini baru dalam kelas bulu saja," katanya. Selain itu, Hamzah juga menyinggung soal pemberantasan korupsi di daerah yang menyangkut para anggota legislatif di daerah. Menurutnya, hal demikian potensial menyebabkan terjadinya deparpolisasi. "Evaluasi kembali hal itu supaya tidak terjadi kesan deparpolisasi," katanya. Menurut Hamzah, segala upaya pemberantasan korupsi seharusnya memiliki dampak terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional dengan masuknya kembali uang negara yang telah dikorupsi oleh sejumlah pihak. Dalam pidato politiknya, Hamzah juga mengkritik beberapa kebijakan pemerintah. Antara lain, menurut Hamzah, pemerintah saat ini belum mampu untuk menyejahterakan rakyat. "Kesempatan kerja terbatas, utang meningkat, dan penerimaan negara juga tidak lancar," kata Hamzah sambil menambahkan saat ini 80 persen rakyat hidup dalam kondisi pas-pasan. Beban akan makin berat, kata Hamzah, dengan adanya kenaikan harga BBM, harga gula, dan rencana kenaikan tarif dasar listrik. "Ini memberatkan roda ekonomi nasional. Dan apa yang salah dengan pembangunan nasional kita," katanya. Karena itu, menurutnya, saat ini yang diperlukan bukan hanya revitalisasi ekonomi, tetapi politik pembangunan ekonomi nasional ke depan berupa perbaikan kebijakan investasi, fiskal, dan sektor riil. Selain itu, di luar politik kehutanan, pertanian, dan kelautan yang telah ada, kata Hamzah, pemerintah juga perlu melakukan politik energi alternatif yang berbasis bioenergi [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **