** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indomedia.com/bpost/022006/6/opini/opini1.htm Pendidikan Gratis Bagi Anak Tak Mampu Oleh : Abdul Rachmansyah Miharja Dari tahun ke tahun harga BBM, tarif PLN, PDAM dan lain-lain melonjak tinggi. Tapi yang paling menggelisahkan orangtua adalah biaya pendidikan anak mereka yang juga ikut naik dan memerlukan dana yang sangat besar. Uang pangkal, iuran bulanan, biaya pemeliharaan sarana/prasarana sekolah, pakaian seragam, buku dan lain-lain membuat pusing orangtua. Sebagai contoh, untuk masuk TK di Banjarmasin, orangtua harus membayar uang pangkal sampai Rp1 juta. Untuk SD, SLTP, SMA/SMK dan perguruan tinggi bisa mencapai satu juta lebih. Orangtua harus bekerja keras untuk membayar biaya sekolah anaknya, ditambah biaya keperluan hidup lainnya. Anak adalah karunia Allah yang harus disyukuri, dan kita harus bertanggung jawab membesarkan dan mendidiknya dengan baik agar kelak menjadi orang sukses, jujur dan beriman. Oleh karena itu, banyak orangtua yang menginginkan beasiswa atau pendidikan gratis untuk meringankan beban mereka. Masalahnya, sekolah juga perlu dana untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar. Semakin maju sebuah sekolah khususunya kualitas dan fasilitas, semakin besar pula biaya operasionalnya. Akibatnya, semakin tinggi pula pungutan yang dibebankan kepada orangtua dan hal ini yang sering mereka keluhkan. Penyebab keberatan orangtua tentang tingginya biaya pendidikan adalah: Pertama, beratnya biaya hidup yang ditanggung orangtua. Seperti untuk makan, listrik, air dan BBM yang harus dikeluarkan setiap bulan. Bagi golongan keluarga menengah ke bawah, menanggulangi biaya ini saja sudah sangat repot apalagi ditambah biaya pendidikan anak-anaknya. Kedua, pekerjaan orangtua. Kalau gajihnya cukup besar mungkin masih bisa membiayai pendidikan anaknya, tetapi kalau pas-pasan mungkin tidak bisa membiayai anak untuk sekolah. Ketiga, pendidikan adalah investasi jangka panjang, orangtua tidak bisa langsung merasakan manfaatnya. Berbeda dengan membeli kulkas, televisi, mesin cuci dan sebagainya. Mengeluarkan biaya pendidikan anak dirasakan seperti sesuatu yang sia-sia. Menghilangkan pungutan biaya buku, juga ada segi negatifnya yaitu dapat membuat siswa malas membeli buku karena di toko buku harganya lebih mahal. Akibatnya banyak siswa yang belajar tanpa buku. Mereka yang hanya mengandalkan buku catatan seadanya tanpa buku pelajaran, sulit untuk menjadi murid yang berpretasi. Jadi di sini terjadi 'pertentangan'. Di satu pihak, orangtua keberatan terhadap berbagai pungutan dari sekolah. Di lain pihak, sekolah memerlukan dana tambahan untuk kelancaran kegiatan operasional sekolah. Langkah yang bisa dilakukan sebagai solusi dari permasalahan ini adalah: Pertama, orangtua harus dilibatkan dalam penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah. Misalnya, untuk pembangunan ruang komputer dengan biaya Rp100 juta. Orangtua siswa harus bisa meninjau lokasinya, mengetahui ukurannya, desainnya, sehinnga dapat menilai apakah anggaran tersebut itu cukup realistis. Dengan demikian, orangtua bisa mengetahui rincian anggaran yang telah ditetapkan. Kedua, pungutan terhadap orangtua hendaknya disesuaikan dengan kemampuan. Komite sekolah harus dapat menentukan dan menyesuaikan besarnya uang yang harus dibayar orangtua sesuai kemampuan mereka. Kalau memungkinkan, sekolah bisa memberikan beasiswa atau pembebasan biaya pendidikan kepada siswa yang orangtuanya dinilai tidak mampu. Dengan demikian, tidak ada lagi anak yang tidak dapat bersekolah lantaran tidak mampu membayar biaya pendidikan. Ketiga, untuk menangani masalah biaya buku pelajaran, pemerintah hendaknya segera merevisi buku paket yang ada supaya sesuai kurikulum yang berlaku. Pihak sekolah dapat mengusahakan untuk memberikan cuma-cuma atau meminjamkan buku kepada siswa yang tidak mampu. Pemerintah harus merespon keluhan orangtua dengan melakukan kebijakan yaitu menyalurkan bantuan operasional sekolah (BOS). Dana BOS dari pemerintah selain jumlahnya terbatas, peruntukan sudah ditentukan sehingga tidak bisa digunakan untuk sembarang pengeluaran. Pemerintah harus mencari dana dari pendapatan daerah untuk pendidikan dan memperbaiki sekolah, apabila sekolah tersebut rusak. Kalau perlu pengusaha seperti pengusaha batu bara bisa memberi dana untuk pendidikan dan memperbaiki fasilitas sekolah. Anak adalah generasi muda yang akan membawa negara kita semakin maju. Oleh karena itu, mereka harus menjadi orang yang jujur, bertakwa, beriman, berpendidikan dan berguna bagi bangsa dan Negara. Agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena tidak mampu bayar biaya pendidikan, pemerintah harus memberikan pendidikan gratis kepada anak yang tidak mampu membayar iuran sekolah. * Mahasiswa Akparnas Banjarmasin [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **